Strategi promosi event islamic book fair 2011 Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (IKAPI DKI Jakarta) dalam meningkatkan jumlah pengunjung

(1)

JUMLAH PENGUNJUNG

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah Dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Komunikasi Islam (S.Kom.I)

Oleh:

MELCHY SATRIA NIM: 108053000025

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGRI SYARIF HIDAYATULLAH


(2)

(3)

(4)

(5)

yang bertanda tangan di bawah ini:

Nama : Melchy Satria

Nim : 108053000025

Program Studi : Manajemen Dakwah

Fakultas : Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya menyetujui untuk memberikan kepada Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta Hak Bebas Royalti Noneksklusif (non-exclusive royalty-free right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:

Strategi Promosi Event Islamic Book Fair 2011 Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (IKAPI DKI Jakarta) dalam Meningkatkan

Jumlah Pengunjung

Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan), dengan Hak Bebas Royalti Noneksklusif ini, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta berhak menyimpan, mengalihmedia/formatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (database), merawat, dan mempublikasikan tugas akhir saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis/pencipta dan sebagai pemilik Hak Cipta. Demikian pernyatan ini saya buat dengan sebenarnya.

Ciputat, Desember 2014


(6)

i

DKI Jakarta) dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung.” dibawah bimbingan Dr. H. Sunandar, M.A

Pameran merupakan bisnis yang sudah tidak asing lagi di Indonesia, Salah satu dari ragam pameran adalah pameran buku Islam atau yang biasa disebut dengan islamic book fair. Jika dibandingkan dengan pameran buku yang lain, Islamic Book Fair merupakan pameran buku terbesar di Indonesia dengan capaian pengunjung terbanyak, dengan capaian yang besar tersebut tentu membutuhkan strategi promosi yang tepat dalam pengaplikasiannya.

Rumusan masalahnya adalah menganalisa bagaimana strategi promosi yang dilakukan oleh IKAPI DKI Jakarta dalam meningkatkan jumlah pengunjung. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan IKAPI DKI Jakarta pada event islamic book fair dan bagaimana hasil jumlah pengunjung dari pelaksanaan strategi promosiislamic book fair.

Metodologi penilitian ini menggunakan metode kualitatif dengan menggali informasi yang dibutuhkan secara mendalam, objek yang di tuju adalah pada bidang media promosi panitiaislamic book fair2011.

Theory yang di gunakan pada penelitian ini mengutip dari Philip Kotler, (1995). yaitu dalam membangun dan mengembangkan promosi yang efektif, ada tujuh langkah yang perlu dilakukan yaitu mulai dari mengidentifikasi target audien, menentukan tujuan promosi, merancang pesan, menyeleksi saluran komunikasi, menentukan anggaran promosi, menetapkan bauran promosi, mengevaluasi dan mengendalikan.

Dari hasil penelitian yang diperoleh dalam penerapannya, lembaga IKAPI DKI Jakarta telah melakukan perencanaan identifikasi audien, dan media promosi yang sesuai dengan segmentasi target pengunjung, panitia melakukan promosi melalui komunikasi personal dan non personal dalam mempromosikan kegiatan islamic book fair dengan bekerja sama dengan media partner yang telah di tentukan agar informasi tersebar luas di masyarakat. Dengan penyebaran informasi yang luas, dalam setiap tahunnya pengunjung pameran buku islam ini mengalami kenaikan jumlah pengunjung dengan total pengunjung pada tahun 2011 sejumlah 375.000 orang.


(7)

ii

Segala puji dan syukur ke hadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, nikmat serta karunianya sehingga penulis bisa menyelesaikan penyusunan

Skripsi yang berjudul “Strategi Promosi Event Islamic Book Fair 2011 Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (IKAPI DKI Jakarta) Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung.”

Terima kasih kepada Kedua orang tua tercinta Ayahanda Erianto dan Ibunda Dariam yang senantiasa mendidik, membantu, mendukung, dan melimpahkan kasih sayang hingga do’a yang tiada henti.

Skripsi ini dapat terselesaikan karena adanya bantuan, bimbingan, dan dorongan dari berbagai pihak, dan pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:

1. Dr. H. Arief Subhan, MA Selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Suparto M. Ed, Ph. D selaku Wadek I, Drs Jumroni. M.Si selaku Wadek II, dan, Dr. H. Sunandar MA selaku Wadek III Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

2. Drs. Cecep Castawijaya, MA selaku ketua Jurusan Manajemen Dakwah sekaligus ketua penguji sidang skripsi, dan H.M. Mulkannasir, BA, SPd, MM selaku Sekretaris Jurusan Manajemen Dakwah sekaligus sekertaris penguji sidang skripsi.


(8)

iii

waktunya untuk membimbing dan memberikan pengarahan serta dorongan kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

4. Noor Bekti Negoro, SE, M. Si selaku penguji sidang skripsi I, dan Drs. Sugiharto, MA selaku dosen penguji siding skripsi II atas bimbingan dan arahan dalam proses penyelesaian skripsi.

5. Para dosen dan staff pengajar Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi yang telah memberikan ilmu pengetahuan dalam mendidik penulis selama melakukan studi. Penulis berharap ilmu yang diberikan selama ini bisa menjadi manfaat untuk masa depan penulis dan masyarakat pada umumnya. 6. Eko Setiawan selaku sekertariat IKAPI DKI Jakarta, Maryanto selaku ketua

bidang media cetak promosi Islamic Book Fair. Dan Lembaga IKAPI DKI Jakarta sebagai penyelenggaraIslamic Book Fairyang sudah berkenan dalam mensuport penelitian ini.

7. Kakak tersayang Heppy Rio Melsha atas inspirasi dan support yang telah di berikan, adik tersayang Melda Ramadhona atas do’a dan semangatnya.

Beserta para keluarga di Riau maupun yang ada di Jakarta.

8. Teman-teman dari organisasi Kesatuan Aksi Mahasiswa Muslim Indonesia (KAMMI), Serumpun Mahasiswa Riau (SEMARI), Ikatan Alumni Pondok Pesantren Darel Hikmah (IKAPDH), Komunitas Line Magic dan sahabat dari organisasi lainnya yang sudah memberikan support dalam menyelesaikan skripsi ini.


(9)

iv

memberikan suport, semoga silaturahmi kita tetap terus terjalin dengan baik, dan terima kasih atas dukungannya selama ini.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan, untuk itu penulis sangat mengharapkan kritik dan saran dari semua pihak demi kesempurnaan skripsi ini selanjutnya. Akhir kata semoga skripsi ini dapat bermanfaat untuk menambah pengetahuan bagi pembaca dan pihak-pihak yang membutuhkan.

Jakarta, 12 Desember 2014


(10)

v

KATA PENGANTAR……….………..…………...ii

DAFTAR ISI……….……….…………...v

BAB 1 PENDAHULUAN…..………...1

A. Latar Belakang Masalah…..………..………....1

B. Pembatasan danPerumusan Masalah……..………..………5

C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………..………6

D. Metodologi Penelitian………...………..………..7

E. Tinjauan Pustaka……….………….………..9

F. Sistematik Penulisan……….………11

BAB II TINJAUAN TEORI……….....13

A. Konsep Strategi………...…………..…….. 13

B. Konsep Promosi ………...………..18

C. Konsep Strategi Promosi.……….…25

D. Pameran………...……….32

BAB III GAMBARAN UMUM IKAPI DKI JAKARTA………...…37

A. Sejarah IKAPI DKIJakarta……….……….37

B. Lokasi IKAPI DKI Jakarta………40

C. Visi dan Misi Serta Tujuan Lembaga IKAPI DKI Jakarta……... 40

D. Struktur Organisasi ...……….………..….41


(11)

vi

BAB IV STRATEGI PROMOSIEVENT ISLAMIC BOOK FAIR2011

IKAPI DKI JAKARTA………...………46

A. Analisis Strategi Promosi..………..………..57

B. Analisa SWOT………73

C. Evaluasi Strategi Promosi yang Telah di Lakukan IKAPI DKI ………Jakarta………77

BAB V PENUTUP……….….80

A. Kesimpulan………...……80

B. Saran………..………..…..81

DAFTARPUSTAKA……….………..83


(12)

1

A.

Latar Belakang Masalah

Indonesia merupakan Negara yang berkembang, dimana kegiatan industri, ekonomi, perdagangan dan niaga berkembang baik di Indonesia, Pada zaman modern ini Banyak kebutuhan dan permintaan dari masyarakat baik itu dari kebutuhan primer, sekunder maupun tersier, hal ini sudah menjadi fenomena di tengah masyarakat sebagai makhluk sosial. Salah satu cara untuk memenuhi kebutuhan masyarakat adalah dengan diselenggarakannya pameran, dan sudah terbukti, pada akhir-akhir ini banyak sekalievent-eventpameran yang berlangsung di Indonesia.

Di Indonesia, event pameran mendapat perhatian yang besar dalam menarik minat masyarakat dan menjadi salah satu pengukur tingkat kemajuan dan kesejahteraan masyarakat, karena dengan diadakannya pameran terjadi minat daya beli masyarakat terhadap produk-produk baru yang dikeluarkan.

Jika dilihat dari sejarahnya, pameran merupakan event yang sudah lama ada, di awali sejak munculnya pasar-pasar tradisional yang dewasa ini di Belgia atau Belanda disebut dengan mart.Sementara itu para saudagar Inggris pada abad ke empat belas menjual bahanwooldan pakaian-pakaian yang terbuat dariwolldalam suatu ajang terbuka.1

1


(13)

Sementara di Indonesia sendiri pada tahap awal, Guruh Soekarno Putra dengan kelompok Swara Mahardika serta GSP Production banyak dipercaya para pemasar pengelola beberapa event promosi produk untuk memperkenalkan suatu produk kepada konsumen. Pameran merupakan event yang sering diadakan dalam skala kecil maupun besar dan memerlukan event organizer.Kegiatan ini sudah memiliki sejarah pada waktu pasar malam dimasa pemerintahan Soekarno. Namun, baru Februari 1990, para penyelenggara pameran kemudian membentuk wadah berkumpul yang di beri nama (ASPERAPI)2

Di Indonesia sendiri telah banyak event-event yang sudah berlangsung, dan hal ini menjadi salah satu strategi promosi bagi perusahaan-perusahaan dalam menunjukkan eksistensinya, memperkenalkan produk-produk terbaru sebagai bentuk berkesinambungan produk yang dikeluarkan, selain itu pameran juga menjadi ajang sebagai bentuk membangunposisioningperusahaan di benak masyarakat.

