Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing
Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
“baseline adalah kondisi dimana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi
apapun”. Intervensi B adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan
perilaku sasaran diukur dibawah kondisi tersebut Sunanto, 2006:41. Tujuannya untuk melihat tingkah laku yang terjadi
selama diberikan perlakuan. Intervensi yang diberikan dengan menggunakan media kantung pintar sampai menemukan
keajegan. Baseline A2 adalah pengulangan kondisi sebagai evaluasi pengaruh
perlakuan yang telah diberikan terhadap kemampuan keterampilan memakai kemeja berkancing sebanyak empat
sesi.
D. SUBYEK DAN LOKASI PENELITAN
1. Subyek Penelitian
Subyek penelitian adalah sebagian atau wakil populasi yang diteliti Arikunto, 2006:131. Subyek dalam penelitian yang akan dilakukan adalah siswa
tunagrahita sedang kelas VII SMPLB Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi sebanyak 2 orang.
2. Lokasi Penelitian Penelitian ini dilakukan di SLB Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi, yang
beralamat di Jalan Siliwangi Rt 01 Rw 04, Desa Benda, Kecamatan Cicurug, kabupaten Sukabumi.
E. INSTRUMEN PENELITIAN DAN TEKNIK PENGUMPULAN DATA
1. Instrument Penelitian Instrumen adalah alat pada waktu penelitian menggunakan sesuatu
metode Arikunto, 2006: 149. Instrumen yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah : program pelatihan yang kemudian disusun
Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing
Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
dalam bentuk langkah-langkah dalam proses memakai kemeja berkancing pada pembelajaran Bina Diri.
Agar diperoleh data yang valid, maka instrument yang akan digunakan dalam penelitian pun harus valid. Diketahui valid tidaknya suatu
instrumen yaitu melalui observasi. Observasi akan dilakukan sebelum dan selama penelitian berlangsung, observasi diarahkan untuk
memperoleh data tentang kemampuan dan jenis kesulitan anak. Adapun instrument yang digunakan adalah pedoman observasi yang
berupa analisis tugas.
Instrumen Penelitian berupa analisis tugas No. Aspek yang dinilai
Kemampuan
Skor 3 skor 2
skor 1 1.
Letakkan tangan kiri di
bagian kancing
pakaian sebelah kiri atas dan tangan kanan
pada bagian lubang kancing sebelah kanan
atas
2. Pegang
kancing dengan
cara menjepitnya
dengan ibu jari dan telunjuk
tangan kiri, tangan kanan
memegang
Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing
Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
lubang kancing
3.
Masukkan kancing ke dalam
lubangnya dengan
cara mendorong
dengan ibu jari tangan kiri
4.
Menarik kancing dengan ibu jari dan
telunjuk tangan kanan
5.
Lakukan ulang sampai kancing bagian bawah
pakaian
6.
Merapikan pakaian
Kriteria Penilaian :
Skor 3 : Melakukan sendiri dalam waktu kurang dari 1 menit
skor 2 : Melakukan sendiri dalam waktu 1 menit
skor 1 : Melakukan sendiri lebih dari 1 menit
2. Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data dilakukan guna menumpulkan informasi atau data
yang dibutuhkan dalam penelitian. Teknik pengumpulan data adalah prosedur yang
Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing
Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
sistematik untuk memperoleh data yang diperlukan. Teknik pengumpulan yang digunakan dalam penelitian ini berupa tes kinerja dimana siswa diminta untuk
melakukan praktek memakai kemeja berkancing. Penelitian menggunakan tes mulai dari tahap base line 1, intervensi dan baseline
2 untuk mendapatkan skor siswa sebelum mendapatkan intervensi dan sesudah mendapatkan intervensi. Setelah semua data terkumpul kemudian dijumlahkan dan
untuk menghitung persentase dapat dihitung dengan rumus : Persentase =
X 100 F.
