Efektivitas Public Relations Pt. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis Terhadap Citra Perusahaannya Pada MAsyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat

(1)

KABUPATEN BANDUNG BARAT

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Ujian Sarjana Pada Program Studi Ilmu Komunikasi Konsentrasi Humas

Oleh :

CIPTA TRIFFIANTY NIM : 41806124

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI KONSENTRASI HUMAS FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA BANDUNG


(2)

iv Penyusun: Cipta Triffianty

41806124

Skripsi ini dibawah bimbingan:

Drs. Manap Solihat, M.Si

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis Terhadap Citra Perusahaannya Pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Untuk menjawab penelitian ini peneliti menggunakan dua Variabel, yaitu Varibel X (Efektivitas) yang terdiri dari 3 kategori yang dijadikan alat ukur sebagai identifikasi masalah yaitu, tujuan yang direncanakan, biaya yang dianggarkan dan waktu yang ditetapkan, dan untuk Variabel Y (Citra) yang terdiri dari empat kategori yang dijadikan alat ukur sebagai identifikasi masalah yaitu, persepsi, kognisi, sikap, dan motivasi.

Metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis korelasional dengan menggunakan pendekatan penelitian kuantitatif. Teknik sampling menggunakan teknik sampling sederhana atau disebut juga SRS (Simple Random Sampilng) sehingga informan yang di ambil berjumlah 58 orang. Teknik analisis data kuantitatif menggunakan Rank Spearman. Teknik pengumpulan data dengan melakukan kuesioner, wawancara, studi pustaka dan internet searching.

Hasil penelitian menunjukkan korelasi antara tujuan yang direncanakan dengan citra perusahaannya memiliki hubungan sangat kuat dengan korelasi sebesar 0,570, korelasi antara biaya yang dianggarkan dengan citra perusahaannya tidak memiliki hubungan yang cukup berarti dengan korelasi sebesar 0,348, korelasi antara waktu yang ditetapkan dengan citra perusahaannya memiliki hubungan yang kuat dengan korelasi sebesar 0,813, korelasi antara jumlah personil yang ditentukan dengan citra perusahaannya tidak memiliki hubungan yang kuat dan tidak searah dengan korelasi sebesar -0,127, korelasi antara efektivitas Public Relations dengan persepsi masyarakat memiliki hubungan yang kuat dengan korelasi sebesar 0,411, korelasi antara efektivitas Public Relations dengan kognisi masyarakat memiliki hubungan yang kuat sekali dengan korelasi sebesar 0,668, korelasi antara efektivitas Public Relations dengan sikap masyarakat memiliki hubungan yang cukup berarti dengan korelasi sebesar 0,469, korelasi antara efektivitas Public Relations dengan motivasi masyarakat memiliki hubungan yang kuat dengan korelasi sebesar 0,368. Hasil pengolahan data dan pengujian hipotesis, mengisyaratkan bahwa Ho ditolak, dengan pemikiran hipotesis penelitian H1 diterima. Hasil penelitian menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis terhadap Citra Perusahaannya pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Kesimpulan dari penelitian ini memperlihatkan bahwa efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan (UBP) Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis sangat efektif terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Saran dari penelitian ini efektivitas yang sudah baik saat ini, agar dapat ditingkatkan lagi dengan melalui kegiatan lainnya yang bermanfaat seperti kegiatan agar citra perusahaan semakin baik. Untuk penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin memiliki hubungan yang lebih besar terhadap citra perusahaan.


(3)

v

Editors: Cipta Triffianty

41806124

This research is under the guidance of:

Drs. Manap Solihat, M. Si

This study aims to determine how the effectiveness of the Public Relations PT. Indonesia Power Generation Business Unit (UBP) Saguling Through Activities Free Treatment Of His company Citra Community State Cipatat In West Bandung regency. To answer this study researchers used two variables, namely variables X (Effectiveness) which consists of three categories that serve as a measuring tool that is a problem identification, goals planned, budgeted costs and time are set, and for variable Y (image) which consists of the four categories that serve as a measuring tool that is a problem of identification, perception, cognition, attitudes, and motivations.

The research method used is survey method with the technique of correlational analysis using quantitative research pendeketan. Informants literature is PR Staff PT. Indonesia Power Generation Business Unit (UBP) and the employee or officer Saguling free treatment program.Sampling technique using a simple sampling technique or also known as SRS (Simple Random Sampilng) so that the informant in the capture amounted to 58 people. Quantitative data analysis techniques by the use Rank Spearman. Data collection techniques by conducting a questionnaire, interview, book study and internet searching.

The results showed a correlation between the planned objectives with corporate image has a very strong relationship with a correlation of 0.570, the correlation between the budgeted costs with the image of his company did not have a significant relationship with a correlation of 0.348, the correlation between the time set by their corporate image have a relationship strong correlation of 0.813, the correlation between the number of personnel is determined by the image of his company did not have a strong relationship and not the direction of the correlation of -0.127, the correlation between the effectiveness of Public Relations with the public perception has a strong relationship with a correlation of 0.411, the correlation between the effectiveness of the Public Relations with cognition community has a very strong relationship with a correlation of 0.668, the correlation between the effectiveness of public relations with community attitudes have a significant relationship with a correlation of 0.469, the correlation between the effectiveness of Public Relations with the motivation of people have a strong relationship with a correlation of 0.368. The results of data processing and hypothesis testing, suggests that Ho is rejected, with the idea of research hypotheses H1 accepted. The results showed a significant relationship exists between the effectiveness of the Public Relations PT. Indonesia Power Generation Business Unit (UBP) Saguling Through Treatment Activities Guide to the image of company at the Community District Cipatat West Bandung regency.

The conclusion from this study showed that the effectiveness of Public Relations of PT. Indonesia Power Generation Business Unit (UBP) Saguling through free treatment is very effective against their corporate image in the community district Cipatat West Bandung regency.

Suggestions from this study the effectiveness of existing well at the moment, so can be increased through other useful activities such as activities in order to better corporate image. For further research is recommended to consider other factors that may have a greater relationship to the company's image.

Beri peringkat terjemahan


(4)

vi

Alhamdulillahirabbil’alamin, dengan menyebut nama Allah SWT Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Segala puji dan syukur penulis panjatkan atas kehadirat Illahi Rabbi, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga Penulis dapat menyelesaikan skripsi dengan judul: EFEKTIVITAS PUBLIC RELATIONS PT. INDONESIA POWER UNIT BISNIS

PEMBANGKITAN (UBP) SAGULING MELALUI KEGIATAN

PENGOBATAN GRATIS TERHADAP CITRA PERUSAHAANNYA PADA MASYARAKAT KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT.

Skripsi ini ditujukan untuk memenuhi salah satu syarat ujian guna dalam memperoleh gelar Sarjana Ilmu Komunikasi, pada Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Komputer Indonesia, Bandung.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan skripsi ini masih terdapat banyak kekurangan, baik dalam metode penulisan, penyajian maupun pembahasan materi. Hal ini dikarenakan keterbatasan penulis baik pengetahuan maupun kemampuan, walaupun demikian penulis telah berusaha semaksimal mungkin untuk mencapai hasil yang terbaik. Penulisan skripsi ini juga tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak.

Pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya terutama kepada orang tua yang telah membesarkan, mendidik


(5)

vii Terhormat:

1. Bapak Prof. Dr. Samugyo Ibnu Redjo, Drs.,M.A., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Poiitik, Universitas Komputer Indonesia, yang telah rnemberikan ijin kepada peneliti sehingga dapat melanjutkan penelitian ke lapangan dan telah memberikan pengesahan sehingga skripsi ini dapat dijadikan sebagai literatur bagi yang memerlukan.

2. Bapak Drs, Manap Solihat, M.Si., selaku Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, Unikom, yang telah memberikan pengarahan, motivasi, dan pengajaran selama penulis melaksanakan perkuliahan, sekaligus Dosen pembimbing, yang telah banyak meluangkan waktu untuk memberikan pengarahan, petunjuk, dorongan, nasehat, masukan – masukan yang berguna sekali bagi peneliti, serta ijin dalam penulisan skripsi ini.

3. Ibu Melly Maulin, S.Sos., M.Si, selaku Sekretaris Program Studi Ilmu Komunikasi dan Public Relations, Unikom, sebagai Dosen wali, yang telah memberikan pengarahan, dan pengajaran selama penulis melaksanakan perkuliahan.

4. Bapak dan Ibu Dosen FISIP Universitas Komputer Indonesia baik itu Dosen Kemahasiswaan maupun dosen tetap Program Studi Ilmu Komunikasi


(6)

viii

Komunikasi dan Public Relations yang telah membantu dalam perizinan surat penelitian dan memperlancar kegiatan akademik di Universitas Komputer Indonesia.

6. Bapak Asep Wahyudin selaku Staff Humas yang telah memberikan waktu, tenaga, dan pikiran, serta pengarahan yang baik dalam membimbing penulis selama melaksanakan penelitian.

7. Bapak dan Ibu seluruh staff humas dan karyawan PT. INDONESIA POWER UBP SAGULING yang telah membantu penulis dalam kelancaran melaksanakan penelitian.

8. Terimakasih untuk kakakku tersayang Suci Sofianti Munggaran S.T., Rinrin Dwi Megayanti S.Kom beserta kedua adikku Angeu Hardini Pamungkas, Much. Riva Akbar Nugraha yang selalu mendukung dan memberi masukkan dalam hal apapun.

9. Yang penulis kasihi, dan sayangi, My Bel ved yang telah memberikan do’a, motivasi, dan dukungan baik tenaga maupun materil selama penulis melaksanakan penelitian. Ilu...

10.Yang penulis banggakan sahabat terdekat : Andini Choirunnisa (Pudeul), Sarah Siti Zakiah (Moeba), Umi, Tuti Ratnika, Oci, Ahmad Fadillah, Aditya Farissi, Mas adit, Hery (Dady), Tri Lucyanti Sinurat (Kudaniel).


(7)

ix

Omen, Yuni Nurfitriani dan Kariza (Moka Bandung Barat 2008), Hardina Liestianingtyas (Mamih), Shany Anjiani Putri. Semoga persahabatan kita tetep terjalin dengan baik, tetep eksis buat traveling. Yuuk,, eeem...

12.Yang penulis banggakan teman-teman IK-Humas dan IK-Jurnalistik angkatan 2006, yang telah memberikan motivasi, dukungan, dan kegembiraannya dalam setiap kesempatan.

