LATAR BELAKANG Asuhan keperawatan pada Tn. B dengan Prioritas Masalah Kebutuhan Dasar Eliminasi Urine di RSU. Haji Adam Malik

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Eliminasi urin merupakaan salah dari proses metabolik tubuh. Zat yang tidak dibutuhkan, dikeluarkan melalui paru-paru, kulit, ginjal dan pencernaan. Paru-paru secara primer mengeluarkan karbondioksida, sebuah bentuk gas yang dibentuk selama metabolisme pada jaringan. Hampir semua karbondioksida dibawa keparu-paru oleh sistem vena dan diekskresikan melalui pernapasan. Kulit mengeluarkan air dan natrium keringat. Ginjal merupakan bagian tubuh primer yang utama untuk mengekskresikan kelebihan cairan tubuh, elektrolit, ion-ion hidrogen, dan asamAlimul, 2006. Eliminasi urin secara normal bergantung pada satu pemasukan cairan dan sirkulasi volume darah, jika salah satunya menurun, pengeluaran urin akan menurun. Pengeluaran urin juga berubah pada seseorang dengan penyakit ginjal, yang mempengaruhi kuantitas, urin dan kandungan produk sampah didalam urinAsmadi, 2008 . Eliminasi urine normalnya adalah pengeluaran cairan. Proses pengeluaran ini sangat bergantung pada fingsi-fungsi organ eliminasi urine seperti ginjal, ureter, bladder, dan uretra. Ginjal memindahkan air dari darah dalam bentuk urine. urerter mengalirkan urine ke bladder. Dalam bladder urine ditampung sampai mencapai batas tertentu sampai batas yang kemudian dikeluarkan melalui uretraAsmadi, 2008. Air sisa metabolisme dalam darah difiltrasi oleh ginjal. Darah mengalir sampai ke ginjal melalui artei renal yang merupakan cabang dari aorta abdomen. Kira-kira darah akan masuk ke ginjal 20-25 dari kardiak output. Dalam glomerulus ginjal difiltrasi airdan zat-zat lain seperti glukosa, asam amino, urea, kreatinin, dan elektrolit. Glomerulus akan memfiltarasi kira-kira 125mlmenit. Tidak semua hasil filtrasi akan dikeluarkan sebagai urine, tetapi sebagian dari zat berupa glukosa, asam amino, uric acid ,sodium,dan pottasium kembali ke plasma. Pengeluaran urine tergantung intake cairan. Pada orang dewasa Universitas Sumatera Utara normalpengeluaran urine kira-kira 1500-1600mlhari, atau 60ml menit. Jika pengeluaran urine kurang dari 30mlmenit kemungkinan terjadi gagal ginjalAlimul, 2006. Ginjal menghasilkan hormon eritropoitin yang berfungsi untuk merangsang produksi eritropitisetin yang merupakan bahan baku sel darah merah pada sumsum tulang. Hormon ini dirangsang oleh adanya kekurangan aliran darah hipoksiapada ginjal. Disamping eritropoitin ginjal juga menghasilkan hormon renin yang berfungsi sebagai pengatur aliran darah ginjal pada saat terjadi isskhemia. Renin dihasilkan pada pad sel juxtaglomerulus pada apartus juxtaglomerulus di nefron. Renin berfungsi sebagai enzim yang berfungsi mengubah angiotensinogen dihasilkan di hatimenjadi angiotensin I yang kemudian diudbah di paru-paru menjadi angitensin II dan angiotensin III. Angiotensin II berdampak pada vasokontriksi dan menstimulus aldosteron untuk menahanmeretensi air dan meningkat volume darah. Angiotensin III memberikan efek tekanan pad aliran pembuluh darah arteriAsmadi, 2008. Mengingat pentingnya eliminasi atau pengeluaran urine dengan lancar, maka salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang diberikan pada pasien di rumah sakit adalah menghitung, mengukur, dan mengontrol cairan keluar dan masuk setelah operasi besar, pada pasien gangguan perkemihan, pada pasien bedtrest total, dan pada pasien gangguan fisik lainnya. Maka dari itu penulis mengangkat permasalahan tersbut sebagai judul dalam karya tulis ilmiah ini. Universitas Sumatera Utara

A. Tujuan