Strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa
STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
UJANG SYARIF HIDAYATULLAH
105018200739
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
(2)
STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA
DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan untuk Memenuhi Syarat Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan (S.Pd)
Oleh
UJANG SYARIF HIDAYATULLAH
105018200739
Pembimbing
Dra. Yefnelty Z., M.Pd
NIP: 19531101 198203 2 001
PROGRAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN
JURUSAN KEPENDIDIKAN ISLAM
FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
1431H/2010M
(3)
SURAT PERNYATAAN
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Ujang Syarif Hidayatullah
Tempat/Tgl Lahir : Sukabumi, 18 Oktober 1987
NIM : 105018200739
Jurusan/Prodi : Kependidikan Islam/Manajemen
Pendidikan
Judul Skripsi : “Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam Meningkatkan Jumlah Siswa” Dosen Pembimbing : Dra. Yefnelty Z., M.Pd
Dengan ini menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya dan diajukan untuk memperoleh gelar strata satu (S1) di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Semua sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi ini telah saya
cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti karya ini bukan karya asli saya atau merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi berdasarkan undang-undang yang berlaku di Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
Jakarta, 04 Juni 2010
Ujang Syarif Hidayatullah 105018200739
(4)
ABSTRAK
Ujang Syarif Hidayatullah
Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam Meningkatkan Jumlah Siswa Strategi promosi merupakan bagian dari strategi pemasaran. Kaitannya dengan dunia pendidikan, promosi dilakukan untuk memperkenalkan produk-produk dari lembaga pendidikan atau bahkan lembaga pendidikan itu sendiri kepada masyarakat luas agar mereka mengetahui manfaat, kelebihan/kualitas pendidikan (sekolah), visi dan misi sekolah, program-program pendidikan yang dilaksanakannya dan banyak lagi yang lainnya. Untuk itu, sekolah dituntut untuk melakukan strategi jitu dalam menghadapi persaingan dengan sekolah lainnya, dengan tujuan agar calon konsumen (masyarakat) yakin dan berminat untuk memilih lembaga pendidikan yang ditawarkan.
Untuk membangun dan mengembangkan promosi/komunikasi efektif, ada beberapa langkah yang harus dilakukan yaitu dimulai dari mengidentifikasi audiens sasaran, menentukan tujuan komunikasi, merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menetapkan jumlah anggaran promosi, menentukan bauran promosi, mengevaluasi hasil, serta mengelola proses komunikasi. Dalam pelaksanaannya, diperlukan kerja sama yang baik dari semua pihak agar promosi berjalan sesuai dengan tujuan dan dapat mencapai hasil yang maksimal atau sesuai harapan.
Penelitian ini dilakukan dengan maksud ingin mengetahui bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu deskriptif analisis. Untuk mendapatkan data yang dibutuhkan, penulis menyebarkan angket yang ditujukan kepada siswa/i kelas IX. Disamping itu, penulis juga melakukan wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas.
Setelah dilakukan penelitian, diperoleh kesimpulan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh SMP PGRI 12 Jakarta sudah optimal dan sesuai dengan langkah-langkah promosi efektif, sehingga terjadi peningkatan jumlah siswa setiap tahunnya.
(5)
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Shalawat dan salam semoga selalu tercurahkan kepada Nabi Muhammad SAW, sosok penyempurna akhlak yang menjadi rahmatan lil alamin, kepada keluarganya, sahabatnya dan pengikutnya sampai akhir zaman.
Selanjutnya, dalam penyusunan skripsi ini tentu tidak luput dari hambatan dan kendala yang penulis hadapi baik tenaga, pikiran maupun biaya. Namun, berkat bimbingan dan bantuan dari berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung akhirnya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Oleh karena itu, ucapan terima kasih yang tak terhingga penulis sampaikan kepada :
1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA, Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
2. Rusydy Zakaria, M.Ed., M.Phil, Ketua Jurusan Kependidikan Islam-Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
3. Drs. Mu’arif SAM, M.Pd, Ketua Program Studi Manajemen Pendidikan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan.
4. Dra. Yefnelty Z, M.Pd, dosen pembimbing skripsi yang senantiasa memberikan arahan, meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya kepada penulis dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini.
5. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, khususnya jurusan KI-Manajemen Pendidikan yang telah mendidik dan memberikan ilmunya kepada penulis di bangku kuliah. 6. Dra. Hj. Sartini, MM (Kepala SMP PGRI 12 Jakarta), Hj. Hajarillah, S.Pd
(Wakil Kepala Sekolah), dan Suyudi (Ketua TU SMP PGRI 12 Jakarta) beserta seluruh guru dan staf yang telah memperkenankan dan membantu penulis dalam melaksanakan penelitian di SMP PGRI 12 Jakarta.
7. Ayahanda dan Ibunda tercinta, Bapak Amir Kurniawan dan Ibu Yayah Syamsiah yang telah mengasuh, membimbing penulis sejak dalam buaian
(6)
dengan penuh kasih sayang, dan tiada henti memberikan doa restu serta dukungan baik moril maupun materil, motivasi, dan pendidikan cinta kasih sehingga penulis mampu memaknai arti hidup dan kehidupan. Karya dan dedikasi penulis persembahkan untuk ayah dan ibu.
8. Adik-adik tersayang, Azis Solehudin, Ai Nur’aeni, Fitri Lestari, dan M. Irhas Kurniawan terima kasih atas doa, dukungan dan kasih sayang yang kalian berikan selama ini. Kalian selalu menjadi inspirasi dan motivasi bagi penulis. Semoga Allah selalu merahmati kita.
9. Organisasi sebagai tempat berkarya dan mengabdi, HMI, BEM, IRMAFA, dan LAPENMI. Semoga tetap istiqomah dalam cita demi terwujudnya masyarakat adil makmur yang diridhoi Allah SWT.
10.Teman-teman angkatan 2005 di Manajemen Pendidikan (Siti Eva Shafiah, Q-ung, Arul, dan Rahmat), teman organisasi (Ridwan, Wahyudin, Riyan, dan Munir), Motivator penulis (Yunda Amelya Hidayat) yang memberikan warna dinamika kehidupan kepada penulis sehingga penulis mampu bertahan hingga saat ini dan nanti. Serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis memohon, semoga skripsi ini bermanfaat dan semoga jasa baik yang telah turut membantu menjadi amal shaleh dan mendapat balasan yang tak terhingga dari-Nya. Amin Ya Rabbal ‘Alamin....
Jakarta, 04 Juni 2010
(7)
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ABSTRAK
KATA PENGANTAR... i
DAFTAR ISI ... iii
DAFTAR TABEL ... v
DAFTAR LAMPIRAN ... . vi
BAB I. PENDAHULUAN... 1
A. Latar Belakang ... 1
B. Identifikasi Masalah ... 5
C. Pembatasan Masalah... 5
D. Perumusan Masalah ... 5
E. Manfaat Penelitian ... 6
BAB II. KAJIAN TEORI ... 7
A. Kajian Teori ... 7
1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi ... 7
2. Proses Perencanaan Strategi... 10
3. Bauran Promosi... 12
a. Periklanan... 13
b. Persoal Selling... 16
c. Promosi Penjualan... 17
d. Publisitas/Humas... 17
4. Langkah-langkah Strategi Promosi ... 19
a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran ... 19
b. Menentukan Tujuan Promosi ... . 19
c. Merancang Pesan ... 19
d. Memilih Saluran Komunikasi ... 21
e. Menentukan Anggaran Promosi ... 21
(8)
C. Pengajuan Hipotesis ………... 23
BAB III. METODOLOGI PENELITIAN... 24
A. Tujuan Penelitian ... 24
B. Tempat dan Waktu Penelitian ... 24
C. Metode Penelitian ... 24
D. Sumber Data... 25
E. Teknik Pengumpulan Data... 25
F. Teknik Analisisa Data ... 28
BAB IV. HASIL PENELITIAN... 29
A. Gambaran Umum Objek Penelitian ... 29
B. Deskripsi Data... 32
C. Analisis Data ... 43
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ... 51
A. Kesimpulan ... 51
B. Saran... 51
DAFTAR PUSTAKA ... 53
(9)
DAFTAR TABEL
Tabel 1 Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Variabel Strategi Promosi 26 Tabel 2 Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 27
Tabel 3 Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 31
Tabel 4 Perkembangan Siswa 33
Tabel 5 Prestasi Siswa 34
Tabel 6 Daftar SD Negeri/Swasta Sasaran SMP PGRI 12 Jakarta 36
Tabel 7 Daftar Distribusi Brosur 41
Tabel 8 Daftar Distribusi Spanduk 42
Tabel 9 Jumlah Siswa SMP PGRI 12 Jakarta 43
Tabel 10 Informasi tentang SMP PGRI 12 Jakarta 44
Tabel 11 Ketertarikan untuk Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 44
Tabel 12 Yang Disukai di SMP PGRI 12 Jakarta 45
Tabel 13 Rasa Puas Belajar di SMP PGRI 12 Jakarta 46
Tabel 14 Yang Memutukan Masuk SMP PGRI 12 Jakarta 46
Tabel 15 Pertimbangan Memilih SMP PGRI 12 Jakarta 47
Tabel 16 SMP PGRI 12 Jakarta sudah Mampu Bersaing 47
Tabel 17 Saran yang Dapat Memajukan SMP PGRI 12 Jakarta 48
Tabel 18 Media Promosi yang Efektif di SMP PGRI 12 Jakarta 49 Tabel 19 Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta sesuai dengan Kurikulum Nasional 49
(10)
DAFTAR LAMPIRAN
1 Struktur Organisasi SMP PGRI 12 Jakarta 55
2 Struktur Panitia Penerimaan Siswa Baru SMP PGRI 12 Jakarta 56
3 Keadaan Guru SMP PGRI 12 Jakarta 57
4 Keadaan Karyawan SMP PGRI 12 Jakarta 59
5 Sarana dan Prasarana SMP PGRI 12 Jakarta 60
6 Pedoman Wawancara Kepala SMP PGRI 12 Jakarta 62
7 Pedoman Wawancara Bagian Humas/Ketua PPSB 63
8 Pedoman Wawancara Orang Tua Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta 64 9 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Kepala Sekolah 65
10 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Ketua PPSB 68
11 Catatan Lapangan Hasil Wawancara Orang Tua Siswa/i 69
12 Angket Siswa 71
13 Foto-foto 72
14 Daftar Referensi 74
(11)
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang, sangat memperhatikan dan terus mengupayakan peningkatan kualitas sumber daya manusia, yang salah satunya dilakukan melalui jalur pendidikan. Pendidikan sebagai suatu upaya untuk mencerdaskan kehidupan bangsa diharapkan mampu memberikan peran dan andil dalam akselerasi pembangunan. Pembangunan bidang pendidikan merupakan bagian tak terpisahkan dari pembangunan nasional, karena memiliki posisi yang sangat strategis, mendasar dan potensial terutama untuk pembangunan sumber daya manusia. Sumber daya inilah yang nanti akan sangat menentukan kelestarian dan kejayaan bangsa di masa yang akan datang. Oleh karena itu, pendidikan harus mampu memberikan kontribusi yang nyata terhadap pembangunan.