Dengan segala keterbatasan, penulis mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila ada tulisan yang kurang berkenan, karena sesungguhnya penulis telah berusaha ingin menyajikan yang terbaik.

Besar harapan penulis, semoga apa yang penulis sajikan di skripsi ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis dan umumnya bagi semua pihak yang membantu dalam penyelesaian penulisan skrispsi ini mendapat pahala dan balasan dari Allah Subhanahu Wata’ala, Amin Ya Allah ya rabbal’alamin.

Bandung, Agustus 2011


(8)

x

LEMBAR PENGESAHAN ... i

LEMBAR PERSEMBAHAN ... ii

SURAT PERNYATAAN ... iii

ABSTRAK ... iv

ABSTRACT ... v

KATA PENGANTAR ... vi

DAFTAR ISI ... x

DAFTAR TABEL ... xix

DAFTAR GAMBAR ... xxiii

DAFTAR LAMPIRAN ... xxiv

BAB I PENDAHULUAN 1.1Latar Belakang Masalah ... 1

1.2 Identifikasi Masalah ... 7

1.3Maksud dan Tujuan Penelitian ... 9

1.3.1 Maksud Penelitian ... 9

1.3.2 Tujuan Penelitian ... 9

1.4Kegunaan Penelitian ... 11

1.4.1 Kegunaan Teoritis ... 11

1.4.2 Kegunaan Praktis ... 11

1.4.2.1 Kegunaan bagi peneliti ... 11


(9)

xi

1.6 Operasional Variabel ... 16

1.7 Populasi dan Sampel ... 18

1.7.1 Populasi ... 18

1.7.2 Sampel ... 20

1.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas ... 21

1.9 Hipotesis ... 24

1.10 Metode penelitian... 25

1.11 Teknik Pengumpulan Data ... 25

1.12 Teknik Pengumpulan Data ... 27

1.13 Model Penelitian ... 28

1.14 Waktu dan Lokasi Penelitian ... 29

1.14.1 Lokasi Penelitian ... 29

1.14.2 Waktu Penelitian ... 29

1.15Sistematika Pembahasan ... 31

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1.Tinjauan Tentang Komunikasi ... 32

2.1.1 Pengertian Komunikasi ... 32

2.1.1.1Pengertian komunikasi secara umum ... 32


(10)

xii

2.1.3 Proses Komunikasi ... 35

2.1.4 Fungsi Komunikasi ... 36

2.1.5 Konteks Komunikasi ... 37

2.1.6 Faktor Penunjang Komunikasi Efektif ... 38

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi ... 38

2.2.1.Definisi Organisasi ... 38

2.2.2.Definisi Komunikasi Organisasi ... 39

2.3 Tinjauan Tentang Public Relations Pengertian Humas ... 40

2.3.1 Pengertian Public Relations ... 40

2.3.2 Fungsi Public Relations ... 43

2.3.3 Proses Public Relations ... 44

2.3.4 Ciri-ciri Public Relations... 47

2.4 Tinjauan Tentang Media Informasi ... 47

2.4.1 Pengertian Media ... 47

2.4.2 Jenis-Jenis Media ... 49

2.4.3 Karakteristik Media ... 50

2.4.4 Pengeretian Informasi ... 50

2.4.5 Fungsi Informasi ... 51

2.5.6 Sumber Informasi ... 53


(11)

xiii

External Relations ... 59

2.5.4 Tujuan Community Relations ... 62

2.6 Tinjauan Efektivitas ... 63

2.7 Tinjauan Tentang Pencitraan ... 66

2.7.1 Pengertian Citra ... 66

2.7.2 Macam-macam Citra ... 68

2.7.3 Proses Pembentukan Citra... 71

2.8 Tinjauan Tentang Perusahaan ... 73

2.8.1 Public Inters Group ... 73

2.8.2 Para Karyawan ... 74

2.8.3 Customer (Konsumen) ... 74

2.8.4 The General Public (Masyarakat Umum) ... 74

2.9 Tinjauan Tentang Pengobatan ... 75

BAB III OBJEK PENELITIAN 3.1.Tinjauan Tentang PT. Indonesia Power ... 80

3.1.1 Sejarah PT. Indonesia Power ... 80

3.1.2 Perubahan - Perubahan Nama Perusahaan ... 80

3.1.3 Visi, dan Misi PT. INDONESIA POWER ... 84


(12)

xiv

3.3 Visi dan Misi PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 91

3.4 Moto UBP Saguling ... 91

3.5 Sejarah Divisi Humas ... 92

3.6 Kegiatan Komunikasi Bagian Humas PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 93

3.7 Struktur PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 93

3.8 Struktur PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 96

3.9 Job Deskription ... 97

3.10 Tinjauan Populasi Penelitian ... 101

3.10.1 Populasi Ditinjau dari Jenis Kelamin ... 101

3.10.2 Populasi Ditinjau dari Pendidikan ... 102

3.11 Tinjauan Populasi Penelitian ... 101

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Deskriptif Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas ... 105

4.1.1 Analisis Validitas ... 105

4.1.2 Analisis Reablitas ... 107

4.2 Deskriptif Analisis Data Responden... 110

4.2.1 Jenis Kelamin Responden ... 111


(13)

xv

Power UBP Saguling dalam Hal Kegiatan Pengobatan Gratis . 116 4.3.2 Orientasi Kegiatan Pengobatan Gratis sesuai dengan isi Tujuan

yang direncanakan ... 117 4.3.3 Target Public Relations melalui Kegiatan Pengobatan Gratis

sesuai dengan Isi Tujuan yang Direncanakan ... 119 4.3.4 Sasaran Public Relations melalui Kegiatan Pengobatan Gratis

sesuai dengan Isi Tujuan yang Direncanakan ... 120 4.3.5 Biaya yang dianggarkan oleh Public Relations PT. Indonesia

Power UBP Saguling dalam Hal Kegiatan Pengobatan Gratis . 121 4.3.6 Jumlah biaya yang dianggarkan Public Relations melalui

Kegiatan Pengobatan Gratis sesuai dengan Isi biaya yang

dianggarkan ... 122 4.3.7 Sumber biaya yang dianggarkan Public Relations melalui

Kegiatan Pengobatan Gratis sesuai dengan Isi biaya yang

dianggarkan ... 124 4.3.8 Kecukupan biaya yang dianggarkan Public Relations melalui

Kegiatan Pengobatan Gratis sesuai dengan Isi biaya yang

dianggarkan ... 125 4.3.9 Kegiatan Pengobatan gratis dilakukan secara rutin setahun sekali


(14)

xvi

Saguling pada Kegiatan Pengobatan Gratis ... 128 4.3.12 Kecukupan jumlah personil PT. Indonesia Power UBP Saguling

pada Kegiatan Pengobatan Gratis dengan isi Jumlah Personil Yang Ditentukan ... 130 4.3.13 Pengamatan melalui Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia

Power UBP Saguling dengan isi Persepsi ... 131 4.3.14 Persepsi melalui Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia

Power UBP Saguling terhadap Citra Perusahaannya ... 132 4.3.15 Penilaian masyarakat mengenai Adanya Kegiatan Pengobatan

Gratis PT. Indonesia Power UBP Saguling dengan isi

Persepsi ... 133 4.3.16 Pendapat masyarkat tentang Kegiatan Pengobatan Gratis PT.

Indonesia Power UBP Saguling dengan isi Persepsi ... 134 4.3.17 Pengetahuan Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia Power

UBP Saguling dengan isi Kognisi ... 136 4.3.18 Kepercayaan melalui Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia

Power UBP Saguling dengan isi Kognisi ... 137 4.3.19 Sikap Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia Power UBP


(15)

xvii

Indonesia Power UBP Saguling dengan isi Sikap ... 140 4.3.22 Motivasi Masyarakat melalui Kegiatan Pengobatan Gratis PT.

Indonesia Power UBP Saguling terhadap Citra

Perusahaannya ... 142 4.3.23 Program yang dibutuhkan masyarakat adalah Kegiatan

Pengobatan Gratis PT. Indonesia Power UBP Saguling

dengan isi Motivasi ... 143 4.3.24 Harapan pada Kegiatan Pengobatan Gratis

PT. Indonesia Power UBP Saguling dengan isi Motivasi ... 144 4.3.25 Keinginan masyarakat melalui Kegiatan Pengobatan Gratis PT.

Indonesia Power UBP Saguling dengan isi Motivasi ... 145 4.4Analisis Korelasi ... 147

4.4.1 Tujuan Yang Direncanakan (X1) Dengan Citra

perusahaan (Y) ... 147 4.4.2 Biaya Yang Dianggarkan (X2) Dengan Citra perusahaan (Y) 150 4.4.3 Waktu Yang Ditetapkan (X3) Dengan Citra Perusahaan (Y) .. 152 4.4.4 Jumlah Personil Yang Dihasilkan (X4) Dengan

Citra Perusahaan (Y) ... 155 4.4.5 Efektivitas (X) Dengan Persepsi Masyarakat (Y1) ... 158 4.4.6 Efektivitas (X) Dengan Kognisi Masyarakat (Y2) ... 160


(16)

xviii

4.5Pembahasan Hasil Penelitian ... 170

4.5.1 Tujuan yang Direncanakan ... 171

4.5.2 Biaya yang Dianggarkan ... 174

4.5.3 Waktu yang Ditetapkan ... 175

BAB V PENUTUP 5.1 Kesimpulan ... 181

5.2 Saran ... 184

DAFTAR PUSTAKA ... 186

LAMPIRAN-LAMPIRAN ... 189 DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...


(17)

xix

Power UBP Saguling, Kamis 21 April 2011 ... 19

Tabel 2.1 Jadwal Penelitian ... 31

Tabel 3.1 Pengelolaan Unit Bisnis Pembangkitan Saguling ... 87

Tabel 3.2 Wilayah unit bisnis pembangkitan Saguling ... 91

Tabel 3.3 Jenis Kelamin Karyawan PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 103

Tabel 3.4 Pendidikan Karyawan PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 103

Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas Variabel X (Efektivitas) ... 106

Tabel 4.2 Hasil Uji Validitas Variabel Y (Citra Perusahaannya)... 107

Tabel 4.3 Hasil Uji Reliabilitas Variabel X (Efektivitas) ... 109

Tabel 4.4 Uji Reliabilitas Variabel Y (Citra Perusahaannya) ... 110

Tabel 4.5 Karakteristik Responden Berdasarkan Jenis Kelamin n : 116 ... 111

Tabel 4.6 Karakteristik Responden Berdasarkan Usia n:116 ... 112

Tabel 4.7 Karakteristik Responden Berdasarkan Pendidikan Terakhir n : 116 113 Tabel 4.8 Tujuan Yang Direncanakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling dalam Hal Kegiatan Pengobatan Gratis ... 116

Tabel 4.9 Orientasi atau Pengenalan Kegiatan Pengobatan Gratis yang diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat ... 118

Tabel 4.10 Target Public Relations melalui kegiatan pengobatan gratis, sangat membantu pada peningkatan kesehatan masyarakatnya ... 119


(18)

xx

Tabel 4.12 Biaya yang dianggarkan sangat memadai dalam kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 121 Tabel 4.13 Jumlah biaya yang dianggarkan untuk kegiatan pengobatan gratis

melalui Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 123 Tabel 4.14 Sumber biaya yang dianggarkan oleh Public Relations PT. Indonesia

Power UBP Saguling dalam kegiatan pengobatan gratis ... 114 Tabel 4.15 Kecukupan biaya yang dianggarkan oleh PT. Indonesia Power UBP

Saguling dalam kegiatan pengobatan gratis ... 125 Tabel 4.16 Kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations PT.

