HDL kepada VLDL atau IDL sehingga dengan demikian terjadi kebalikan arah transpor kolesterol perifer menuju ke hati untuk dikatabolisasi. Aktivitas ini
mungkin berperan sebagai sifat aterogenik.
2.4 Transpor Lipid
Lipid sukar larut dalam air, pengangkutannya dalam tubuh berbentuk kompleks dengan protein yang disebut lipoprotrein Lipoprotein merupakan
gabungan molekul lipid dan protein yang disintesis di dalam hati. Seperempat sampai sepertiga bagian dari lipoprotein adalah protein dan selebihnya lipid
Almatsier, 2009. Transpor lipid dalam cairan tubuh adalah sebagai berikut :
1. Transpor trigliserida dan lipid lain melalui limfe dari traktus gastrointestinal
kilomikron Hampir seluruh lemak dari diet kecuali asam lemak rantai pendek,
diabsorbsi dari usus ke dalam limfe. Selama pencernaan, sebagian besar trigliserida dipecah menjadi monogliserida dan asam lemak. Sewaktu melalui
epitel sel epitel usus, keduanya disintesis kembali menjadi molekul trigliserida baru yang berkumpul dan masuk ke dalam limfe dalam bentuk droplet kecil yang
tersebar disebut kilomikron. Sejumlah kecil dari protein apoprotein B berabsorpsi ke permukaan luar kilomikron sehingga meningkatkan stabilitas suspensi
kilomikron dalam cairan limfe dan mencegah perlekatan kilomikron ke dinding pembuluh limfe Guyton dan Hall, 2007.
Sebagian besar kolesterol dan fosfolipid diabsorbsi dari saluran pencernaan memasuki kilomikron. Kilomikron kemudian ditranspor ke duktus
torasikus dan masuk ke dalam darah vena pada pertemuan vena jugularis dan subklavia Guyton dan Hall, 2007.
2. Pengeluaran Kilomikron dari Darah
Sekitar satu jam setelah makan makanan yang mengandung banyak lemak, konsentrasi kilomikron dalam plasma dapat meningkat 1 sampai 2. Kilomikron
mempunyai waktu paruh kurang dari 1 jam, sehingga plasma menjadi jernih lagi dalam beberapa jam. Lemak kilomikron dikeluarkan dengan cara berikut :
Hidrolisis trigliserida kilomikron oleh lipase protein, penyimpanan lemak dalam sel lemak dan sel hati. Kebanyakan kilomikron dikeluarkan dari sirkulasi darah
sewaktu mereka melalui kapiler jaringan adiposa dan hati. Keduanya, jaringan adiposa dan hati berisi banyak enzim yang disebut lipoprotein lipase. Enzim ini
aktif dalam endotel kapiler dimana enzim menghidrolisis trigliserida dari kilomikron yang melekat pada dinding endotel, melepaskan asam lemak dan
gliserol. Asam lemak, yang sangat menyatu dengan membran sel, dengan segera berdifusi ke dalam sel lemak jaringan adiposa dan sel hati. Sekali berada dalam
sel ini, asam lemak disintesis kembali menjadi trigliserida, gliserol baru yang disuplai oleh proses metabolik sel. Lipase juga menyebabkan hidrolisis fosfolipid,
proses ini juga melepaskan asam lemak untuk disimpan dalam sel melalui cara yang sama. Jadi sebagian besar massa kilomikron dikeluarkan dari sirkulasi darah,
kemudian sisanya diambil terutama oleh hati Guyton dan Hall, 2007. 3.
Transpor asam lemak dalam darah dalam bentuk gabungan dengan albumin – asam lemak bebas
Bila lemak yang telah disimpan dalam jaringan adiposa akan digunakan di dalam tubuh, biasanya untuk menghasilkan energi, pertama-tama lemak harus
ditranspor ke jaringan lain. Lemak ditranspor terutama dalam bentuk asam lemak bebas. Keadaan ini dicapai dengan hidrolisis trigliserida kembali menjadi asam
lemak dan gliserol. Sedikitnya dua jenis rangsangan berperan penting dalam meningkatkan hidrolisis ini. Pertama, bila persediaan glukosa dalam sel lamak
sangat rendah, salah satu hasil pemecahannya, - gliserofosfat, juga menjadi
sangat rendah. Zat ini dibutuhkan untuk membentuk gugus gliserol dari trigliserida yang baru disintesis, dan bila zat ini tidak ada, keseimbangan bergeser
ke arah hidrolisis. Kedua, lipase sel yang peka hormon dapat diaktifkan oleh berbagai hormon, dan hormon ini juga meningkatkan kecepatan hidrolisis
trigliserida Guyton dan Hall, 2007. Sewaktu meninggalkan sel lemak, asam lemak mengalami ionisasi dengan
kuat dalam plasma dan segera bergabung dengan molekul-molekul albumin protein plasma. Asam lemak yang berikatan dengan protein disebut asam lemak
bebas atau asam lemak bukan ester untuk membedakannya dari asam lemak lain dalam plasma yang terdapat dalam bentuk ester gliserol, kolesterol atau zat
lainnya Guyton dan Hall, 2007. Lipoprotein dengan elektroforesis lipoprotein dibedakan menjadi 5
golongan besar Rader dan Hopp, 2005 : 1.
