Uji Validitas Proses Pengembangan Instrumen
Leny Setiyaningsih, 2014 Efektivitas pelaksanaan pendidikan pemustaka terhadap peningkatan pengetahuan dalam
pemanfaatan perpustakaan bagi peserta didik SMAN 6 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sebuah penelitian tentunya memerlukan sebuah kriteria dalam mengukur derajat validitasnya. Untuk itu sebelum meneliti dengan menggunakan tes,
penulis menggunakan uji validitas. Dengan menggunakan uji validitas istrumen ini akan menunjukkan bahwa hasil dari suatu pengukuran dapat
menjelaskan segi yang sedang kita ukur kemudian dapat dikatakan istrumen itu valid apabila validitasnya tinggi.
Menurut Sukmadinata 2012, hlm.228, mengemukakan beberapa
karakteristik dari validitas, yaitu:
Pertama, validitas sebenarnya menunjukan kepada hasil dari penggunaan instrumen tersebut bukan pada instrumennya. Suatu instrumen dikatakan
valid atau memiliki validitas bila instrumen tersebut benar-benar mengukur aspek atau segi yang akan diukur.
Kedua, validitas menunjukan suatu derajat atau tingkatan, validitasnya tinggi, sedang atau rendah, bukan valid dan tidak valid.
Ketiga, validitas instrumen juga memiliki spesifikasi tidak berlaku umum. Ada beberapa macam validitas, yaitu validitas isi, konstruk, dan kriteria.
Selanjutnya pengertian dari validitas itu sendiri menurut Hasan 2002, hlm. 79 yaitu:
Suatu ukuran yang menunjukan tingkat kesahihan suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan sahih, apabila mampu mengukur apa yang
diinginkan atau mengungkapkan data dari variabel yang diteliti secara tepat.
Tingkat kevalidan instrumen dihitung dengan menggunakan korelasi Product moment yang dikemukakan oleh Pearson. Adapun rumus korelasi
Product Moment adalah sebagai berikut :
Arikunto, 2006, hlm.170
Keterangan :
Leny Setiyaningsih, 2014 Efektivitas pelaksanaan pendidikan pemustaka terhadap peningkatan pengetahuan dalam
pemanfaatan perpustakaan bagi peserta didik SMAN 6 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
= Koefisien korelasi yang dicari N
= Banyaknya subjek peserta tes = Skor tiap butir soalskor item tes
= Skor responden = Hasil kali skor X dan Y untuk setiap responden
Menurut Sugiono 2008:257 untuk dapat memberikan penafsiran terhadap kofisien korelasi yang di temukan tersebut besar atau kecil, maka
dapat berpedoman pada table berikut :
Tabel 3.5 Kriteria Acuan Validitas Soal
Interval Koefisien Tingkat hubungan
0,00 -0,199 0,20 -0,399
0,40 -0,599 0,60 -0,799
0,80-0,1000 Sangat Rendah
Rendah Sedang
Kuat
Sangat Kuat
Sugiono, 2008:257 Setelah itu diuji tingkat signifikasinya dengan menggunakan rumus :
Leny Setiyaningsih, 2014 Efektivitas pelaksanaan pendidikan pemustaka terhadap peningkatan pengetahuan dalam
pemanfaatan perpustakaan bagi peserta didik SMAN 6 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
Sugiono, 2008:215 Nilai t
hitung
kemudian dibandingkan dengan nilai t
tabel
dengan taraf nyata 0,05 dengan derajat kebebasan dk=n-2. Apabila t
hitung
t
tabel
, berarti korelasi tersebut signifikan.
Validitas selanjutnya adalah validitas butir soal. Arikunto 2002:75, menyatakan bahwa
“Disamping mencari validitas soal perlu juga di cari validitas butir soal”.