Indonesia Power UBP Saguling dilakukan secara rutin tiap setahun sekali... 126 Tabel 4.17 Kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations PT.

Indonesia Power UBP Saguling selain yang dilakukan secara rutin juga ... 128 Tabel 4.18 Jumlah personil yang ditentukan oleh PT. Indonesia Power UBP

Saguling memadai pada kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations ... 129 Tabel 4.19 Kecukupan jumlah personil PT. Indonesia Power UBP Saguling pada


(19)

xxi

diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP

Saguling ... 132 Tabel 4.22 Penilaian masyarakat mengenai adanya kegiatan pengobatan gratis

yang diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP

Saguling ... 134 Tabel 4.23 Pendapat masyarakat tentang kegiatan pengobatan gratis yang

dilaksanakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP

Saguling ... 135 Tabel 4.24 Pengetahuan melalui kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh

Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 136 Tabel 4.25 Kepercayaan kepada PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui

kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations .... 137 Tabel 4.26 Sikap terhadap kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public

Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 138 Tabel 4.27 Merasa senang dengan pelayanan yang diberikan oleh Public

Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan

pengobatan gratis... 139 Tabel 4.28 Kepuasan anda mengenai adanya kegiatan pengobatan gratis yang

diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power


(20)

xxii

Tabel 4.30 Kegiatan pengobatan gratis merupakan program yang dibutuhkan

oleh masyarakat sekitar PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 143

Tabel 4.31 Harapan pada kegiatan pengobatan gratis yang di adakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 144

Tabel 4.32 Keinginan masyarakat melalui kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 146

Tabel 4.33 Korelasi Antara Tujuan Yang Direncanakan Dengan Citra perusahaan ... 147

Tabel 4.34 Korelasi Antara Biaya Yang Dianggarkan Dengan Citra perusahaan ... 150

Tabel 4.35 Korelasi Antara Waktu Yang Ditetapkan Dengan Citra Perusahaan ... 152

Tabel 4.36 Korelasi Antara Jumlah Personil Yang Dihasilkan Dengan Citra Perusahaan ... 155

Tabel 4.37 Korelasi Antara Efektivitas Dengan Persepsi Masyarakat ... 158

Tabel 4.38 Korelasi Antara Efektivitas Dengan Kognisi Masyarakat ... 160

Tabel 4.39 Korelasi Antara Efektivitas Dengan Sikap Masyarakat ... 163


(21)

xxiii

Gambar 1.1 Model Pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus ... 13

Gambar 1.2 Model Penelitian ... 28

Gambar 2.1 Model Pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus ... 71

Gambar 3.1 Logo PT. Indonesia Power ... 88

Gambar 3.2 Struktur PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 95

Gambar 3.3 Struktur Organisasi Humas PT. Indonesia Power UBP Saguling ... 96


(22)

xxiv

Lampiran 2 : Surat Pengantar ke Perusahaan ... 190 Lampiran 3 : Lembar Revisi Seminar Usulan Penelitian ... 191 Lampiran 4 : Berita Acara Bimbingan 2010 ... 192 Lampiran 5 : Berita Acara Bimbingan 2011 ... 193 Lampiran 6 : Surat Balasan dari Perusahaan ... 193 Lampiran 7 : Naskah Wawancara Penelitian ... 194 Lampiran 8 : Daftar Hadir ... 196 Lampiran 9 : Surat Pesanan Barang Untuk Pemakaian Langsung ... 187 Lampiran 10 : Angket ... 201 Lampiran 11 : Cooding Sheet ... 211 Lampiran 12 : Tabel Distribusi ... 212 Lampiran 13 : Rekap Validitas Dan Reliabilitas ... 213 Lampiran 14 : Lampiran Hitungan SPSS ... 215 Lampiran 15 : Dokumentasi ... 224


(23)

1 1.1 Latar Belakang Masalah

Perkembangan menuju ke era globalisasi melibatkan perubahan besar bagi pasar dunia. Adanya era pasar bebas dengan sendirinya berdampak terhadap kondisi perekonomian nasional, laju pertumbuhan perekonomian bangsa Indonesia ditandai dengan semakin ketatnya persaingan didunia bisnis. Karenanya tidak ada pilihan lagi bagi para pelaku bisnis Indonesia selain mengatur cara atau strategi untuk menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman, ditambah lagi dengan kemajuan teknologi yang semakin canggih, secara otomatis hal ini berperan penting dalam kelangsungan suatu perusahaan agar tetap bisa bertahan.

Setiap perusahaan tentu memiliki tujuan, sasaran, visi, dan misi yang ingin dicapai untuk mempertahankan eksistensi perusahaan tersebut. Salah satunya dengan melakukan berbagai kegiatan sosial atau Community Development agar tetap dikenal oleh masyarakat demi membangun citra positif untuk perusahaan tersebut. Misalnya dengan melakukan kegiatan pengobatan gratis, karena secara tidak langsung kegiatan sosial ini dapat mendukung terwujudnya tujuan dan misi perusahaan itu sendiri.

Seperti yang di ungkapkan oleh Frank Jefkins, dalam bukunya Public Relations Technique menyimpulkan bahwa citra merupakan : “Kesan seseorang atau individu tentang suatu yang muncul sebagai hasil dari pengetahuan dan pengalamannya. (Jefkins, 1992:114)


(24)

Citra merupakan hal penting yang harus diraih oleh setiap instansi atau perusahaan. Tanpa strategi yang tepat, tanpa perencanaan yang matang, tanpa komunikasi yang efektif dan efisien, dan tanpa informasi, citra tidak akan terwujud atau terbangun dengan baik.

Citra perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap perkembangan perusahaan itu sendiri dan hal lainnya, baik terhadap public internal maupun public eksternal perusahaan. Oleh karena itu suatu perusahaan harus dapat menciptakan langkah atau strategi yang terencana dalam melakukan suatu kegiatan agar sasarannya tepat. Termasuk dalam melakukan suatu kegiatan sosial, gunanya untuk menghindari hal-hal yang tidak dinginkan atau respon negative dari masyarakat yang akan berdampak pada penurunan citra perusahaan.

Walaupun setiap instansi atau perusahaan sudah melakukan langkah dan strategi untuk terbentuknya citra, perusahaan harus tetap siap karena perolehan citra di dapat dari public yang heterogen. Perbedaan pengetahuan, pendidikan, latar belakang baik usia maupun ekonomi juga informasi membuat penilaian public tidak selalu sama.

Citra perusahaan akan sangat berpengaruh terhadap berbagai hal, baik terhadap public internal perusahaan maupun public eksternal. Oleh karena itu perusahaan harus menciptakan langkah-langkah atau strategi yang terencana, untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan akibat dari pergeseran ataupun penurunan citra perusahaan.

Dimata masyarakat citra PT. Indonesia Power untuk menangani masalah dengan pihak internal maupun eksternal salah satunya mempertahankan citra


(25)

positif perusahaan agar dapat terus terpelihara. Dewasa ini, di instansi pemerintah maupun swasta memiliki bagian khusus yang bertugas menangani masalah internal maupun eksternal perusahaan, yaitu bagian humas (Public Relations). Demikian juga dengan PT. Indonesia Power mempunyai bagian khusus yang menangani ini semua, yaitu Departemen Humas yang berada dibawah pengawasan Sekretariat Perusahaan (SetPer).

Dalam hal ini komunikasi merupakan bagian terpenting dalam menjalin hubungan antara perusahaan dan masyarakat, maka dari itu suatu perusahaan atau lembaga sangat penting adanya suatu divisi humas atau Public Relations.

Pengertian Public Relations menurut (British) Institute Of Public Relations

(IPR) dalam Jefkins pada bukunya “Public Relations” adalah sebagai berikut:

Public Relations adalah keseluruhan upaya yang dilangsungkan secara terencana dan berkesinambungan dalam rangka menciptakan dan memelihara niat baik dan saling pengertian antara suatu organisasi dengan

segenap khalayaknya.” (Jefkins,1992:8)

Jadi Public Relations merupakan “upaya yang terencana dan

berkesinambungan”, ini berarti Public Relations adalah suatu rangkaian kegiatan

yang diorganisasikan sebagai suatu rangkaian kampanye atau program terpadu, dan semuanya itu berlangsung secara berkesinambungan dan teratur.

Jadi, Public Relations sama sekali bukanlah kegiatan yang sifatnya sembarangan atau dadakan. Tujuan utamanya adalah “menciptakan dan

memelihara saling pengertian”, maksudnya adalah untuk memastikan bahwa

organisasi tersebut dimengerti oleh pihak-pihak lain yang turut berkepentingan. (Jefkins, 1992:9).


(26)

Humas (Public Relations) menurut Jefkins (2003:10) adalah “semua bentuk komunikasi yang terencana, baik itu ke dalam maupun ke luar, antara suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan

spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian”. Effendy (1992:97)

menambahkan bahwa “salah satu kegiatan kamunikasi yang dilakukan kegiatan

Humas adalah menjalin hubungan dengan Publik Ekstern, Publik Ekstern yang menjadi sasaran kegiatan Humas adalah masyarakat jalinan hubungan tersebut senantiasa dilakukan dalam rangka memelihara dan membina hubungan yang

harmonis dengan mereka.”