Pendidikan sangat penting dan tidak dapat dipisahkan dari kehidupan manusia, sifatnya mutlak bagi kehidupan baik dalam kehidupan perseorangan maupun kehidupan bangsa dan negara. Maju mundurnya suatu bangsa banyak ditentukan oleh maju mundurnya pendidikan bangsa itu. Mengingat sangat pentingnya bagi kehidupan, maka pendidikan harus dilaksanakan sebaik-baiknya sehingga memperoleh hasil yang diharapkan.
Pendidikan menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia sebagaimana dikutip oleh Muhibbin Syah ialah proses pengubahan sikap dan tata laku seseorang atau kelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran
(12)
dan pelatihan.1 Pendidikan adalah usaha sadar untuk menyiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan dan atau latihan bagi perannya di masa yang akan datang. Dari pengertian tersebut bisa diambil kesimpulan tentang pentingnya peranan pendidikan bagi pembentukkan generasi penerus bangsa di masa yang akan datang dimana generasi penerus adalah orang yang bertanggungjawab atas eksistensi dan kemajuan bangsa.
Pendidikan adalah fenomena fundamental atau asasi dalam kehidupan manusia. Kita dapat mengatakan bahwa ”dimana ada kehidupan manusia, disitu pasti ada pendidikan”2 karena pendidikan merupakan alat dari masyarakat untuk memperbaharui dirinya, paling tidak unsur konservatifnya menyatakan bahwa pendidikan itu adalah alat untuk melangsungkan kehidupan masyarakat, dan tempat interaksi antara pendidik dan peserta didik yang biasanya dilakukan di lembaga-lembaga pendidikan, baik formal maupun non formal.
Saat ini, dunia pendidikan harus diperlakukan dan dikelola secara professional, karena semakin ketatnya persaingan, lembaga pendidikan akan ditinggalkan konsumen atau masyarakat jika dikelola seadanya. Setiap lembaga pendidikan mengetahui bahwa proses pembelajaran disekolah tidak akan pernah statis, akan tetapi senantiasa dinamis mengikuti kemajuan ilmu dan teknologi yang semakin hari semakin berkembang pesat. Untuk itu, sekolah dituntut lebih meningkatkan kualitas pendidikan dari segala sisi.
Dengan persaingan yang semakin ketat, mau tidak mau setiap sekolah harus melakukan pengelolaan yang baik agar memberikan layanan yang terbaik, karena jika tidak demikian, maka konsumen atau masyarakat akan dengan mudah mencari lembaga lain yang lebih menguntungkan dan menjanjikan. Disamping itu, sekolah pun dituntut untuk dapat memposisikan diri dengan melakukan strategi yang jitu demi mempertahankan eksistensinya, karena betapa pun bagusnya suatu sekolah apabila tidak dipromosikan secara maksimal akan berdampak pada minimnya jumlah siswa dan tidak dikenalnya sekolah tersebut dikalangan masyarakat.
1
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), cet-11, h. 10
2
Driyarkara, Tentang Pendidikan, (Yogyakarta: Kanisius, 1980), h. 32
(13)
Pemasaran atau promosi menjadi sesuatu yang mutlak harus dilaksanakan oleh sekolah, selain ditujukan untuk memperkenalkan, fungsi pemasaran di lembaga pendidikan adalah untuk membentuk citra baik terhadap lembaga dan menarik minat sejumlah calon siswa.3 Untuk itu, lembaga pendidikan (sekolah) dituntut untuk melakukan strategi promosi guna mempertahankan dan meningkatkan kuantitas siswa yang ada. Tujuan dari strategi promosi tentunya agar masyarakat umum tertarik terhadap citra baik sekolah tersebut sehingga tertanam nilai-nilai kepercayaan dalam benak setiap konsumen yang pada akhirnya akan bermuara pada bertambahnya jumlah siswa di lembaga tersebut.
Strategi promosi adalah salah satu kegiatan yang merupakan inti dari sistem pemasaran. Strategi promosi yang dimaksud disini adalah setiap langkah yang diambil oleh sekolah untuk berkomunikasi dengan masyarakat dengan tujuan dapat mencapai target atau sasaran yang sudah ditetapkan sekolah. Dalam hal ini, promosi akan menjelaskan mengenai kegiatan lembaga pendidikan memperkenalkan produknya, apakah melalui iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan atau publikasi.
Promosi merupakan salah satu yang harus dikelola dengan baik dan kreatif agar produk yang dipasarkan dikenal dan diketahui oleh konsumen dan diharapkan akan menumbuhkan minat konsumen, dengan demikian promosi dapat disebut sebagai kegiatan mengkomunikasikan informasi yang ada pada lembaga lembaga dari penjual ke pembeli atau pihak lain untuk mempengaruhi sikap dan perilaku masyarakat sehingga masyarakat berminat untuk membeli produknya. Dengan promosi, sekolah dapat memperkenalkan dan menambah keyakinan masyarakat akan informasi yang ditawarkan oleh suatu lembaga. Oleh karena itu, sekolah harus berusaha untuk dapat menghasilkan produk yang berkualitas, karena dengan adanya produk yang berkualitas, layanan yang memuaskan dan didukung dengan promosi yang maksimal, maka hasil yang diharapkan akan tercapai.
3
Muhaimin, dkk., Manajemen Pendidikan;Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, (Jakarta: Kencana, 2009), h. 101
(14)
Saat ini, pendidikan sudah dipandang sebagai sebuah komoditas yang bisa dibisniskan. Ini terbukti dengan banyaknya investor asing yang menanamkan modalnya di lembaga-lembaga pendidikan, khususnya lembaga pendidikan yang memiliki nama (terkenal). Keadaan ini membuat banyak pihak berpikir bahwa pendidikan merupakan komoditas yang bisa dijual dan akan meraih keuntungan yang besar manakala outputnya diminati oleh pasar. Dampak dari semua itu adalah berdirinya berbagai lembaga pendidikan dari jenjang dasar hingga tinggi, negeri maupun swasta yang ingin turut serta mewarnai pendidikan Indonesia ke depannya.
SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu lembaga pendidikan swasta yang banyak diminati masyarakat dan memiliki guru-guru yang professional yang sesuai dengan disiplin ilmunya masing-masing. Sekolah ini merupakan sekolah swasta yang tiap tahun ajaran baru menerima ± 300 siswa baru. Berlokasi di wilayah ibu kota yang ketat akan persaingan, tepatnya di Pondok Labu-Cilandak, Jakarta Selatan, sekolah ini tetap mampu mendapatkan minat konsumen di atas rata-rata sekolah swasta lainnya. Bahkan yang lebih menarik adalah bahwa peminatnya bukan hanya berasal dari wilayah dimana sekolah tersebut berdiri, melainkan juga berasal dari wilayah diluar kota Jakarta seperti, Ciputat, Pamulang, Cireundeu, Cinere, dan sekitarnya.
Telah diketahui bersama bahwa untuk jenjang pendidikan dasar (SD, SMP/MTs dan sederajat) khususnya sekolah negeri mendapatkan dispensasi atau keringanan dalam hal pembiayaan operasional pendidikan berupa dana BOS dari pemerintah. Adanya bantuan dana operasional sekolah/pendidikan membuat masyarakat menengah ke bawah menjatuhkan pilihan ke sekolah atau lembaga pendidikan negeri ketimbang swasta karena biaya yang akan dikeluarkan tidak sebesar lembaga pendidikan yang dikelola oleh swasta. Bantuan pemerintah berupa dana operasional sekolah dan semakin banyaknya lembaga baru yang bermunculan menuntut SMP PGRI 12 Jakarta untuk dapat melakukan strategi promosi yang baik guna menarik minat konsumen dan menambah kuantitas yang berkualitas.
(15)
SMP PGRI 12 Jakarta memiliki program-program yang bagus, sarana yang cukup lengkap dan guru yang berkompeten di bidangnya. Sekolah ini diharapkan mampu bersaing dengan sekolah-sekolah lain terutama sekolah negeri. Dalam hal ini, sekolah harus selalu melakukan inovasi-inovasi baru terutama pada pelaksanaan promosi, agar masyarakat lebih mengenal dan menjatuhkan pilihannya ke sekolah ini.
Berdasarkan dari latar belakang di atas, penulis tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul “STRATEGI PROMOSI SMP PGRI 12 JAKARTA DALAM MENINGKATKAN JUMLAH SISWA”
B. Identifikasi Masalah
Dari latar belakang di atas, dapat diidentifikasi masalah sebagai berikut: 1. Bagaimana konsep strategi promosi yang diterapkan oleh SMP PGRI 12
Jakarta.
2. Bagaimana pelaksanaan promosi yang berjalan di SMP PGRI 12 Jakarta. 3. Bagaimana dampak dari setiap bauran promosi yang dilaksanakan?
C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah di atas, maka penulis membatasi masalah pada pelaksanaan strategi promosi atau langkah-langkah promosi, seperti mengidentifikasi target audience (audiens sasaran), merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menentukan anggaran, menetapkan bauran promosi (promotion mix), dan proses komunikasi.
D. Perumusan Masalah
Berdasarkan pada pembatasan masalah di atas, maka dapat dirumuskan masalah yang akan diteliti adalah : Bagaimana strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa?
(16)
E. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat yang hendak dicapai, yaitu:
1. Diharapkan dapat menambah wawasan keilmuan penulis dan pembaca tentang strategi promosi yang digunakan dalam meningkatkan jumlah siswa.
2. Diharapkan mampu memberikan masukan yang berarti dalam pelaksanakan strategi promosi di SMP PGRI 12 Jakarta serta bisa dijadikan sebagai alat evaluasi terhadap strategi promosi yang digunakan.
3. Untuk menambah khazanah keilmuan dan dapat memberikan informasi kepada pihak yang akan melaksanakan penelitian lebih lanjut tentang strategi promosi lembaga pendidikan.
(17)
BAB II KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Pengertian Strategi, Promosi, dan Strategi Promosi
Istilah strategi berasal dari kata Yunani, “strategeia (stratos = militer; dan ag = memimpin), yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jenderal.“1 Istilah strategi mula-mula dipakai di kalangan militer dan diartikan sebagai seni dalam merancang (operasi) peperangan, terutama yang erat kaitannya dengan gerakan pasukan dan navigasi ke dalam posisi perang yang dipandang paling menguntungkan untuk memperoleh kemenangan.2
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, “strategi adalah ilmu dan seni menggunakan semua sumber daya bangsa untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu di waktu perang dan damai; ilmu dan seni memimpin bala tentara untuk menghadapi musuh diperang dalam kondisi yang menguntungkan; rencana yang cermat mengenai kegiatan untuk mencapai sasaran khusus.“3
Secara harfiah, kata strategi dapat diartikan sebagai “seni (art) melaksanakan, stratagem yakni siasat atau rencana.“4 Menurut Chandler yang
1
Fandy Tjiptono, Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi, 1998), h. 3
2
Abu Ahmadi dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, (Jakarta: Pustaka Setia, 2003), h. 11
3
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2007), edisi ketiga, h. 1092.
