6. Dihitung DDD dosis pemeliharaan rata-rata perhari nilai DDD penggunaan
dari setiap jenis antihipertensi diperoleh dengan jalan membangi total pengunaan obat yang bersangkutan dalam satuan gram atau miligram.
7. Hasil perhitungan penggunaan antihipertensi per hari dengan menggunakan
satuan DDD100 hari rawat. 8.
Persentase penggunaan antihipertensi. Data hasil perhitungan DDD100 hari rawat diubah dalam bentuk persentase
kemudian dikumulatifkan. 9. Hasil dikelompokan data menggunakan metode DU 90
10.Kuantitas penggunaan antihipertensi pada tahun 2010 dan 2011 di RSUD “B” diuji statistik menggunakan uji statistik paired T test.
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Karakteristik Pasien
Berdasarkan 100 rekam medik yang berhasil didata, didapatkan distribusi jenis kelamin dan umur.
Tabel 6. Distribusi pasien berdasarkan jenis kelamin dan umur pada pengobatan stroke di instalasi
rawat Inap RSUD “B” tahun 2010 dan 2011
Usia tahun Tahun 2010
Tahun 2011 Jumlah
P L P L 40
1 1
- 1
3 40 - 49
3 5
6 5
19 50 – 59
5 12
4 6
27 60 – 70
5 7
7 9
28 70 – 80
4 5
3 5
17 80
2 -
3 1
6 Total
20 30 23 27 100
Persen 40 60
46 54
100
Pendistribusian umur dan jenis kelamin diatas dimaksudkan untuk mengetahui perbandingan jumlah pasien stroke berdasarkan umur dan jenis
kelamin pada pasien rawat inap di RSUD “B” tahun 2010 dan 2011. Jenis kelamin dan umur merupakan salah satu faktor resiko terjadinya stroke. Berdasarkan tabel
6, dapat dilihat bahwa pasien pria lebih besar pervalensinya terserang penyakit stroke
dibandingkan dengan pasien wanita. Dilihat dari segi umur pada tahun 2010 maupun 2011, pasien yang paling banyak kejadian stroke yaitu pada
kelompok umur tua yaitu 50-59 dan 60-69 tahun. Pasien pria pada umur tersebut juga lebih sering terkena stroke dibandingkan dengan pasien wanita.
5
B. Profil Penggunaan Antihipertensi
1. Jenis Antihipertensi yang Digunakan Berdasarkan Klasifikasi ATC
Dari data rekam medik pada pengobatan pasien dengan terdiagnosa utama penyakit stroke di instalasi rawat inap RSUD “B” pada tahun 2010 dan
2011, didapatkan data meliputi nomor rekam medik, lama hari rawat pasien, jenis kelamin, umur pasien, penggunaan antihipertensi pada tahun 2010 dan 2011 yang
terdiri dari nama dagang dan nama generik, rute pemberian, kekuatandosis, frekuensi, jumlah hari penggunaan, dan jumlah penggunaan antihipertensi. Bentuk
sediaan pada antihipertensi antara sedian per oral maupun sedian parenteral mempunyai nilai Defiend Daily Dose DDD yang sama.
Dari klasifikasi oleh WHO Collaborating Centre, diperoleh data pada tahun 2010 dan 2011 masing-masing 50 sampel kasus. Selama tahun 2010
terdapat 11 jenis obat antihipertensi, sedangkan pada tahun 2011 terdapat 13 jenis antihipertensi yang dipergunakan di RSUD “B”. Antihipertensi yang digunakan
untuk pasien stroke rawat inap di RSUD “B” selama tahun 2010 dan 2011 dapat dilihat pada tabel 7.
Tabel 7. Jenis Antihipertensi yang Digunakan di RSUD “B” Tahun 2010 dan 2011 Tahun Peggunaan
Golongan Kode ATC Antihipertensi Sediaan
DDD mg
2010 2011 V V
ACE Inhibitor
CO9AA01 Captopril Oral 50 V
V ACE
Inhibitor CO9AA03 Lisinopril Oral 10
V ACE
Inhibitor CO9AA05 Ramipril Oral 10
V ACE
Inhibitor CO8DA01 Verapamil Oral 240
V β – Bloker
CO7AA05 Propanolol
Oral 160
V β – Bloker
CO7AB07 Bisoprolol
Oral 10
V V ARB
CO9CA03 Valsartan Oral
80 V
V CCB CO8CA01 Amlodipin Oral 5
V V
CCB CO8CA05 Nifedipin Oral 30 V CCB
CO8CA06 Nimodipin
Oral 300
V V
CCB CO8DB01 Diltiazem Oral
Parenteral 240
V Diuretik CO3AA03 Hidroklorotiazid Oral
25 V
V Diuretik CO3CA01 Furosemid
Oral Parenteral
40 V
V Diuretik CO3DA01
Spironolakton Oral 75
V V
Central α2
Agonis CO2AC01 Clonidin
Oral Parenteral
0,45
6