Tentang Public sasaran Public Relations, Onong Uchjana Effendy mengatakan sebagai berikut:

“Public sasaran dalam humas terbagi menjadi dua yaitu, public internal

dan public eksternal. Public internal adalah khalayak yang bergiat di dalam organisasi yang pada umumnya merupakan karyawan, sedangkan public eksternal adalah mereka yang berada diluar organisasi, tetapi ada

hubungannya dengan organisasi”. (Effendy, 1993 A:35)

“Eksternal Public Relations adalah public yang berada diluar

organisasi/instansi/perusahaan yang harus diberikan penerangan atau

informasi untuk dapat membina hubungan baik”. (Yulianita, 1999:69)

Menurut Oemi Abdurrachman Eksternal Public Relations mempunyai tujuan :

“untuk mengeratkan hubungan dengan orang-orang di luar badan atau

instansi sehingga terbentuk opini public yang favourable terhadap lembaga


(27)

Pentingnya humas memang tidak diragukan lagi, karena humas merupakan salah satu fungsi srategi dalam manajemen. Urusan bisnis memang bukan semata-mata urusan keuangan, produksi, dan pemasaran saja.

Situasi seperti ini merupakan “tantangan” bagi humas untuk menjawabnya

dengan kiat atau strategi dan teknik humas tertentu. Dengan kiat stategi humas, ia akan mampu mengatasi situasi dan persoalan, bagaimanapun bentuknya, khususnya kalau tengah berhadapan dengan situasi krisis kepercayaan, krisis manajemen, dan krisis lainnya. Secara logika, bila suatu organisasi atau

perusahaan tengah mengalami “krisis kepercayaan” dari public atau masyarakat

umum, maka akan dapat membawa dampak negative terhadap citranya, bahwa akan terjadi penurunan citra sampai pada titik yang paling rendah.

Efektivitas komunikasi harus mampu menunjukan bagaimana operasionalnya secara praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada situasi dan kondisi. Individu dan organisasi memang bisa lestari tanpa humas, tetapi dengan program humas yang terencana, suatu perusahaan bisa mengharapkan hasil yang lebih baik dan reputasi yang semakin meningkat.

“Corporate social responsibility (CSR) merupakan etika dan hukum kompromi dan tugas dari perusahaan dengan kepentingan kelompok mereka. Kompromi dan tugas ini datang dari dampak kegiatan perusahaan terhadap sosial, perburuhan, lingkungan, dan hak asasi manusia.” Ambits (de la Cuesta dan Valor, 2003 : 7)

Community Development UBP Saguling memiliki pedoman terhadap Community Developmet sebagai sarana untuk mendorong partisipasi masyarakat dalam setiap langakah perbaikan kondisi hidupnya, dengan sebanyak-banyaknya


(28)

menggerakan inisiatif mereka sendiri, serta usaha menyediakan jasa atau pelayanan teknis dalam rangka mendorong masyarakat kearah swadaya (self help) secara spontan dengan bergotong-royong. Community Development UBP saguling sendiri mempunyai prinsip untuk pembangunan masyarakat berdasarkan community needs bukan (community wants). Pembangunan masyarakat dengan memperhatikan permasalahan, aspirasi serta potensi masyarakat setempat (Spesific on Each). Mengarahkan masyarakat menuju sikap kemandirian, melalui program yang sesuai dengan kemampuan kedua belah pihak, perusahaan dan masyarakat (Helping them to help themselves).

Community Development sebagai perusahaan yang sangat peduli terhadap komunitas, maka telah dan akan terus dilaksanakan kegiatan pengobatan gratis (medis dan alternatif).

Bertolak dari permasalahan yang terjadi dimasyarakat pada saat ini, dimana tingkat pengangguran yang semakin tinggi dan buruknya lingkungan, maka PT. Indonesia Power UBP Saguling perlu memikirkan konsep untuk membantu permasalahan-permasalahan diatas sehingga mendukung suasana yang kondusif. Konsep itu ialah community development, sebuah konsep sistematis yang memikirkan dan mengupayakan cara-cara bagaimana masyarakat untuk menolong dirinya sendiri. Salah satu kegitan community development yang dilakukan oleh PT. Indonesia Power UBP Saguling ialah kegiatan pengobatan gratis yang diadakan setiap tahunnya. Pengobatan gratis ini merupakan kegiatan sosial dengan memberikan bantuan berupa pelayanan dokter dan obat-obatan gratis kepada masyarakat yang membutuhkan.


(29)

Dari hal diatas, terlihat bahwa Humas PT. Indonesia Power mempunyai tugas untuk melakukan image building dan menumbuhkan rasa kepedulian terhadap masyarakat untuk menciptakan keharmonisan antara perusahaan dan masyarakat disekitarnya.

Dari latar belakang diatas, maka ditetapkan judul penelitian sebagai berikut: “SEJAUHMANA EFEKTIVITAS PUBLIC RELATION PT.INDONESIA POWER UBP SAGULING MELALUI KEGIATAN PENGOBATAN GRATIS TERHADAP CITRA PERUSAHAANNYA PADA MASYARAKAT KECAMATAN CIPATAT KABUPATEN BANDUNG BARAT.”

Dari latar belakang diatas, maka peneliti mengajukan rumusan masalah sebagai berikut : “Sejauhmana Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis Terhadap Citra Perusahaannya Pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?.”

1.2 Identifikasi Masalah

Untuk mengetahui lebih jelas mengenai masalah yang telah dirumuskan di atas dan sebelum diadakan penjelasan secara menyeluruh maka kita perlu mengidentifikasi masalah-masalah tersebut adalah:

1. Sejauhmana tujuan yang direncanakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis


(30)

terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

2. Sejauhmana biaya yang dianggarkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

3. Sejauhmana waktu yang ditetapkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

4. Sejauhmana jumlah personil yang ditentukan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

5. Sejauhmana efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap persepsi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

6. Sejauhmana efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap kognisi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

7. Sejauhmana efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap sikap masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?


(31)

8. Sejauhmana efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap motivasi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

9. Sejauhmana efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat?

1.3 Maksud dan Tujuan Penelitian 1.3.1 Maksud Penelitian

Adapun maksud dari penelitian ini adalah untuk mengetahui, menjawab, menganalisis, dan menjelaskan. Efektivitas public relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

1.3.2 Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui tujuan yang direncanakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat .

2. Untuk mengetahui biaya yang dianggarkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.


(32)

3. Untuk mengetahui waktu yang ditetapkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

4. Untuk mengetahui jumlah personil yang ditetapkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

5. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap persepsi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

6. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap kognisi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

7. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap sikap masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

8. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap motivasi masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

9. Untuk mengetahui efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP saguling melalui kegiatan pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.


(33)

1.4 Kegunaan Penelitian 1.4.1 Kegunaan Teoritis

Secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan sebagai kontribusi dalam memperkaya khasanah pengembangan Ilmu Public Relations, khususnya dalam bidang pelayanan dan dalam menjalin hubungan yang harmonis dengan pihak eksternal perusahaan.

1.4.2 Kegunaan Praktis

Secara praktis peneliti ini diharapkan dapat memberikan masukan dan acuan bagi PT. Indonesia Power UBP Saguling dalam memberikan pelayanan yang baik untuk menciptakan citra positif perusahaannya.

1.4.2.1 Kegunaan bagi peneliti

Dapat dijadikan sebagai bahan pengalaman dan pengetahuan, khususnya mengenai Efektifitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui pengobatan gratis terhadap citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

1.4.2.2 Kegunaan bagi Universitas

Sebagai referensi bagi mahasiswa UNIKOM pada umumnya, juga sebagai bahan referensi bagi penelitian-penelitian selanjutnya dan bagi Program Studi Ilmu Komunikasi konsentrasi humas pada khususnya, yang juga ingin melakukan penelitian dalam kajian yang sama.

1.4.2.3 Kegunaan bagi Perusahaan

Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat dijadikan bahan masukan didalam melakukan perbaikan untuk meningkatkan mutu pelayanan yang sebaik


(34)

mungkin yang hendak diberikan pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat dalam meningkatkan citra perusahaan.

1.5 Kerangka Pemikiran 1.5.1 Kerangka Teoritis

Efektivitas memiliki arti berhasil atau tepat guna, efektif merupakan kata dasar, sementara kata sifat dari efektif adalah efektivitas. Menurut Onong Uchjana Effendy mendefinisikan sebagai berikut: “komunikasi yang prosesnya mencapai tujuan yang direncanakan sesuai dengan biaya yang dianggarkan waktu

yang ditetapkan dan jumlah personil yang ditentukan”. (Effendy, 1989:14)

Sedangkan citra menurut Bill Canton yang dikutip oleh Soemirat dan Ardianto (2002:111) adalah : “citra adalah kesan, perasaan, gambaran diri public terhadap perusahaan, kesan dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang

atau organisasi”. (Soemirat dan Ardianto, 2002 : 111-112).

Definisi diatas menjelaskan bahwa citra sengaja diciptakan agar bernilai positif. Demikian pula halnya dengan penelitian yang dilakukan oleh penulis pada Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling, bahwa suatu program sengaja dilakukan oleh perusahaan guna mengatasi permasalahan yang dihadapi oleh perusahaan dengan publiknya yang bertujuan akhir untuk membentuk citra positif.

Kerangka acuan dari citra diambil dari sebuah model yaitu, model Pembentukan citra dari John S. nimpoeno, yang mengasumsikan citra sebagai


(35)

proses yang tergambar melalui persepsi, kognisi, motivasi dan sikap seperti yang dikemukakan oleh Jalaludin Rakmat bahwa:

“….proses psikodinamis yang berlangsung pada individu berkisar

antara komponen persepsi, kognisi, motivasi, dan sikap konsumen terhadap produk. Keempat komponen itu sendiri diartikan sebagai mental representative

(Citra) stimulus”. (Soemirat dan Ardianto, 2002 : 115).

Adapun model pembentukan citra yang dijelaskan oleh John S. Nimpoeno, adalah sebagai berikut:

Gambar 1.1

Model Pembentukan Citra Pengalaman Mengenai Stimulus

Kognisi

Persepsi Sikap

Motivasi

Respon Perilaku Stimulus

Rangsang

(Soemirat & Ardianto, 2005 : 115)

Model pembentukan citra pada gambar 1.1 memperlihatkan bahwa Public Relations digambarkan sebagai input-output. Proses intern dalam model ini, seperti persepsi, kognisi, sikap, dan motivasi sedangkan input adalah stimulus yang diberikan dan output adalah tanggapan atau perilaku tertentu.