Pihak penyelenggaraeventpameran juga dapat melihat peluang dari kultur masyarakat Indonesia, Indonesia memiliki latar belakang keyakinan / agama yang berbeda, menurut sumber data Wikipedia, Indonesia memiliki enam agama utama, yaitu agama Islam, Kristen Protestan, Hindu, Buddha, Kristen Katolik, dan Khonghucu. Keyakinan yang paling banyak di anut di Indonesia adalah Islam dengan presentase 85% penduduk Indonesia adalah

2


(14)

pemeluk agama Islam.3Bukan hanya mempertimbangkan keuntungan dari penyelenggaraan, dikarenakan kebanyakan masyarakat Indonesia adalah muslim maka pihak penyelenggara juga dapat mempertimbangkan sebuah pameran yang dapat bersahabat dengan budaya muslim.Islam sangat menjunjung tinggi moral dari setiap pemeluknya, moral yang dapat membawa generasi Islam menjadi generasi yang tangguh untuk melanjutkan estafet kepemimpinan Islam. Banyak sekali pameran di Indonesia yang di adakan tanpa mempertimbangkan aspek moral bangsa, padahal penduduk Indonesia mayoritas adalah muslim, hal ini dapat menjadi sebuah pertimbangan dari pihak penyelenggara sebagai bentuk tanggung jawab terhadap event yang di adakan dan tanggung jawab pribadi kepada Tuhannya atas apa yang telah dilakukannya. Pada dasarnya setiap manusia adalah seorang da’i yang mengajak manusia pada kebaikan, ditengah persaingan global, Islam merupakan agama yang rahmatan lil ‘alamin,

penyelenggaraeventdapat memanfaatkan peluang bisnis sambil berdakwah dengan mengadakan event pameran dengan konsep Islami yang dapat memajukan umat Islam, aspek dakwah tersebut terdapat pada konten acara, maupun suasana budaya Islam. Dakwah dengan menggunakan metodeevent pameran merupakan dakwah yang sangat efektif karena pameran yang dilaksanakan dapat menghadirkan ribuan umat muslim dengan niat yang suci untuk memperoleh spirit keislaman, baik dari suasana maupun konten acara, dimana didalameventtersebut para pengunjung dapat memperbaharui

3


(15)

ilmunya, bertemu dengan saudara sesama muslim, dan merasakan suasana Islam yang sesungguhnya. Metode dakwah ini serupa dengan seruan untuk berdakwahsebagaimana yang dikatakan didalam alquran pada surat An Nahalayat 125: ……….

                          

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik dan bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu dialah yang lebih mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya dan dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk.

Salah satu caranya adalah dengan menghadirkan sebuaheventbesar dengan suasana yang Islami, dimanaevent ini dapat mewakili sebagai budaya Islam.Salah satu darieventtersebut adalah “Islamic Book Fair” atau disingkat dengan IBF yang di adakan oleh Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Khusus Ibukota Jakarta (IKAPI DKI Jakarta).IBF merupakaneventpameran buku terakbar dari beberapa penerbit di Indonesia yang dilakukan rutin setiap tahun.Terdapat kurang lebih 75 acara menarik yang dilaksanakan dalam satu minggu4

Selain Islamic Book Fair, ada beberapa programBook Fair yang di adakan oleh lembaga IKAPI, seperti Indonesia Book Fair, pesta buku, Library Book Fair, pameran luar negeri dan lain lain.Dari event book fair

4


(16)

yang diadakan, book fair yang paling ramai dikunjungi oleh masyarakat Indonesia adalahevent Islamic Book Fair dengan kurang lebih pengunjung sebanyak tiga ratus tujuh puluh lima ribu pengunjung dalam waktu satu minggu, hal ini menimbulkan pertanyaan langkah apa yang digunakan oleh lembaga IKAPI DKI dalam melaksanakanIslamic Book Fair

Dari uraian penjelasan diatas, maka penulis tertarik untuk meneliti lebih dalam tentang strategi yang dilakukan oleh IKAPI DKI Jakarta dalam menarik minat pengunjung untuk datang keevent Islamic Book Fairdengan judul “Strategi Promosi EventIslamic Book Fair 2011 Ikatan Penerbit Indonesia Daerah Khusus Ibukota (IKAPI DKI Jakarta) Dalam Meningkatkan Jumlah Pengunjung”

B.

Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Pembatasan Masalah.

Untuk menghindari terlalu luas dan melebarnya pembahasan, maka dalam penyusunan skripsi ini, penulis membatasi masalah yang akan dibahas hanya kepada“strategi promosi yang dilakukan oleh lembaga Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI DKI Jakarta pada eventIslmaic Book Fair2011.”

2. Perumusan Masalah

Berdasarkan masalah di atas, rumusan penelitian ini adalah strategi promosievent Islamic Book Fair Ikatan Penerbit Indonesia IKAPI DKI Jakarta” perumusan dapat dirinci sebagai berikut.


(17)

a. Bagaimana strategi promosi yang dilakukan IKAPI DKI Jakarta padaEvent Islamic Book Fair2011 dalam menarik minat masyarakat b. Bagaimana hasil promosi terhadap jumlah pengunjungIslamic Book

Fair.

C.

Tujuan dan Manfaat Penelitian.

1. Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

a. Untuk mengetahui strategi promosi yang dilakukan IKAPI DKI Jakarta padaEvent Islamic Book Fairsehingga menarik banyak minat pengunjung

b. Untuk mengetahui bagaimana hasil jumlah pengunjung dari pelaksanaan strategi promosi padaevent Islamic Book Fair

2. Manfaat bagi penulis:

a. Dengan penelitian ini penulis dapat menerapkan ilmu yang telah diperoleh selama diperkuliahan untuk menghadapi masalah konkrit yang terjadi.

b. Sebagai studi banding antara pengetahuan teori dengan praktek yang ada dilapangan.

3. Bagi lembaga yang diteliti:

Sebagai bahan penunjang untuk mencari ide-ide kreatif dalam strategi promosi dan pengembangan ide pemasaran, baik dalam mengambil sebuah kebijakan dalam menarik minat masyarakat.


(18)

D.

Metodologi Penelitian. 1. Metode Penelitian.

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode analisis deskriptif. Bodgan dan Taylor mendefenisikan metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati5

2. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) DKI Jakarta.Sedangkan objek penelitian adalah strategi pemasaran Islamic book fair yang digunakan oleh manajemen IKAPI DKI Jakarta dalam memasarkanevent Islamic book fair.

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Penelitian ini berlokasi di Kantor IKAPI DKI Jakarta yang beralamat di JL. Mustika jaya no 9.Rawamangun. Dengan Waktu penelitian di mulai pada tanggal 09 maret 2012 sampai dengan tanggal 21 desember 2013

4. Tekhnik Pengumpulan Data

Jika dilihat dari sumber datanya,maka pengumpulan data dapat menggunakan sumber primer dan sumber sekunder. Sumber primer adalah sumber data yang langsung memberikan data kepada pengumpul

5

Lexy J Moleong,Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT Remaja Rosdakarya 2011, cet ke-29, h. 4


(19)

data, dan sumber sekunder merupakan sumber yang tidak langsung memberikan data kepada pengumpul data.6

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu.7melakukan Tanya-jawab secara langsung dengan pimpinan manajemen IKAPI DKI Jakarta. Teknik yang digunakan adalah teknik wawancara mendalam.Hal ini bertujuan untuk memberikan kebebasan kepada penulis untuk bertanya, namun tetap terarah pada masalah penelitian yang di angkat.

b. Pengamatan

Pengamatan adalah aktivitas yang dilakukan makhluk cerdas, terhadap suatu proses atau objek dengan maksud merasakan dan kemudian memahami pengetahuan dari sebuah fenomena berdasarkan pengetahuan dan gagasan yang sudah diketahui sebelumnya, untuk mendapatkan informasi-informasi yang dibutuhkan untuk melanjutkan suatu penelitian.8Penulis telah mengadakan pengamatan langsung terhadap objek penelitian dengan maksud mempeoleh gambaran umum tentang strategi pemasaranevent Islamic book fair.

c. Dokumentasi

Menurut Artikata.com defenisi dari dokumentasi adalah 1.pengum pulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi

6

Sugiyono,Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D, Bandung: Alfabeta 2011, cet ke-13, h 137

7

ibid, h 186

8


(20)

dibidang pengetahuan, 2. Pemberian atau pengumpulan bukti dan keterangan (seperti gambar, kutipan, guntingan Koran, dan bahan referensi lain).9

5. Teknik Analisis Data

Setelah data diperoleh, penulis melakukan klasifikasi dari temuan yang didapat. Kemudian melakukan analisis dari hasil temuan dan teori sehingga penulis dapat menyimpulkan penelitian ini berdasarkan hasil analisis temuan yang telah dilakukan kemudian dideskriptifkan

6. Pedoman Penulisan

Dalam penulisan skripsi ini, penulis berpedoman kepada buku “pedoman penulisan karya ilmiah (skripsi, tesis, dan disertasi) yang diterbitkan oleh CeQDA (Center For Quality Development and Assurance) UIN Syarif Hidayatullah Jakarta tahun 2007.

E.

Tinjauan Pustaka.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis telah membaca beberapa skripsi yang menjadi pertimbangan selanjutnya. Setelah penulis mengadakan kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang memiliki judul yang hampir sama dengan apa yang akan penulis teliti. Judul-judul tersebut antara lain adanya karya oleh Muhammad Fahmi dengan NIM 104053002058 yang berjudul “Strategi Promosi Ibadah Umroh Ramadhan PT Tunas Armindo Wisata Depok” skripsi ini terfokus pada strategi

9


(21)

promosi yang dilakukan oleh PT Tunas Armindo Wisata Depok dalam menarik minat calon umroh, dan factor-faktor yang mendukung dan yang menjadi penghambat didalam aktivitas PT Tunas Armindo Wisata Depok.

Kemudian skripsi yang kedua karya Syarifah Raudlatul Jannah dengan NIM 105051001876 yang berjudul “Strategi Promosi Iklan Shampo Sunslik Versi Kerudung di Komunitas Muslimah”. Dimana dalam skripsi ini Syarifah Raudlatul Jannah memaparkan langkah-langkah strategi promosi yang digunakan oleh pihak Unilever, mulai dari konstruksi realitas pada iklan, kemasan, bauran marketing mix, strategi promosi dan alur distribusi dari pihak unilever ke masyarakat.

Skripsi yang ketiga karya mahasiswa Universitas Indonesia yaituNovia Argarini dengan NPM 090523182Yyang berjudul “Strategi PT. Tigawarna Pada Event Semarang Expo” Dimana dalam skripsi ini Novia Argarini membahas strategi promosi yang dilakukan oleh PT Tigawarna dalam menarik minat masyarakat dalam mengunjungi event semarang expo. Pada skripsi ini Novia argarini membahas tentang PT Tigawarna, perusahaan yang bergerak dalam bidang event organizer yang tergabung dalam asosiasi pengusaha pameran Indonesia (ASPERAPI) dalam mempromosikan event melalui strategi promosi melalui media, tujuan dari skripsi ini adalah untuk memperkenalkan kepada masyarakat lebih dekat tentang kota semarang baik dari industry maupun pariwisatanya.

Dari ketiga skripsi diatas, penulis melihat beberapa persamaan diantaranya adalah membahas tentang strategi promosi yang digunakan oleh


(22)

perusahaannya untuk menarik minat masyarakat kepada produk yang ditawarkannya , namun penulis melihat perbedaan yang jauh dalam penulisan ini, judul yang akan penulis teliti adalah “Strategi Promosi IKAPI DKI Jakarta padaEvent Islamic Book Fair2011.”

F.