Kilomikron Lipoprotein berat molekul terbesar ini lebih dari 80 komponennya terdiri
dari trigliserida dan kurang dari 5 kolesterol ester. Kilomikron membawa
trigliserida dari makanan ke jaringan lemak dan otot rangka dan kolesterol ke dalam hati. Trigliserida dari kilomikron terhidrolisis oleh lipoprotein lipase LPL,
sehingga diameter lipoprotein ini mengecil. Komponen lipid permukaan dan apoprotein ditrasnfer ke HDL; kilomikron remnan mengalami endositosis lewat
reseptor hepatosit. Kilomikronemia pasca makan postprandial mereda 8-10 jam sesudah makan. Adanya kilomikron dalam plasma sewaktu dianggap abnormal.
2. Lipoprotein densitas sangat rendah VLDL, very low density lipoprotein
Lipoprotein ini terdiri dari 60 trigliserida endogen dan 10-15 kolesterol. VLDL disekresi oleh hati untuk mengangkut trigliserida ke jaringan
perifer. Trigliserida VLDL dihidrolisis oleh LPL menghasilkan asam lemak bebas untuk disimpan dalam jaringan adiposa dan bahan oksidasi di jantung dan otot
skelet. Sebagian VLDL remnan akan diubah menjadi LDL, sehingga dapat terjadi peningkatan kadar LDL serum mengikuti penurunan hipertrigliserida delta shift.
Karena asam lemak bebas dan gliserol dapat disintesis dari karbohidrat, maka makanan kaya karbohidrat akan meningkatkan kadar VLDL.
3. Lipoprotein densitas sedang IDL, intermediate density lipoprotein
IDL ini kurang mengandung trigliserida 30, lebih banyak kolesterol 20 dan relatif lebih banyak mengandung apoprotein B dan E. IDL adalah zat
perantara yang terjadi sewaktu VLDL dikatabolisme menjadi LDL. 4.
Lipoprotein densitas rendah LDL, low density lipoprtotein LDL merupakan lipoprotein pengangkut kolesterol terbesar manusia 70
total. Partikel LDL mengandung trigliserida sebanyak 10 dan kolesterol 50. Jalur utama katabolisme LDL berlangsung lewat receptor-mediated endocytosis
di hati dan sel lain. Ester kolesterol dari inti LDL di hidrolisis menghasilkan kolesterol bebas untuk sintesis sel membran dan hormon steroid. Selain lewat
proses endositosis sel juga mendapat kolesterol dari sintesis de novo lewat enzim HMG-CoA reduktase. Produksi enzim ini dan reseptor LDL diatur lewat
transkripsi genetik berdasarkan tinggi rendahnya kadar kolesterol dalam sel. 5.
Lipoprotein densitas tinggi HDL, high density lipoprotein HDL dapat disubklasifikasikan ke dalam HDL
1
, HDL
2
, HDL
3
dan berdasarkan kandungan Apo A-I dan Apo A-Inya. Metabolisme HDL kompleks
dan terdapat petunjuk bahwa Apo A-I plasma yang merupakan inverse predictor untuk resiko penyakit jantung koroner yang lebih baik daripada kadar HDL. HDL
merupakan lipoprotein protektif yang menurunkan resiko penyakit jantung koroner. Efek protektifnya diduga karena mengangkut kolesterol dari perifer
untuk dimetabolisasi di hati dan menghambat modifikasi oksidatif LDL melalui paraoksonase, suatu protein antioksidan yang bersosialisasi dengan HDL.
6. Lipoprotein a
Lipoprotein a [Lpa] terdiri atas partikel LDL dan suatu apoprotein selain ApoB-100. Apoa ini melekat pada ApoB-100 melalui ikatan disulfida.
Apoa pada Lpa secara struktural merupakan homolog plasminogen dan tampaknya bersifat aterogenik karena menghambat fibrinolisis trombus. Kadar
Lpa meningkat pada nefrosis Suyatna, 2012
2.5 Dislipidemia 2.5.1 Definisi dan Klasifikasi Dislipidemia