Dalam penelitian ini, program pengobatan gratis yang dilakukan oleh Humas PT. Indonesia Power UBP Sanguling adalah stimulus atau rangsangan


(36)

yang diberikan respon atau tanggapan dari masyarakat adalah bentuknya suatu citra positif bagi perusahaan. “Jika rangsangan ditolak proses selanjutnya tidak akan berjalan, hal ini menunjukan bahwa rangsagan yang diberikan perusahaan tidak efektif dalam mempengaruhi masyarakat karena tidak ada perhatian dari masyakatnya, sebaiknya rangsangan itu dapat diterima oleh masyarakat, berarti terdapat komunikasi dan terdapat perhatian dari organisme, dengan demikian proses selanjutnya dapat berjalan”. (Soemirat dan Ardianto, 2002:115).

1.5.2 Kerangka Konseptual

Sebagaimana yang telah dijelaskan pada kerangka teoritis, untuk menjelaskan suatu efektivitas harus dipertautkan dengan cara mendefenisikan efektivitas itu sendiri, maka untuk mengukur efektivitas dapat dilihat dari tujuan yang direncanakan, seberapa besar biaya yang dianggarkan, dan waktu yang di tetapkan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling.

Jika dilihat dari tujuan yang direncanakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling, dengan mengadakan salah satu program Community Development UBP Saguling yaitu pengobatan gratis yang bertujuan untuk meningkatkan kesehatan masyarakat dan rasa peduli sebagai wujud dan rasa tanggung jawab yang diberikan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling terhadap masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat.

Untuk biaya yang dianggarkan, Public Relations PT.Indonesia Power UBP Saguling sudah memiliki anggaran tersendiri dari perusahaan untuk program pengobatan gratis ini.


(37)

Sedangkan untuk waktu yang ditetapkan pada program pengobatan gratis ini dilakukan setiap setahun sekali, dan telah masuk pada agenda rutin Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling. Disamping itu, kegiatan pengobatan gratis ini dapat diadakan diluar agenda rutin, hal ini dapat terjadi jika terjadi bencana alam atau bencana yang dinilai membutuhkan pertolongan perusahaan.

Perusahaan sesungguhnya tidak dapat lepas dari sebuah citra dari masyarakatnya, maka untuk citra di masyarakat sendiri dapat diaplikasikan seperti berikut :

Persepsi masyarakat yang dapat diartikan sebagai pengamatan dari masyarakat mengenai perusahaan PT. Indonesia Power UBP Saguling dengan adanya program pengobatan gratis yang dilakukan oleh Humasnya, yang kemudian pengamatan itu berubah menjadi penilaian yang dikemukakan dalam bentuk pendapat atau opini masyarakat yang menentukan citra perusahaan.

Kognisi masyarakat yang dapat diartikan sebagai, pengetahuan dari masyarakat mengenai perusahaan PT. Indonesia Power UBP Saguling dan kepercayaan yang diberikan oleh masyarakat.

Sikap masyarakat yang dapat diartikan sebagai rasa senang dan kepuasan yang diungkapkan oleh masyarakat melalui program pegobatan gratis yang dilakukan oleh PT. Indonesia Power UBP Saguling untuk membantu masyarakat disekitarnya.


(38)

Motivasi masyarakat dapat diartikan sebagai alas an atau dorongan dari masyarakat untuk mengikuti program pengobatan gratis, serta harapan dari masyarakat mengenai PT. Indonesia Power UBP Saguling di masa depan.

1.6 Operasional Variabel Variable x

(Efektivitas)

Indikator

1. Tujuan yang direncanakan

2. Biaya yang dianggarkan

3. Waktu yang ditetapkan

4. Jumlah personil yang ditentukan

Alat Ukur

a. Orientasi b. Sasaran c. Target a. Jumlah b. Sumber c. Kecukupan d. Pencarian a. Rutin

b. Selain yang dilakukan secara rutin juga

a. Jumlah personil yang memadai


(39)

Variable y (Citra) 1. Persepsi masyarakat

2. Kognisi Masyarakat

3. Sikap masyarakat

a. Pengamatan masyarakat melalui program

pengobatan gratis

b. Penilaian masyarakat pada efektifitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui

pengobatan gratis

c. Pendapat masyarakat pada program pengobatan gratis

a. Pengetahuan masyarakat tentang PT. Indonesia Power UBP Saguling b. Kepercayaan masyarakat

kepada PT. Indonesia Power UBP Saguling

a. Rasa senang/tidak senang masyarakat pada program pengobatan gratis

b. Kepuasan Masyarakat pada program pengobatan gratis


(40)

4. Motivasi masyarakat a. Kebutuhan masyarakat pada pengobatan gratis b. Harapan masyarakat

dengan diadakannya pengobatan gratis

c. Keinginan masyarakat melalui pengobatan gratis

1.7 Populasi dan Sampel 1.7.1 Populasi

Menurut Sugiyono dalam buku “Metode Penelitian Public Relations dan

Komunikasi” yang ditulis oleh Rosady Ruslan, populasi adalah wilayah

generalisasi yang terdiri dari, objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang diterapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik suatu kesimpulannya (Ruslan,2003:133).

Populasi dapat diartikan sebagai kumpulan obyek penelitian. Dengan bertolak dari pengertian diatas tersebut, maka peneliti mengambil populasi sejumlah 116 orang yang mengikuti kegiatan penngobatan gratis pada bulan April tahun 2011. Populasi penelitian adalah masyarakat yang mengikuti kegiatan pengobatan gratis di Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat, Rajamandala-Bandung 40754.


(41)

Adapun pelaksanaan kegiatan pengobatan gratis pada bulan April tahun 2011 dapat dilihat dalam tabel 1.1 berikut ini:

Tabel 1.1

Pelaksanaan Kegiatan Pengobatan Gratis PT. Indonesia Power UBP Saguling, Kamis 21 April 2011

Sumber: Arsip Laporan Community Development PT. Indonesia Power UBP Saguling, 2011

Dapat diketahui bahwa masyarakat yang mengikuti kegiatan pengobatan gratis terdapat jumlah populasi (N) secara keseluruhan adalah 116 orang.

1.7.2 Sampel

Sampel adalah 58 orang yang dipilih untuk diteliti sebagai contoh dan dianggap dapat mewakili suatu keseluruhan (Oemi,2001:105)

Dalam melakukan penelitian ini penulis melakukan prosedur sampel yang sistematis agar dapat diperoleh sampel yang representatif, dan prosedur pemilihan sampel memerlukan tahapan-tahapan seperti yang dikutip dari buku “Metode Penelitian Public relations dan komunikasi” (Ruslan,2003:144-145) sebagai berikut:

1. Identifikasi populasi target (target population) 2. Memilih kerangka pemilihan sampel (sample frame) No. Pelaksanaan Pengobatan

gratis

Lokasi Pengobatan

Gratis Jumlah masyarakat

1. Kamis. 21 April 2011

Kecamatan Cipatat Kab. Bandung Barat

116 orang


(42)

3. Menentukan metode pemilihan sampel (sample methode) 4. Menentukan unit sampel (sample unit)

Data di ambil dari masyarakat yang mengikuti kegiatan pengobatan gratis yang diadakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling melalui teknik sampling sederhana SRS (Simple Random Sampling). Cara pengambilan sampel dilakukan dengan menggunakan rumus Yamane dalam Jalaluddin Rakhmat, (2002 : 82) yaitu:

Sampel dari populasi ditentukan dengan rumus sebagai berikut:

Keterangan :

n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi

d = nilai presisi atau tingkat kepercayaan

Jumlah populasi (N) pada kegiatan pengobatan gratis yang di selenggarakan oleh Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling adalah 116 orang. Jika dimasukan kedalam rumus dengan tingkat kesalahan atau presisi (0,1) maka menjadi :


(43)

Dari hasil perhitungan sampel dengan menggunakan rumus di atas, dihasilkan 58 orang yang menjadi sampel dalam penelitian ini.

1.8 Uji Validitas Dan Reliabilitas

Sebelum dilakukan penelitian. Hal pertama dilakukan yaitu menguji kevalidan angket yang digunakan. Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil kuesioner yang diberikan kepada responden, kemudian dilakukan pengujian terhadap kuesioner untuk mengukur tingkat kebaikan kuesioner, maka kita dapat melakukan analisis validitas dan reliabilitas kuesioner.

Validitas menunjukkan sejauh mana relevansi pertanyaan terhadap apa yang ditanyakan atau apa yang ingin diukur dalam penelitian. Tingkat validitas kuesioner diukur berdasarkan koefisien validitas yang dalam hal ini menggunakan koefisien korelasi spearman. Menurut Kaplan suatu pertanyaan dikatakan valid dan dapat mengukur variabel penelitian yang dimaksud jika nilai koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0,3.

Not all validity coefficient are the same value, and there are no hard fast rule obout how large the coefficient must be in order to be meaningful. In practice, it is rare to see a validity coefficient larger than


(44)

0.6, and validity coefficient in the range of 0.3 to 0.4 are commonly considered high.

Tidak semua koefisien validitas adalah nilai yang sama, dan tidak ada aturan keras tentang bagaimana besar koefisien agar bermakna. Dalam prakteknya, sangat jarang untuk melihat koefisien validitas yang lebih besar dari 0,6, dan koefisien validitas dalam kisaran 0,3-0,4 biasanya dianggap tinggi.”

(Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, Phsycological Testing principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California,1993 p: 141).

Reliabilitas menunjukkan sejauh mana tingkat kekonsistenan pengukuran dari suatu responden ke responden yang lain atau dengan kata lain sejauh mana pertanyaan dapat dipahami sehingga tidak menyebabkan beda interpretasi dalam pemahaman pertanyaan tersebut.

Lebih lanjut Kaplan menyatakan:

It has been suggested that reliability estimates in the range of 0.7 to 0.8

are good enough for most purposes in basic research.”

(Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, Phsycological Testing principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California,1993 p: 126)

Dari pernyataan di atas dapat diambil kesimpulan bahwa:

Keputusan validitas dan reliabilitas item mengunakan kriteria Kaplan sebagai berikut:

1. Item dinyatakan valid jika koefisien validitasnya lebih dari atau sama dengan 0.3


(45)

2. Kelompok item dalam suatu dimensi dinyatakan reliabel jika koefisien reliabilitasnya tidak lebih rendah dari 0.7

1. Uji Validitas

Validitas : Koefisien Korelasi Spearman Rumus yang digunakan:

Rs = ) 1 ( 6 1 2 n n di

dimana Σ di² = Σ ( rank (xi) – rank (yi) )²

2. Reliabilitas : Alpha Cronbach

Rumusan Koefesien Reliabilitas untuk instrumen penelitian yang berupa skor berskala ukur ordinal, digunakan persamaan koefesien-α ( Cronbach, 1951 ) 2 2 1 1 x j S S k k dimana :

k adalah banyaknya belahan item

2

x

S adalah varians dari item ke-i

2

j

S adalah total varians dari keseluruhan item

Si2

2 ( ) ( 1) i X X n


(46)

Bila koefisien reliabilitas telah dihitung, maka untuk menentukan keeratan hubungan bisa digunakan kriteria Guilford (1956), yaitu :

1. kurang dari 0,20 : Hubungan yang sangat kecil dan bisa diabaikan 2. 0,20 - < 0,40 : Hubungan yang kecil (tidak erat)

3. 0,40 - < 0,70 : Hubungan yang cukup erat 4. 0,70 - < 0,90 : Hubungan yang erat (reliabel)

5. 0,90 - < 1,00 : Hubungan yang sangat erat (sangat reliabel) 6. 1,00 : Hubungan yang sempurna

Berdasarkan kriteria di atas maka dapat disimpulkan bahwa pertanyaan untuk variabel X dan variabel Y sudah reliabel

1.9 Hipotesis

Adapun hipotesis pada penelitian ini, ialah :

Ha : Jika Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP

Saguling melalui Kegiatan Pengobatan Gratis baik, maka Citra Perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat akan baik.

H0 : Jika Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP

Saguling melalui Kegiatan Pengobatan Gratis tidak baik, maka Citra Perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat tidak akan baik.


(47)

1.10 Metode penelitian

Dalam melakukan penelitian ini peneliti menggunakan pendekatan kuantitatif. Sedangkan metode penelitian yang digunakan adalah metode survey dengan teknik analisis korelasional.

Menurut Sugiyono, tipe penelitian kuantitatif adalah “digunakan dalam meneliti status kelompok manusia, suatu kondisi, suatu system pemikiran ataupun kelas peristiwa pada waktu tertentu. Sehingga melalui metode ini akan diperoleh data dan informasi tentang gambaran suatu fenomena, fakta, sifat, serta hubungan fenomena tertentu secara komprehensif dan integral. Dengan demikian pengulangan dalam penelitian kuantitatif dilakukan dalam rangka mendapatkan konsistensi atau realibilitas data

penelitian dan membuktikan penelitian yang telah ada” (Sugiyono, 2003 :

19)

Metode survey “adalah suatu penelitian yang dilakukan untuk memperoleh data – data dari fenomena yang berlangsung da mencari keterangan – keterangan secara faktual, baik tentang institusi, social, ekonomi, atau politik dari suatu kelompok atau daerah” (Nazir, 1988 : 63)

1.11 Teknik Pengumpulan Data 1. Kuesioner

Daftar isisan untuk mengetahui sikap atau penilaian sekelompok orang terhadap suatu hal kuesioner diisi oleh responden yang dipilih mewakili kelompoknya, bisa diisi langsung oleh yang bersangkutan ataupun melalui proses wawancara (Hardiman, 2006:68)

Kuesioner berisi beberapa pertanyaan yang disusun disertai beberapa alternative jawaban yang dapat dipilih responden sesuai dengan pendapatnya.


(48)

2. Wawancara

Pengumpulan data dengan mengajukan pertanyaan secara langsung oleh pewawancara (pengumpulan data) pada respoden, dan jawaban-jawaban responden dicatat atau direkam dengan alat perekam (tape rekorder). (nazir, 1988:67)

3. Studi Pustaka

Penulis melakukan teknik pengumpulan data melalui studi pustaka dengan pengamatan data lebih mendalam melalui sumber-sumber tertulis maupun melalui sistem komputerisasi untuk mencari data yang ada kaitannya dengan permasalahan yang akan dibahas didalam penyusunan skripsi ini.

M. Nazir mengemukakan bahwa studi penulisan adalah:

“Menggali teori-teori yang telah berkembang dalam bidang ilmu yang

berkepentingan, mencari metode-metode serta teknik penelitian, baik dalam mengumpulkan data atau dalam menganalisa data, yang telah pernah digunakan oleh peneliti-peneliti terdahulu, memperoleh orientasi yang lebih luas dalam permasalahan yang dipilih, serta menghindarkan terjadinya duplikasi-duplikasi yang tidak diinginkan”. (Nazir, 2003:93) 4. Internet Searching

Salah satu teknik yang digunakan peneliti untuk memperoleh data-data yang diperlukan dengan cara browsing lewat situs-situs pencarian, seperti Yahoo dan Google, juga beberapa situs-situs yang relevan dengan masalah yang dibahas dalam penelitian.


(49)

1.12 Teknik Analisis Data

Adapun pengolahan data yang di Interpretasikan adalah sebagai berikut: pengolahan data yang mencakup kegiatan mengedit (editing) dan mengkode (coding).

1. Mengedit data adalah proses pengecekan dan penyesuaian yang diperlukan terhadap data penelitian (Ruslan, 2000:15). Pengeditan yang dilakukan dengan cara mengecek kelengkapan seluruh data yang penulis peroleh, hal ini untuk menhindari kesalahan dan memperoleh kejelasan makna dari data atau informasi yang diperoleh.

2. Mengkode data, berarti mengidentifikasi jenis jawaban atau fakta yang dimiliki karakteristik yang sama dan menyusun ke dalam kelompok atau kelas yang dinamai klasifikasi (Samsudin, 2000:15). Didalam penelitian ini data dari responden masyarakat di Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat. Dapat diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, usia, dan lain-lain yang dapat dijadikan data untuk peneliti.

3. Tabulasi yaitu ringkasan, pengaturan dan penyusunan data dalam tabel atau format ringkasan lainnya (Ruslan, 2003:58). Setelah data dan informasi terkumpul, maka penulis menata dan menyusun dengan baik untuk dijadikan kedalam tabel guna tujuan penelitian.

Untuk memperkuat hasil penelitian ini, yaitu melihat sejauhmana terdapatnya hubungan antara kedua variable (varibel efektivitas dan variable pencitraan) tersebut, maka peneliti akan menggunakan uji statistik, adapun uji statistik yang peneliti gunakan yaitu menggunakan rumus Rank Spearman,


(50)

sejauhmana yang dikutip oleh Samsumbar Shaleh bahwa”untuk mengukur

hubungan yang terdapat antara dua variabel antara n> 25 maka test statistik yang digunakan adalah sebagai berikut”. :

Dimana cara mencari koefisien korelasi (rs) adalah sebagai berikut :

Dimana : ∑ di 2 = ∑[r (xi) – r (yi)]2 Keterangan :

Rs = Korelasi rank spearman di2 = Selisih antara 2 ranking

n = Jumlah sampel (Kriyantono, 2006:174). 1.13 Model Penelitian

Adapun model penelitian yang digunakan peneliti adalah: Gambar 1.2

Model Penelitian

Variabel X

Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis.

Indikator:

a. Tujuan yang direncanakan b.Biaya yang dianggarkan c.Waktu yang ditetapkan

Sumber : Analisa dan Pemikiran Perneliti, 2011

Variabel Y Citra Perusahaannya Pada Masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Indikator:

a. Persepsi Masyarakat b. Kognisi Masyarakat c. Sikap Masyarakat d. Motivasi Masyarakat


(51)

Pada gambar model terlihat bahwa variabel X yaitu Efektivitas Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling Melalui Kegiatan Pengobatan Gratis memiliki hubungan dengan variable Y yaitu citra perusahaannya pada masyarakat Kecamatan Cipatat Kabupaten Bandung Barat. Dengan demikian indikator variable X (tujuan yang direncanakan, biaya yang dianggarkan, waktu yang ditetapkan, dan jumlah personil yang ditentukan) secara tidak langsung memiliki hubungan dengan persepsi masyarakat, kognisi masyarakat, sikap masyarakat dan motivasi masyarakat sehingga pada akhirnya dapat merubah pengetahuan Public Relations PT. Indonesia Power UBP Saguling tentang pengobatan gratis.

1.14 Waktu dan Lokasi Penelitian 1.14.1 Lokasi Penelitian

Penulis melakukan penelitian di PT. Indonesia Power UBP Saguling yang beralamatkan di jalan komplek PLN Cioray, Tromol Pos No.7 Rajamandala-Bandung 40754.

1.14.2 Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan dari bulan April 2010 s.d Juni 2011 karena peneliti terbentur dengan pekerjaan, sehingga untuk memenuhi Ujian Sarjana tahun lalu (2010) ditangguhkan dan dilanjutkan pada tahun ini (2011) yang dapat dilihat dari jadwal peneliti sebagai berikut:


(52)

Tabel 1.2 Jadwal Penelitian

*Sumber : catatan peneliti.

No. Keterangan

Bulan

April Mei Juni

Minggu Minggu Minggu

Persiapan

Mengajukan Judul ke Prodi Persetujuan Judul

Penulisan Bab 1 Bimbingan Bab 1 Seminar UP

Menghubungi Lembaga Bimb. Bab I (Pemb. I & II) Bimb. Bab II (Pemb. I & II) Bimb. Bab III (Pemb. I & II) Bimb. Angket (Pemb. I & II)

2.

Pengambilan Data

Wawancara

Penyebaran Angket Ke responden Pengumpulan Angket

3.

Pengolahan Data

Tabel Induk Tabel Tunggal

Pengujian dan Analisis Data Bimb. Bab IV (Pemb. I & II) Bimb. Bab V (Pemb. I & II) Tanda Tangan Lembar Pengesahan

4.

Persiapan & Pelaksanaan Sidang Skripsi

Menyiapkan persyaratan siding Pendaftaran siding

Persiapan Sidang Sidang skripsi


(53)

1.15 Sistematika Pembahasan BAB I PENDAHULUAN

Bab ini membahas latar belakang penelitian, identifikasi masalah, maksud dan tujuan penelitian, kegunaan penelitian, kerangka pemikiran, hipotesis, model penelitian, metode penelitian dan teknik pengumpulan data, overasional variabel, populasi dan sampel penelitian, teknik pengolahan data dan analisis data, lokasi dan waktu penelitian serta sistematika pembahasan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini diuraikan teori – teori berdasarkan studi kepustakaan yang berkaitan dengan masalah yang diteliti

BAB III OBJEK PENELITIAN

Bab ini berisikan tentang objek penelitian yang meliputi sejarah perusahaan, struktur organisasi dan job description dari PT. Indonesia Power UBP Saguling. BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisikan tentang uraian dari hasil penelitian berdasarkan data kuesioner yang terkumpul, yang meliputi analisis deskriptif identitas responden dan analisis deskriptif data penelitian serta pembahasan hasil penelitian.