Sistemtika Penulisan.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis skripsi terbagi dalam lima bab yang terdiri dari:

BAB I. PENDAHULUAN

Dalam bab ini penulis membahas tentang latar belakang masalah, pembatasan dan perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II. TINJAUAN TEORI

Dalam bab ini akan di bahas tentang konsep strategi (pengertian strategi, dan proses strategi) konsep promosi (pengertian promosi, bauran promosi, tujuan promosi) konsep strategi promosi (pengertian strategi promosi, fungsi strategi promosi) konsep pameran (pengertian pameran, tujuan pameran, manfaat pameran, jenis-jenis pameran)


(23)

Dalam bab ini, akan dibahas tentang tinjauan umum IKAPI DKI JAKARTA (sejarah, lokasi, visi dan misi serta tujuan lembaga, struktur organisasi, program program kerja, danIslamic book fair) BAB IV. STRATEGI PROMOSIEVENT ISLAMIC BOOK FAIR2011

IKAPI DKI JAKARTA

Dalam pembahasan bab ini, berisikan tentang strategi promosi yang dilakukan oleh IKAPI DKI Jakarta pada event Islamic book fair dan bagaimana hasil dari kegiatan promosi terhadap banyaknya jumlah pengunjung.

BAB V. PENUTUP.

Pada bab ini penulis akan memuat tentang kesimpulan terhadap hasil temuan dan saran-saran.


(24)

BAB II TINJAUAN TEORI A. Konsep Strategi

1. Pengertian Strategi

Kata strategi secara etimologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu stratgeia(stratus: militer danAg: memimpin) yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral, konsep ini relevan pada saat itu karena kondisinya sedang berkecamuk perang. Strategi juga di artikan sebagai suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan militer dan material pada daerah-daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.10

Sedangkan dari segi etimologi penulis lebih banyak menguraikan pengertian strategi dari para ahlinya:

a. Karl Von Clausewitz yang di kutip oleh Agustinus Sri Wahyudi dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategik mengatakan bahwa strategi merupakan seni menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang, sedangkan taktik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah pertempuran.11

b. Drs. H. Indriyo Gito Sudarmo, M. Com. Dalam bukunya yang berjudul Manajemen Strategis mengatakan bahwa kata strategik atau strategis memiliki makna “bijak” atau “bijaksana”, oleh karena itu maka “manajemen strategis” berarti manajemen yang bijak atau

10

Ziauddin Sardar, Tantangan Dunia Islam Abad 21, terjemahan A.E. Priono Hasan, (Bandung: Mizan, 1996), h.ii

11

Agustinus Sri Wahyudi. Manajemen Strategic Pengantar Proses Berfikir Strategik(Jakarta Barat: Binarupa Aksara, 1996) h. 16


(25)

manajemen yang benar serta manajemen yang “tidak keliru”. Dalam hal ini kita harus belajar untuk membawa dan mengambil keputusan yang akan membawa bisnis yang kita pimpin itu agar dapat memasuki suatu medan yang berada pada jalur yang benar dan tidak keliru arah sehingga dalam waktu yang tidak terlalu lama bisnis kita akan segera memperoleh keberhasilan.12

c. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara yang terbaik untuk mempergunakan dana, daya dan tenaga yang tersedia sesuai dengan tuntutan perubahan lingkungan.13

d. Menurut Wikipedia: Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu. Di dalam strategi yang baik terdapat koordinasi tim kerja, memiliki tema, mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki taktik untuk mencapai tujuan secara efektif.14

e. J L Thompson (1995) yang dikutip oleh Sandra Oliver mendefenisikan strategi sebagai cara untuk mencapai sebuah hasil akhir: ‘hasil akhir menyangkut tujuan dan sasaran organisasi. Sementara Bennet (1996) menggambarkan strategi sebagai ‘arah yang dipilih organisasi untuk diikuti dalam mencapai misinya’.

12

Indriyo Gitosudarmo.Manajemen Strategis,(Yogyakarta: BPFE-Yogyakarta,2001 )h. 12

13

Sondang Siagian, Analisa Serta Perumusan Kebijaksanaan dan Strategi Organisasi.(Jakarta: PT. Gunung Agung, 1998) Cet. Ke-2, h. 17

14


(26)

Dari pengertian kata strategi diatas maka dapat di simpulkan bahwa strategi adalah sebuah seni cara untuk mencapai sebuah tujuan yang telah di prioritaskan dengan baik dan bijak melalui pelaksanaan gagasan, perencanaan, dan eksekusi dalam suatu aktivitas untuk mencapai suatu tujuan tertentu.

2. Proses PerencanaanStrategi a. Penentuan misi dan tujuan

Dalam menentukan objektif, misi dan tujuan spesifik organisasi secara luas yang memerlukan peran pemasaran strategi.Program pemasaran tidak dikembangkan dalam kekosongan.Program harus menyesuaikan diri dengan kenyataan internal dan eksternal.Kenyataan internal yang terpenting adalah arah organisasi secara keseluruhan hendak berjalan. Jika organisasi tersebut matang dan terkontrol baik, seharusnya telah menyempurnakan proses perencanaan strategis organisasi secara luas yaitu sebelum pemasaran dimulai manejer puncak organisasi dan dewan penasehat

b. Pengembangan profil.

Langkah ini dilakukan dengan mengidentifikasi tujuan-tujuan dan strategi-strategi yang ada sekarang.Profil perusahaan adalah hasil analisa internal perusahaan untuk mengidentifikasi tujuan dan strategi sekarang, serta merinci kuantitas dan kualitas sumberdaya-sumberdaya perusahaan yang tersedia.


(27)

c. Analisa lingkungan eksternal

Analisa lingkungan eksternal adalah langkah untuk mengidentifikasi cara-cara dimana perubahan-perubahan lingkungan ekonomi, teknologi, sosial budaya, dan politik dapat secara tidak langsung mempengaruhi organisasi.Disamping itu perusahaan perlu mengidentifikasi lingkungan lebih khusus, yang terdiri dari para penyedia, pasar organisasi, para pesaing, pasar tenaga kerja, dan lembaga keuangan, dimana kekuatan-kekuatan ini mempengaruhi secara langsung operasi perusahaan.

d. Analisa internal perusahaan-kekuatan dan kelemahan organisasi Tujuan proses analisa internal diatas adalah untuk mengidentifikasi kekuatan-kekuatan dan kelemahan-kelemahan strategi yang penting bagi perumusan strategi perusahaan. Secara konseptual tujuan ini dapat dicapai melalui identifikasi faktor internal strategi (sebagai contoh, teknologi, lokasi, dan struktur organisasi) dan penilaian faktor-faktor tersebut. Dengan mengetahui kelemahan dan kekuatan persaingan, perumusan strategi yang akan di buat akan lebih tepat. e. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategi.

Identifikasi tujuan dan strategi, analisa lingkungan, serta analisa kekuatan dan kelemahan organisasi dipadukan dalam langkah ke lima: penentuan berbagai kesempatan yang tersedia bagi organisasi dan ancaman-ancaman yang harus di hadapinya. Berbagai kesempatan dan ancaman ini dapat timbulkan faktor banyak faktor, antara lain


(28)

perkembangan teknologi, perubahan kondisi pasar, perubahan politik, dan perilaku konsumen.

f. Pembuatan keputusan strategi.

Langkah selanjutnya mencakup identifikasi, penilaian, dan pemilihan berbagaialternatif strategi.

g. Pengembangan strategi perusahaan.

Setelah tujuan jangka panjang dan strategi dipilih dan ditetapkan, organisasi perlu menjabarkan kedalam sasaran-sasaran jangka pendek (tahunan) dan strategi-strategi operasional.Tujuan dan strategi umum diterjemahkan dan diperinci menjadi berbagai strategi, kebijakan dan taktik (rencana, program dan anggaran) operasional pada masing-masing bidang fungsional organisasi.

h. Implementasi strategi.

Yang menyangkut kegiatan manajemen untuk mengoperasikan strategi.Implementasi berarti peletakan strategi menjadi kegiatan.Implementasi melibatkan penugasan tanggung jawab atas sukses semua atau sebagian strategi kepada karyawan yang sesuai, di ikuti dengan alokasi sumber daya-sumber daya yang dibutuhkan. Lima variabel yang biasanya merupakan faktor kritis implementasi strategi: tugas, orang, struktur, teknologi, dan system balas jasa. Keberhasilan implementasi yang di rancang dan dikelola akan menjadi efektif bila perusahaan mampu mengintegrasikan faktor-faktor tersebut secara efisien.


(29)

i. Peninjauan kembali dan evaluasi.

Proses ini sering disebut “strategic control”. Setelah strategi diimpelementasikan, manajer perlu senantiasa memonitor secara periodik, atau pada tahap-tahap kritis untuk menilai apakah organisasi berjalan kearah tujuan yang telah ditetapkan atau tidak.

B. Konsep promosi 1. Pengertian promosi

Promosi merupakan salah satu variabel dalam bauran pemasaran yang sangat penting dilaksanakan oleh perusahaan dalam memasarkan produk dan jasa.Kegiatan promosi bukan saja berfungsi sebagai alat komunikasi antara perusahaan dengan konsumen, melainkan juga sebagai alat untuk memenaruhi konsumen dalam kegiatan pembelian atau penggunaan jasa sesuai dengan keinginan dan kebutuhannya.15Menurut William J Stanton promosi merupakan usaha dalam bidang informasi, himbauan (persuasion = bujukan) dan komunikasi.16

2. Bauran promosi

Secara umum promosi memiliki fungsi yang sama, tetapi hal tersebut dapat dibedakan berdasarkan tugas-tugas khususnya. Beberapa tugas khusus itu biasa disebut dengan nama bauran promosi atau promotion mix. Didalam bukunya yang berjudul prinsip-prinsip

15

Rambat Lupiyoadi, A. Hamdani, Manajemen Pemasaran Jasa, (Jakarta: Salemba Empat, 2006) h. 120

16

Wcilliam J Stanton, Prinsip Pemasaran , Terjemahan (Jakarta: Penerbit Erlangga, 1996) h. 138


(30)

pemasaran, Philip Kotler mengatakan bahwa bauran promosi adalah “perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya17

Bauran promosi terbagi dalam empat macam bentuk, adapun ke empat point itu adalah sebagai berikut.

a. Periklanan.

