Pajak Hotel Tinjauan Pustaka

commit to user xxii i Pajak Sarang Burung Walet; j Pajak Bumi dan Bangunan Pedesaan dan Perkotaan; k Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan.

b. Pajak Hotel

Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Karanganyar Nomor 4 Tahun 2010. Hotel adalah fasilitas penyedia jasa penginapanperistirahatan termasuk jasa terkait lainya dengan dipungut bayaran, yang mencakup juga motel, losmen, gubuk pariwisata, wisma pariwisata, pesanggrahan, rumah penginapan dan sejenisnya, serta rumah kos dengan jumlah kamar lebih dari 10 sepuluh. Pengusaha hotel adalah peroranganbadan yang menyelenggarakan usaha hotel untuk dan atas namanya sendiri atau untuk dan atas nama pihak lain yang menjadi tanggungannya. Pajak Hotel yang selanjutnya disebut dengan Pajak adalah Pajak Daerah atas pelayanan yang disediakan oleh hotel. 1. Nama, Objek, Subjek dan Wajib Pajak Hotel a Nama pajak adalah Pajak Hotel dipungut pajak atas setiap pelayanan yang disediakan hotel. b Objek Pajak adalah pelayanan yang disediakan oleh hotel dengan pembayaran, termasuk jasa penunjang sebagai kelengkapan hotel yang sifatnya memberikan kemudahan dan kenyamanan, termasuk fasilitas olah raga dan hiburan. Yang tidak termasuk Objek Pajak Hotel yaitu : commit to user xxiii 1 jasa tempat tinggal asrama yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau Pemerintah Daerah; 2 jasa sewa apartemen, kondominium, dan sejenisnya; 3 jasa tempat tinggal di pusat pendidikan atau kegiatan keagamaan; 4 jasa tempat tinggal di rumah sakit, asrama perawat, panti jompo, panti asuhan, dan panti sosial lainnya yang sejenis; dan 5 jasa biro perjalanan atau perjalanan wisata yang diselenggarakan oleh hotel yang dapat dimanfaatkan oleh umum. c Subjek Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang melakukan pembayaran kepada orang pribadi atau badan yang mengusahakan Hotel. d Wajib Pajak adalah orang pribadi atau Badan yang mengusahakan Hotel. 2. Dasar Pengenaan, Tarif dan cara Penghitungan Pajak Dasar pengenaan Pajak adalah jumlah pembayaran atau yang seharusnya dibayar kepada Hotel. Tarif Pajak ditetapkan sebesar 10 sepuluh persen. Besaran Pajak terutang dihitung dengan cara mengalikan tarif dengan dasar pengenaan. 3. Wilayah Pemungutan Pajak yang terutang dipungut di Wilayah Daerah. 4. Masa Pajak, Saat Pajak Terutang dan Surat Pemberitahuan Pajak Daerah SPTPD commit to user xxiv a Masa Pajak Daerah adalah jangka waktu 1 satu bulan kalender atau jangka waktu lain yang diatur dengan Peraturan Bupati paling lama 3 tiga bulan kalender, yang menjadi dasar bagi Wajib Pajak untuk menghitung, menyetor, dan melaporkan pajak terutang. b Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pelayanan hotel c Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban. 5. Penetapan Pajak a Pajak terutang dalam masa pajak terjadi pada saat pembayaran hotel. b Surat Pemberitahuan Pajak Daerah, yang selanjutnya disingkat SPTPD, adalah surat yang oleh Wajib Pajak digunakan untuk melaporkan penghitungan danatau pembayaran pajak, objek pajak danatau bukan objek pajak, danatau harta dan kewajiban sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. c Setiap Wajib Pajak wajib mengisi SPTPD. 6. Tata cara Pemungutan Pajak a Pemungutan Pajak dilarang diborongkan. b Wajib Pajak Hotel memenuhi kewajiban perpajakannya dengan menggunakan SPTPD, SKPDKB, danatau SKPDKBT. commit to user xxv c Dalam jangka waktu 5 lima tahun sesudah saat terutangnya pajak, Pejabat dapat menerbitkan : 1 SKPDKB dalam hal: a jika berdasarkan hasil pemeriksaan atau keterangan lain, pajak yang terutang tidak atau kurang dibayar; b jika SPTPD tidak disampaikan kepada Pejabat dalam jangka waktu tertentu dan setelah ditegur secara tertulis tidak disampaikan pada waktunya sebagaimana ditentukan dalam surat teguran; c jika kewajiban mengisi SPTPD tidak dipenuhi, pajak yang terutang dihitung secara jabatan. 2 SKPDKBT jika ditemukan data baru danatau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah pajak yang terutang. 3 SKPDN jika jumlah pajak yang terutang sama besarnya dengan jumlah kredit pajak atau pajak tidak terutang dan tidak ada kredit pajak. d Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan dihitung dari administratif pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak. commit to user xxvi e Jumlah kekurangan pajak yang terutang dalam SKPDKBT dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 100 seratus persen dari jumlah kekurangan pajak tersebut. f Kenaikan tidak dikenakan jika Wajib Pajak melaporkan sendiri sebelum dilakukan tindakan pemeriksaan. g Jumlah pajak yang terutang dalam SKPDKB dikenakan sanksi administratif berupa kenaikan sebesar 25 dua puluh lima persen dari pokok pajak ditambah sanksi administratif berupa bunga sebesar 2 dua persen sebulan dihitung dari pajak yang kurang atau terlambat dibayar untuk jangka waktu paling lama 24 dua puluh empat bulan dihitung sejak saat terutangnya pajak. 