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Pada bab ini berisikan kesimpulan dari hasil pembahasan guna menjawab identifikasi masalah penelitian dan juga saran – saran untuk PT. Indonesia Power UBP Saguling, UNIVERSITAS KOMPUTER INDONESIA dan peneliti selanjutya.


(54)

32 2.1 Tinjauan Tentang Komunikasi 2.1.1 Pengertian Komunikasi

2.1.1.1 Pengertian komunikasi secara umum

Pada hakekatnya manusia adalah makhluk sosial, dimana satu sama lainnya saling membutuhkan dan saling melengkapi. Interaksi yang terjadi antara seseorang dengan seseorang, seseorang dengan kelompok, maupun kelompok dengan kelompok merupakan situasi yang tidak terlepas dari kehidupan manusia. Terjadinya komunikasi adalah sebagai konsekuensi hubungan sosial (Social Relations). Oleh sebab itu, setiap individu manusia dalam kegiatan apapun tidak terlepas dari komunikasi, bahkan ketika diam pun manusia berkomunikasi. Istilah komunikasi sudah sangat akrab ditelinga manusia seperti didalam berbagai perbincangan kerap sekali menggunakan kata komunikasi walaupun makna sebenarnya dari komunikasi itu sendiri kurang dipahami.

2.1.1.2 Pengertian komunikasi secara etimologis

Secara etimologis atau menurut asal katanya, istilah komunikasi berasal dari bahasa latin communication, dan perkataan ini bersumber dari kata communis

yang artinya sama, maksudnya “sama makna mengenai suatu hal.” Jadi,

komunikasi berlangsung apabila antara orang-orang yang terlibat terdapat kesamaan makna mengenai suatu hal yang dikomunikasikan.


(55)

2.1.1.3 Pengertian komunikasi secara terminologis

Secara terminologis komunikasi berarti proses penyampaian suatu pernyataan oleh seseorang kepada orang lain. Dari pengertian itu jelas bahwa komunikasi melibatkan sejumlah orang, dimana seseorang menyatakan sesuatu kepada orang lain. Jadi, yang terlibat dalam komunikasi itu adalah manusia.

Komunikasi manusia sebagai singkatan dari komunikasi antar manusia dinamakan komunikasi sosial atau komunikasi kemasyarakatan karena hanya kepada manusia-manusia bermasyarakat terjadinya komunikasi. Masyarakat tersebut terbentuk paling sedikit dua orang yang saling berhubungan dengan komunikasi sebagai penjalinnya.

2.1.1.4 Pengertian komunikasi menurut para ahli

Onong Uchajana Effendy mendefinisikan komunikasi sebagai berikut:

“Komunikasi adalah proses penyampaian suatu pesan atau lambang

-lambang yang bermakna sebagai panduan pikiran dan perasaan berupa ide, informasi, kepercayaan, harapan, himbauan dan sebagainya yang dilakukan oleh seseorang kepada orang lain baik langsung secara tatap muka maupun tidak langsung melalui berbagai

media dengan tujuan mengubah sikap, pandangan atau perilaku”

(Effendy, 2006:9-10)

Everett M. Rogers yang dikutip oleh Hafied Cangara dalam

bukunya Pengantar Ilmu Komunikasi, “Komunikais adalah proses

dimana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau

lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka”

(Cangara, 2002:6)

Adapun definisi lain dari rumusan Gode yang dikutip oleh Anwar Arifin “Komunikasi adalah suatu proses yang membuat adanya kebersamaan bagi dua orang atau lebih, orang yang semula


(56)

2.1.2 Tujuan Komunikasi

Setiap komunikasi yang dilakukan mempunyai tujuan, tujuan komunikasi menurut Onong Uchjana Effendy, adalah:

1. Perubahan sikap (Attitude change) 2. Perubahan pendapat (Opinion change) 3. Perubahan perilaku (Behaviour change)

4. Perubahan sosial (Sosial change) (Effendy,2001:10).

Selanjutnya untuk mencapai tujuan tersebut itu, maka sebelumnya harus diteiliti apa yang seharusnya menjadi tujuan dilakukannya komunikasi itu. Tujuan Komunikasi menurut A.W Widjaja adalah:

1. Apakah kita ingin menjelaskan sesuatu pada orang lain. Ini dimaksudkan apakah kita menginginkan orang lain mengerti dan memahami apa yang kita maksud.

2. Apakah kita ingin agar orang lain menerima dan mendukung gagasan kita. Dalam hal ini ternyata cara penyampaian akan berbeda dengan cara yang dilakukan untuk menyampaikan informasi atau pengetahuan saja.

3. Apakah kita ingin agar orang lain mengerjakan sesuatu atau agar mereka mau bertindak. (Widjaja, 1997:11).

2.1.3 Proses Komunikasi

Dilihat dari beberapa definisi komunikasi menurut para pakar terkandung dua pengertian yaitu proses dan informasi. Proses merupakan “suatu rangkaian dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam usaha pencapaian tujuan. Proses komunikasi merupakan rangkaian dari langkah-langkah atau tahap-tahap yang harus dilalui dalam pengiriman informasi” (Wursanto, 2005:154).


(57)

Sendjaja dalam bukunya yang berjudul Pengantar Ilmu Komunikasi, menyebutkan bahwa proses komunikasi terdiri dari dua cara yaitu:

1. Proses cara primer, adalah proses penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan menggunakan symbol sebagai media. Lambang media primer dalam proses komunikasi adalah bahasa, isyarat, gambar, warna, dan lain sebagainya, yang secara langsung mampu menerjemahkan pikiran dan atau perasaan komunikator kepada komunikan.

2. Proses secara sekunder, adalah proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan menggunakan alat atau sarana media kedua setelah memakai lambang sebagai media pertama. (Sendjaja, 2004:113).

2.1.4 Fungsi Komunikasi

Berbicara mengenai fungsi komunikasi, Onong Uchjana Effendy, mengemukakan bahwa fungsi komunikasi adalah:

1. Menginformasikan (To Inform)

Adalah memberikan informasi kepada masyarakat, memberitahukan kepada masyarakat mengenai peristiwa yang terjadi, idea tau pikiran dan tingkah laku orang lain, serta segala sesuatu yang disampaikan orang lain.

2. Mendidik (To Educate)

Adalah komunikasi merupakan sarana pendidikan, dengan komunikasi manusia dapat menyampaikan idea tau pikirannya kepada orang lain, sehingga orang lain mendapat informasi dan ilmu pengetahuan.

3. Menghibur (To Entertain)

Adalah komunikasi selain berguna untuk menyampaikan komunikasi, pendidikan dan mempengaruhi juga berfungsi untuk menyampaikan hiburan atau menghibur orang lain.


(58)

4. Mempengaruhi (To Influence)

Adalah fungsi mempengaruhi setiap individu yang berkomunikasi tentunya berusaha saling mempengaruhi jalan pikiran komunikasi dan lebih jauhnya lagi berusaha merubah sikap dan tingkah laku komunikan sesuai dengan yang diharapkan. (Effendy, 2006:36).

Dilihat dari fungsi dan keberadaannya di masyarakat, komunikasi tidak bisa lepas dari kehidupan karena komunikasi akan selalu berada dalam kehidupan sehari-hari.

2.1.5 Konteks Komunikasi

Komunikasi tidak berlangsung dalam suatu ruangan hampa sosial, melainkan dalam suatu konteks atau situasi tertentu. secara luas konteks disini berarti semua faktor diluar orang-orang yang berkomunikasi terdiri dari:

1) Aspek bersifat fisik: seperti iklim, suhu, cuaca, bentuk ruangan, warna dinding, tempat duduk, jumlah peserta komunikasi dan alat untuk menyampaikan pesan.

2) Aspek psikologis: seperti sikap, kecenderungan, prasangka dan emosi para peserta komunikasi.

3) Aspek sosial: seperti norma kelompok, nilai sosial, dan karakteristik budaya.

4) Aspek waktu: yakni kapan berkomunikasi (hari apa, jam berapa, pagi, siang, sore, malam).

Indikator paling umum untuk mengklasifikasikan komunikasi berdasarkan konteks atau tingkatannya adalah jumlah peserta yang terlibat dalam komunikasi. Maka dikenalah komunikasi intrapribadi, komunikasi diadik, komunikasi


(59)

antarpribadi, komunikasi kelompok, komunikasi public, komunikasi organisasi dan komunikasi massa.

2.1.6 Faktor Penunjang Komunikasi Efektif

Wilbur schramm menampilkan apa yang ia sebut “The Condition Of

Success in Communication”, yakni kondisi yang harus dipenuhi jika kita menginginkan agar suatu pesan membangkitkan tanggapan yang kita kehendaki.

Kondisi tersebut dirumuskan sebagai berikut:

1. Pesan harus dirancang dan disampaikan sedemikian rupa, sehingga dapat menarik perhatian komunikan.

2. Pesan harus menggunakan lambang-lambang tertuju kepada pengalaman yang sama anatara komunikator dan komunikan, sehingga sama-sama mengerti.

3. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi komunikan dan menyarankan beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan tersebut. 4. Pesan harus menyarankan suatu jalan untuk memperoleh kebutuhan

tadi yang layak bagi situasi kelompok dimana komunikasi berada pada saat ia digerakan untuk memberikan tanggapan yang ia kehendaki (Effendy, 2006:41).

2.2 Tinjauan Tentang Komunikasi Organisasi 2.2.1 Definisi Organisasi

Istilah organisasi mengisyaratkan bahwa sesuatu yang nyata merangkum orang-orang, hubungan-hubungan, dan tujuan-tujuan. “Jika dilihat dari pendekatan subjektif, organisasi berarti struktur”. Penekanan pada perilaku atau struktur bergantung pada pandangan mana yang dianut. Organisasi secara khas


(60)

dianggap sebagai kata benda, sementara pengorganisasian dianggap sebagai kata kerja. (Pace dan Faules, 2002:11).

Kelangsungan hidup suatu organisasi bergantung pada kemampuannya untuk beradaptasi dan berinteraksi dengan lingkungan. Manusia dilihat sebagai pemproses informasi yang member respon terhadap informasi yang ditemukannya dalam lingkungan. (Pace dan Faules, 2002:14).

2.2.2 Definisi Komunikasi Organisasi

Mempelajari organisasi adalah mempelajari perilaku pengorganisasian, dan inti perilaku tersebut adalah komunikasi. Setelah mengetahui hakikat organisasi dan komunikasi, maka kita dapat melihat arah dan pendekatan yang ada pada komunikasi organisasi.