Menurut William G. Nikels, periklanan adalah “komunikasi non individu dengan sejumlah biaya melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta individu-individu.” 18 Sedangkan periklanan menurut Monle Lee dan Carla Johnson adalah “komunikasi komersil dan non personal tentang sebuah organisasi dan produk-produknya yang di transmisikan ke suatu khalayak target melalui media bersifat massal seperti televisi, radio, Koran, majalah, direct mail(pengeposan langsung), reklame luar ruang, atau kendaraan umum.”19American Marketing Association (AMA) mendefenisikan iklan sebagai semua bentuk bayaran untuk mempresentasikan dan mempromosikan ide, barang, atau jasa secara non personal oleh sponsor yang jelas.20

17

Philip Kotler dan Gary Amstrong, Prinsip-Prinsip Pemasaran, (Jakarta: Erlangga, 2001) edisi Delapan, h. 111

18

Basu Swastha ,Azas-Azas Marketing. h. 245

19

Monle Lee dan Carla Johnson, Prinsip-prinsip Pokok Periklanan dalam Prespektif Global, (Jakarta: Kencana, 2007) h. 3

20


(31)

Dari beberapa teori yang di kemukakan di atas tentang periklanan, dapat di simpulkan bahwa periklanan adalah sebuah komunikasi yang bersifat komersil yang disampaikan oleh suatu lembaga, perusahaan maupun individu-individu tentang sebuah produk baik itu barang ataupun jasa melalui media massal untuk tujuan tertentu.

b. Personal selling

Personal selling adalah komunikasi langsung (tatap muka) antara penjual dan calon pelanggan untuk memperkenalkan suatu produk kepada calon pelanggan dan membentuk pemahaman pelanggan terhadap produk sehingga mereka kemudian akan mecoba dan membelinya.21Personal selling merupakan kegiatan promosi yang berbeda dengan system periklanan, karena dalam aplikasinya personal selling lebih menggunakan tenaga manusia dalam mempromosikan produknya. Penjualan dengan komunikasi bertatap muka merupakan sebuah proses dimana pelanggan diberi informasi dan mereka diajak secara personal untuk membeli produk barang atau jasa yang di tawarkan.

c. Promosi Penjualan

Promosi penjualan merupakan kegiatan perusahaan untuk menjajakan produk yang dipasarkan sedemikian rupa sehingga akan mudah dilihat dan terlihat menarik dimata konsumen. Menurut John F. Luick dan William L. Zigler sebagaimana dikutip Winardi dalam

21


(32)

bukunya yang berjudul Promosi dan Reklame mendefenisikan promosi penjualan sebagai “sebuah aktifitas dan atau bahan yang bertindak sebagai perangsang langsung yang menawarkan nilai tambah atau intensif untuk prduk tertentu kepada pihak yang menjualnya kembali.”22 Patrick Forsyth mendefinisikan promosi penjualan sebagai insentif yang cepat atau lambat menggerakkan orang untuk membeli atau mendapatkan, umumnya dalam jangka pendek, baik dalam bentuk uang maupun barang (produk atau jasa). 23 Adapun tujuan utama dilakukannya promosi penjualan adalah “untuk merangsang pembelian produk atau jasa diatas tingkat sasaran dengan cara meningkatkan nilai dalam pandangan pembeli atau pemakai.24

d. Publisitas/HubunganMasyarakat

Apabila suatu perusahaan atau lembaga ingin memperkenalkan produk barunya, maka salah satu cara efektif untuk menjangkau masyarakat secara luas adalah dengan cara publisitas. Proses yang dijalankan yaitu dengan membina, menciptakan, dan mempertahankan hubungan baik dengan berbagai kelompok masyarakat baik untuk mendukung, membangun citra baik perusahaan atau lembaga, dan menyangkal isu yang dapat merugikan perusahaan atau lembaga.

22

Winardi,Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992) h. 115

23

Patrick Forsyth,Manajemen Penjualan, (Jakarta: Elekmedia Komputindo, 1993) h. 337

24


(33)

Publisitas adalah “suatu teknik untuk menjamin pengertian diantara individu-individu.”25Sedangkan menurut Fandy Tjiptono “publisitas adalah bentuk penyajian dan penyebaran ide, barang dan jasa secara non personal, yang mana orang atau organisasi yang di untungkan tidak membayar untuk itu.”26Tetapi, segera perlu di ingatkan bahwa orang jangan menganggap publisitas sebgai komunikasi secara Cuma-Cuma.27 Publisitas merupakan pemanfaatan nilai-nilai berita yang terkandung dalam suatu produk untuk membentuk citra produk yang bersangkutan. Dibandingkan dengan iklan, publisitas mempunyai kredibilitas yang lebih baik, karena pembenaran baik langsung maupun tidak langsung dilakukan oleh pihak lain selain pemilik iklan.

Selain publisitas, ada pula hubungan masyarakat.Hubungan masyarakat menurut Philip Kotler dan Gary Amstrong adalah “memupuk hubungan baik dengan berbagai masyarakat disekitar perusahaan dengan mendapatkan publisitas yang menguntungkan, memupuk citra perusahaan yang baik, dan menangani atau meredam rumor, cerita, dan peristiwa yang merugikan.”28

25

Fraizer Moore, Humas; Membangun Citra dengan Komunikasi, (Bandung: Remajarosdyakarya, 2005) h.5

26

Fandy Tjiptono,Strategi Pemasaran, (Yogyakarta: Andi Publisher, 2008) h. 228

27

Winardi,Promosi dan Reklame, (Bandung: Mandar Maju, 1992) h. 114

28

Philip kotler dan Gary Amstrong.Dasar-dasar pemasaran, (Jakarta: Prenhalindo, 1996), h . 134


(34)

Dalam melaksanakan tugasnya, hubungan masyarakat melaksanakan kegiatan sebagai berikut:

1) Hubungan pers atau aktifitas pers; menciptakan dan menempatkan informasi bernilai berita dalam media untuk menarik perhatian terhadap orang, produk, atau jasa.

2) Publisitas produk; mempromosikan produk tertentu.

3) Kegiatan masyarakat; memupuk dan mempertahankan hubungan komunitas nasional atau local.

4) Melobi; membangun dan mempertahankan hubungan dengan anggota legislatif dan pejabat pemerintah untuk mempengaruhi peraturan dan undang-undang.

5) Hubungan investor; mempertahankan hubungan dengan pemegang saham dan lain-lain dalam komunitas keuangan.

6) Pengembangan; hubungan masyarakat dengan donor atau anggota-anggota organisasi nirlaba untuk memperoleh dukungan keuangan atau sukarela.29

3. Tujuan promosi

Tujuan utama dari promosi dapat dibagi menjadi tiga kategori. a. Menginformasikan.

1) Menginformasikan pasar mengenai produk baru.

2) Memperkenalkan cara pemakaian yang baru dari suatu produk. 3) Menyampaikan perubahan harga kepada pasar.

29


(35)

4) Menjelaskan cara kerja produk.

5) Menginformasikan jasa-jasa yang disediakan.

6) Meluruskan kesan yang salah mengurangi ketakutan atau kekhawatiran pembeli.

7) Membangun citra perusahaan. b. Mempengaruhi dan membujuk pelanggan.

1) Membentuk pilihan merk.

2) Mengalihkan pilihan ke merk lain.

3) Mengubah persepsi pelanggan terhadap atribut produk. 4) Mendorong pelanggan belanja saat itu juga.

5) Mendorong pembeli untuk menerima kunjungan salesmen. c. Mengingatkan dapat berupa:

1) Mengingatkan kepada pembeli bahwa produk yang bersangkutan dibutuhkan dalam waktu dekat.

2) Mengingatkan pembeli akan tempat-tempat yang akan menjual produk perusahaan.

3) Membuat pembeli tetap ingat walaupun tidak ada kegiatan kampanye iklan.

4) Menjaga agar ingatan pertama pembeli jatuh pada produk perusahaan


(36)

C. Konsep strategi promosi

1. Pengertian Strategi Promosi

Strategi merupakan suatu cara atau metode yang digunakan oleh individu maupun perusahaan untuk mencapai tujuan yang di inginkan, sementara promosi adalah suatu komunikasi yang dilakukan antara dua pihak yang bertujuan untuk menarik minat konsumen dalam memiliki ataupun menggunakan produk yang tawarkan. Sehingga dapat di simpulkan bahwa strategi promosi merupakan suatu metode yang didalamnya terdapat aktifitas antara dua pihak dimana pihak perusahaan menggunakan metode atau cara agar konsumen tertarik dan ingin mencoba menggunakan produk yang ditawarkan oleh perusahaan.

Hal tersebut merupakan sebuah program yang dilakukan untuk meningkatkan penjualan dan menaikkan laba suatu perusahaan.

2. Fungsi Strategi Promosi

Menurut Larreche fungsi dari strategi promosi adalah menyampaikan ciri-ciri produk yang memuaskan kebutuhan untuk mendorong penjualan yang pada akhirnya member kontribusi pada kinerja laba jangka panjang, pengembangan strategi promosi yang efektif sangat tergantung pada seberapa baik perusahaan melakukan tahap-tahap awal dalam proses manajemen pemasaran, khususnya yang berhubungan dengan pemasaran perilaku pembeli, segmentasi pasar, analisa persaingan, penetapan pasar sasaran dan penentuan sisi produk.


(37)

Strategi yang dijalankan harus memberikan kontribusi yang jelasterhadap produk yang ditawarkan pada konsumen serta memuaskan barang mulai dari jangka pendek hingga jangka panjang sesuai dengan proses promosi.

3. Langkah Strategi Promosi a. Mengidentifikasi Audien

Langkah pertama yang dilakukan dalam strategi promosi adalah menentukan atau mengidentifikasi audien yang kita tuju.Audien dalam hal ini adalah masyarakat yang potensial dalam membeli produk-produk yang ditawarkan oleh perusahaan atau penjual.

Audien yang dituju bisa saja dalam bentuk individual, kelompok, kelompok masyarakat tertentu, atau masyarakat pada umumnya30

Mengidentifikasi sasaran berarti menetapkan khalayak pasar yang di inginkan, hal ini dilakukan untuk memudahkan dalam pengambilan keputusan mengenai pesan yang akan disampaikan waktu penyampaian, media dan cara pesan yang disampaikan kepada audiens tersebut.

b. Menentukan Tujuan Promosi

Langkah selanjutnya adalah membentuk tujuan promosi, dalam hal ini pihak penyelenggara harus memiliki sebuah tujuan yang jelas dalam membuat sebuah promosi.Dengan diketahuinya tujuan dari

30

Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Principle of Marketing 7e……….h 79


(38)

promosi, akan mempermudah perusahaan dalam membuat langkah dan apa saja yang diperlukan dalam berpromosi.

Pada dasarnya tujuan promosi adalah memodifikasi tingkah laku, memberi tahu, membujuk, dan mengingatkan31Dengan promosi, diharapkan dapat memodifikasi tingkah laku seseorang sehingga tertarik bahkan membutuhkan serta menjadikan produk yang ditawarkan sebagai trend dan kebiasaan sehari-hari. Sehingga dengan ini maka audien yang dituju dapat mencintai produk dan setia menggunakannya.

Selain memodifikasi, promosi bertujuan untuk memberitahu tentang sebuah produk kepada pasar tentang harga, kualitas dan segala keistimewaannya.Promosi juga bertujuan untuk membujuk atau mendorong para calon pembeli untuk membeli dan menggunakan produk yang ditawarkan.

Dan tujuan terakhir yaitu mengingatkan.Promosi dengan bertujuan mengingatkan lebih menitikberatkan pada mempertahankan eksistensi merk produk di hati masyarakat atau pasar selama tahap siklus kehidupan produk atau perusahaan.

c. Merancang Pesan

Setelah kita mengetahui tentang target audien, tujuan promosi, maka langkah yang harus ditempuh selanjutnya adalah merancang pesan yang akan disampaikan kepada audiens. Dalam merancang

31

Basu Swasta, dan Irawan, Manajemen Pemasaran Modern, edisi II. (Yogyakarta: liberty, 2008) cet IV, h 353


(39)

pesan ini ada tiga hal yang perlu di perhatikan yaitu isi pesan, struktur pesan, format pesan dan sumber pesan.32

1. Isi pesan

Perusahaan harus membayangkan daya tarik atau tema yang akan menghasilkan respon yang di kehendaki, terdapat tiga tipe daya tarik, yaitu rasional, emosional, dan moral.

2. Struktur pesan.

Perusahaan juga harus memutuskan cara menangani tiga isu struktur pesan. Pertama adalah apakah perusahaan membiarkan masyarakat menarik kesimpulan sendiri tentang pesan yang disampaikan, atau perusahaan mengakhiri dengan pertanyaan lalu masyarakat menyimpulkan kesimpulan sendiri.