7. Tata cara Pembayaran dan Penagihan a Tanggal jatuh tempo pembayaran dan penyetoran pajak yang terutang paling lama 30 tiga puluh hari kerja setelah saat terutangnya pajak. b SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding, yang menyebabkan jumlah pajak yang harus dibayar bertambah merupakan dasar penagihan pajak dan harus dilunasi dalam jangka waktu paling lama 1 satu bulan sejak tanggal diterbitkan. c Wajib Pajak dapat mengangsur atau menunda pembayaran pajak, dengan dikenakan bunga sebesar 2 dua persen sebulan. commit to user xxvii d Pajak yang terutang berdasarkan SKPDKB, SKPDKBT, STPD, Surat Keputusan Pembetulan, Surat Keputusan Keberatan, dan Putusan Banding yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Pajak pada waktunya dapat ditagih dengan Surat Paksa. e Pembayaran pajak dilakukan di Kas Daerah atau tempat lain yang ditunjuk oleh Bupati atau pejabat sesuai waktu yang ditentukan dalam SPTPD, SKPDKB, SKPDKBT dan STPD. Apabila pembayaran pajak dilakukan di tempat lain yang ditunjuk, hasil penerimaan pajak harus disetor ke Kas Daerah paling lambat 1 satu hari kerja. Pembayaran pajak dilakukan dengan menggunakan SSPD. Pembayaran pajak harus dilakukan sekaligus atau lunas. f Dalam jangka waktu 7 tujuh hari setelah Surat Teguran atau Surat Peringatan atau surat lain yang sejenis, Wajib Pajak harus melunasi pajak yang terutang. Apabila jumlah pajak yang masih harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu sebagaimana ditentukan dalam Surat Teguran atau surat Peringatan atau Surat lain yang sejenis, jumlah pajak yang harus dibayar ditagih dengan Surat Paksa. g Apabila pajak yang harus dibayar tidak dilunasi dalam jangka waktu 2 x 24 jam sesudah tanggal Pemberitahuan Surat Paksa, Pejabat segera menerbitkan Surat Perintah Melaksanakan Penyitaan. commit to user xxviii 8. Keberatan dan Banding a Wajib Pajak dapat mengajukan keberatan hanya kepada Bupati atas suatu: 1 SKPDKB; 2 SKPDKBT; 3 SKPDLB; 4 SKPDN; dan 5 Pemotongan atau pemungutan oleh pihak ketiga berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan perpajakan daerah. b Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 3 tiga bulan sejak tanggal surat, tanggal pemotongan atau pemungutan, kecuali jika Wajib Pajak dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan di luar kekuasaannya. c Bupati dalam jangka waktu paling lama 12 dua belas bulan, sejak tanggal Surat Keberatan diterima, harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. d Keputusan Bupati atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya pajak yang terutang. Apabila jangka waktu telah lewat dan Bupati tidak memberi suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. commit to user xxix e Dalam hal permohonan banding ditolak atau dikabulkan sebagian, Wajib Pajak dikenai sanksi administratif berupa denda sebesar 100 seratus persen dari jumlah pajak berdasarkan Putusan Banding dikurangi dengan pembayaran pajak yang telah dibayar sebelum mengajukan keberatan. 9. Pengambilan Kelebihan Pembayaran Pajak a Wajib Pajak dapat mengajukan permohonan pengembalian kelebihan pambayaran pajak kepada Bupati secara tertulis dengan menyebutkan sekurang-kurangnya : 1 nama dan alamat Wajib Pajak 2 masa Pajak; 3 besarnya kelebihan pembayaran pajak; 4 alasan yang jelas. b Bupati dalam jangka waktu paling lama 6 enam bulan sejak diterimanya permohonan pengembalian kelebihan pembayaran harus memberikan keputusan. c Apabila jangka waktu 6 bulan Bupati atau Pejabat tidak memberikan suatu putusan, permohonan pengembalian kelebihan pembayaran pajak dianggap dikabulkan dan SKPDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 satu bulan. Apabila kelebihan pembayaran pajak diperhitungkan dengan hutang pajak, pembayaran dilakukan dengan cara pemindah bukuan dan bukti pemindah bukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran. commit to user xxx

B. Analisis Data dan Pembahasan

Pajak hotel merupakan salah satu sumber Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Karanganyar yang berasal dari pos pajak daerah. Penerimaan pajak hotel yang diterima oleh pemerintah daerah sangat dipengaruhi oleh jumlah hotel yang menjadi potensi wajib pajak, tingkat pendapatan wajib pajak dan kepatuhan wajib pajak dalam memenuhi kewajibannya membayar pajak. a. Target dan Realisasi Penerimaan Pajak Hotel di Kabupaten Karanganyar Selama Kurun Waktu 2008 s.d. 2010