4
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), edisi revisi, h. 214
(18)
dikutip oleh Mudrajad Kuncoro, “strategi adalah penentuan tujuan dan sasaran jangka panjang perusahaan, diterapkannya aksi dan alokasi sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan.“5
Strategi secara umum dapat didefinisikan sebagai “garis besar haluan bertindak untuk mencapai sasaran yang telah ditetapkan.“6 Dalam perkembangannya, strategi tidak lagi hanya seni, tetapi sudah merupakan ilmu pengetahuan yang dapat dipelajari. Dengan demikian, istilah strategi yang diterapkan dalam dunia pendidikan, khususnya dalam kegiatan perekrutan atau promosi adalah suatu seni atau ilmu untuk mempengaruhi orang lain sedemikian rupa sehingga tujuan-tujuan yang ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien.
Strategi dapat dipahami sebagai suatu rencana yang cermat tentang cara-cara pendayagunaan dan penggunaan sumber daya yang ada untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi dalam mencapai sasaran tertentu. Efektifitas dan efisiensi sebuah strategi tersebut berkaitan dengan usaha kegiatan dan hasil usaha tersebut. Dalam dunia bisnis, strategi sering digunakan untuk menunjuk pada tindakan khusus yang dipakai oleh seorang manajer guna mengimbangi tindakan potensial para pesaingnya. Sedangkan dalam pengertian yang umum, strategi adalah setiap langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan dan sasaran utama.
Berdasarkan pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi adalah sebuah program yang meliputi tujuan yang ingin dicapai disertai dengan tindakan atau langkah-langkah khusus untuk mencapai tujuan tersebut sebagai usaha untuk merespon lingkungannya.
Selanjutnya untuk lebih memahami promosi, penulis mengutip beberapa pengertian promosi dari para ahli, antara lain :
a. Menurut Basu Swastha DH, “promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk mengarahkan seseorang atau
5
Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: Erlangga, 2007), h. 1
6
A. Tabani Rusyan, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992), h. 165
(19)
organisasi kepada tindakan yang menciptakan pertukaran dalam pemasaran.“7
b. Philip Kotler menyatakan bahwa “promosi merupakan berbagai kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan untuk mengkomunikasikan manfaat dari produknya dan untuk meyakinkan konsumen sasaran (target consumers) agar membelinya.“8
“Promosi adalah aktivitas-aktivitas atau peristiwa-peristiwa yang direncanakan untuk menjamin dukungan atau pengakuan tentang diri seseorang, produk, lembaga atau gagasan.“9 Promosi merupakan salah satu faktor penentu keberhasilan suatu program pemasaran. Betapapun berkualitasnya suatu produk, bila konsumen belum pernah mendengarnya dan tidak yakin bahwa produk tersebut akan berguna bagi mereka, maka mereka tidak akan pernah membelinya.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, “promosi (dagang) adalah kegiatan komunikasi untuk meningkatkan volume penjualan dengan pameran, periklanan, demonstrasi, dan usaha lain yang bersifat persuasif.“10 Sedangkan, promosi menurut Philip Kotler adalah “bagian dari komunikasi yang terdiri dari pesan-pesan perusahaan yang didesain untuk menstimulasi terjadinya kesadaran (awareness), ketertarikan (interest), dan berakhir dengan tindakan pembelian (purchase) yang dilakukan oleh pelanggan terhadap produk atau jasa perusahaan.“11
Promosi merupakan rangkaian kegiatan pemasaran yang bertujuan untuk memperkenalkan produk yang dihasilkan oleh produsen kepada konsumen melalui jalinan komunikasi dengan maksud mempengaruhi dan mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan. Kegiatan promosi dapat dilakukan dengan cara langsung bertatap muka dengan calon
7
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing, (Yogyakarta: Liberty, 1984), edisi 3, h. 237
8
Philip Kotler, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Intermedia, 1983), edisi kedua, h. 59
9
H. Frazier Moore, Humas; Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005), h. 5
10
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus…, h, 898
11
Philip Kotler, Marketing Insight from A to Z, (Jakarta: Erlangga, 2003), h. 22
(20)
konsumen (personal selling) atau dengan menggunakan media yang ada seperti media massa maupun elektronik atau dengan melakukan promosi penjualan.
Setelah mengetahui penggertian strategi dan promosi, maka dapat disimpulkan bahwa strategi promosi adalah program yang direncanakan secara fundamental dalam melaksanakan promosi agar mampu mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku audiens sasaran sehingga dapat mencapai tujuan promosi yaitu terjadinya pembelian atas produk yang ditawarkan. 2. Proses Perencanaan Strategi
Adapun langkah-langkah proses penyusunan strategi adalah sebagai berikut:
a. Penentuan Misi dan Tujuan
Pada tahap ini, misi dan tujuan berupa “pernyataan yang menegaskan tujuan perusahaan dan apa yang ingin dicapai perusahaan dalam lingkungan yang lebih luas.”12 Perumusan misi dan tujuan merupakan tanggung jawab kunci bagi manajer puncak. Perumusan ini dipengaruhi oleh nilai-nilai yang dibawa manajer. Nilai-nilai ini bisa mencakup masalah-masalah sosial dan etika, atau masalah-masalah umum seperti luas perusahaan, macam produk atau jasa yang akan diproduksi atau cara pengoperasian perusahaan.
b. Pengembangan Profil
Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang. Profil perusahaan adalah hasil analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasikan tujuan dan strategi sekarang, serta memerinci kuantitas dan kualitas sumber daya-sumber daya perusahaan yang tersedia.
12
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), jilid 1, edisi kedelapan, h. 53
(21)
c. Analisa Internal Perusahaan (kekuatan dan kelemahan)
Langkah berikutnya yaitu menganalisa kekuatan dan kelemahan perusahaan atau lembaga. Tujuan proses analisa internal ini adalah untuk mengidentifikasikan kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan strategi yang penting bagi perumusan strategi perusahaan. Secara konseptual tujuan ini, dapat dicapai melalui identifikasi faktor-faktor internal strategi (misalnya, saluran distribusi, lokasi, teknologi, dan struktur organisasi). Dengan memahami kekuatan dan kelemahan persaingan, maka perumusan strategi organisasi diharapkan akan lebih tepat.
d. Analisa Lingkungan Eksternal
Disamping menganalisa ke dalam, juga perlu melakukan analisa keluar perusahaan. Analisa ini untuk mengidentifikasikan cara-cara dalam perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial-budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi. Disamping itu, perusahaan perlu mengidentifikasikan lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari para penyedia, pasar organisasi para pesaing, pasar tenaga kerja, dan lembaga-lembaga keuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini akan mempengaruhi secara langsung operasional perusahaan.
e. Identifikasi Kesempatan dan Ancaman Strategi
Kesiapan suatu perusahaan atau lembaga untuk berkompetisi tidak hanya di ukur dengan menganalisa ke dalam dan keluar, tapi harus pula mengidentifikasi setiap kesempatan yang akan di dapat serta ancaman yang siap menghadang. Berbagai kesempatan dan ancaman ini dapat ditimbulkan oleh banyak faktor, antara lain perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, atau perilaku konsumen atau langganan.
f. Pembuatan Keputusan Strategi
Setelah mengidentifikasi lingkungan baik internal maupun eksternal, kesempatan dan ancaman, maka langkah berikutnya
(22)
adalah membuat keputusan strategi. Dengan ditetapkannya keputusan pembuatan strategi, maka perusahaan atau lembaga memiliki kejelasan dalam menentukan langkah-langkah yang akan dilakukan.
g. Pengembangan Strategi Perusahaan
Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkannya kedalam sasaran-sasaran jangka pendek dan stategi operasional. Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijaksanaan dan taktik operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi.
h. Implementasi Strategi
Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan. Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, diikuti dengan alokasi sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan.
Adapun faktor-faktor kritis implementasi strategi yaitu, tugas, orang, struktur, teknologi, dan sistem balas jasa. Keberhasilan implementasi strategi perusahaan mensyaratkan bahwa metode-metode implementasi yang dirancang dan dikelola akan menjadi efektif bila perusahaan mampu mengintegrasikan faktor-faktor tersebut secara efisien.
i. Peninjauan Kembali dan Evaluasi
Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah strategi di implementasikan, manajer senantiasa memonitor secara periodik, atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi berjalan ke arah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.
3. Bauran Promosi (Promotion Mix)
Secara umum bentuk-bentuk promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi bentuk-bentuk tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu sering disebut sebagai bauran promosi
(23)
(promotion mix). Bauran promosi sebagaimana disebutkan oleh Philip Kotler adalah ”perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya.”13
Bauran promosi meliputi berbagai macam bentuk, adapun penjabarannya adalah sebagai berikut:
a. Periklanan
Menurut William G. Nickels, periklanan adalah “komunikasi non-individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh peusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.”14 Sedangkan periklanan menurut Monle Lee dan Carla Johnson adalah “komunikasi komersil dan nonpersonal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang ditransmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, koran, majalah, direct mail (pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”15 American Marketing Association (AMA) mendefinisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.16
Dari beberapa definisi di atas dapat disimpulkan bahwa periklanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk memberikan informasi atau pengaruh kepada konsumen atau masyarakat luas tentang terjadinya suatu barang dan manfaatnya. Berikut akan di uraikan fungsi dan macam-macam media yang digunakan dalam periklanan, yaitu:
a) Fungsi-fungsi Periklanan
“Fungsi periklanan dibagi menjadi lima, yaitu informing (memberi informasi), persuading (mempersuasi), reminding (mengingatkan), adding value (memberikan nilai tambah), dan assisting (mendampingi)
13
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001), edisi delapan, h. 111
14
Basu Swastha DH, Azas-azas…, h. 245
15
Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, (Jakarta: Kencana, 2007), h. 3
16
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 226
(24)
upaya-upaya lain dari perusahaan.”17 Disamping itu, menurut Basu Swastha DH dalam bukunya Azas-azas Marketing dikatakan bahwa periklanan juga berfungsi ”menciptakan kesan (image), memuaskan keinginan, dan alat komunikasi.”18
1. Memberikan informasi (informing)
Iklan merupakan salah satu strategi promosi yang paling banyak digunakan. Iklan digunakan untuk memberikan informasi kepada konsumen tentang penyediaan produk tertentu, pada lokasi tertentu dan dengan harga tertentu pula. Memberikan informasi dalam iklan hanya ditujukan untuk memberi informasi saja, bukan untuk membujuk. Dengan adanya informasi akan memudahkan pembeli untuk mencari barang yang dibutuhkan dan juga akan lebih mudah menjual barang dagangannya. Jadi, periklanan memberikan keuntungan bagi kedua belah pihak yaitu penjual dan pembeli.
2. Membujuk dan mempengaruhi (persuading)
Disamping memberikan informasi, iklan pun dapat dijadikan sebagai media untuk membujuk dan mempengaruhi pembeli dengan pesan-pesan yang persuasif. Iklan yang efektif akan mampu mempersuasi pelanggan untuk mencoba produk dan jasa yang di iklankan.
3. Pengingat (reminding)
Iklan yang diputar atau ditayangkan secara berulang-ulang dimaksudkan untuk mengingatkan konsumen tentang sebuah produk sehingga mereka akan tetap membeli produk yang diiklankan tanpa memperdulikan merk lain. Iklan menjaga agar merek perusahaan tetap segar dalam ingatan para konsumen.