Kedua adalah apakah perusahaan hanya menampilkan argumentasi hanya dari satu sisi, (hanya menyebutkan keunggulan/hal positif dari produk) atau juga menampilkan kedua sisi, baik kelemahan maupun keunggulan produk, dengan ini perusahaan dapat meningkatkan kredibilitas dari produk itu sendiri. 3. Format pesan.

Perusahaan juga memerlukan format pesan yang kuat didalam pesan tadi, didalam iklan media cetak, perusahaan harus mempertimbangkan tema yang menarik, format warna, ilustrasi yang jelas untuk menarik minat masyarakat pasar.

32

Philip Kotler, dan Gary Amstrong,Dasar-Dasar Pemasaran Principle of Marketing 7e……….h 80


(40)

Jika melalui media televisi, semua elemen yang terdapat didalamnya harus menunjukkan mimik wajah, ekspresi, bahasa tubuh yang sudah direncanakan agar dapat menarik masyarakat kepada produk yang ditawarkan

d. Memilih Saluran Komunikasi

Saluran komunikasi digolongkan menjadi dua jenis, yaitu saluran komunikasi personal dan non personal

1. Komunikasi personal.

Saluran komunikasi personal merupakan komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara atau pihak ke tiga33

Komunikasi ini bisa melalui tatap muka, lewat telpon, sms, email, bahkan surat. Komunikasi personal merupakan salah satu komunikasi yang efektif karena dimungkinkan adanya perhatian pribadi dan umpan balik.

2. Komunikasi Non personal

Saluran komunikasi non-personal adalah komunikasi yang dilakukan melalui media yang membawa pesan tanpa kontak pribadi atau tanpa umpan balik. Media yang digunakan dalam menyampaikan pesan adalah media massa yang cakupannya luas, seperti media siar ( televisi, radio.) media cetak (majalah, Koran), dan media tampilan (billboard, papan iklan, poster)

33

Philip Kotler, dan Gary Amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Principle of Marketing 7e……….h 82


(41)

e. Menentukan Anggaran Promosi

Menentukan anggaran promosi merupakan keputusan yang sulit didalam perusahaan, jika salah perhitungan maka kerugian bisa tak terhindarkan.

Ada empat metode utama dalam menyusun dan menetapkan anggaran promosi yaitu: “metode sesuai dengan kemampuan, metode persentase penjualan, metode mengimbangi pesaing dan metode sasaran dan tugas”34

Berikut penjelasannya:

1. Metode sesuai kemampuan.

Beberapa dari perusahaan banyak yang menggunakan metode sesuai kemampuan, mereka menetapkan anggaran pada tingkat yang di perkirakan dapat di tanggung oleh perusahaan. Selain perusahaan, bisnis kecil juga sering menggunakan metode ini dengan alas an mereka tidak mampu mengeluarkan anggaran yang banyak untuk iklan.

Mereka menghitung mulai dari pendapatan total, menguranginya dengan biaya operasional dan modal yang ditanam, serta kemudian menyisihkan sebagian dana yang tersisa untuk iklan

Sayangnya metode ini mengabaikan pengaruh promosi terhadap hasil penjualan, dengan menerapkan bahwa iklan ada di

34

Philip kotler, dan gary amstrong, Dasar-dasar Pemasaran Principle of Marketing 7e……….h 85


(42)

prioritas terakhir, padahal iklan merupakan hal yang amat menentukan bagi keberhasilan perusahaan.

2. Metode presentase penjualan

Perusahaan lain menggunakan metode ini dalam menetapkan anggaran promosi, mereka menganggarkan presentase dari harga penjualan perunit. Metode presentase penjualan mempunyai sejumlah keunggulan.Pertama, dengan menggunakan metode iniberarti bahwa kemungkinan pengeluaran promosi bervariasi sesuai dengan kemampuan perusahaan.Metode ini juga membantu manajemen berfikir mengenai hubungan antara pengeluaran promosi, harga penjualan, dan laba per unit. Dengan ini diharapkan dapat menciptakan kestabilan karena masing-masing perusahaan mempunyai presentasi pengeluaran yang berbeda-beda

3. Metode mengimbangi pesaing

Metode ini dilakukan dengan cara menetapkan anggaran promosi mereka seimbang dengan yang dilakukan perusahaan pesaing. Mereka memantau iklan atau mencari perkiraan pengeluaran industry untuk promosi dari publikasi atau asosiasi perdagangan, dan menetapkan anggaran mereka berdasarkan rata-rata industry.


(43)

4. Metode sasaran dan tugas.

Metode sasaran dan tugas merupakan metode anggaran yang paling logis, perusahaan menetapkan anggaran promosi berdasarkan pada apa yang ingin dicapai dengan promosi. Langkah ini dilakukan dengan cara penetapan sasaran promosi secara spesifik, penetapan tugas-tugas yang dibutuhkan untuk mencapai sasaran tadi, dan perkiraan biaya pelaksanaan tugas-tugas ini. Biaya anggaran ini di usulkan menjadi anggaran promosi.

D. Pameran

1. Pengertian Pameran

Di dalam kamus bahasa ingris, ada tiga arti kosa kata, yaitu exhibition, ekspo dan fair

Fair: festival pameran; pesta rakyat pekan raya budaya yang memamerkan berbagai macam hasil produksi keunggulan setiap daerah yang diadakan setiap satu tahun sekali.

Exhibition bisa juga disebut trade show yang artinya bagian dari promosi bisnis perdagangan yang menuntut standar tinggi yang memamerkan produk special seperti promosi penjualan dan produk lanching

Istilah yang sering di pakai adalah exhibition atau trade show.


(44)

Pameran adalah: suatu kegiatan produksi barang dan jasa yang menunjang kemajuan dan peningkatan perkembangan perekonomian perusahaan.

Sebagai media promosi yang efektif untuk menyampaikan informasi tentang produk baru untuk menciptakan trend baru pada masyarakat melalui riset dan persiapan yang matang membuat pameran dapat diterima sebagai pusat informasi produk terbaru

Pameran merupakan suatu usaha untuk memperlihatkan secara sistematismodel, contoh, barang sesungguhnya, peta atau gambar pada suatu tempat tertentu dalam suatu urutan tertentu untuk menumbuhkan perhatian pengunjung. Dengan demikian, hampir segala jenis media dapat ditampilkan dalam pameran35

2. Tujuan Pameran.

Adapun tujuan dari dilaksanakannya pameran adalah sebagai berikut: a. sebagai sarana hiburan atau rekreasi bagi kelompok pecinta seni dan

masyarakat.

b. Memberikan motivasi kepada pengunjung untuk mengambil langkah kongkrit yang bermanfaat dalam berkesenian.

c. Memupuk rasa cinta terhadap kebudayaan daerah dan pengembangan budaya nasional.

35


(45)

d. Wujud dari hasil praktek seni rupa .bila praktek berkarya seni tidak ditunjukkan kepada masyarakat, maka akan menjadi pengisi ruang gudang belaka.

e. Sarana menunjukkan dan mengembangkan bakat pelajar kepada masyarakat dan kemungkinan mendapatkan penghasilan dari bidang seni.

f. Meningkatkan apresiasi seni pada generasi muda. Bangsa yang maju seringkali di tandai dengan besarnya apresiasi (penghargaan) mereka terhadap kehidupan seni rupa dan budaya.36

3. Manfaat Pameran

Di tinjau dari jumlah sasaran yang ingin d capai, pameran termasuk jenis metode penyuluhan yang menggunakan pendekatan massal.Melalui pendekatan ini, banyak manfaat yang dapat di peroleh dari pelaksanaan pameran. Antara lain

a. menarik perhatian dan meningkatkan pengertian banyak orang. Dalam hal ini pameran dilaksanakan untuk menarik perhatian banyak orang untuk berkunjung dengan berbagai cara yang menarik.

b. Memberikan alternative usahatani kepada pengunjung terhadap cara-cara baru. Dalam hal ini, pameran dapat memberikan alternative-alternatif pilihan yang baru kepada para pengunjung, baik dari segi konten pameran, ilmu dan lain-lain.

36

http://agussiswoyo.net/seni-sastra-budaya/pengertian-tujuan-dan-manfaat-pameran-seni-rupa/


(46)

c. Menumbuhkan daya tarik pada kegiatan-kegiatan. Dalam hal ini pihak penyelenggara mengadakan acara yang menarik, konten yang baik dan unik sehingga mendapat perhatian dari banyak orang.

d. Memperlihatkan proses perbaikan teknologi pertanian dari masa ke masa. Dalam hal ini, pihak penyelenggara memperlihatkan bagaimana sebuah pameran yang memiliki karakter dan pelaksanaan yang lebih baik dari sebelumnya.

4. Jenis pameran.

Penyelenggaraan event pameran di Indonesia dapat diklasifikasikan berdasarkan jenisnya. Adapun terkait dengan ketentuan yang diberlakukan oleh ASPERAPI (Asosiasi Perusahaan Pameran Indonesia) mengkategorikan jenis pameran berdasarkan peserta dan target pengunjung adalah sebagai berikut.

a. Consumers event.

Lebih mengarah kepada hiburan bagi umum disamping melakukan bisnis atau biasanya disebut sebagai pameran B2C (Business to Consumers).Konsep B2C di deskripsikan sebagai pameran dagang yang di tujukan kepada pembeli tahap akhir atau enduser dalam volume penjualan tidak terlalu besar.

b. Trade Show.

Lebih akurat, mengetengahkan bisnis khusus, industry dan teknikal. Pameran ini dikategorikan pameran B2B (Business to Business) yang


(47)

merupakan transaksi komersial yang terjadi antara pebisnis seperti manufaktur danwholesaleratau antarawholesalerdanretailer

c. Agricultural Show and Fair.

Gabungan kualitas pameran umum dan pameran perdagangan.Pada jenis ini terjadi dua konsep B2B (Business to Business) dan B2C (Business to Consumers).

d. Private indoor exhibition

Pameran tertutup atau terbatas di dalam ruangan lazimnya diselenggarakan dengan satu sponsor saja, akan tetapi bisa juga di langsungkan dengan melibatkan beberapa sponsor sekaligus, asalkan kepentingan mereka tidak saling bertentangan. 37

37


(48)

BAB III

GAMBARAN UMUM IKAPI DKI JAKARTA A. Sejarah IKAPI DKI Jakarta

Organisasi Ikatan Penerbit Indonesia (IKAPI) lahir pada tanggal 17 Mei 1950 di Jakarta, semestinya pada tanggal tersebut lahir pula IKAPI Daerah Jakarta. Namun sampai kini belum diketahui tanggal berdirinya IKAPI DKI Jakarta, mungkin karena para pendirinya adalah pendiri IKAPI juga, dan kebetulan usaha penerbit para pendiri IKAPI itu berada dijakarta.

Bisa difahami bila catatan tanggal kelahirannya itu tidak ditemukan karena kantor IKAPI Daerah DKI Jakarta pada waktu itu suka berpindah-pindah, mengikuti pengurusnya. Yang pasti IKAPI Daerah Jakarta disahkan pada kongres IKAPI tanggal 16-18 maret 1954, bersama IKAPI Daerah Sumatera Utara, Sumatera Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Dari sini dapat di pastikan IKAPI Daerah DKI Jakarta telah lahir pada tahun 1954 atau sebelumnya.

Bukan hanya tanggal kelahirannya, demikian juga yang menjadi ketua IKAPI DKI Jakarta yang pertama, belum diketahui secara pasti. Yang dapat diketahui adalah ketua IKAPI Daerah DKI Jakarta periode 1959-1963, yaitu H. Oemar Bakry Dt, Tan Besar, dan beliau memimpin IKAPI Daerah DKI Jakarta selama beberapa periode sampai awal tahun 1973.

