10
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Definisi Konsep
1. Pengembangan Model
Pengembangan model dapat diartikan sebagai proses disain konseptual dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada
sebelumnya, melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan kualitas pencapaian tujuan
Pengembangan model
dapat diartikan
sebagai upaya
memperluas untuk membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang lebih sempurna atau lebih lengkap
maupun keadaan yang lebih baik. Model merupakan deskripsi atas benda, prosedur, situasi atau
pikiran untuk merancang suatu program pembelajaran. Model maksudnya suatu pola yang dapat dijadikan contoh atau rujukan untuk
diterapkan di lapangan.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas
untuk membantu para siswa mencapai berbagai tujuan. Pembelajaran akan bermakna bila guru mampu mengembangkan
proses pembelajaran sesuai dengan perbedaan kebutuhan individu serta mampu mengembangkan program pendidikan bagi siswa sesuai dengan
11
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keberagaman dan kebutuhan kebutuhan siswa termasuk bila didalam kelas tersebut terdapat anak berkebutuhan khusus.
3. Tunanetra
Dari sudut pandang pendidikan, definisi yang paling populer diberikan oleh Barraga sebagai berikut. Tunanetra adalah sekelompok
anak yang memerlukan layanan pendidikan khusus karena ada masalah pada penglihatannya.
Menurut Garaldine T. Scholl 1986: 26 dalam IG.A.K. Wardani,dkk 2011:4.4 mengemukakan bahwa orang yang memiliki
kebutaan menurut hukum legal blindness apabila ketajaman penglihatan sentralnya 20200 feet atau kurang pada penglihatan
terbaiknya setelah dikoreksi dengan kacamata atau ketajaman penglihatan sentralnya lebih dari 20200 feet, tetapi ada kerusakan pada
lantang pandangnya sedemikian luas sehingga diameter terluas dari lantang pandangnya membentuk sudut yang tidak lebih besar dari 20
derajat pada mata terbaiknya.
4. Inklusi