Definisi Operasional Rumusan Masalah

Hayyah Fauziah, 2013 Penerapan Pembelajaran Tematik Polusi Cahaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Penanaman Karakter Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu model Susan Loucks-Horsley SLH dengan empat tahapan pembelajaran. Beberapa domain yang diukur untuk hasil belajar diantaranya knowledge domain pengetahuan dan pemahaman, science process skill domain keterampilan proses sains, creativity domain kreativitas, dan connecting and application domain mengintegrasikan dan aplikasi. Pengukuran untuk domain-domain tersebut dilakukan melalui tes, lembar observasi dan tes dilema moral. Aspek moral yang diukur melalui tes dilema moral ini mengacu pada penalaran moral yang dikemukakan oleh Lickona yaitu, moral knowing, moral feeling or attitudes, dan moral behavior. Namun, dalam penelitian ini dibatasi hanya sampai moral knowing dan moral feeling saja. Untuk mengetahui bagaimana hubungan antardomain, digunakan analisis pola keterkaitan antardomain melalui nilai persentase siswa pada masing- masing domain.

1.2.2 Variabel Penelitian

Berdasarkan pada rumusan masalah yang telah dipaparkan sebelumnya, yang menjadi variabel bebas dalam penelitian ini yaitu pembelajaran tematik dengan tema polusi cahaya. Sedangkan variabel terikat dalam penelitian ini yaitu hasil belajar dan karakter siswa SMP.