Setelah H. Oemar Bakry Dt. Tan Besar IKAPI Daerah DKI Jakarta secara berturut-turut dipimpin oleh H. Machmoed (1973-1976), Adam


(49)

Saleh (1976-1979), Soemantri Brataatmadja (1979-1982), Drs. Azmi Syahbuddin (1983-1985),Doddy Yudhista, SH (1985-1988), Drs. H. Maderman (1988-1993), dan Drs. H.Bakri Junus (1994-1999 dan 1999-2003) serta Lucya Andam Dewi (2003-2007)

Pada awal perjalanannya, jumlah anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta selalu mengalami pasang surut.Pada tahun 1969 jumlah anggota tercatat 109 penerbit, dan tahun berikutnya berkurang menjadi 60. Penyusutan jumlah anggota ini terus terjadi hingga awal tahun 1973 yang hanya tersisa menjadi 26 anggota, suatu gambaran akan dunia penerbitan Indonesia pada masa itu.

Lima belas tahun kemudian, tepatnya pada periode 1988-1993, jumlah anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta meningkat tajam, tercatat 170 anggota. Hal ini mungkin akibat adanya proyek pengadaan buku bacaan anak SD, SLTP, dan SMA. Periode berikutnya, 1994-1998 jumlah anggota menjadi 287 anggota dan bertambah 117 anggota, dan pada akhir 1998 Indonesia mengalami krisis ekonomi yang mengakibatkan banyak perusahaan penerbit gulung tikar, tercatat ada 85 anggota IKAPI DKI Jakarta menutup usahanya. Pada pertengahan tahun 2000 masih tercatat lebih 220 anggota, namun 39 diantaranya berada dalam keadaan kritis.

Saat diadakan heregistrasi tahun 2001 anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta tinggal 142 anggota, kemudian bertambah lagi menjadi 216 anggota. Kini dalam satu tahun terakhir ini ada peningkatan yang cukup


(50)

tajam, sampai dengan September 2008 yang tercatat sebagai penerbit anggota IKAPI DKI Jakarta sebanyak 300 anggota.

Anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta dating dan pergi seperti terbaca terdahulu, hal ini perlu dicermati. Menurut pengenalan sementara banyak orang mendirikan penerbitan sebagai usaha coba-coba, usaha pelarian, dengan dasar pengetahuan tentang penerbitan yang kurang, dan tidak pula dapat menambah pengetahuannya, buku-buku yang menyangkut usaha penerbitan sangatlah minim, kursus kursus penerbit tidak ada pula, dan usaha seperti ini yang mudah terserang krisis atau kebijaksanaan pemerintah.

Pengurus Anggota IKAPI Daerah DKI Jakarta sejak periode kepemimpinan H. Oemar Bakry Dt. Tan Besar, berusaha keras mendapatkan gedung sendiri untuk sekretariat IKAPI Daerah DKI Jakarta. Bagi beliau, soal kantor, soal hidup matinya suatu organisasi. Sayang belum berhasil dan semangat itu selalu ada pada setiap periode kepengurusan IKAPI Daerah DKI Jakarta.

Harapan beliau, harapan pengurus berikutnya, harapan anggota semua, bahkan harapan PP IKAPI, agar IKAPI Daerah DKI Jakarta memiliki gedung sendiri.Semangat itu tidak pernah pupus, terus terpelihara seiring dengan aktivitas dan estapet kepengurusan IKAPI Daerah DKI Jakarta. Alhamdulillah pada bulan juni 1998 sekretariat yang di idam-idamkan itu terwujud, setelah berjalan 44 tahun IKAPI DKI Jakarta akhirnya memiliki gedung sendiri.


(51)

Kantor IKAPI Daerah DKI Jakarta (dengan tanah seluas 420m2 dan bangunan 275m2) dibeli dengan cara mengangsur dari seorang anggota pengurus yang tidak lain putra bapak H. Oemar Bakry Dt.Tan Besar, saudara Fahmi Umar. Pembayarannya dicicil sejak akhir tahun 1997 dan lunas pada akhir tahun 1999 seharga +Rp600 juta rupiah, termasuk denda, bea-balik nama, juga renovasi sesuai dengan keperluan saat itu.

B. Lokasi IKAPI DKI Jakarta

Letak gedung IKAPI Daerah DKI Jakarta walaupun tidak di pusat kota, namun mudah dijangkau melalui jalan tol dalam kota, + 1,5 km. dari jalan tol dalam kota. Sekertariat IKAPI Daerah DKI Jakarta mudah dijangkau dari bandara, pelabuhan , juga terminal bus antar kota di ibu kota. C. Visi dan Misi Serta Tujuan Lembaga IKAPI DKI Jakarta

VISI Kepengurusan IKAPI DKI Jakarta Periode 2007-2011 I. Sasaran Dua Tahun Pertama (2007-2008)

Menjadikan IKAPI organisasi yang lebih bermanfaat bagi anggota dan masyarakat perbukuan.

II. Sasaran dua tahun kedua (2009-2011)

Menjadikan IKAPI organisasi yang lebih membanggakan anggota (pada khususnya) serta bangsa dan Negara.

MISI KEPENGURUSAN IKAPI DKI JAKARTA PERIODE 2007-2011 I. Misi dua tahun pertama:


(52)

1. Mengidentifikasi keperluan anggota 2. Melayani keperluan anggota

3. Mengadvokasi kepentingan anggota II. Misi dua tahun kedua:

1. Mengembangkan dan memberdayakan anggota. 2. Meningkatkan profesionalisme anggota.

3. Mengadvokasi kepentingan anggota

Skala prioritas kegiatan tahun pertama (2007-2008)

1. Menginventarisasi kebutuhan dan permasalahan anggota. 2. Menuntaskan database.

3. Melakukan pemerataan informasi kepada seluruh anggota.

4. Membantu (kalau perlu, mensubsidi) keperluan anggota untuk berpromosi bersama.

5. Memberikan perlindungan hukum kepada anggota secara penuh. 6. Sosialisasi keberadaan IKAPI kepada segenap stakeholder untuk

meningkatkan image IKAPI sebagai agen pencerdasan bangsa.

D. Struktur organisasi

Struktur kepengurusan IKAPI DKI Jakarta periode 2007-2011

Ketua : H.E Afrizal Sinaro

Wakil Ketua I : Kuslistyarini


(53)

Wakil Ketua III : Iwan Setiawan

Sekretaris : Tatang T. Sundesyah

Bendahara : Amalia B. Syafitri

Wakil Bendahara : Endah M

Bid. Organisasi & Keanggotaan : Aisyah Junus

Bid. Humas, dan kerjasama Antar lembaga: Stephanus Suparna (Alm) Bid. Penanggulangan pembajakan buku : H.R. Harry

Bid. Pemberdayaan Penerbit : Kharudin Bid. Penelitian dan Pengembangan : Mappa Tutu Bid. Pendidikan & Latihan : Junaidi Gafar Bid. Promosi Buku dan Pengembangan : Hikmat Kurnia Minat Baca

Bid. Pameran dan Sarana Usaha : M. Anis Baswedan Bid. Hokum dan Advokasi : Abdullah Fanani

E. Program kerja Program IKAPI

Program kegiatan IKAPI Daerah DKI Jakarta setiap tahunnya cukup banyak sesuai dengan situasi dan kondisi perekonomian bangsa, serta kebutuhan anggota. Hal itu dapat dibaca dari laporan setiap kongres, rapat kerja, dan rapat anggota, bila tidak ada kegiatan yang bermanfaat bagi anggota, IKAPI akan di tinggal oleh anggotanya.


(54)

Dari sekian kegiatan IKAPI Daerah DKI Jakarta, selain seminar, dan berbagai pelatihan-pelatihan sesuai dengan tuntutan kebutuhan anggota, ada beberapa kegiatan yang patut dikemukakan dalam tulisan ini, antara lain: 1. Pesta Buku Jakarta mulai diselenggarakan pada tahun 1996, merupakan

pameran untuk semua jenis buku. Sampai sekarang setelah pengurus IKAPI Daerah DKI Jakarta diberikan keleluasaan untuk menyelenggarakan pameran sendiri secara lengkap dan disampaikan dalam konprensi kerja PP IKAPI tahun 1995. Kemudian sejak tahun 2000 IKAPI Daerah DKI Jakarta menyelenggarakan dua kali pameran buku setiap tahunnya, yaitu PBJ dan IBF.

2. Dengan memiliki gedung sendiri yang cukup luas, dapat bermanfaat untuk diskusi, berbagai pelatihan, sarasehan, dan pertemuan-pertemuan lainnya.

F. Islamic book fair.

AwalnyaIslamic Book Fair(IBF) merupakan sebuah gagasan untuk berpromosi dan memperluas pemasaran buku di tengah kelesuan industri buku pada tahun 2001.Sejak krisis moneter tahun 1998, industri perbukuan di Indonesia mengalami penurunan yang tajam.Data keanggotaan IKAPI menunjukan, lebih dari 30 persen anggotanya berhenti beroperasi alias tidak dapat menjalankan usahanya.Sampai dengan tahun 2000 industri penerbitan belum juga menunjukan gairah sebagaimana era sebelum krismon melanda


(55)

Indonesia dan nergara-negara Asia lainnya.Di antara bidang penerbitan yang relatif bertahan adalah para penerbit yang menerbitkan buku Islam.

Atas kenyataan itu kemudian dalam sebuah diskusi kelompok kerja (Pokja) Buku Agama Islam di IKAPI DKI Jakarta muncul gagasan untuk diadakannya sebuah pameran buku Islam. Gagasan inilah yang kemudian dirumuskan dan disosialisasikan untuk mendapatkan dukungan, baik di intern IKAPI DKI Jakarta—para anggota maupun pihak-pihak lain termasuk pemerintah.

Bagi IKAPI, khususnya IKAPI DKI Jakarta menyelenggarakan pameran buku sudah menjadi kegiatan rutin, salah satunya setiap tahun biasa menyelenggarakan pameran buku bertajuk Jakarta Book Fair atau Pesta Buku Jakarta. Namun IBF sebagai sebuah pameran buku yang mengkhususkan bagi buku-buku Islam bukanlah persoalan yang mudah untuk langsung dapat dilakukan.Sebagai pameran buku yang baru pertama kali dilakukan, apalagi saat itu masih dalam kondisi krisis moneter mengajak para anggota dan perusahaan penerbit lainnya untuk menjadi peserta IBF merupakan pekerjaan terberat.

Pada saat pertama kali diselenggarakan IBF hanya diikuti oleh 60 peserta, stannya hanya mengitari koridor Istora Senayan Gelora Bung Karno saja.Untuk mendapatkan peserta sebanyak itu satu per satu penerbit didatangi, mensosialisasikan gagasan di tengah keterpurukan dunia penerbit saat itu.Silaturrahmi dan rasa kebersamaan menjadi kekuatan kami sehingga IBF dapat berkembang seperti yang terlihat dan kita rasakan sekarang ini.