17
Terence A. Shimp, Periklanan Promosi;Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, (Jakarta: Erlangga, 2000), edisi ke-5, h. 357
18
Basu Swastha DH, Azas-azas Marketing…, h. 247-248
(25)
4. Memberikan nilai tambah (adding value)
Iklan memberi nilai tambah pada merek dengan mempengaruhi persepsi konsumen. Iklan yang efektif menyebabkan merek dipandang lebih elegan, lebih bergaya, lebih bergengsi, dan bisa lebih unggul dari tawaran pesaing.
5. Mendampingi/upaya lain perusahaan (assisting)
Iklan hanyalah salah satu anggota dari bauran komunikasi pemasaran. Peran utama iklan adalah pendamping yang memfasilitasi upaya-upaya lain dari perusahaan dalam proses komunikasi pemasaran.
6. Menciptakan kesan
Iklan yang ditampilkan harus bisa menciptakan dan memberikan kesan kepada konsumen bahwa produk yang ditawarkan berbeda dengan produk-produk lainnya.
7. Memuaskan keinginan
Sebelum memilih dan membeli produk, konsumen biasanya ingin diberitahu tentang manfaat produk bagi dirinya, keluarganya atau mungkin bangsanya.
8. Alat komunikasi
Walaupun dalam prosesnya bersifat tidak langsung, iklan bisa dijadikan sebagai media komunikasi oleh penjual kepada pembeli begitu pula sebaliknya.
9. Menyenangkan atau menghibur (entertainment)19
Selain menginformasikan dan mempengaruhi, iklan pun menjadi media penghibur bagi khalayak dari apa yang ditampilkan dan disampaikan. Konsep iklan dan tokoh atau aktor yang memerankannya pun menjadi alasan masyarakat memilih produk yang diiklankan.
19
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 226
(26)
b) Media-media Periklanan
Adapun media yang digunakan untuk mendukung kegiatan periklanan, yaitu:
1. Media cetak
Media cetak adalah suatu media yang statis dan mengutamakan pesan-pesan visual dalam melaksanakan fungsinya sebagai penyampai informasi. Media cetak berupa surat kabar, majalah, brosur, katalog, dan lain-lain.
2. Media elektronik
Pesatnya perkembangan teknologi yang menghapuskan batas-batas ruang dan waktu membuat perusahaan atau lembaga banyak media periklanan elektronik. Sifatnya yang masif dan daya jangkau yang luas memungkinkan untuk menggapai market yang lebih besar. Media elektronik terdiri dari televisi, radio, internet, dan lain-lain.
Informasi yang disajikan dalam iklan harus menarik, singkat, dan jelas serta disampaikan secara berulang-ulang. Tujuannya adalah untuk menimbulkan minat mencoba dan mempengaruhi konsumen untuk membeli.
b. Personal Selling
“Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mencoba dan membelinya.”20 Personal selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan periklanan karena dalam pelaksanaannya menggunakan tenaga manusia. Penjualan tatap muka merupakan sebuah proses dimana para pelanggan diberi informasi dan mereka dipersuasi secara personal untuk membeli produk yang ditawarkan.
20
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 224
(27)
c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)
Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga akan mudah dilihat dan terlihat menarik dalam pandangan konsumen. Menurut John F. Luick dan William L. Ziegler sebagaimana dikutip Winardi dalam bukunya yang berjudul Promosi dan Reklame mendefinisikan promosi penjualan sebagai “sebuah aktifitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang langsung yang menawarkan nilai tambah atau insentif untuk produk tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali.”21
Selanjutnya, Patrick Forsyth mendefinisikan promosi penjualan sebagai “insentif yang cepat atau lambat menggerakan orang untuk membeli atau mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik dalam bentuk uang maupun barang (produk atau jasa).”22 Adapun tujuan utama dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk merangsang pembelian produk atau jasa di atas tingkat sasaran dengan cara meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.”23
d. Publisitas/Hubungan Masyarakat
Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan produk barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat secara luas adalah dengan publisitas. Proses yang dijalankan yaitu dengan membina, menciptakan, dan mempertahankan hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat baik untuk mendukung, membangun citra baik perusahaan atau lembaga, dan menyangkal isu yang dapat merugikan perusahaan atau lembaga.
"Publisitas adalah suatu teknik untuk menjamin pengertian diantara individu-individu."24 Sedangkan, menurut Fandy Tjiptono "publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non
21
Winardi, Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992), h. 115
22
Patrick Forsyth, Manajemen Penjualan, (Jakarta: Elekmedia Komputindo, 1993), h. 337
23
Patrick Forsyth, Manajemen..., h. 338
24
H. Frazier Moore, Humas..., h. 5
(28)
personal, yang mana orang atau organisasi yang diuntungkan tidak membayar untuk itu."25 Tetapi, segera perlu diingatkan bahwa orang jangan menganggap publisitas sebagai komunikasi secara cuma-cuma.26
Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan.
Selain publisitas, ada pula hubungan masyarakat. Hubungan masyarakat menurut Philip kotler dan Gary Armstrong adalah "memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan yang baik, dan menangani atau meredam rumor, cerita, dan peristiwa yang merugikan."27
Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat melaksanakan kegiatan-kegiatan sebagai berikut:
1. Hubungan pers atau aktivitas pers; menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk, atau jasa.
2. Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu.
3. Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau lokal.
4. Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang.
5. Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.
6. Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggota anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan atau sukarela.28
25
Fandy Tjiptono, Strategi…, h. 228
26
Winardi, Promosi..., h. 114
27
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, (Jakarta: Prenhallindo, 1996), h. 134
28
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar..., h. 134-135.
(29)
4. Langkah-Langkah Strategi Promosi a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran
Perencanaan promosi diawali dengan mengidentifikasikan audiens sasaran terlebih dahulu. Audiens sasaran diartikan sebagai khalayak pasar yang diinginkan perusahaan, meliputi calon pembeli. Pembeli saat ini, penentu keputusan, serta pihak-pihak yang dapat memberikan pengaruh dalam pengambilan keputusan pembelian termasuk orang-orang yang dekat dengan calon pembeli atau pembeli saat ini. Audiens sasaran ini dapat bersifat perseorangan, kelompok, masyarakat tertentu atau masyarakat umum.
Mengidentifikasikan sasaran berarti menetapkan khalayak pasar yang diinginkan. Hal itu dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan, waktu penyampaian, media dan cara pesan disampaikan kepada audiens tersebut. b. Menentukan Tujuan Promosi
Setelah audiens sasaran diidentifikasikan, perusahaan harus menetapkan tujuan promosi yang ingin dicapai. Penetapan tujuan promosi akan memudahkan perusahaan memilih alat promosi. Adapun tujuan promosi menurut Rossiter dan Percy, yaitu:
1. Menumbuhkan persepsi pelanggan terhadap suatu kebutuhan (category need).
2. Memperkenalkan dan memberikan pemahaman tentang suatu produk kepada konsumen (brand awareness).
3. Mendorong pemilihan terhadap suatu produk (brand attitude). 4. Membujuk pelanggan untuk membeli suatu produk (brand puchase
intention).
5. Mengimbangi kelemahan unsur bauran pemasaran lain (puchase facilitation), dan
6. Menanamkan citra produk dan perusahaan (positioning).29 c. Merancang Pesan
Philip Kotler sebagaimana dikutip Noviyanti dalam skripsinya dikatakan bahwa dalam merancang pesan, terdapat beberapa hal yang
29
Fandy Tjiptono, Strategi..., h. 222
(30)
perlu diperhatikan yaitu, “isi pesan, struktur pesan, format pesan, dan sumber pesan”.30
1. Isi Pesan
Dalam menentukan isi pesan yang ingin disampaikan, perusahaan perlu mencari dan membuat daya tarik, tema, dan ide yang mampu menarik perhatian audiens sasaran. Tema yang efektif akan menunjukan manfaat produk yang mampu memotivasi terjadinya pembelian. Ada tiga daya tarik yang perlu dipertimbangkan dalam merancang pesan, yaitu daya tarik rasional yang membangkitkan kepentingan diri audiens sasaran, daya tarik emosional yang mencoba membangkitkan emosi positif dan negatif audiens sasaran dan daya tarik moral yang mengarahkan pada perasaan audiens sasaran tentang apa yang benar dan tepat.
2. Struktur Pesan
Keefektifan pesan juga tergantung pada struktur pesan, yaitu penyusunan pesan, bagaimana pesan disampaikan secara logis. Selanjutnya harusditentukan susunan penyajiannya, apakah argumen yang kuat akan disampaikan di awal atau akhir pesan tersebut.
3. Format Pesan
Format pesan sangat dipengaruhi oleh media yang akan digunakan untuk menyampaikan pesan. Jika media yang digunakan adalah media cetak, maka perusahaan perlu memperhatikan judul iklan atau pesan yang akan disampaikan, ilustrasi gambar dan warna yang menarik yang dapat mewakili maksud pesan tersebut. Apabila menggunakan media elektronik, maka perusahaan perlu memperhatikan pemilihan kata-kata, kualitas suara, dan vokalisasi pesan yang disiarkan.
30
Noviyanti, Strategi Promosi Lembaga Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa, Skripsi Sarjana, (Jakarta: Perpustakaan Utama UIN Jakarta, 2007), h. 16, t.d.
(31)
4. Sumber Pesan
Sumber pesan yaitu orang yang akan menyampaikan pesan. Pesan yang disampaikan oleh sumber pesan yang menarik atau terkenal akan lebih mampu menarik perhatian audiens sasaran dan mudah diingat. d. Memilih Saluran Komunikasi
Saluran komunikasi dimaksudkan sebagai jalur komunikasi yang dilakukan untuk menyampaikan pesan dari komunikator ke komunikan. Saluran komunikasi di bagi dua, yaitu personal dan non personal. Saluran komunikasi personal merupakan komunikasi yang dilakukan dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara pihak ketiga. Komunikator dan komunikan dapat bertemu langsung di suatu tempat atau melalui alat komunikasi seperti surat dan telepon. Berbeda dengan saluran komunikasi personal, saluran komunikasi non personal menyampaikan pesan tanpa melakukan kontak atau interaksi langsung dengan audiens sasaran, tetapi menggunakan media, atmosfer, dan acara.
e. Menentukan Anggaran Promosi
Keputusan tersulit yang dihadapi perusahaan adalah menetapkan berapa biaya atau anggaran yang harus dikeluarkan untuk melaksanakan promosi, karena promosi memegang peranan yang sangat penting bagi perusahaan. “Anggaran ialah suatu rencana yang disusun secara sistematis, yang meliputi seluruh kegiatan perusahaan, yang dinyatakan dalam unit (kesatuan) moneter dan berlaku untuk untuk jangka waktu (periode) tertentu yang akan datang.”31 Ada 4 metode dalam menyusun dan menetapkan anggaran promosi,yaitu:
1. Metode Sesuai Kemampuan
Metode sesuai kemampuan yaitu menetapkan anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat ditanggung oleh perusahaan.
