Tingkat kemudahan butir soal Daya pembeda butir soal

29 Agung Firmansyah, 2013 Model Pembelajaran Experiental Learning Berbantuan website Pada Topik Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan KPS Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu soal uraian, reliabilitas dihitung dengan menggunakan persamaan 3.3 Arikunto, 2008 ∑ 3.3 Keterangan: 11 r = koefisien reliabilitas yang telah disesuaikan ∑ = Jumlah varian skor tiap-tiap item = Varian total Untuk menginterpretasikan derajat reliabilitas r 11 , digunakan tolak ukur yang dibuat oleh J. P. Guilford, seperti pada Tabel 3.3. Tabel 3.3. Kategori Reliabilitas Tes Koefisien reliabilitas Kategori r 11 ≤ 0,20 Sangat rendah 0,20 r 11 ≤ 0,40 Rendah 0,40 r 11 ≤ 0,60 Cukup sedang 0,60 r 11 ≤ 0,80 Tinggi 0,80 r 11 ≤ 1,00 Sangat tinggi

3. Tingkat kemudahan butir soal

Tingkat kemudahan adalah bilangan yang menunjukkan mudah atau sukarnya suatu soal. Besarnya indeks kemudahan berkisar antara 0,00 sampai 1,00. Soal dengan indeks kemudahan 0,00 menunjukkan bahwa soal itu terlalu sukar, sebaliknya indeks 1,00 menunjukkan bahwa soal tersebut terlalu mudah. Soal yang baik adalah soal yang tidak terlalu mudah atau terlalu sukar. Soal yang terlalu mudah tidak merangsang siswa untuk berusaha memecahkan masalah. Sebaliknya soal yang terlalu sukar akan menyebabkan siswa putus asa dan tidak 30 Agung Firmansyah, 2013 Model Pembelajaran Experiental Learning Berbantuan website Pada Topik Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan KPS Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu mempunyai semangat untuk mencoba lagi karena diluar jangkauannya. Indeks kemudahan diberi simbol ‘P’ proporsi yang dapat dihitung dengan persamaan 3.4. Arikunto, 2010 JS B P  3.4 Keterangan: P = indeks kemudahan B = banyaknya siswa yang menjawab soal itu dengan betul JS = jumlah seluruh siswa peserta tes Untuk mengklasifikasi indeks kemudahan dapat digunakan pedoman kategori tingkat kemudahan seperti pada Tabel 3.4. Tabel 3.4. Kategori Tingkat Kemudahan Indeks kemudahan Kategori soal 0,00 ≤ P 0,30 Sukar 0,30 ≤ P 0,70 Sedang 0,70 ≤ P ≤ 1,00 Mudah Arikunto:2010

4. Daya pembeda butir soal

Pengertian daya pembeda dari sebuah butir soal adalah seberapa jauh butir soal tersebut mampu membedakan antara testi yang memiliki kemampuan tinggi dengan testi yang memiliki kemampuan rendah. Angka yang menunjukkan besarnya daya pembeda disebut indeks diskriminasi D. Untuk menghitung indeks diskriminasi suatu tes dapat digunakan persamaan 3.5. Arikunto, 2008 B A B B A A P P J B J B D     3.5 Keterangan: J = jumlah peserta tes J A = banyaknya peserta kelompok atas J B = banyaknya peserta kelompok bawah B A = banyaknya kelompok atas yang menjawab benar B B = banyaknya kelompok bawah yang menjawab benar P A = proporsi kelompok atas yang menjawab benar 31 Agung Firmansyah, 2013 Model Pembelajaran Experiental Learning Berbantuan website Pada Topik Fluida Dinamis Untuk Meningkatkan KPS Dan Pemahaman Konsep Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu P B = proporsi kelompok bawah yang menjawab benar Untuk mengklasifikasi indeks daya pembeda dapat digunakan pedoman kategori daya pembeda seperti pada Tabel 3.5. Tabel 3.5. Kategori Daya Pembeda Indeks daya pembeda Kategori D ≤ 0,20 Kurang 0,20 D ≤ 0,40 Cukup 0,40 D ≤ 0,70 Baik 0,70 D ≤ 1,00 Baik sekali Arikunto:2010 E. Teknik analisis data Data yang sudah diperoleh selanjutnya dianalisis. Adapun teknik analisis yang dilakukan secara kuantitatif dan kualitatif. Langkah-langkah untuk melaksanakan analisis data:

1. Perhitungan skor N-Gain

Dokumen yang terkait

PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN.

0 2 50

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA.

0 0 46

PEMBELAJARAN BERBASIS PROYEK DENGAN PORTOFOLIO UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA PADA TOPIK LISTRIK DINAMIS.

0 0 43

MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SERTA IDENTIFIKASI MISKONSEPSI SISWA SETELAH PEMBELAJARAN.

0 6 54

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH BERBANTUAN WEBSITE PADA KONSEP FLUIDA STATIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA KELAS XI.

0 0 47

PENERAPANMODEL PEMBELAJARAN CHILDREN LEARNING IN SCIENCE (CLIS)BERBANTUAN MULTIMEDIA UNTUK MENINGKATKAN KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN PENGUASAAN KONSEP SISWAPADA POKOK BAHASAN FLUIDA.

0 0 56

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS PENGALAMAN UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP PESAWAT SEDERHANA DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS.

0 1 37

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS WEB PADA MATERI FLUIDA DINAMIS UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN GENERIK SAINS SISWA.

2 3 29

MODEL PEMBELAJARAN BERBASIS FENOMENA UNTUK MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP FLUIDA STATIS DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMA.

0 2 32

PEMBELAJARAN IPA TERPADU DENGAN PENERAPAN MODEL EXPERIENTIAL LEARNING UNTUK MENINGKATKAN PENGUASAAN KONSEP DAN KETERAMPILAN PROSES SAINS SISWA SMP PADA TOPIK TEKANAN - repository UPI S IPA 1302997 Title

0 0 3