(56)

Perkembangan IBF dari tahun ke tahun harus dimaknai sebagai kekuatan silaturrahim.Rasa kebersamaan di antara para penerbit dan insan perbukuan menjadi kekuatan yang memperkokoh keberadaan IBF.Sejak awal memang salah satu tujuan dari IBF adalah sarana silaturahim para penerbit dan insan perbukuan, sehingga terjalin komunikasi timbal balik.Lebih jauh dari itu, melalui pameran seperti ini merupakan salah satu upaya IKAPI sebagai asosiasi penerbit untuk meningkatkan minat baca masyarakat.Karenanya dalam setiap pameran yang di selenggarakan dikemas dengan memadukan antara pameran, pendidikan dan hiburan.Dengan itu, diharapkan pengunjung pameran semakin banyak dan masyarakat semakin akrab dengan buku sekaligus memahami pentingnya membaca.

Buku-buku yang dipamerkan dan berbagai acara yang digelar diharapkan dapat menjadi ruang apresiasi untuk memahami Islam secara utuh.Sehingga nilai-nilai Islam dapat disosialisasikan kepada masyarakat luas dan diaktualisaikan dalam kehidupan nyata.Manifestasi dari nilai-nilai itu tercermin dalam prilaku sebagai alkhlakul karimah.


(57)

BAB IV

ANALISIS STRATEGI PROMOSIEVENTISLAMIC BOOK FAIR2011

IKAPI DKI JAKARTA

Seperti yang telah di kemukakan pada bab sebelumnya, bahwa tujuan dari sebuah penelitian adalah untuk menemukan pokok permasalahan yang diangkat dalam tema pembahasan, diantaranya adalah langkah langkah yang di ambil dalam menentukan strategi dan tindakan-tindakan dalam mempromosikan kegiatan Islamic book fair2011, dalam menarik jumlah pengunjung yang datang. Oleh karena itu dalam rangka memperoleh data yang akurat mengenai penelitian ini, peneliti melakukan wawancara langsung kepada narasumber untuk memperoleh data premier disamping data sekunder yang dianalisis oleh peneliti sehingga dapat menjawab pertanyaan penelitian.

Dalam penelitian ini, penulis menggunakan penelitian yang bersifat deskriptif analisis, dimana berusaha akan digambarkan bagaimana pengelolaan strategi promosievent Islamic book fair yang dilakukan oleh IKAPI DKI Jakarta khususnya dalam menarik pengunjung pameran.

Kehadiran pengunjung merupakan sesuatu hal yang penting, karena salah satu ukuran sukses tidaknya suatu pameran dapat dilihat dari jumlah pengunjung yang datang di suatu pameran, karena apabila suatu pameran yang diadakan sepi dari kedatangan dan minat pengunjung maka dapat dikatakan pameran tersebut gagal.Tetapi apabila pameran yang diadakan ramai dikunjungi oleh pengunjung maka dapat dikatakan pameran terebut berhasil. Dengan adanya kehadiran pengunjung, diharapkan akan terjadi interaksi atara produsen dan konsumen


(58)

sehingga terjadilah aktifitas bisnis, sinergi dan silaturahmi. Hal ini dapat terjadi tidak lepas dari peran penyelenggara pameran yang telah membuat acara dengan ide kreatifitas dan promosi yang tepat sehingga dapat menarik minat pengunjung.

Untuk mencapai target pengunjung yang banyak, diperlukan strategi-strategi, dan dalam pelaksanaan strategi tersebut diperlukan tahapan-tahapan yang mesti dilakukan agar strategi yang dilakukan dapat berjalan dengan baik dan memenuhi dari tujuan yang di inginkan.

A. Analisis Strategi Promosi.

1. Pengunjung Yang Hendak Di Capai.

Islamic book fair merupakan pameran buku terbesar di Indonesia, diadakan dalam kurun waktu satu tahun sekali sejak tahun 2001. Menjadi event pameran buku terbesar bukan hal yang mudah dalam mencapai predikat tersebut, ada langkah langkah tertentu yang dilakukan dalam mencapai target yang telah ditentukan. Salah satunya adalah target pengunjung yang ingin di capai. Dalam setiap pameran, penyelenggara event pasti memiliki sebuah target sasaran pengunjung yang hendak di capai, baik dari segi segmentasi usia, wilayah, profesi, umur dan lain lain. begitu juga dengan IKAPI DKI Jakarta dalam menyelenggarakan event, memiliki beberapa target pasaran pengunjung.

Dalam mencapai target pengunjung Islamic book fair yang merupakan pameran dan penjualan produk-produk dan buku-buku Islam yang berarti target pengunjung yang ingin di capai dapat dibagi menjadi 3 kriteria, yaitu:


(59)

a. Jenis usia Dalam target pengunj antara umur 17 dan kriteria um

Dari d menunjukkan b pemuda pelajar 59%.Kelompok memiliki perse artinya cukup b pameran ini. disimpulkan ba kuat dalam kal perhatian Panit menarik kelom b. Jenis tingkat pe

31

m menargetkan pengunjung, panitia membagi bebe unjung dalam beberapa kategori usia, yaitu pem 17-25 tahun, kelompok pekerja antara umur 26-40 t umur 40 tahun keatas.

data grafis yang dihimpun oleh panitia, ha n bahwa pengunjung terbanyak di raih oleh kelom

jar dan mahasiswa antara 17-25 tahun dengan cap pok usia pekerja yaitu yang berusia 26-40 tahun

rsentasi pengunjung yang cukup besar yaitu 31%. p banyak kalangan menengah yang hadir mengun i. Jika dicermati secara labih jauh maka d bahwaIslamic Book Fairmemiliki magnet yang c kalangan muda Islam terpelajar, sehingga perlu me nitia untuk mengembangkan tema dan acara yang

mpok ini pada waktu mendatang pendidikan 29% 30% 31% 10% 17-20 20-25 26-40 > 40 t

eberapa pemuda 0 tahun

hal ini lompok capaian un juga 1%. Ini unjungi dapat g cukup menjadi g lebih 20 25 40 0 t h


(60)

Selain d Fair juga dil terakhir pengun Atas (SMA), se

Dari di muda yang ber dominan menj merupakan kel jati diri mereka Ketertar juga mengisya mendalami Isla perlu ditinda informasi dan kelompok ini meningkat pada

17%

n dilihat dari jenis usia, target pengunjungIslamic dilihat dari tingkat pendidikan terakhir. Pendid gunjung yang paling dominan adalah Sekolah Mene

, sebagaimana bisa dilihat pada diagram berikut:

diagram diatas dapat disimpulkan bahwa kelom berstatus mahasiswa dan pelajar adalah kelompok enjadi pengunjung Islamic Book Fair. Kelompo kelompok muda yang bersemangat dan sedang me

ka.

rtarikan mereka mengunjungi pameran buku Islam yaratkan adanya Ghirah dalam kelompok muda u Islam secara lebih baik. Bagi Panitia pameran ha daklanjuti dengan mengintensifkan penyamp an menggagas acara-acara yang memenuhi ekspe

ni sehingga jumlah mereka yang hadir akan ada waktu mendatang.

62% 19% 2% SM A DIPLOM S1 PASCA mic Book didikan nengah lompok k yang pok ini mencari

lam ini a untuk hal ini mpaian spektasi n lebih

M A


(61)

c. Domisili pengu Domisil targetkan oleh efektif dan e pengunjung ter Tangerang, dan

Dari dia berdomisili di J ditampilkan d mengunjungi I daerah lain di urutan kedua masing 6%, Bo 7%. Hal ini m panitia sudah pengunjung da Islamic Book F 11% 10%

6% 10%

gunjung

isili pengunjung juga merupakan sesuatu yan leh panitia agar dapat menyebarkan informasi s efesien, dari data yang di himpun oleh pa terdiri dari beberapa daerah di Jakarta, Bogor, De

an Bekasi.

diagram di atas dapat dilihat bahwa pengunjung di Jakarta khususnya Jakarta Selatan (data lengkap disini) adalah kelompok yang paling ba i Islamic Book Fair. Jumlahnya mencapai 56%. Un

di luar Jakarta, pengunjung dari Bekasi menem a (11%), sedangkan Depok dan Tangerang ma , Bogor dan dan sisanya adalah dari luar daerah se mengindikasikan bahwa informasi yang disampa ah cukup merata untuk wilayah Jakarta sehi

dari kelompok domisili ini mendominasi pengun k Fair. Untuk wilayah di luar Jakarta panitia perlu e

56% 1% 7% JAKARTA BEKASI TANGERANG BOGOR DEPOK

ang di secara panitia, Depok,

g yang ap tidak banyak %. Untuk nempati sebesar paikan ehingga gunjung u ekstra


(62)

kerja keras agar terjadi peningkatan jumlah pengunjung dari wilayah-wilayah ini. Hal yang dapat dilakukan selain menyebarkan informasi melalui media konvensional seperti spanduk dan brosur, panitia juga perlu menggagas acara-acara sebagai pendahuluan Islamic Book Fair di wilayah-wilayah ini sehingga informasi acara dan kegiatan-kegiatan dalam acara pameran bisa tersosialisasi lebih awal dan meningkatkan ekspektasi pengunjung untuk datang.

Dari hasil wawancara penulis dengan bapak Maryanto P selaku ketua bidang promosi publikasi Islamic book fair 2011, ada beberapa target pengunjung yang ingin di capai berdasarkan kekuatan media promosi, salah satunya di tinjau dari sisi demografi penduduk, ada beberapa daerah yang maksimal kegiatan promosi baik melalui media-media diantaranya adalah daerah Jakarta Selatan, dikarenakan lokasi event Islamic book fair istora senayan Jakarta yang terletak di daerah Jakarta Selatan.

2. Tujuan PromosiIslamic Book Fair

Promosi merupakan sebuah usaha perusahaan untuk mempengaruhi dengan merayu (persusasive communication) calon pembeli, melalui pemakaian segala unsure acuan pemasaran.38Didalam sebuah kegiatan program, IKAPI DKI Jakarta memiliki beberapa tujuan promosi darievent Islamic book fairtersebut, diantaranya adalah:

38

Sofjan Assauri,manajemen pemasaran, dasar, konsep dan strategi(Jakarta: PT Rajagrafindo Persada, 2004) h. 265


(63)

a. Meningkatkan awareness masyarakat terhadap event Islamic book fair.

b. Mengkomunikasikan citra dan isi Islamic book fair seperti yang tertuang dalam tema acara dan acara.

c. Mempromosikan dan mempublikasikan Islamic book fair secara efektif dan efesien.

3. Saluran komunikasi.

Promosi merupakan sebuah proses yang dilakukan untuk mempublikaskan sebuah kegiatan atau acara kepada khalayak yang akan dituju, dengan tujuan tersebut maka dilakukan proses-proses atau langkah dalam mempromosikan event tersebut dengan tujuan agar seluruh masyarakat yang dituju mengetahui dan tergerak untuk menghadiri acara yang di promosikan

Didalam sebuah proses promosi dibutuhkan sebuah alat saluran komunikasi yang di dalam hal ini dibagi dalam dua bagian, diantaranya adalah saluran komunikasi personal dan non personal

4. Saluran komunikasi personal

Saluran komunikasi personal adalah komunikasi yang dilakukan oleh dua orang atau lebih secara langsung tanpa perantara atau orang ketiga.Dalam melakukan promosi melalui jaringan personal IKAPI DKI Jakarta melakukan jaringan yang luas dalam menarik jumlah pengunjung.