31
M. Munandar, Budgeting;Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, (Yogyakarta: BPFE, 1998), h. 1
(32)
2. Metode Presentasi Penjualan
Adalah metode penetapan anggaran promosi yang berupa persentase tertentu dari penjualan saat ini atau yang diperkirakan dalam persentase harga penjualan.
3. Metode Mengimbangi Pesaing
Yaitu menetapkan anggaran promosi seimbang dengan yang dilakukan oleh pesaing.
4. Metode Sasaran dan Tugas
Menetapkan anggaran didasarkan pada apa yang ingin dicapai. Metode ini menyiratkan penetapan sasaran promosi secara spesifik, penetapan tugas yang dilakukan untuk mencapai sasaran, dan memperkirakan biaya untuk melaksanakan tugas-tugas tersebut. 32 B. Kerangka Konsep
Seiring dengan perkembangan zaman, sekolah sebagai lembaga pendidikan formal tidak menutup kemungkinan untuk melaksanakan promosi, dengan menilai pentingnya siswa dan banyaknya sekolah yang didirikan sebagai tawaran untuk memenuhi kebutuhan pendidikan, bagian pemasaran dalam lembaga pendidikan haruslah mengetahui teknik apa yang seharusnya dilakukan guna mensiasati permintaan pasar yang sedemikian meningkat serta strategi apa yang cocok untuk dapat menjaring jumlah siswa di era globalisasi ini.
Sudah semestinya sekolah menerapkan strategi promosi misalnya dengan menciptakan produk baru dalam dunia pendidikan yang tentunya tidak menyimpang jauh dari kurikulum pendidikan nasional sebagai upaya meningkatkan jumlah siswa. Terdapat beberapa strategi yang sudah dilakukan kepala sekolah untuk mendapatkan jumlah siswa yang diinginkan, diantaranya yaitu dengan meningkatkan kualitas guru yang lebih baik agar dapat menampilkan sosok sekolah yang lebih maju dimasa yang akan datang.
Strategi promosi merupakan hal yang sangat penting untuk dilakukan oleh setiap lembaga pendidikan, karena lembaga pendidikan manapun yang memiliki kelebihan atau kualitas apabila tidak di perkenalkan atau dipromosikan kepada khalayak, maka tidak akan dikenal atau diketahui banyak orang.
32
Philip Kotler dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaan, (Jakarta: Prenhallindo, 1998), jilid II, h. 85-86
(33)
C. Pengajuan Hipotesis
Sebagai acuan dalam pengumpulan data dan analisa data dalam penyusunan laporan penelitian sangat penting, pernyataan sementara dianggap benar. Hal ini dimaksudkan agar dapat ditarik suatu konsekuensi logis untuk kemudian diadakan pengujian tentang kebenaran dengan menggunakan data empiris hasil penelitian.
Dalam penulisan ini penulis merumuskan hipotesis, yaitu : “Semakin optimal strategi promosi dilakukan mulai dari penelitian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi maka jumlah siswa meningkat (dampak)”.
(34)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Tujuan Penelitian
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi SMP PGRI 12 Jakarta dalam meningkatkan jumlah siswa.
B. Tempat dan Waktu Penelitian
Penelitian dilaksanakan di Sekolah Menengah Pertama (SMP) PGRI 12 Jakarta, yang berlokasi di Jl. Pondok Labu 1B/29 Cilandak, Jakarta Selatan.
Adapun waktu penelitian dilaksanakan pada bulan Oktober - Desember 2009, dengan rincian jadwal sebagai berikut:
NO JENIS KEGIATAN Juli Agust. Sept. Okt. Nov. Des.
1 Pemilihan Judul
2 Konsultasi dengan Pembimbing 3 Observasi ke sekolah
4 Izin penelitian ke sekolah
5 Pengumpulan Data 6 Pengolahan/ Analisis Data
C. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif analisis, yaitu suatu metode penelitian yang menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari fenomena seputar strategi promosi yang digunakan di SMP PGRI 12 Jakarta.
(35)
Dalam menggunakan metode deskriptif ini penulis melakukan serangkaian prosedur pemecahan masalah dengan memberikan gambaran atau uraian atas suatu keadaan sejelas mungkin tanpa ada perlakuan terhadap objek yang diteliti.1
D. Sumber Data
Dalam penelitian ini, sumber data yang digunakan adalah 35 orang yang merupakan keseluruhan subjek penelitian. Sumber data tersebut terdiri dari:
1. 1 orang kepala sekolah dan 1 orang bagian humas SMP PGRI 12 Jakarta.
2. 3 orang wali murid (orang tua) siswa SMP PGRI 12 Jakarta. 3. 30 siswa/i kelas IX SMP PGRI 12 Jakarta.
E. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik yang digunakan dalam pengumpulan data, antara lain: 1. Angket/Kuesioner
Angket ini berisi beberapa pertanyaan dengan jawaban alternatif yang berkenaan dengan strategi promosi yang digunakan. Bentuk angket yang digunakan dalam penelitian ini adalah angket tertutup, artinya responden hanya boleh memilih jawaban yang telah disediakan oleh penulis. Angket ini ditujukan kepada siswa/i kelas IX yang dijadikan responden untuk mendapatkan data dan informasi tentang alasan mereka sekolah di SMP PGRI 12 dan untuk mengetahui efektifitas media promosi yang digunakan. Responden keseluruhan diambil dari kelas IX dikarenakan mereka dianggap bisa mewakili jawaban siswa kelas VII dan VIII, beranjak dewasa dan lebih mengenal SMP PGRI 12 Jakarta.
2. Wawancara
1
Ronny Kountur, Metodologi Penelitian, (Jakarta: PPM, 2005), h. 105
(36)
Wawancara disebut juga interview atau tanya jawab lisan antara dua orang atau lebih secara langsung. Dalam hal ini, penulis mengadakan wawancara dengan kepala sekolah dan bagian humas guna mendapatkan informasi tentang strategi promosi yang digunakan. Selain mewawancarai kepala sekolah, penulis pun mengadakan wawancara dengan 3 orang wali murid (orang tua) guna mendapatkan data mengenai pemilihan SMP PGRI 12 Jakarta sebagai tempat putra-putrinya melanjutkan pendidikan.
3. Dokumentasi
Metode dokumentasi yaitu mencari data mengenai hal-hal atau variabel yang berupa “catatan, transkip, buku, surat kabar, majalah, prasasti, notulen rapat, ledger, agenda dan sebagainya.”2 Dokumentasi digunakan untuk mengetahui profil sekolah yang meliputi (sejarah berdirinya sekolah, visi, misi, dan tujuan), keadaan sumber daya kependidikan yang meliputi (guru, murid, sarana prasarana, dan struktur organisasi sekolah).
Adapun kisi-kisi instrumen angket dan pedoman wawancara dapat dilihat di bawah ini :
Tabel 1
Kisi-kisi Instrumen Kuesioner Variabel Strategi Promosi (variasi media)
No Dimensi Indikator Item (+) Item (-) Jumlah
1 Periklanan 1.1 Brosur
1.2 Spanduk 1, 3, 9 - 3
2 Humas 2.1 Radio 4, 10 - 2
3 Personal Selling 3.1 Presentasi ke sekolah 5, 6, 8 7 4
4 Sales Promotion 2 - 1
Tabel 2
2
Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, (Yogyakarta: Rineka Cipta, 2002), h. 109.
(37)
Kisi-kisi Instrumen Wawancara dengan Kepala SMP PGRI 12 Jakarta
No Variabel
Penelitian Dimensi Indikator No.Item
1 Bauran Pemasaran
Promosi Meyakinkan konsumen
Mempromosikan sekolah
Promosi yang sering dan cocok digunakan
Peningkatan jumlah siswa
6 4 5
2 Target Audience Yang menjadi target audience
Penetapan target audience
1 1
Tujuan Tujuan diadakannya promosi 3
Merancang Merancang promosi
Langkah-langkah dalam merancang pesan
Yang merancang pesan
7 8
7
Saluran Menyeleksi saluran
komunikasi
9
Anggaran Penetapan anggaran
Anggaran yang dibutuhkan
11 11
Bauran Format media promosi 10, 12
Hasil promosi Mengukur hasil promosi 13
2 Promosi
Proses komunikasi Mengelola proses komunikasi
Mengevaluasi promosi yang digunakan
15 14
F. Teknik Analisa Data
(38)
1. Data yang diperoleh dalam penelitian selanjutnya diolah dan dianalisa untuk mengungkapkan pokok masalah yang diteliti sehingga mendapat kesimpulan.
2. Dalam menganalisa data, penulis menggunakan teknik analisa deskriptif kualitatif, metode yang bertujuan menggambarkan sifat tertentu yang tengah berlangsung pada saat riset dilakukan dan memeriksa sebab-sebab dari suatu gejala tertentu. Selanjutnya penulis berusaha menemukan hubungan antara faktor-faktor yang terkait satu sama lainnya, kemudian data tersebut diolah dan di edit yang selanjutnya akan dianalisa dan disimpulkan oleh penulis.
Untuk menganalisa data angket, penulis menggunakan rumus persentase sebagai berikut :
F
P = x 100% N
Keterangan :
P : Prosentasi yang dicari
F : Frekuensi jawaban responden N : Jumlah responden3
3
Anas Sudijono, Pengantar Statistik Pendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000), Cet.ke-10, h. 40- 41.
(39)
BAB IV
HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Umum Objek Penelitian
1. Sejarah Singkat Berdirinya SMP PGRI 12 Jakarta
Berdasarkan Keputusan Preseiden no. 45 tahun 1974 yang menyatakan bahwa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan mempunyai tugas pokok yaitu menyelenggarakan sebagian tugas umum pemerintah dalam pembangunan dibidang Pendidikan dan Kebudayaan, namun karena serba keterbatasan pemerintah, maka kewajiban pendidikan ini sebagian diberikan kepada lembaga-lembaga pendidikan swasta.
Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI (PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta sebagai sebuah Perkumpulan yang bergerak pada ranah pengembangan dan pembangunan bidang pendidikan merespon keputusan presiden dengan membuka institusi pendidikan yang mulai beroperasi pada tahun 1981 di wilayah Jakarta Selatan. Lembaga Perguruan PGRI adalah perguruan swasta yang berskala nasional dan dikelola secara profesional oleh Persatuan Guru Republik Indonesia, sebagai organisasi profesi dan perjuangan guru Indonesia.
Adalah SMP PGRI 12 Jakarta, lembaga pendidikan yang berada dibawah naungan Perkumpulan Pembina Lembaga Pendidikan Dasar dan Menengah PGRI (PPLP DASMEN PGRI) provinsi DKI Jakarta dengan nomor izin operasional 2673/1.851.58.2007 turut serta dalam mencerdaskan kehidupan bangsa dengan menyelenggarakan proses belajar mengajar tingkat menengah pertama.
(40)
SMP PGRI 12 Jakarta berdiri pada tanggal 10 Desember 1981, berlokasi di Jl. H. Sholeh No. 27 Pondok Labu, Cilandak-Jakarta Selatan. Adapun alasan pendirian sekolah di wilayah tersebut yaitu karena terjadi kekurangan institusi atau lembaga pendidikan setingkat SMP/MTs, sedangkan banyak orang tua yang ingin menyekolahkan anaknya.
