Partisipasi Suami dalam Program Keluarga Berencana

2.5. Partisipasi Suami dalam Program Keluarga Berencana

Keterlibatan suami didefinisikan sebagai partisipasi dalam proses pengambilan keputusan KB, pengetahuan suami tentang KB dan penggunaan kontrasepsi pria. Keterlibatan suami dalam KB diwujudkan melalui perannya berupa dukungan terhadap KB dan penggunaan alat kontrasepsi serta merencanakan jumlah keluarga. Untuk merealisasikan tujuan terciptanya Norma Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera. Bentuk partisipasi pria dalam keluarga berencana dibagi menjadi dua, yaitu secara langsung mamupun tidak langsung. a. Secara Langsung Partisipasi pria secara langsung adalah sebagai peserta pria dengan menggunakan salah satu cara atau metode kontrasepsi, seperti dengan menggunakan alat kontrasepsi kondom, vasektomi, metode senggama terputus, dan metode pantang berkala sitem kalender. b. Tidak Langsung Partisipasi pria secara tidak langsung adalah dengan mendukung setiap kegiatan KB dan juga sebagai motivator sesuai dengan pengetahuan tentang KB yang dimilikinya. Mendukung dalam ber-KB Apabila disepakati istri yang akan ber-KB peran suami adalah mendukung dan memberikan kebebasan kepada istri untuk menggunakan kontrasepsi atau metode KB. Dukungan tersebut meliputi: Universitas Sumatera Utara 1. Memilih kontrasepsi yang cocok yaitu kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan kondisi istrinya, 2. Membantu istrinya dalam menggunakan kontrasepsi secara benar, seperti mengingatkan saat minum pil KB, dan mengingatkan istri untuk control, 3. Membantu mencari pertolongan bila terjadi efek samping maupun komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi, 4. Mengantarkan istri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk kontrol atau rujukan, 5. Mencari alternatif lain bila kontrasepsi yang digunakan tidak cocok, 6. Membantu menghitung waktu subur, apabila menggunakan metode pantang berkala, 7. Menggantikan pemakaian kontrasepsi bila keadaan kesehatan istri tidak memungkinkan. Sebagai motivator Selain sebagai peserta KB, suami juga dapat berperan sebagai motivator, yang dapat berperan aktif memberikan motivasi kepada anggota keluarga atau saudaranya yang sudah berkeluarga dan masyarakat disekitarnya untuk menjadi peserta KB, dengan menggunakan salah satu kontrasepsi. Untuk memotivasi orang lain, maka seyogyanya dia sendiri harus sudah menjadi peserta KB, karena keteladanan sangat dibutuhkan untuk menjadi seorang motivator yang baik. Suami adalah pemimpin dan pelindung bagi istrinya, maka kewajiban suami terhadap istrinya ialah mendidik, mengarahkan serta mengertikan istri Universitas Sumatera Utara kepada kebenaran, kemudian membarinya nafkah lahir batin, mempergauli serta menyantuni dengan baik Harymawan, 2007. 4. Peran suami dalam keluarga berencana Menurut BKKBN 2007 peran atau partisipasi suami dalam Keluarga Berencana KB antara lain menyangkut : a Pemakaian alat kontrasepsi b Tempat mendapatkan pelayanan c Lama pemakaian d Efek samping dari penggunaan kontrasepsi e Siapa yang harus menggunakan kontrasepsi Partisipasi pria dalam kesehatan reproduksi adalah tanggung jawab pria dalam kesehatan pria terutama dalam pemeliharaan kesehatan dan kelangsungan hidup ibu dan anak, serta berprilaku seksual yang sehat dan aman bagi dirinya, istri dan keluarganya. Menurut BKKBN 2007, bentuk dukungan suami terhadap istri dalam menggunakan alat kontrasepsi meliputi: a Memilih kontrasepsi yang cocok, yaitu kontrasepsi yang sesuai dengan keinginan dan kondisi istrinya. b Membantu istrinya dalam menggunakan kontrasepsi secara benar seperti mengingatkan saat minum pil KB dan mengingatkan istri untuk kontrol. Membantu mencari pertolongan bila terjadi efek samping maupun komplikasi dari pemakaian alat kontrasepsi. Universitas Sumatera Utara c Mengantar istri ke fasilitas pelayanan kesehatan untuk kontrol atau rujukan. d Mencari alternatif lain bila kontrasepsi yang digunakan saat ini terbukti tidak memuaskan. e Membantu menghitung waktu subur, apabila menggunakan metode pantang berkala. f Menggunakan kontrasepsi bila keadaan kesehatan istri tidak memungkinkan. 2.6. Determinan Partisipasi Suami dalam Program Keluarga Berencana 2.6.1 Pengetahuan