30
Susilawati, 2013
Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Kontekstual Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V MI Cibanteng Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
A. Metode Penelitian
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian adalah jenis penelitian tidakan kelas Classroom Action Research model Kemmis dan
Mc. Taggart. Sebagai prosedur pelaksanaan penelitian digunakan metode kualitatif yang menghasilkan data secara dekritif dalam bentuk uraian dan
laporan. Classroom Action Research atau disingkat CAR dalam bahasa inggris yaitu peneliti yang dilakukan oleh guru dikelas atau disekolah
tempat mengajar, dengan penekanan pada peyempurnaan atau peningkatan praktik dan proses dalam pembelajaran.
Penelitian adalah kegiatan pencarian, penyelidikan, dan percobaan secara alamiah dalam suatu bidang tertentu agar memperoleh data dan
informasi yang bermanfaat bagi peneliti dan orang-orang yang berkepentingan dalam rangka peningkatan kualitas di berbagai bidang.
Sedangkan kelas adalah sekelompok siswa yang dalam waktu yang sama dan tempat yang sama menerima pelajaran yang sama dari seorang guru
yang sama. Dari penjelasan tersebut dapat disimpulkan bahwa PTK merupakan
salah satu upaya guru atau praktisi dalam bentuk berbagai kegiatan yang dilakukan untuk memperbaiki dan atau meningkatkan mutu pembelajaran
Susilawati, 2013
Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Kontekstual Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V MI Cibanteng Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
dikelas. Menurut Suyanto 1997 tujuan PTK adalah meningkatkan atau memperbaiki praktik pembelajaran disekolah, meningkatkan relevansi
pendidikan, meningkatkan mutu pendidikan, dan efisiensi pengelolaan pedidikan Basrowi dan suwandi:54
B. Model Penelitian
Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah model yang dikembangkan oleh Kemmis dan Taggart. Model ini pada hakikatnya
berupa perangkat-perangkat atau untaian-untaian dengan satu perangkat terdiri dari empat komponen yaitu perencanaan, tindakan, pengamatan dan refleksi.
Adapun alur tahapan penelitian tindakan kelas ini, dapat dilihat pada gambar.
Siklus I Siklus II
Siklus III
Observasi Awal Penyusunan Rencana Tindakan
Pelaksanaan
Tindakan Observasi
Refleksi I Penyusunan Rencana perbaikan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Refleksi II
Penyusunan Rencana Perbaikan
Pelaksanaan Tindakan
Observasi Refleksi III
Rencana Tindakan Selanjutnya
Susilawati, 2013
Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Kontekstual Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V MI Cibanteng Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Gambar 3.1: Alur Penelitian Tindakan Kelas Menurut Kemmis dan Mc. Tagart 1998:13
Alur siklus penelitian tindakan kelas tersebut, dijelskan sebagai berikut: 1.
Refleksi Awal Meminta izin terlebih dahulu kepada kepala Sekolah MI Cibanteng
untuk mengadakan penelitian. Kemudian peneliti meminta bantuan dengan observer tentang konsep dan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas, tpik
yang diangkat dalam proses pembelajaran, strategi yang akan digunakan dalam pembelajaran, serta penentuan waktu pelaksanaan Penelitian
Tindakan Kelas. 2.
Pelaksanaan dan Observasi Tindakan Penelitian dipusatkan pada pelaksanaan serangkaian pembelajaran yang
dipilih ke dalam tiga siklus tindakan. Pada setiap tindakan dalam setiap siklus, tindakan diobservasi, dievaluasi, dan direfleksikan mengenai data-
data atau temuan yang berhubungan dengan rencana pelaksanaan pembelajaran, kinerja guru dalam menggunakan strategi kontekstual, dan
aktivitas siswa dalam mengikuti pembelajaran. Data yang diobservasi tersebut meliputi:
a. Perencanaan Pelaksanaan Pembelajaran
Susilawati, 2013
Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Kontekstual Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V MI Cibanteng Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
1 Aspek Standar Kompetensi SK, Kompetensi Dasar KD dan
indikator. 2
Perumusan dan penetapan tujuan pembelajaran 3
Pengembangan materi pembelajaran 4
Penetapan metode pembelajaran 5
Pengembangan langkah-langkah pembelajaran 6
Penggunaan alat,media dan sumber pembelajaran 7
Pelaksanaan penelitian pembelajaran b.
Kinerja guru dalam menggunakan strategi pendekatan kontekstual 1
Kemampuan membuka pelajaran 2
Sikap guru dalam proses pembelajaran 3
Penguasaan bahan pembelajaran 4
Proses pembelajaran 5
Kemampuan menggunakan media pembelajaran 6
Kemampuan menutup pembelajaran c.
Kegiatan belajar siswa 1
Aspek Kognitif pengetahuan 2
Aspek apektif Sikap 3
Aspek Psikomotor aktivitasketerampilan 3.
Refleksi
Susilawati, 2013
Upaya Meningkatkan hasil Belajar Siswa Pada Pembelajaran IPA Materi Sifat-Sifat Cahaya Melalui Pendekatan Kontekstual Penelitian Tindakan Kelas di Kelas V MI Cibanteng Kecamatan Saguling
Kabupaten Bandung Barat Universitas Pendidikan Indonesia
| repository.upi.edu
Refleksi dilakukan dari setiap siklus penelitian dengan cara mengidentifikasi dan menganalisis serta membuat kesimpulan atas
pelaksanaan pembelajaran
tersebut sehingga
dapat diketahui
keberhasilandan kelemahan dari implementasi strategi pendekatan kontekstual.
C. Subyek Penelitian