(64)

Diantaranya adalah melalui penyebaran informasi yang dilakukan oleh para panitia Islamic book fair baik yang sudah lama tergabung didalam IKAPI DKI Jakarta maupun yang baru bergabung didalam kepanitiaan.

Setiap mengadakan pameran, Panitia inti selalu membuka lowongan kepada masyarakat umum yang ingin mensukseskan acara dengan bergabung didalam team humas dari Islamic book fair, selain bertugas ketika pelaksanaan acara berlangsung, team humas yang baru bergabung diwajibkan untuk menyebarkan informasi kepada teman, keluarga, dan lingkungan sekitarnya. Sehingga dengan ini dapat membantu penyebaran informasi secara luas dimasyarakat.

Selain dari team humas yang menyebarkan informasi, panitia juga memanfaatkan komunikasi personal dengan memanfaatkan relasi jaringan yang dilakukan melalui penyebaran Short Message System (SMS) informasi kepada organisasi yang meliputi organisasi masyarakat (Ormas), pesantren-pesantren, sekolah dan lembaga pendidikan lainnya.Selain itu juga dijalin jaringan-jaringan organisasi baik kemahasiswaan, partai politik, komunitas dan organisasi keislaman.

Jaringan SMS yang disebarkan diantaranya adalah melalui jaringan Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Hizbu Tahrir Indonesia (HTI), Pesantren-Pesantren yang ada di pulau jawa, Jamaah dari Darut Tauhid (DT), Darul Qur’an , sekolah sekolah, instansi dan lain-lain.


(65)

Para anggota jaringan biasa datang bergerombolan / perkelompok maupun individu untuk meramaikan acara, Dengan adanya jaringan tersebut, juga dapat memperluas pengunjung yang datang dan menjadi salah satu unsur pendukung dalam kesuksesan sebuah acara. 5. Saluran komunikasi non-personal

Saluran komunikasi yang kedua yaitu komunikasi non-personal, dimana komunikasi ini dilakukan secara tidak langsung atau melalui perantara media seperti elektronik, cetak dan internet.

Pihak panitia dalam hal ini melakukan kerjasama dengan beberapa media massa yang ada dijakarta dan sekitarnya, baik dari televisi, radio, majalah, Koran, dan internet. Kerjasama dilakukan dalam bentuk iklan dan peliputan acara.

Dan berikut beberapa media partner yang bekerja sama dengan IKAPI DKI Jakarta dalam mensukseskan pameran:

a. Media cetak.

Media cetak merupakan salah satu unsur dalam proses promosi, dalam menunjang banyaknya jumlah pengunjung, IKAPI DKI Jakarta menjalin kerjasama dengan beberapa media cetak, diantaranya adalah beberapa majalah Islami dan Koran nasional, hal ini dilakukan untuk memberika informasi kepada calon pengunjung dengan segmentasi yang sudah ditentukan.

Adapun media cetak yang digunakan dalam penyebaran informasi adalah:


(66)

1) Majalah.

Majalah yang digunakan dalam pengiklanan adalah majalah tarbawi, majalah ummi, majalah sabili, majalah hidayatullah, majalah gontor dan majalah darul qur’an. Majalah

tersebut diatas merupakan majalah Islami yang terbit dalam jeda waktu mingguan dan bulanan, dengan dimuatnya iklan dimajalah tersebut diharapkan dapat memberikan informasi akan dilaksanannya kegiatan rutin tahunan Islamic book fair di stora senayan Jakarta.

Majalah Islam tersebut menjangkau beberapa segmentasi masyarakat di Indonesia berskala nasional khususnya umat Islam, baik itu yang berprofesi sebagai pegawai kantoran, ibu rumah tangga, eksekutif muda, kalangan santri, para pelajar / mahasiswa dan masyarakat pada umumnya.

Berikut adalah sekilas tentang majalah dan rincian dalam pemuatan iklan disetiap majalah:

Majalah Tarbawi: Majalah Tarbawi adalah majalah yang terbit pada tanggal 20 mei 1999 atau 1 Muharram 1920 H. diterbitkan oleh lembaga amal Islami yang sekarang menjadi PT Media Amal Tarbawi. Tarbawi adalah gerakan kearifan, yakni upaya untuk menjadikan hidup lebih bermakna, menjadikan diri lebih arif, sepanjang hayat. Gerakan-gerakan kearifan menggunakan segala sumber daya yang ada disekitar kita, apa


(67)

pun bentuknya: sesame manusia , kehidupan alam sekitar, peristiwa dan lain-lain.39

Majalah Ummi: Majalah Ummi terbit pertama kali pada tgl 21 april 1989. Dengan memiliki misi berkontribusi dalam membentuk karakter individu-individu shaleh dan shalehah, sebagai komponen utama keluarga, masyarakat, dan bangsa yang sejahtera dan bahagia.Majalah Ummi memiliki dua waktu terbit, yaitu Ummi reguler yang terbit setiap awal bulan dan Ummi Spesial yang terbit 4 kali pertahun.40

Majalah sabili: Majalah Sabili adalah salah satu majalah Islam yang terbit di Indonesia. semboyan majalah ini, "Meniti Jalan Menuju Mardhotillah" Sabili terutama memuat artikel-artikel tentang kondisi sosial masyarakat, politik, ditinjau darikacamata Islam Sunni berdasarkan

Al-Qur'an dan Sunnah NabiMuhammad Saw.

Artikel-artikel Sabili sering menulis tentang apa yang mereka sebut sebagai gejala Islamofobia dan Kristenisasi yang semakin marak di Indonesia. sabili artinya orang-orang yang berada dijalan Allah SWT41

Adapun pemuatan iklan pada majalah sabili dilakukan sebanyak 3 kali dengan ukuran 21 x 15,5 cm diterbitkan pada tanggal 1-10 bulan januari, februari, dan maret 2011.

39

https://www.facebook.com/pages/Majalah-Tarbawi/

40

https://www.facebook.com/MajalahUmmi/info

41


(68)

Majalah suara hidayatullah: Suara Hidayatullah, atau singkatnya "Majalah Hidayatullah", adalah majalah organisasi massa Islam Hidayatullah. Majalah ini terbit pertama kali pada tahun 1988 di Balikpapan sebagai majalah milik Pesantren Hidayatullah Pusat di kota tersebut. Setahun kemudian kantor redaksi dan niaga majalah tersebut pindah ke Surabaya.42Majalah yang terakhir adalah majalah darul qur’an

2) Koran.

Selain dari majalah, periklanan juga dilakukan di berbagai media cetak seperti Koran Republika, Koran harian terbit, tabloid media ummat dan Koran seputar Indonesia.

IKAPI DKI Jakarta bekerja sama dengan Koran Republika dengan pertimbangan bahwa Koran republika merupakan Koran nasional yang menyebar di seluruh Indonesia, selain itu jika dilihat dari segmentasi pembaca Koran republika, merupakan pembaca dari segmentasi masyarakat muslim. Dan Koran republika juga dilahirkan oleh kalangan komunitas muslim dan didukung penuh oleh lembaga Ikatan Cendikia Muslim Indonesia (ICMI) di saat itu yang di pimpin oleh BJ. Habibie.Dengan ini semua diharapkan pemuatan iklan dapat tepat sasaran sesuai dengan segmentasi yang dituju.

42


(69)

Selain dari Koran Republika, iklan juga dimuat di tabloid media ummat, Pemasangan iklan di media umat dilakukan dilakukan sebanyak 3 (tiga) kali pemuatan,

Tabloid media umat merupakan tabloid Islami yang memuat berita-berita tentang perkembangan dunia Islam yang juga mencakupi baik didalam maupun luar negri, dengan keperdulian pelanggan yang membacanya, secara tidak langsung kalangan pembaca Koran media umat adalah kalangan yang perduli terhadap perkembangan dunia Islam, hal ini sesuai dengan visi yang di usung oleh IKAPI DKI Jakarta tentang kepedulian masyarakat akan intelektual umat muslim saat ini.

Dan yang terakhir adalah media Koran seputar Indonesia. Hal ini dilakukan karena event Islamic book fair selain ingin mecapai segmentasi masyarakat Islam, juga ingin mencapai segmentasi masyarakat umum pada umumnya yang belum terjangkau oleh media Islami, dengan dimuatnya iklan di Koran seputar Indonesia maka di harapkan para pembaca setia Koran seputar indonesa dapat mengetahui adanya event Islamic book fair, selain itu jika dilihat dari segmentasi pembaca Koran sindo, selain masyarakat umum terdapat juga para eksekutif bisnis dan para pelajar / mahasiswa, dengan ini maka dapat memperluas segmentasi para calon pengunjungevent Islamic book fair.


(70)

Media outdoor yang digunakan terbagi dalam beberapa kategori, diantaranya adalah poster, catalog acara, spanduk, stiker kecil, stiker besar, umbul-umbul dan baliho.

b. Media Elektronik

Dizaman yang modern ini, media elektronik dapat dibagi menjadi 3 (tiga) kategori, yaitu media televsi, radio, dan internet. Dan pada kegiatan promosi Islamic book fair kali ini media elektronik yang digunakan adalah media televisi, televisi yang digunakan adalah La Tahzan TV, la tahzan tv adalah Televisi berbasis video streaming, memiliki segmentasi penonton masyarakat muslimbaik di dalam maupun luar negri, IKAPI DKI Jakarta memuat iklan di La Tahzan TV dengan harapan bahwa media ini dapat menjangkau masyarakat yang menggunakan TV Streaming Islami la tahzan TV.

Selain media televisi, IKAPI DKI Jakarta juga melakukan periklanan ke media Radio, dalam hal ini radio yang digunakan adalah radio DAKTA, Radio Nurani Islam, Radio Al-Wadi, dan Radio Sabili AM.

Selain itu juga dilakukan periklanan melalui media internet, media internet yang digunakan adalah www.islamicbookfair.com sabili.com hidayatullah.com dan wisatahati.com.

Islamicbookfair.com merupakan website pusat sumber informasi utama tentang kegiatan Islamic book fair dimana


(71)

didalamnya terdapat beberapa informasi mengenai struktur, galeri foto, kegiatan dan informasi yang berkembang tentangIslamic book fair.

Iklan di website www.islamicbookfair.com ini dimuat selama 3 bulan menjelangeventini dilakukan.

Sabili.com dan hidayatullah.com merupakan website yang menyiarkan berita-berita seputar informasi perkembangan dunia Islam, baik itu politik, oase, konsultasi, berita kehidupan sehari-hari dan lain-lain.IKAPI DKI Jakarta menggunakan media ini sebagai partner dalam mempromosikan kegiatanIslamic book fair, pemuatan iklan di media ini selama satu bulan dimulai pada tanggal 15 februari-15 maret. Hal ini dilakukan karena kalangan pengunjung website tersebut sesuai dengan target konsumen yang akan dituju oleh pihak penyelenggara event pameran.

Website terakhir yang digunakan adalah website wisatahati.com website ini merupakan website yang dikelola oleh ustad yusuf Mansur dan teamnya. Website ini berisikan informasi program-program, materi keilmuan dan tausyiah untuk umat muslim, dan IKAPI DKI Jakarta memuat iklan di website ini agar jama’ah

pengikut yang membuka website tersebut mengetahui informasi tentang dilaksanakannyaevent Islamic book fair.

Media yang digunakan diatas merupakan media partner selama kegiatan berlangsung, dengan adanya kerjasama ini,


(1)

(2)

(3)

(4)

(5)

(6)