Tabel 8 . Jenis antihipertensi dan jumlah penggunaan antihipertensi pada pengobatan stroke di
instalasi rawat inap RSUD Dr Moewardi tahun 2010 dan 2011 Antihipertensi
2010 2011 Jumlah
penggunaan Total
penggunaan mg
Jumlah penggunaan
Total penggunaan
mg
Captopril 12,5 mg 25 mg
216 203
7775 165
252 8362
Lisinopril 10 mg 6
60 2
10 Ramipril 5 mg
4 20
Verapamil 80 mg 12
960 Propanolol 10 mg
3 30
Bisoprolol 5 mg 21
105 Valsartan 80 mg
4 320
1 80
Amlodipin 5 mg 10 mg
3 10
115 6
20 230
Nifedipin 10 mg 125
1250 79
790 Nimodipin 30 mg
24 720
Diltiazem 10 mg 30 mg
60 mg 8
57 1790
45 22
2670 Hidroklorotiazid 5 mg
25 125
Furosemid 10 mg 40 mg
179 18
2510 138
7 1660
Spironolakton 10 mg 10
100 17
170 Clonidin 0,075 mg
0,15 mg 52
39 9,75
80 19
8,85
2. Evaluasi Kuantitas Penggunaan Antihipertensi Dalam Unit DDD
Dari data-data yang telah diperoleh, perhitungan kuantitas penggunaan antihipertensi dengan mengikuti aturan-aturan perhitungan yang telah ditetapkan
oleh WHO Collaborating Centre 2011. Antihipertensi dikelompokkan sesuai dengan kode ATC dan golongannya, kemudian bentuk sediaan disesuaikan
dengan satuan DDD definitif masing-masing antihipertensi. Satuan DDD definitif menggunakan satuan miligram, maka satuan dosis antihipertensi harus
dikonversikan ke dalam satuan miligram terlebih dahulu WHO, 2011. Nilai DDD satu tahun diperoleh dengan menghitung total penggunaan
antihipertensi dibagi dengan nilai DDD definitif yang ditetapkan oleh WHO Collaborating Centre
berdasarkan masing-masing jenis antihipertensi. Total kuantitas antihipertensi dalam satu tahun didapatkan perhitungan penggunaan
antihipertensi dihitung dengan cara membagi total DDD satu tahun dengan jumlah total hari rawat pasien rawat inap selama satu tahun yang sebelumnya telah dibagi
100 dan di dapatkan DDD100 Pasien-hari. DDD100 Pasien-hari dihitung untuk mengetahui seberapa banyak pasien yang mendapatkan DDD antihipertensi untuk
7
pasien stroke. Dari penelitian ini, diperoleh total hari rawat inap pada tahun 2010 sebesar 4,26 hari rawat100 dan pada tahun 2011 sebanyak 5,03 hari rawat100.
Kuantitas penggunaan antihipertensi untuk pasien stroke rawat inap di RSUD “B” tahun 2010 dan 2011 dalam satuan DDD100 pasien-hari ditunjukkan pada tabel
9.
Tabel 9. Kuantitas Penggunaan Antihipertensi untuk Pasien
Stroke Rawat Inap di RSUD “B” Tahun 2010 dan 2011 dalam satuan DDD100 Pasien-hari
No Kode ATC
Jenis Antihipertensi
DDD100 Pasien-hari Jumlah
2010 2011
1
CO9AA01 Captopril
36,502 33,248 69,750 2
CO9AA03 Lisinopril
1,408 0,198 1,606 3
CO9AA05 Ramipril
0,469 0 0,469 4
CO8DA01 Verapamil
0 0,795 0,795 5
CO7AA05 Propanolol
0 0,037 0,037 6
CO7AB07 Bisoprolol
0 2,087 2,087 7
CO9CA03 Valsartan
0,938 0,198 1,136 8
CO8CA01 Amlodipin
5,399 9,145 14,544 9
CO8CA05 Nifedipin
9,780 5,235 15,015 10
CO8CA06 Nimodipin
0 0,477 0,477 11
CO8DB01 Diltiazem
1,748 2,212 3,960 12
CO3AA03 Hidroklorotiazid
1,173 0 1,173 13
CO3CA01 Furosemid
14,730 8,250 22,980 14
CO3DA01 Spironolakton
0,312 0,450 0,762 15
CO2AC01 Clonidin
5,086 3,909 8,995
Jumlah 77,545 66,241 143.786
Rata-rata 7,049 5,095
Dari tabel 9, semakin besar nilai DDD100 Pasien-hari berarti menunjukan pemakaian antihipertensi yang besar pula. Kuantitas penggunaan
antihipertensi yang memiliki jumlah tertinggi pada tahun 2010 dan 2011 yaitu Captopril. Perhitungan DDD untuk Captopril pada tahun 2010 mencapai 36,502
DDD100 Pasien-hari dan pada tahun 2011 sebanyak 33,248 DDD100. Jadi, dalam 100 hari rawat pada tahun 2010 ada 36 pasien yang mendapatkan 1 DDD
captopril sebesar 50 mghari dan 33 pasien yang mendapat 1 DDD Captopril sebesar 50 mg hari pada tahun 2011.
Captopril merupakan antihipertensi dengan penggunaan paling tinggi pada tahun 2010 dan 2011. Captopril merupakan golongan ACE-Inhibitor,
merupakan obat yang bekerja dengan menghambat angiotensin converting enzyme ACE
yang dalam keadaan normal bertugas menaktifkan angiotensin I menjadi angiotensin II berperan penting dalam regulasi tekanan darah arteri Sukandar et
al , 2008. Menurut Saseen Maclaughlin 2008, untuk penyakit stroke obat
8