1.2.3 Definisi Operasional

Untuk menghindari terjadinya perbedaan persepsi mengenai penelitian ini, maka definisi operasional variabel penelitian yang dimaksud dijelaskan sebagai berikut : a Pembelajaran terpadu model webbed atau disebut dengan pembelajaran tematik adalah suatu pembelajaran yang mengintegrasikan dua atau lebih bidang mata pelajaran dalam suatu pembelajaran dengan berlandaskan pada suatu tema. Tema yang dipilih sebagai pemadu atau penghubung antar lintas mata pelajaran yaitu polusi cahaya. Mata pelajaran yang diintegrasikan melalui tema ini yaitu fisika dengan pembahasan mengenai cahaya dan optik, biologi berkaitan dengan pembahasan ekosistem, IPS berkaitan dengan kependudukan dan permasalahan lingkungan, kimia berkaitan dengan bahan kimia dalam Hayyah Fauziah, 2013 Penerapan Pembelajaran Tematik Polusi Cahaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Penanaman Karakter Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu kehidupan, PLH tentang melakukan kegiatan yang berhubungan dengan lingkungan hidup dan PKn tentang norma dan peraturan dalam masyarakat. Dalam pelaksanaan pembelajaran ini, digunakan pembelajaran model Susan Loucks-Horsley SLH berdasarkan lima ranah pada new taxonomy of science education. Pelaksanaan pembelajaran model SLH ini terbagi menjadi empat tahap. Tahap invited, yaitu berupa penyajian demonstrasi atau fenomena. Tahap kedua explore and discover yaitu observasi untuk menjawab pertanyaan mereka sendiri terkait dengan fenomena atau demonstrasi yang dimunculkan. Tahap ketiga purpose explanation, murid menyiapkan penjelasan dan penyelesaian. Tahap terakhir taking action yaitu memberi kesempatan kepada murid untuk mencari kegunaan temuan mereka dan menerapkannya. Untuk melihat keterlaksanaan penerapan pembelajaran model SLH, maka digunakan lembar keterlaksanaan sebagai lembar observasi agar diperoleh gambaran tentang kegiatan- kegiatan yang muncul selama pembelajaran. Penilaian menggunakan skor 1 jika aktivitas munculdilaksanakan dan skor 0 jika aktivitas tidak muncul. b Hasil belajar merupakan kemampuan yang diperoleh individu setelah proses belajar berlangsung, yang dapat memberikan perubahan tingkah laku baik pengetahuan, pemahaman, sikap dan keterampilan siswa sehingga lebih baik dari sebelumya. Hasil belajar yang diukur melalui tema polusi cahaya mencakup lima domain berdasarkan pada new taxonomy of science education yang dikembangkan Allan J. McCormack dan Robert E. Yager 1989, yaitu : - Domain I, knowledge pengetahuan dan pemahaman Domain ini menuntut pengetahuan dan pemahaman berkaitan masalah - masalah sains dan sosial yang dimunculkan dalam topik - topik baru yang menekankan pengaruh teknologi dan sains dalam lingkungan yang dapat meningkatkan etika moral atau isu - isu sosial. Instrumen untuk mengukur domain ini dilakukan melalui tes Hayyah Fauziah, 2013 Penerapan Pembelajaran Tematik Polusi Cahaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Penanaman Karakter Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu berisi 28 butir soal pada saat pretest dan posttest yang berkaitan dengan tema polusi cahaya. Peningkatan hasil belajar pada domain ini diukur berdasarkan nilai gain ternormalisasi. - Domain II, science process skill eksplorasi dan penemuan Domain ini berkaitan dengan mempelajari proses sains, meliputi obeservasi, komunikasi, klasifikasi, pengukuran, menyimpulkan, inferensi, memprediksi, penyusunan hipotesis, dan eksperimen. Instrumen untuk mengukur domain ini dilakukan melalui lembar observasi kegiatan siswa pada saat pelaksanaan pembelajaran terpadu berlangsung di kelas. Penilaian yang dilakukan berdasarkan pada rubrik yang telah ditetapkan dengan rentang skor 1-4. - Domain III, imagining and creativity imajinasi dan kreatifitas Domain ini berkaitan dengan kemampuan berimajinasi, menggabungkan objek baru dan ide-ide baru dengan cara baru, memecahkan masalah, serta merancang suatu perangkat dan mesin. Instrumen yang digunakan untuk mengukur domain ini yaitu melalui laporan hasil kreatifitas siswa terhadap pembuatan produk yang terkait dengan tema polusi cahaya. Pembuatan produk yang dimaksud berupa pembuatan tudung lampu sebagai hasil kreatifitas setiap kelompok. Penilaian dilakukan berdasarkan pada rubrik yang telah ditentukan dengan rentang skor penilaian 1-4. - Domain IV, attitudinal sikap Hal-hal yang mencakup dalam domain ini antara lain: Pengembangan sikap positif terhadap sains secara umum, terhadap diri sendiri, penggalian emosi kemanusiaan, penampaan perasaan pribadi melalui cara yang konstruktif dan pengambilan keputusan tentang masalah-masalah sosial dan lingkungan. Instrumen untuk tes ini menggunakan tes dilema moral TDM meliputi dua aspek penalaran moral yang dikemukakan oleh Lickona yaitu moral Hayyah Fauziah, 2013 Penerapan Pembelajaran Tematik Polusi Cahaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Penanaman Karakter Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu feeling dan moral knowing. Untuk mengetahui aspek moral apa saja yang dimiliki siswa digunakan rubrik penilaian karakter agar dapat diamati kecenderungan karakter jawaban siswa. - Domain V, connecting and application mengintegrasi dan aplikasi Domain ini mencakup beberapa hal yaitu, kemampuan berpikir kritis, memecahkan masalah, pengambilan keputusan yang berkaitan dengan kesehatan pribadi, nutrisi, dan gaya hidup didasarkan pada pengetahuan konsep ilmiah serta kemampuan untuk membuat hubungan interdisipliner suatu ilmu dengan ilmu yang lainnya. Aspek yang diukur pada domain ini yaitu kemampuan hubungan siswa dalam mengintegrasikan suatu mata pelajaran dengan mata pelajaran yang lain. Untuk mengetahui kemampuan siswa tersebut, penilaian dilakukan melalui analisis nilai pada setiap wacana yang terdapat pada tes dengan menggunakan nilai persentase yang diperoleh siswa pada setiap wacana tersebut. Untuk dapat mengetahui bagaimana keterkaitan antardomain, dilakukan analisis pola keterkaitan antardomain dengan melihat perolehan nilai persentase siswa pada domain I, domain II, domain III dan domain V, serta karakter apa saja yang muncul pada domain IV. c Penanaman karakter merupakan salah satu upaya dalam rangka mengembangkan sikap dan nilai pada diri siswa. Tujuan dari upaya penanaman karakter siswa ini adalah mengembangkan kompetensi siswa dalam pemecahan masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari dengan berdasarkan lima ranah pada taksonomi untuk pendidikan sains Loucks-Horsley dalam Zuchdi, 2012. Melalui polusi cahaya, siswa ditanamkan karakter positif pada saat menghadapi permasalahan polusi cahaya yang dilakukan pada tahap taking action di Hayyah Fauziah, 2013 Penerapan Pembelajaran Tematik Polusi Cahaya Untuk Meningkatkan Hasil Belajar Dan Penanaman Karakter Siswa SMP Universitas Pendidikan Indonesia | repository.upi.edu | perpustakaan.upi.edu setiap pertemuan pembelajaran. Permasalahan yang dimunculkan melalui tes dilema moral yang dikemukakan oleh Kohlberg dapat menghasilkan bagaimana profil karakter yang dihasilkan setiap siswa ketika dihadapkan pada suatu permasalahan moral dengan menganalisis kecenderungan jawaban siswa terhadap permasalahan moral tersebut.

1.3 Tujuan Penelitian