METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu - Siswa memperhatikan guru yang sedang mendemontrasikan memasukkan kancing ke dalam lubang kancing secara berurutan pada kantung pintar - Siswa memperhatikan guru yang sedang mendemontrasikan cara membuka kancing dari lubang kancing secara berurutan pada kantung pintar 2. Keterampilan Memakai Kemeja Berkancing Keterampilan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah keterampilan dalam memakai bajukemeja seragam sekolah yang berkancing. Keterampilan yang dimaksud yaitu agar anak dapat 1 meletakkan tangan kiri di bagian kancing pakaian sebelah kiri atas dan tangan kanan pada bagian lubang kancing sebelah kanan atas, 2 memegang kancing dengan cara menjepitnya dengan ibu jari dan telunjuk tangan kiri, 3 memasukkan kancing ke dalam lubangnya dengan cara mendorong dengan ibu jari tangan kiri, 4 menarik kancing dengan ibu jari dan telunjuk tangan kanan, 5 melakukan ulang sampai kancing bagian bawah pakaian, 6 merapikan pakaian

C. METODE DAN DESAIN PENELITIAN

Dalam sebuah penelitian diperlukan cara untuk memecahkan masalah atau mencari penyelesaian masalah penelitian yang dihadapi. Metode penelitian menjadi unsur paling penting untuk mencapai hasil yang diharapkan. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu metode eksperimen. Penelitian eksperimen adalah suatu cara untuk mencari hubungan sebab akibat antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan oleh peneliti dengan mengeliminasi, mengurangi atau menyisihkan faktor-faktor lain yang bisa mengganggu. Eksperimen selalu dilakukan dengan maksud untuk melihat akibat suatu perlakuan, Arikunto, 2006:3. Alasan Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mengapa peneliti memilih metode eksperimen adalah peneliti ingin mengetahui sebab akibat dari pelatihan yang diberikan. Penelitian ini mengacu pada eksperimen dengan sunyek tunggal, lazimnya disebut Single Subject Research SSR. Desain yang akan digunakan dalam penelitian adalah desai A-B-A yang memiliki tiga fase, yaitu A-1 baseline, B intervensi, dan A-2 baseline. Digunakan desain ini karena akan lebih mudah melihat sebab akibat antara variabel terikat dengan variabel bebas. Desain A-B-A ini bertujuan untuk mempelajari besarnya pengaruh dari suatu perlakuan intervensi terhadap variabel tertentu yang diberikan kepada individu. Desain A-B-A ini menunjukkan adanya hubungan sebab akibat antara variabel terikat dan variabel bebas Sunanto, dkk. 2006:44. Penelitian SSR dengan desain A-B-A juga bertujuan untuk memperoleh data sebelum subyek mendapatkan perlakuan atau intervensi, saat mendapatkan perlakuan dan setelah diberikan perlakuan, selanjutnya dilihat ada tidaknya pengaruh yang terjadi akibat perlakuan yang diberikan, SSR mengacu pada strategi penelitian yang dikembangkan untuk mendokumentasikan perubahan. Secara visual desain A-B-A tersaji pada gambar berikut : DESAIN A-B-A Keterangan : Baseline A1 yaitu keadaan subyek sebelum mendapat perlakuan dimana subyek diperlakukan secara alami tanpa perlakuan yang diberikan secara berulang-ulang sebanyak empat sesi. Sebagaimana yang dikemukakan Sunanto 2006:41 bahwa x x x Suparmi Trisnawati, 2014 Penggunaan Media Kantung Pintar Untuk Meningkatkan Kemampuan Memakai Kemeja Berkancing Anak Tunagrahita Sedang Kelas VII Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu “baseline adalah kondisi dimana pengukuran perilaku sasaran dilakukan pada keadaan natural sebelum diberikan intervensi apapun”. Intervensi B adalah kondisi ketika suatu intervensi telah diberikan dan perilaku sasaran diukur dibawah kondisi tersebut Sunanto, 2006:41. Tujuannya untuk melihat tingkah laku yang terjadi selama diberikan perlakuan. Intervensi yang diberikan dengan menggunakan media kantung pintar sampai menemukan keajegan. Baseline A2 adalah pengulangan kondisi sebagai evaluasi pengaruh perlakuan yang telah diberikan terhadap kemampuan keterampilan memakai kemeja berkancing sebanyak empat sesi.

D. SUBYEK DAN LOKASI PENELITAN