9
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
D. Manfaat Penelitian
Secara teori hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat dalam memberi masukan atau sumbangan berupa kajian konseptual tentang
unsur-unsur utama yang berkaitan tentang pengembangan model pembelajaran IPA dalam seting pendidikan inklusiff bagi siswa tunanetra
sehingga turut memperkaya dan mempertajam kajian tentang pembangunan pendidikan di Indonesia.
Secara praktis, diharapkan dapat memberikan kajian empiris tentang berbagai hal yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran.
Hasil penelitian ini secara praktis juga dapat dipergunakan sebagai bahan pertimbangan dalam penyusunan pengembangan model pembelajaran bagi
anak berkebutuhan khusus dalam seting pendidikan inklusif. Manfaat lain dari hasil penelitian ini antara lain:
1. Sebagai bahan referensi bagi guru kelas yang langsung berhubungan
dengan peserta didik dalam pengembangan model pembelajaran IPA bagi siswa tunanetra dalam seting pendidikan inklusif yang sesuai
dengan kebutuhan dan kemampuan tunanetra. 2.
Sebagai bahan masukan bagi Kepala sekolah dalam mempersiapkan sekolah yang ramah dan nyaman bagi anak tunanetra.
3. Dinas Pendidikan Tingkat Provinsi, kotakabupaten dalam rangka
meningkatkan kualitas implementasi pendidikan inklusif.
10
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
E. Definisi Konsep
1. Pengembangan Model
Pengembangan model dapat diartikan sebagai proses disain konseptual dalam upaya peningkatan fungsi dari model yang telah ada
sebelumnya, melalui penambahan komponen pembelajaran yang dianggap dapat meningkatkan kualitas pencapaian tujuan
Pengembangan model
dapat diartikan
sebagai upaya
memperluas untuk membawa suatu keadaan atau situasi secara berjenjang kepada situasi yang lebih sempurna atau lebih lengkap
maupun keadaan yang lebih baik. Model merupakan deskripsi atas benda, prosedur, situasi atau
pikiran untuk merancang suatu program pembelajaran. Model maksudnya suatu pola yang dapat dijadikan contoh atau rujukan untuk
diterapkan di lapangan.
2. Pembelajaran
Pembelajaran adalah suatu rencana atau pola yang dapat digunakan untuk merancang pembelajaran tatap muka di dalam kelas
untuk membantu para siswa mencapai berbagai tujuan. Pembelajaran akan bermakna bila guru mampu mengembangkan
proses pembelajaran sesuai dengan perbedaan kebutuhan individu serta mampu mengembangkan program pendidikan bagi siswa sesuai dengan
11
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
keberagaman dan kebutuhan kebutuhan siswa termasuk bila didalam kelas tersebut terdapat anak berkebutuhan khusus.
3. Tunanetra
Dari sudut pandang pendidikan, definisi yang paling populer diberikan oleh Barraga sebagai berikut. Tunanetra adalah sekelompok
anak yang memerlukan layanan pendidikan khusus karena ada masalah pada penglihatannya.
Menurut Garaldine T. Scholl 1986: 26 dalam IG.A.K. Wardani,dkk 2011:4.4 mengemukakan bahwa orang yang memiliki
kebutaan menurut hukum legal blindness apabila ketajaman penglihatan sentralnya 20200 feet atau kurang pada penglihatan
terbaiknya setelah dikoreksi dengan kacamata atau ketajaman penglihatan sentralnya lebih dari 20200 feet, tetapi ada kerusakan pada
lantang pandangnya sedemikian luas sehingga diameter terluas dari lantang pandangnya membentuk sudut yang tidak lebih besar dari 20
derajat pada mata terbaiknya.
4. Inklusi
Pengertian pendidikan inklusif adalah pendidikan yang bertujuan memberi kesempatan yang seluas-luasnya kepada semua anak tanpa
membedakan latar belakang anak, memberikan kesempatan bagi peserta didik berkelainan danatau peserta didik yang memiliki potensi
12
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
kecerdasan dan bakat istimewa belajar bersama-sama dengan peserta didik pada satuan pendidikan umum atau satuan pendidikan kejuruan
dengan menggunakan kurikulum yang disesuaikan dengan kemampuan dan kebutuhan khusus peserta didik berkelainan dan peserta didik yang
memiliki potensi kecerdasan dan bakat istimewa. Jadi Pendidikan Inklusif adalah layanan pendidikan yang
semaksimal mungkin mengakomodasi semua anak didik termasuk anak yang berkebutuhan khusus disekolah atau lembaga pendidikan atau
tempat lain diutamakan yang terdekat dengan tempat tinggal anak didik bersama teman-teman sebayanya dengan memperhatikan
perbedaannya.
F. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan adalah metode Deskriftif dengan pendekatan kualitatif, untuk mengumpulkan data teknik yag digunakan:
wawancara, observasi, dan dokumentasi. Instrumen yang diggunakan adalah pedoman wawancara, pedoman observasi.
68
Sumartono Hadi, 2014 PENGEMBANGAN MODEL PEMBELAJARAN IPA BAGI SISWA TUNANETRA DALAM SETING
PENDIDIKAN INKLUSIF DI SMA YPI” 45 Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
| perpustakaan.upi.edu
BAB III METODE PENELITIAN
Untuk mendapatkan hasil penelitian sesuai dengan fokus masalah dan tujuan penelitian, peneliti menyusun sistematika dan langkah-langkah yang
jelas. Untuk itu pemilihanan metode penelitian yang tepat penting dilakukan. Melalui metode penelitian akan tergambarkan langkah dan prosedur yang harus
ditempuh dalam penelitian. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif.
Sesuai dengan pengertian tentang metode deskriptif yang diungkapkan oleh Ali 1990 sebagai berikut:
“Metode yang digunakan untuk memecahkan permasalahan yang dihadapi pada masa sekarang dan dapat dilakukan dengan menempuh langkah-
langkah pengumpulan data, klasifikasi data, analisislaporan dengan tujuan utama membuat penggambaran tentang suatu keadaan secara objektif dalam
suatu deskripsi situasi”. Dalam metode penelitian ini akan dibahas tentang pendekatan
penelitian, lokasi dan subjek penelitian, teknik pengumpulan data dan pengembangan instrumen, teknik analisis data, teknik pemeriksaan dan
keabsahan data serta prosedur pelaksanaan penelitian.