Pada tahun 1996, SMP PGRI 12 Jakarta menempati gedung baru di Jl. Pondok Labu I B/29 Cilandak-Jakarta Selatan sampai sekarang. Faktor kenyamanan dan keamanan menjadi penyebab utama kepindahan sekolah tersebut. Dengan status akreditasi A mencitrakan bahwa lembaga ini merupakan lembaga yang profesional dalam menyelenggarakan proses pembelajaran, oleh karena itu banyak peminat (orang tua) yang menyekolahkan anaknya ke lembaga ini.
2. Visi dan Misi SMP PGRI 12 Jakarta a. Visi
Melalui pendidikan formal, menghasilkan SDM yang berkualitas, unggul di bidang IPTEK dan IMTAQ.
b. Misi
1. Menggali dan memberdayakan kompetensi dan budi pekerti siswa dengan pengajaran, pelatihan dan bimbingan melalui komitmen bersama.
2. Profesionalisme guru dan segenap tenaga kependidikan sekolah. 3. Keadaan Guru, Karyawan dan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta
Untuk menjalankan proses belajar mengajar dan mencapai tujuan pendidikan yang diharapkan, sekolah sebagai instansi pendidikan membutuhkan peran serta dari berbagai pihak yang bekerjasama dalam mewujudkan visi pendidikan (sekolah), diantaranya:
a. Keadaan Guru
Salah satu komponen terpenting yang harus ada pada sebuah institusi pendidikan adalah guru. Guru merupakan peran atau profesi yang sangat penting dalam terselenggaranya proses pembelajaran di sekolah. Disamping itu, guru adalah orang yang paling sering berinteraksi langsung dengan peserta didik, oleh
(41)
karena itu, berkualitas atau tidaknya peserta didik salah satunya dipengaruhi oleh kualitas guru yang mendidiknya.
Adapun guru SMP PGRI 12 Jakarta berjumlah 44 orang dengan kualifikasi akademik S2 1 orang dan S1 43 orang. Hal ini menunjukkan bahwa guru SMP PGRI 12 Jakarta memiliki kemampuan sebagai tenaga pengajar yang berkualifikasi akademik dan itu merupakan salah satu indikator tercapainya visi misi pendidikan yang mampu melahirkan output berkualitas.
b. Keadaan Karyawan
Jumlah tenaga karyawan di SMP PGRI 12 Jakarta tahun pelajaran 2008-2009 berjumlah 12 orang, 6 orang merupakan tenaga pengadministrasi atau TU yang bertugas membantu, melayani, mengarahkan atau mengatur semua kegiatan administrasi sekolah. Selain 6 orang TU, terdapat pula 2 orang pegawai bidang kesehatan (UKS) yang diharapkan mampu mencegah, melayani, dan menjaga siswa atau komponen yang terlibat dalam terselenggaranya pendidikan sekolah dari hal-hal yang bias menghambat berjalannya kegiatan belajar mengajar. Adapun 4 orang penjaga sekolah merupakan karyawan yang kegiatannya menjaga lingkungan sekolah agar tidak terjadi peristiwa yang dapat mengganggu jalannya proses belajar mengajar.
c. Keadaan Siswa
SMP PGRI 12 Jakarta merupakan salah satu sekolah yang banyak diminati oleh masyarakat, khususnya di wilayah Cilandak, Cinere, Depok, Ciputat, Pamulang, dan sekitarnya. Karena meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya, pihak sekolah kerepotan dalam pendistribusian siswa tiap kelasnya, saat ini, setiap kelas diisi ± 50 siswa.
Keadaan siswa-siswi SMP PGRI 12 Jakarta pada tahun 2009 – 2010 berjumlah 941 siswa, terdiri dari 482 siswa laki-laki dan 459 siswa perempuan. Rincian selengkapnya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Tabel 3
Keadaan Siswa SMP PGRI 12 Jakarta
No Kelas Laki-laki Perempuan Jumlah
1 VII 169 146 315
(42)
2 VIII 164 166 330
3 IX 149 147 296
Jumlah 482 459 941
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
4. Sarana dan Prasarana
Sarana dan prasarana pendidikan merupakan penunjang proses pendidikan khususnya dalam proses belajar mengajar. Fasilitas yang disediakan dirancang dan disusun dengan sangat rapi agar siswa/i merasa aman dan nyaman ketika proses belajar mengajar berlangsung.
SMP PGRI 12 Jakarta sudah memiliki sarana prasarana pendidikan yang memadai, baik berupa fisik bangunan seperti gedung dan tempat belajar maupun non fisik seperti kurikulum, metode pendidikan dan suasana dalam belajar. Sarana fisik bangunan yang sudah ada di SMP PGRI 12 Jakarta seperti gedung sekolah, ruang belajar, ruang kantor, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang lab. komputer, ruang OSIS dan ruang-ruang lain merupakan sarana belajar yang terus-menerus mengalami perbaikan demi kemajuan sekolah.
5. Kegiatan Ekstrakurikuler
Kegiatan ekstrakurikuler yang ada di SMP PGRI 12 Jakarta, yaitu:
a. Drum band f. Pramuka
b. Pencak silat g. PMR
c. Bulu tangkis h. ROHIS
d. Seni tari i. Footsal
e. Seni lukis j. Marawis1
B. Deskripsi Data Hasil Penelitian
1. Kondisi Lingkungan SMP PGRI 12 Jakarta
Pada tahun 1981, SMP PGRI 12 Jakarta untuk pertama kalinya menerima siswa baru dengan jumlah 89 orang. Dalam perkembangannya, peningkatan dan penurunan jumlah siswa menjadi hal yang wajar terjadi, apalagi pada tahun
1
Data diperoleh dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
(43)
1996, yaitu tahun dimana SMP PGRI 12 Jakarta pindah lokasi belajar. Berikut tabel perkembangan siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta:
Tabel 4
Perkembangan Siswa
No Tahun Jumlah Siswa/i
1 1981 – 1982 89
2 1982 – 1983 85
3 1983 – 1984 84
4 1984 – 1985 95
5 1985 – 1986 112
6 1986 – 1987 150
7 1987 – 1988 145
8 1988 – 1989 198
9 1989 – 1990 200
10 1990 – 1991 200
11 1991 – 1992 199
12 1992 – 1993 198
13 1993 – 1994 197
14 1994 – 1995 195
15 1995 – 1996 145
16 1996 – 1997 100
17 1997 – 1998 86
18 1998 – 1999 83
19 1999 – 2000 115
20 2000 – 2001 209
21 2001 – 2002 255
22 2002 – 2003 252
23 2003 – 2004 336
24 2004 – 2005 294
25 2005 – 2006 329
(44)
26 2006 – 2007 341
27 2007 – 2008 349
28 2008 – 2009 351
29 2009 – 2010 369
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa terjadi peningkatan dan penurunan jumlah siswa setiap tahunnya di SMP PGRI 12 Jakarta, hal ini tidak terlepas dari strategi promosi yang digunakan.
Ada beberapa hal yang menjadikan SMP PGRI 12 Jakarta mampu menarik perhatian orang tua siswa, diantaranya yaitu:
1. Terakreditasi A.
2. Menjunjung tinggi kedisiplinan dalam kehadiran, sikap dan penampilan guru, karyawan dan siswa/i.
3. Banyaknya kegiatan ekstrakurikuler yang memungkinkan siswa/i mampu mengembangkan minat dan bakatnya.
4. Aktif atau turut serta dalam berbagai kegiatan berskala lokal maupun nasional.
Siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta merupakan peserta didik yang berprestasi, ini terbukti dengan banyaknya prestasi yang mereka raih, diantaranya:
Tabel 5 Prestasi Siswa
No Bidang Tingkat
1 Juara II catur HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta
2 Juara I bulu tangkis putra-putri HUT PGRI ke-63 DKI Jakarta 3 Juara III festival marawis tingkat SMP/MTs DKI Jakarta 4 Juara I lomba menggambar HUT kota Jakarta ke-476 DKI Jakarta
5 Juara I lomba sains antar SMP di TVRI Nasional
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
SMP PGRI 12 Jakarta sebagai lembaga pendidikan yang bergerak dibidang jasa pendidikan selalu berusaha memberikan pelayanan terbaik kepada siswa/inya dalam proses belajar mengajar. Sebagai lembaga pendidikan
(45)
formal swasta, SMP PGRI 12 Jakarta seringkali merasa kesulitan dalam meningkatkan jumlah siswa, ini disebabkan oleh tingginya tingkat persaingan antar sekolah guna memperoleh minat dan perhatian masyarakat untuk memasukan anak-anaknya ke sekolah tersebut. Keadaan ini menuntut setiap lembaga pendidikan untuk melakukan strategi promosi yang bertujuan untuk menjaring serta menarik minat konsumen (masyarakat) guna menambah jumlah siswa sebanyak-banyaknya atau sesuai dengan jumlah target yang telah ditetapkan.
2. Strategi Promosi SMP PGRI 12 Jakarta
Globalisasi dan pesatnya kemajuan dibidang IPTEK mendorong setiap lembaga pendidikan untuk lebih meningkatkan kualitasnya sehingga tidak kalah dengan lembaga lain dalam menarik perhatian masyarakat.
Dalam melaksanakan promosi, SMP PGRI 12 Jakarta memperhatikan langkah-langkah pokok sebagai berikut:
a. Mengidentifikasi Audiens Sasaran
Pihak sekolah menganalisis dan menentukan tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan promosi dengan melihat audiens sasaran yang ada sebelum promosi dilakukan. Menentukan audiens sasaran dilakukan untuk memudahkan proses pelaksanaan promosi.
Kepala SMP PGRI 12 Jakarta mengatakan bahwa yang menjadi audiens sasaran SMP PGRI 12 Jakarta adalah masyarakat yang berada diwilayah sekitar sekolah berdiri, yaitu daerah Depok, Gandul, Limo, Cirendeu, Cilandak dan sekitarnya dengan posisioning masyarakat menengah kebawah. Calon siswa/i SMP PGRI 12 Jakarta adalah meraka yang lulus dari SD/MI negeri atau swasta dan yang berhasil lulus seleksi penerimaan siswa baru.