TEKNIK PENGOLAHAN DAN ANALISIS DATA
Setelah seluruh data terkumpul , maka data tersebut akan diolah menggunakan persenpersentase. Persentase merupakan satuan pengukuran yang sering digunakan
oleh peneliti dan guru untuk mengukur perilaku-perilaku dalam bidang akademik maupun social dan dianalisis ke dalam grafik dengan tujuan untuk memperoleh
gambaran secara jelas tentang hasil intervensi, adakah peningkatan keterampilan memakai kemeja berkancing siswa tunagrahita sedang setelah diberikan perlakuan
dalam jangka waktu tertentu melalui media kantung pintar. Datanya dijabarkan dalam bentuk grafik dan diagram.
Menurut Pakasi 1970:150, grafik merupakan suatu cara untuk menggambarkan suatu keadaan yang bersangkutan dengan bilangan agar lebih mudah untuk
dimengerti dan ditafsirkan. Sebelum dimasukkan ke dalam grafik, hal tes diolah menjadi skor dengan perhitungan yang sesuai dengan ketetapan rumus di dalam SSR.
Selanjutnya hasil perhitungan dimasukkan ke dalam grafik yang akan menggambarkan atau mendeskripsikan kondisi subyek dari mulai sebelum
mendapatkan perlakkuan hingga mendapatkan perlakuan.
Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing
Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Adapun langkah-langkah yang dapat diambil dalam menganalisis data adalah sebagai berikut :
1. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi baseline 1 terhadap subyek penelitian yang dilakukan sebanyak empat kali pertemuan;
2. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi intervensi terhadap subyek penelitian yang dilakukan setelah menemukan keajegan;
3. Menjumlahkan hasil penskoran pada kondisi baseline 2 terhadap subyek penelitian yang dilakukan sebanyak emapat kali pertemuan;
4. Membuat table skor yang telah diperoleh pada kondisi baseline 1, intervensi, dan baseline 2;
5. Membuat grafik dari data yang telah diperoleh pada kondisi baseline 1, intervensi, dan baseline 2.
Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja
Berkancing Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil analisis keseluruhan data dari ketiga fase mengenai penggunaan media kantung pintar dalam meningkatkan keterampilan memakai
kemeja berkancing pada SY dan SA, memiliki pengaruh positif terhadap peningkatan target behavior yang diinginkan peneliti pada tujuan penelitian yaitu
meningkatnya kemampuan memakai kemeja berkancing. Hal ini terbukti dari hasil tes pada baseline-2 A-2 hasilnya terdapat peningkatan dari tiga fase yang
dilaksanakan, peningkatan dari setiap nilai rata-rata yang dimiliki dari setiap siswa yang menjadi subjek penelitian ini, meskipun peningkatan yang dicapai
oleh subjek tersebut ada yang stabil dan ada yang tidak stabil, hal tersebut dapat dilihat pada baseline-1 A-1 dari empat sesi yang diberikan pada subjek SA dan
enam sesi yang diberikan kepada subjek SY. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa penggunaan media kantung
pintar dapat meningkatkan kemampuan SY dan SA dalam memakai kemeja berkancing, meskipun mengalami naik turun karena kondisi dipengaruhi oleh
beberapa hal yang terjadi pada SY dan SA. Hasil penelitian ini dapat menjawab pertanyaan penelitian, dan sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian.
Berkenaan dengan kesimpulan tersebut terdapat catatan sebagai berikut: Pernyataan yang terdapat pada kesimpulan hanya berlaku untuk lingkup penelitian
yaitu siswa tunagrahita sedang kelas VII SMPLB-C1 Al-Rosyadiyah Kabupaten Sukabumi. Beberapa kekeliruan dalam menarik kesimpulan hal ini mungkin
terjadi, mengingat instrumen penelitian yang masih kurang sempurna, baik yang menyangkut aspek-aspek yang diungkap maupun kriteria penyekoran serta
kondisi yang terjadi pada saat pelaksanaan penelitian, meskipun demikian telah diusahakan secara optimal untuk mendapatkan hasil penelitian yang dapat
meningkatkan kemampuan siswa dalam memakai kemeja berkancing.