“Komunikasi organisasi lebih dari sekedar apa yang dilakukan orang

-orang. Komunikasi organisasi adalah suatu disiplin ilmu yang dapat

mengambil sejumlah arah yang sah dan bermanfaat”. (Pace dan Faules,

2002:25).

Analisis komunikasi organisasi menyangkut penelaahan atau banyak transaksi yang terjadi secara simultan. Sistem tersebut menyangkut pertunjukkan dan penafsiran pesan diantara lusinan dan bahkan ratusan individu pada saat yang sama, yang memiliki jenis-jenis hubungan berlainan yang menghubungkan mereka, yang mana pikiran, keputusan, dan perilakunya diatur oleh kebijakan-kebijakan, regulasi dan aturan-aturan, yang mempunyai gaya berlainan dalam berkomunikasi, mengelola, dan memimpin, yang dimotivasi oleh kemungkinan-kemungkinan yang berbeda, yang berada pada tahap perkembangan berlainan dalam berbagai kelompok, yang mempersepsi iklim komunikasi berbeda, yang mempunyai tingkat kepuasan berbeda dan tingkat kecukupan informasi yang


(61)

berbeda pula, yang lebih menyukai dan menggunakan jenis, bentuk, dan metode komunikasi yang berbeda dalam jaringan yang berbeda pula, yang mempunyai tingkat ketelitian pesan yang berlainan, dan yang membutuhkan penggunaan

tingkat materi dan energy yang berbeda untuk berkomunikasi efektif. “Interaksi

diantara semua faktor tersebut, dan mungkin lebih banyak lagi disebut sistem

komunikasi organisasi”. (Pace dan Faules, 2002:33).

Definisi fungsional komunikasi organisasi adalah sebagai “pertunjukan

dan penafsiran pesan diantara unit-unit komunikasi yang merupakan bagian dari

suatu organisasi tertentu”. Suatu organisasi terdiri dari unit-unit komunikasi dalam

hubungan-hubungan hierarkis antara yang satu dengan lainnya yang berfungsi dalam suatu lingkungan. (Pace dan Faules, 2002:31).

Sedangkan definisi interpretatif (subjektif) komunikasi organisasi adalah

“Proses penciptaan makna atas interaksi yang merupakan organisasi”. “Komunikasi organisasi adalah perilaku pengorganisasian yang terjadi dan

bagaimana mereka yang terlibat dalam prose situ berinteraksi dan memberi makna

atas apa yang sedang terjadi”. (Pace dan Faules, 2002:33).

2.3 Tinjauan Tentang Public Relations 2.3.1 Pengertian Public Relations

Public Relations merupakan layanan dalam bidang komunikasi yang tumbuh dan berkembang dengan sangat pesat pada permulaan decade ke-20. Perkembangannya berkaitan erat dengan kemajuan masyarakat diberbagai bidang terutama dibidang teknologi, bisnis, perusahaan, politik, dan pemerintahan.


(1)

185

2. Bagi Masyarakat:

- Diharapkan kepada masyarakat agar senantiasa selalu membina hubungan yang baik dengan pihak perusahaan terutama dalam hal program pengobatan gratis demi menjaga dan membangun citra perusahaan.

3. Bagi Peneliti Selanjutnya:

- Bagi peneliti yang akan melakukan penelitian selanjutnya disarankan untuk memperhatikan faktor-faktor lain yang mungkin memiliki hubungan yang lebih besar terhadap citra perusahaan. Sehingga hasil penelitian selanjutnya akan semakin baik serta dapat memperoleh ilmu pengetahuan yang baru.

- Hasil penelitian ini diharapakan dapat dijadikan kegunaan praktis bagi peneliti selanjutnya yakni pada Program studi Ilmu Komunikasi bidang kajian ilmu humas.


(2)

186

DAFTAR PUSTAKA

____________. 2001. Ilmu komunikasi: Teori dan Praktek, Bandung: Remaja Rosdakarya.

____________.2007. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung: Alfabeta.

_____________, 1993. Humas Relations dan Public Relations : Bandung : CV. Mandar Maju.

_____________. 2003. Psikologi Komunikasi (edisi revisi). Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Abdurrachman, Oemi, 2001. Dasar-Dasar Public Relations , Bandung : Citra Aditya bakti

Burngin, M. Burhan. 2006. Metode Penelitian kuantitatif. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Cangara, Hafied. 1988. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Rajawali Press. Cresswell, J.W. Pengantar oleh Supardi, Suparlan. 2002. Research Penelitian

Qualitatif & Quantitative Approaches (Desain Penelitian Pendekatan kualitatif & kuantitatif). Jakarta: KIK Press.

Effendy, Onong Uchajana. 2006. Ilmu Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: alumni.

Effendy, Onong Uchjana, 2002. Hubungan Masyarakat. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Guilford, J.P. 1979. Psychometric Method. Tata Mc Graw – Hill Publishing Company Limited.

Jeffkins, Frank. 1992. Public Relations. Jakarta : Mandar Maju.

Kriyantono Rachmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.

Kriyatono, Rakhmat. 2006. Teknik Praktis Riset Komunikasi. Jakarta Kencana Prenada Media Grup


(3)

187

Natsir, Moh. 1988. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia. Nazir. M, 2003. Metode Penelitian. Jakarta : Ghalia Indonesia.

Pace, R.Wayne and Faules, Don. F, Penerjemah Mulyana, Deddy. 2002. Komunikasi Organisasi, Meningkatkan Kinerja Perusahaan. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Rakhmat, Jalalludin. 2002. Metode Peneltian Komunikasi (dilengkapi contoh analisis statistik). Bandung: PT. Remaja Rosdakakarya.

Rakhmat, Jallaluddin. 2002. Metode Penelitian Komunikasi Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Robert M. Kaplan & Dennis P. Saccuzzo, Phsycological Testing principles, application, and issues; Brooks/Cole Publishing Company, Pacific Grove, California,1993 p: 141.

Ruslan, Rosady. 2003. Metode Penelitian Public Relations dan Komunikasi. Jakarta : PT. raja Grafindo Persada.

Sarwono, Jonathan. 2005. Teori dan Latihan Menggunakan SPSS Versi 13. Edisi II. Bandung : PT. Danamartha Sejahtera Utama - Grafika

Sendjaja, Sasa Djuarsa.2004. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Universitas Terbuka.

Singarimbun, Masri, dan Effendy, Sofian. 1989. Metode Penelitian Survey (edisi revisi). Jakarta: LP3ES.

Soemirat, Soleh dan Ardianto, Elvanaro. 2002. Dasar-dasar Public Relations. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya.

Soesanto, Astrid S. 1977. Komunikasi dalam Teori Praktek dan Teori. Bandung: Bina Cipta.

Sugiyono. 2003. Statistik Non Parametris Untuk Penelitian. Bandung : Alfabeta Suhartono, Irawan. 1995. Metode Penelitian Sosial. Bandung: PT.Remaja

Rosdakarya.

Tampubolon, Manahan.2004. Perilaku Keorganisasian (Organization Behavior). Jakarta: Ghalia Indonesia.

Umar, Husein. 2002. Metode Riset Komunikasi Organisasi. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.


(4)

188

Usman, Husaini, M.Pd dan Setiady Akbar, Purnomo, S.Pd, M.Pd. 2000. Pengantar Statistika. Jakarta: Bumi Aksara.

Widjaja, A.W. 1997. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta: Penerbit Bumi Aksara.

Winardi, J. 2003. Teori Organisasi dan Pengorganisasian. Jakarta : Raja Grafindo Persada.

Wursanto, Ig.2005. Dasar-Dasar Ilmu Organisasi. Yogyakarta: Andi

Situs Internet:

www.indonesiapower.go.id. 2000. Situs Pribadi (Profil PT. Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling).18 Februari 2011

www.rumahkomunikasi.go.id. 2003. Sentoso, Jimmy. Artikel: Khalayak Sebagai Target Komunikasi. 03 Maret 2011

Farmacope

g0b4ng_jyah on Thu Jun 09, 2011 5:14 pm

Sumber lain :

Arsip PT. Indonesia Power UBP Saguling

Laporan Community Development PT. Indonesia Power UBP Saguling Company profile PT. Indonesia Power.2011.


(5)

CURRICULUM VITAE

Data Pribadi

- Nama Lengkap : Cipta Triffianty

- Tempat Lahir : Bandung

- Tanggal Lahir : 04 Desember 1988

- Agama : Islam

- Jenis Kelamin : Perempuan

- Alamat : Jl. Raya Rajamandala No. 66 Rt 03/13 Kec. Cipatat Bandung 40754

- No. Telp : 085722090920

- Email : straw_04ct@yahoo.com

Pendidikan Formal

- S1 Ilmu Komunikasi Unikom, Bandung : 2006-Sekarang - SMAN 1 Padalarang, Bandung : 2003-2006

- SMPN 1 Cipatat, Bandung : 2000-2003

- SDN Pabuaran, Bandung : 1994-2000

- TK Pertiwi, Bandung : 1993-1994

Pendidikan Informal


(6)

Pelatihan & Seminar

- Workshop “ Pembuatan Program TV”, Unikom

- Personal Development & Self Empowerment Training, Unikom - Pelatihan Kepemimpinan “Who’s The Next Leader”, Unikom - Pelatihan Pembawa acara, Unikom

- Workshop Brain Management, Unikom - Table Manner Course, Hotel Jayakarta

- Seminar & workshop “Konseptual Fotografi & Lighting Indoor”, Unikom - Workshop “HOW TO MAKE CREATIVE VIDEO”, Unikom

- Seminar “Smart & Fun with Microsoft”, Unikom - Pelatihan “Dibalik Langit Berita TvOne”, Unpad

- Workshop “Sunsilk Dare To Shine 2007”, Hotel Grand Aquila

Prestasi

- Juara 2 Lomba Puisi tingkat Kecamatan (76 SD). (1999) - Finalis Mojang Bandung Barat (2008)

- Finalis Sunsilk Dare to Shine Workshop (2007) Pengalaman Kerja

- PT. Bayer. (2008)

- BRI Kanwil Jl. Asia Afrika No.57-59. (2010) - Trans TV. (2010)

- PT. Indonesia Power UBP (Unit Bisnis Pembangkit) Saguling Tbk. (2010-2011)

Data Kesehatan

- Tinggi Badan : 160 cm - Berat Badan : 49 kg - Riwayat Penyakit : -