Adapun SD negeri atau swasta sasaran SMP PGRI 12 Jakarta adalah sebagai berikut :
(46)
Tabel 6
Daftar SD Negeri/Swasta Sasaran SMP PGRI 12 Jakarta
No Wilayah/Daerah Nama Sekolah
1 Cinere
a. SDN 01 b. SDN 02 c. SDN 03
d. MI Hidayatul Atfal
2 Limo
a. SDN 01 b. SDN 02 c. SDN 03
d. MI Hidayatul Islamiyah
3 Gandul
a. SDN 01 b. SDN 02
c. MI Jamhuriyah d. SDIT Miftahul Ulum e. MI Raudhatul Atfal
4 Krukut a. SDN 02
5 Pangkalan Jati
a. SDN 01 b. SDN 07 c. SDN 08 d. SDN 10
6 Meruyung a. SD Muhamadiyah
7 Mampang a. SDN 01
b. SDN 03
8 Parung Bingung a. SD Parung Bingung 02
9 Gandaria a. SDN 01
b. SDN 02
10 Pondok Labu
a. SDN 01 b. SDN 03 c. SDN 04
(47)
d. SDN 05 e. SDN 09 f. SDN 10 g. SDN 12 h. SDN 14 i. SDN 15 j. SDN 16
11 Lebak Bulus
a. SDN 01 b. SDN 02 c. SDN 03 d. SDN 04 e. SDN 05 f. SDN 06 g. SDN 07 h. MI Al-Husna i. MI Al-Hidayah j. MI Nurul Huda k. MI Raudhatul Ulum
12 Cilandak Barat
a. SDN 01 b. SDN 03 c. SDN 06 d. SDN 08 e. SDN 11 f. SDN 12 g. SDN 13 h. SDN 14 i. SDN 17 j. SDN 19 k. MI Al-Anwar
13 Cirendeu a. SDN 01
(48)
b. SDN 03 c. SDN 03
14 Pondok Cabe a. SDN 02
15 Pisangan a. SD Pisangan 2
16 Cempaka Putih a. SDN 01
b. SDN 02
Sumber data dari Humas SMP PGRI 12 Jakarta
b. Perencanaan
Perencanaan promosi yang dilakukan oleh SMP PGRI 12 Jakarta meliputi:
1. Membuat rumusan tujuan promosi, adapun rumusannya sebagai berikut :
Promosi dilakukan dengan tujuan untuk mendapatkan siswa/i baru, membantu pemerintah dalam mensukseskan program pendidikan, dan memperkenalkan sekolah ini kepada masyarakat mengenai differensiasi atau ciri khas SMP PGRI 12 Jakarta dibanding dengan sekolah-sekolah lainnya, sehingga sekolah ini memiliki daya tarik tersendiri dihati masyarakat.1
2. Merancang pesan
Dalam membuat instrumen promosi, tentunya ada pesan yang ingin disampaikan kepada masyarakat yang akan membaca atau melihatnya, sehingga setelah mereka membaca dan melihat promosi yang disampaikan akan tertarik dengan apa yang dipromosikan. Dalam hal ini, SMP PGRI 12 Jakarta berusaha membuat rancangan pesan yang informatif dan persuasif melalui tema dan ide yang disampaikan. Disamping itu, pihak sekolah pun melakukan koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dengan SMP PGRI 12 guna menjaga hubungan baik dan membangun citra sekolah di mata masyarakat.
1
Sartini, Wawancara, Jakarta, 03 Maret 2010.
(49)
c. Menentukan Anggaran
Jumlah anggaran yang tersedia merupakan faktor yang sangat penting untuk melaksanakan promosi. Anggaran untuk kegiatan promosi tentunya disesuaikan dengan kemampuan dana yang dimiliki oleh pihak-pihak yang akan melakukan promosi. Biasanya anggaran promosi bersifat dinamis, terkadang naik atau turun dari tahun ke tahun. Hal ini disebabkan biaya untuk promosi tidak dapat disamakan jumlahnya dengan tahun-tahun sebelumnya. Untuk terlaksananya kegiatan promosi, SMP PGRI 12 Jakarta menganggarkan 30% dari anggaran pengeluaran sekolah yang dibuat setiap tahunnya melalui RKAS (rencana kerja anggaran sekolah), tentunya semua ini dilakukan karena promosi mempunyai peranan penting dalam menambah atau meningkatkan jumlah siswa.2
Adapun metode penyusunan atau penetapan anggaran untuk promosi yang digunakan oleh SMP PGRI 12 Jakarta, yaitu metode sesuai kemampuan. Mekanisme metode sesuai kemampuan yaitu dengan cara menetapkan anggaran promosi pada tingkat yang mereka perkirakan dapat ditanggung oleh sekolah.
d. Memilih Saluran Komunikasi
Pelaksanaan promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta menggunakan saluran komunikasi baik komunikasi personal maupun non personal. Penggunaan saluran komunikasi ini dimaksudkan untuk mengefektifkan jalur komunikasi antara komunikator dengan komunikan (audiens sasaran/target audiens).
Dalam menggunakan saluran komunikasi personal, pihak sekolah dalam hal ini SMP PGRI 12 Jakarta membentuk tim khusus yang bertugas menangani masalah promosi sekolah. Tim khusus ini melakukan presentasi-presentasi tentang keadaan sekolah secara keseluruhan kepada audiens sasaran.
Adapun saluran komunikasi non personal digunakan sebagai alternatif lain dalam mempromosikan sekolah, saluran komunikasi non personal
2
Sartini, Wawancara, Jakarta, 03 Maret 2010.
(50)
tidak melalui kontak langsung atau interaksi langsung antara komunikator dengan komunikan layaknya komunikasi personal, tetapi dalam prosesnya menggunakan media atau acara-acara tertentu yang telah direncanakan. SMP PGRI 12 Jakarta melakukan komunikasi non personal melalui penyebaran brosur, pemasangan spanduk di wilayah yang strategis dan mengadakan acara-acara seperti peringatan hari besar keagamaan dan nasional.
3. Bauran Promosi SMP PGRI 12 Jakarta
Dalam menetapkan bauran promosi yang akan digunakan, SMP PGRI 12 Jakarta membuat format-format media promosi, diantaranya:
a. Brosur
Brosur adalah alat promosi berupa media cetak. Media ini biasanya digunakan setahun sekali yaitu sebelum ajaran baru yang dimulai pada bulan Mei hingga bulan Juni. Brosur ini berbentuk lembaran lipat yang secara rinci menjelaskan gambaran umum sekolah seperti, denah lokasi, kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan, penawaran program/jurusan, prestasi yang sudah diraih, sarana prasarana yang dimiliki, tenaga pendidik, kurikulum yang digunakan, dan biaya pendidikan. Bahkan ada juga sekolah yang mencantumkan pendapat para pakar atau alumni tentang profil sekolah guna menarik minat masyarakat untuk masuk ke sekolah tersebut. Brosur tersebut nantinya akan disebarkan ketika presentasi ke sekolah-sekolah, pengunjung yang datang ke sekolah, disaat mengadakan kegiatan-kegiatan dan lain sebagainya guna menjaring konsumen (masyarakat/siswa/i).
Media promosi format brosur memiliki kelebihan dan kelemahan. Kelebihannya yaitu simpel atau tidak ribet, bebas dalam penggunaan warna, dan mudah dalam penyebarannya, sedangkan kelemahannya yaitu adanya peluang dari lembaga untuk merekayasa keadaan sesungguhnya dari kondisi yang sebenarnya.
(51)
Tabel 7
Daftar Distribusi Brosur
No Wilayah Jumlah
1 Cinere 80 lembar
2 Limo 80 lembar
3 Gandul 80 lembar
4 Krukut 80 lembar
5 Pangkalan Jati 80 lembar
6 Meruyung 80 lembar
7 Mampang 80 lembar
8 Parung Bingung 80 lembar
9 Gandaria 80 lembar
10 Pondok Labu 80 lembar
11 Lebak Bulus 80 lembar
12 Cilandak Barat 80 lembar
13 Cirendeu 80 lembar
14 Pondok Cabe 80 lembar
15 Pisangan 70 lembar
16 Cempaka Putih 70 lembar
Jumlah 1.260 lembar
Sumber data dari Humas SMP PGRI 12 Jakarta
b. Spanduk
Spanduk adalah media cetak yang biasanya dipasang di tempat-tempat strategis berupa kain atau sejenisnya yang digunakan untuk pengumuman atau mempromosikan sesuatu. Pemasangan spanduk dilakukan setahun sekali yaitu pada tahun ajaran baru, tepatnya pada bulan Mei. Spanduk biasanya dipasang ditempat yang sering dilalui banyak orang, seperti pasar, terminal, pagar jalan raya, dan sekolah.
(52)
Tabel 8
Daftar Distribusi Spanduk
No Wilayah Tempat Pemasangan Jumlah
1 Gandul Perempatan Gandul 1
2 Cinere – Limo Perempatan Cinere-Limo 1
3 Pondok Cabe Pagar Lapangan Terbang 1
4 Di sekolah Jl. Pd. Labu 1B - Cilandak 1
5 Pondok Labu Pasar Pondok Labu 1
Jumlah 5
Sumber data dari Humas SMP PGRI 12 Jakarta
c. Presentasi Profil Sekolah
Presentasi profil sekolah merupakan kegiatan promosi yang menyampaikan pesan secara langsung kepada target audience. Kegiatan ini biasanya dilakukan sebelum tahun ajaran baru dengan cara mendatangi sekolah atau lembaga yang telah menjadi sasaran. Untuk melaksanakan kegiatan ini, kepala sekolah memberitahukan kepada sekolah-sekolah yang akan dikunjungi guna memperoleh izin dari pihak yang bersangkutan. SMP PGRI 12 Jakarta menentukan satu sampai dua sekolah di masing-masing daerah sebagai target presentasinya. Target riil sekolah yang menjadi sasaran presentasi tidak di dokumentasikan atau di arsipkan oleh panitia promosi karena target yang berubah-ubah dan laporan yang belum terorganisir.
Kelebihan dari presentasi adalah tidak banyak mengeluarkan anggaran, dapat memberikan jawaban secara langsung kepada konsumen (siswa) yang bertanya dan memberikan pemahaman atau penjelasan secara langsung tentang pentingnya sekolah. Adapun kelemahannya yaitu terbatas pada sekolah atau wilayah tertentu dan menyita waktu, baik ketika mengurusi perizinan maupun disaat presentasi.
b. Radio
Penggunaan media radio sebagai alat promosi sekolah belum terlalu maksimal. Selain karena jarak atau daya jangkau radio sekolah yang
(53)
masih terbatas juga belum adanya penyiar tetap dari radio tersebut. Media radio ini biasanya digunakan disaat ada acara-acara seperti peringatan hari besar islam, pensi, kenaikan kelas dan penerimaan siswa baru. Frekuensi radio SMP PGRI 12 Jakarta yaitu 12, 29 FM. Kelebihan dari media radio adalah kemampuan daya jangkau yang sangat luas, sedangkan kelemahannya yaitu hanya sekilas atau tidak dapat di ulang.
4. Evaluasi Hasil
Berdasarkan pada hasil penelitian dilapangan, SMP PGRI 12 Jakarta selalu melakukan evaluasi hasil. Ini dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui adanya peningkatan atau penurunan jumlah siswa setiap tahunnya, dan untuk membuktikan apakah promosi yang dilakukan berjalan optimal atau sebaliknya. Berikut tabel jumlah siswa SMP PGRI 12 Jakarta dalam 5 tahun terakhir :
Tabel 9
Jumlah Siswa SMP PGRI 12 Jakarta
No Tahun Jumlah Siswa
1 2005 – 2006 329
2 2006 – 2007 341
3 2007 – 2008 349
4 2008 – 2009 351
5 2009 – 2010 369
Sumber data dari TU SMP PGRI 12 Jakarta
Jika dilihat dari tabel di atas, dapat diketahui bahwa jumlah siswa setiap tahun mengalami peningkatan. Hal ini membuktikan bahwa pelaksanaan promosi sudah berjalan dengan optimal.
