45
Reliabilitas adalah istilah yang dipakai untuk menunjukkan sejauh mana suatu hasil pengukuran relatif konsisten apabila pengukuran diulangi dua kali atau lebih,
Reliabilitas adalah indeks yang menujukkan sejauh mana alat pengukur dapat dipercaya atau dapat diandalkan. Pengujian reliabilitas dilakukan terhadap setiap
konstruk atau variabel yang digunakan dalam penelitian. Uji keterandalan atau reliabilias dapat menggunakan salah satu dari beberapa
kriteria yang telah umum digunakan, yakni stabilitas, ekuivalen dengan bentuk parallel parallel forms, dan internal consistency. Pada kriteria internal
consistency, pengujian reliabilitas dapat dilakukan dengan menggunakan nilai Alpha Cronbach. Alpha Cronbach mengindikasikan apabila kerelasian memiliki
nilai yang tinggi, maka instrumen penelitian juga memiliki reliabilitas yang tinggi pada internal consistency dan umumnya Alpha Cronbach digunakan untuk skala
interval. Jika nilai Alpha Cronbach lebih besar dari 0,6, maka kuesioner penelitian bersifat reliabel. Uji reliabilitas harus dilakukan hanya pada pertanyaan yang telah
memiliki atau memenuhi uji validitas, jadi jika tidak memenuhi syarat uji validitas maka tidak perlu diteruskan untuk uji reliabilitas Noor, 2011.
3.8.3 Uji Asumsi Klasik 3.8.3.1Uji Normalitas
Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah dalam model variable bebas dan terikat keduanya bebas dan berdistribusi normal. Model yang baik bila
memilik i distribusi data normal atau mendekati normal.
46
Dalam penelitian ini untuk menguji apakah distribusi data normal atau tidak dilakukan dengan cara analisis grafik.
Dengan mengamati histogram yang membandingkan data observasi
dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Apabila distribusi data observasi mendekati distribusi yang mendekati distribusi normal
maka model memenuhi asumsi normalitas.
Selain histogram digunakan juga normal probability plot dengan membandingkan distribusi kumulatif dari data yang sesungguhnya
dengan distribusi kumulatif dan distribusi normal. Jika plot data mengikuti garis diagonal yang dibentuk oleh distribusi normal maka
model memenuhi asumsi normalitas.
3.8.3.2 Uji Multikolinieritas
Dilakukan untuk mengetahui apakah pada model ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas. Pada model yang baik tidak terjadi korelasi antara variable
bebas. Uji asumsi klasik seperti multikolinearitas dapat dilaksanakan dengan jalan
meregresikan model analisis dan melakukan uji korelasi antar variabel independen dengan menggunakan Variance Inflating Factor VIF. Batas dari VIF adalah 10
dan nilai tolerance value adalah 0,1. Jika nilai VIF lebih besar dari 10 dan nilai tolerancevalue kurang dari 0,1 maka terjadi multikolinearitas.
3.8.3.3 Uji Heteroskedastisitas
47
Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model terjadi ketidaksamaan varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain.
Jika varians dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas Ghozali, 2001.
3.8.4 Analisis Regresi Linear Berganda
Analisis ini digunakan untuk mengetahui apakah ada pengaruh yang positif dari variabel independen X
1
,X
2
terhadap variabel dependen Y dengan model regresi sebagai berikut :
Y = α + β
1
X
1
+ β
2
X
2
+ ε
Dimana : α
= bilangan konstanta
β =
koefisien beta X
1
= Sistem Akuntansi Pemerintah
X
2
= Sistem Pengendalian Intern Pemerintah
Y =
Kualitas Laporan Keuangan ε
= Standar Error
3.8.5 Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis dilakukan dengan menggunakan metode regresi linear berganda. Analisis regresi linear berganda dilakukan untuk menguji fungsi linear
48
variable dependen Y terhadap variable independen X
1
, X
2
dengan bantuan software SPSS versi 17. Analisis meliputi uji koefisien determinasi, uji signifikasi
simultan uji F, uji signifikasi parsial uji t, uji persamaan garis regresi uji koefisien β, dan menentukan koefisien regresi.
3.8.5.1 Koefisien Determinasi
Koefisien determinasi bertujuan untuk mengetahui seberapa besar kemampuan variabel independen menjelaskan variabel dependen. Koefisien determinasi
terletak pada tabel model summary
b
dan tertulis R Square. Nilai koefisien korelasi r menunjukkan seberapa besar hubungan yang terjadi
antara variabel independen terhadap variabel dependen. Nilai R berkisar antara 0 sampai 1, nilai semakin mendekati 1 berarti hubungan yang terjadi semakin kuat,
sebaliknya nilai semakin mendekati 0 maka hubungan yang terjadi semakin lemah.
3.8.5.2 Uji Signifikansi Simultan Uji F
Uji statistik F dilakukan untuk mengetahui apakah semua variabel independen X
1
, X
2
yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh terhadap variabel dependen Y. Uji statistik F tersebut dilakukan dengan memperhatikan ketentuan
sebagai berikut :
a. Tingkat signifikansi α = 5