C. Analisis Data
Data tentang strategi promosi dalam meningkatkan jumlah siswa yang dilaksanakan di SMP PGRI 12 Jakarta, penulis memperoleh data melalui penyebaran angket yang berisi 10 item pertanyaan yang dijawab oleh 30 responden, dan yang menjadi responden dalam penelitian ini adalah siswa/i kelas
(54)
IX (sembilan). Data diolah dan dianalisis dengan menggunakan rumus persentase yang disajikan dalam bentuk tabel-tabel berikut ini:
Tabel 10
Informasi tentang SMP PGRI 12 Jakarta
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Teman, keluarga Brosur
Koran Spanduk
18 8
4
60 26,7
13,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) responden menyatakan bahwa informasi tentang sekolah didapat dari teman dan keluarga, sebagian kecil (26,7%) menyatakan dari brosur, 0% yang berasal dari spanduk, dan 13,3% berasal dari spanduk. Hal ini menunjukkan bahwa banyak dari responden mendapatkan informasi dari teman dan keluarga, karena faktor teman atau keluarga lebih mempengaruhi dalam penentuan pilihan. Disamping itu, hasil wawancara yang penulis lakukan kepada wali murid/orang tua siswa menyatakan bahwa faktor teman dan keluarga sangat penting dalam menyampaikan informasi tentang SMP PGRI 12 Jakarta.
Tabel 11
Ketertarikan untuk Masuk SMP PGRI 12 Jakarta
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Tenaga pengajarnya Sarana dan prasarananya Mutu atau kualitasnya Biaya pendidikannya
8 6 15
1
26,7 20 50 3,3
Jumlah 30 100
(55)
Berdasarkan tabel di atas, 26,7% responden menjawab tertarik pada kualitas tenaga pengajarnya yang dalam hal ini berkualifikasi minimal strata 1, 20% responden tertarik karena sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah (drum band, laboratorium IPA dan komputer), 50% responden menjawab tertarik karena mutu atau kualitas yang dimiliki SMP PGRI 12 Jakarta, dan 3,3% responden tertarik karena biaya pendidikannya yang terjangkau, data ini diperkuat dengan adanya orang tua siswa yang membandingkan persentase SPP SMP PGRI 12 Jakarta dengan lembaga pendidikan swasta lainnya. Hal ini menunjukkan bahwa 50% responden tertarik ke sekolah tersebut karena mutu atau kualitasnya yaitu angka kelulusan UN yang mencapai hampir 100 persen. Sekolah yang bermutu atau berkualitas merupakan dambaan setiap orang tua atau siswa dalam mewujudkan cita-citanya.
Tabel 12
Yang Disukai di SMP PGRI 12 Jakarta
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Pramuka Olah raga Marching band Komputer
2 17
4 7
6,7 56,7 13,3 23,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, 6,7% responden menjawab menyukai sekolah ini karena kegiatan pramukanya, 56,7% responden menjawab menyukai olah raga, 13,3% responden menyukai marching band, dan 23,3% responden menyukai SMP PGRI 12 Jakarta karena adanya komputer. Dari data di atas, menunjukkan bahwa olah raga menjadi hal yang paling disukai oleh siswa/i, karena selain bisa menyehatkan badan juga bisa mengantarkannya meraih prestasi.
(56)
Tabel 13
Rasa Puas Belajar di SMP PGRI 12 Jakarta
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Ya Tidak Biasa Ragu 9 8 12 1 30 26,7 40 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, 30% responden merasa puas belajar di SMP PGRI 12 Jakarta, 26,7% responden menjawab tidak, 40% responden menjawab biasa saja, dan 3,3% responden merasa ragu akan rasa puas belajar di SMP PGRI 12 Jakarta. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yang merasa biasa-biasa saja dengan proses belajar mengajar yang berlangsung di sekolah ini, ini bisa karena metode mengajar yang digunakan oleh guru atau karena hal-hal teknis seperti mati lampu yang mengakibatkan ruangan terasa panas.
Tabel 14
Yang Memutuskan Masuk SMP PGRI 12 Jakarta
Jawaban Frekuensi Persentase (%)
Orang tua Teman Anda sendiri Saudara 17 1 11 1 56,7 3,3 36,7 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, 56,7% responden menjawab bahwa orang tua yang memutuskan mereka sekolah di SMP PGRI 12 Jakarta, 3,3% responden menjawab teman, 36,7% responden menjawab dirinya sendiri yang memutuskan, dan 3,3% responden menjawab bahwa saudaranya yang memutuskan untuk masuk di SMP PGRI 12 Jakarta. Hal ini menunjukkan
(1)
Tabel 18
Media Promosi yang Efektif di SMP PGRI 12 Jakarta Jawaban Frekuensi Persentase (%) Spanduk
Brosur
Presentasi profil sekolah Radio 7 15 4 4 23,4 50 13,3 13,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, 23,4% responden menjawab media promosi spanduk, 50% responden menjawab brosur, 13,3% responden menjawab presentasi profil sekolah, dan 13,3% responden menjawab media promosi radio. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yang memilih brosur, karena lebih simpel dan menjangkau banyak kalangan. Disamping itu, menurut orang tua siswa, sudah waktunya PGRI 12 Jakarta melakukan promosi melalui media radio dan koran guna menarik perhatian masyarakat. Media brosur dan spanduk merupakan alat promosi yang sudh biasa digunkn dan semua lembaga menggunakan media tersebut.
Tabel 19
Kurikulum SMP PGRI 12 Jakarta sesuai dengan Kurikulum Nasional Jawaban Frekuensi Persentase (%) Sudah Belum Ragu-ragu Tidak tahu 19 3 7 1 63,3 10 23,4 3,3
Jumlah 30 100
Berdasarkan tabel di atas, 63,3% responden menjawab sudah sesuai, 10% responden menjawab belum, 23,4% responden menjawab ragu-ragu, dan 3,3% responden yang menjawab tidak tau. Hal ini menunjukkan bahwa banyak responden yang memilih bahwa kurikulum atau mata pelajaran yang ada di
(2)
SMP PGRI 12 Jakarta sudah sesuai dengan kurikulum nasional, ini bisa diketahui dari mata pelajaran yang mereka dapatkan di sekolah ini sama dengan di sekolah-sekolah negeri atau sekolah lainnya.
(3)
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi promosi yang dilakukan oleh SMP PGRI 12 Jakarta adalah sebagai berikut:
1. Strategi promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta sudah mengikuti langkah-langkah promosi atau komunikasi efektif, mulai dari identifikasi audiens sasaran, menetukan tujuan, merancang pesan, pelaksanaan promosi, hingga evaluasi hasil.
2. Promosi yang dilakukan SMP PGRI 12 Jakarta yaitu presentasi profil sekolah ke beberapa sekolah sasaran, penyebaran brosur, pemasangan spanduk, dan promosi melalui even/kegiatan-kegiatan seperti mengadakan olahraga dan perayaan hari besar keagamaan. Keseluruhan strategi ini merupakan satu kesatuan yang saling mengisi dan melengkapi.
3. Adapun media atau alat promosi yang paling efektif yang digunakan dalam mempromosikan SMP PGRI 12 Jakarta adalah brosur. Hal ini dikarenakan brosur dianggap lebih simpel dan menjangkau banyak kalangan.
4. Promosi yang dilakukan oleh pihak SMP PGRI 12 Jakarta berdampak pada meningkatnya jumlah siswa setiap tahunnya.
B. Saran-saran
1. Media spanduk yang dibuat SMP PGRI 12 Jakarta hendaknya lebih banyak agar bisa dipasang dibanyak tempat, karena semakin banyaknya
(4)
spanduk yang dipasang ditempat-tempat strategis, maka akan memudahkan masyarakat untuk melihatnya.
2. Disamping membagi-bagikan brosur ke sekolah-sekolah sasaran, perlu juga dilakukan penyebaran brosur di angkutan umum, pasar, dan tempat-tempat orang berkumpul. Hal ini harus dilakukan demi menjangkau masyarakat yang jauh dari sekolah.
3. Mengoptimalkan peran radio sekolah, promosi melalui radio-radio komersil yang ditentukan waktu penyiarannya, serta diputar sesering mungkin akan mampu menarik perhatian masyarakat yang mendengarnya. 4. Diharapkan pihak sekolah terus mengembangkan strategi promosinya guna meningkatkan jumlah siswa, salah satunya dengan mencantumkan prestasi yang diraih oleh sekolah dalam berbagai media promosi.
(5)
DAFTAR PUSTAKA
A. Shimp, Terence, Periklanan Promosi; Aspek Tambahan Komunikasi Pemasaran Terpadu, edisi ke-5, Jakarta: Erlangga, 2000.
Ahmadi, Abu dan Joko Tri Prasetya, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: Pustaka Setia, 2003.
Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek, Jakarta: Bina Aksara, 1990.
Driyarkara, Tentang Pendidikan, Yogyakarta: Kanisius, 1980.
Forsyth, Patrick, Manajemen Penjualan, Jakarta: Elekmedia Komputindo, 1993. Kotler, Philip, Dasar-dasar Pemasaran, edisi II, Jakarta: Intermedia, 1983. Kotler, Philip, Marketing Insight from A to Z, Jakarta: Erlangga, 2003.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaran, Jakarta: Prenhallindo, 1996.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Dasar-dasar Pemasaan, Jilid 2, Jakarta: Prenhallindo, 1998.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi kedelapan, jilid 1, Jakarta: Erlangga, 2001.
Kotler, Philip dan Gary Armstrong, Prinsip-prinsip Pemasaran, edisi delapan, Jilid 2, Jakarta: Erlangga, 2001.
Kountur, Ronny, Metodologi Penelitian, Jakarta: PPM, 2005.
Kuncoro, Mudrajad, Strategi; Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta: Erlangga, 2007.
Lee, Monle dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Perspektif Global, Jakarta : Kencana, 2007.
Moore, H. Frazier, Humas; Membangun Citra dengan Komunikasi, .Bandung: Remaja Rosdakarya, 2005.
Muhaimin, dkk., Manajemen Pendidikan; Aplikasinya dalam Penyusunan Rencana Pengembangan Sekolah/Madrasah, Jakarta: Kencana, 2009. Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung:
Remaja Rosdakarya, 2005.
(6)
54
Munandar, M., Budgeting; Perencanaan Kerja, Pengkoordinasian Kerja, Pengawasan Kerja, Yogyakarta: BPFE, 1998.
Noviyanti, Strategi Promosi Lembaga Pendidikan Islam dalam Upaya Meningkatkan Jumlah Siswa, Jakarta: Jurusan KI-Manajemen Pendidikan, Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah, 2007. Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
edisi ketiga, Jakarta: Balai Pustaka, 2007.
Rusyan, A. Tabani, dkk., Pendekatan dalam Proses Belajar Mengajar, Bandung: PT Remaja Rosdakarya, 1992.
Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Cet.ke-10, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2000.
Swastha DH, Basu, Azas-azas Marketing, edisi III, Yogyakarta: Liberty, 1984. Tjiptono, Fandy, Strategi Pemasaran, Yogyakarta: Andi, 1998.