Teknik Analisis Data Prosedur Penelitian

commit to user 19 3. Tes Pemberian tes diberikan untuk mengukur seberapa jauh hasil yang diperoleh oleh siswa setelah pemberian tindakan. Tes diberikan sebelum dilakukan perbaikan berupa siklus, dan setiap akhir siklus. 4. Dokumentasi Dokumentasi adalah berbagai catatan atau berbgai dokumen tertulis yang terdiri atas penjelasan dan pemikiran terhadap suatu peristiwa yang di tulis dengan sengaja untuk menyimpan atau merumuskan keterangan mengenai poeristiwa tersebut. 5. Kajian dokumen Kajian juga dilakukan terhadap dokumen atau arsip yang ada, seperti kurikulum, dan hasil pelajaran menggambar sketsa, yakni hasil karya menggambar sketsa wajah manusia.

E. Teknik Analisis Data

Menurut Sarwiji Suwandi 2008: 70 Teknik analisis yang di gunakan untuk menganalisis data-data yang telah berhasil di kumpulkan antara lain dengan teknik deskriptif statistik deskriptif komparatif dan teknik analisis kritis. Teknik statistik deskriptif komparatif di gunakan untuk data kuantitatif, yakni dengan membandingkan hasil antar siklus Peneliti membandingkan hasil sebelum penelitian dengan hasil pada akhir tiap siklus . Teknik analisis kritis berkaitan dengan data kualitatif. Teknik analisis kritis mencakup kegiatan untuk mengungkap kelemahan dan kinerja siswa dan guru dalam proses pembelajaran berdasarkan dari kriteria normatif yang diturunkan dari kajian teoritis maupun dari ketentuan yang ada. Hasil analisis tersebut dijadikan dasar dalam menyusun perencanaan tindakan untuk tahap berikutnya sesuai dengan siklus yang ada. Analisis data dilakukan bersamaan dan atau setelah pengumpulan data. commit to user 20

F. Prosedur Penelitian

Prosedur penelitian ini adalah prosedur penelitian tindakan kelas yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan menggambar sketsa kelas 1 Seni Rupa. Prosedur penelitian tindakan kelas ini terdiri dari 2 siklus gambar rancangan siklus menurut Suharsimi Arikunto dkk 2006:16: Keterangan: A. Pretes : Tes awal kemampuan siswa sebelum di beri teori proporsi dan ketepatanbentuk. B. Siklus I : terdiri dari : 1. Perencanaan: Merumuskan tujuan, membuat instrument dan kelengkapan penelitian. 2. Pelaksanaan: melaksanakan tindakan berdasarkan skenario yang telah direncanakan pada tahap perencanaan Perencanaan Pelaksanaan Refleksi Pengamatan SIKLUS 1 Perencanaan Pelaksanaan SIKLUS 2 Pengamatan Refleksi ? Gambar 4. Prosedur Penelitian PRETES commit to user 21 3. Pengamatan: Melihat proses pembuatan gambar yang di lakukan siswa, serta melihat pelaksanaan metode melihat obyek langsung yang di terapkan. 4. Refleksi: kegiatan untuk menganalisis tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, dan tindakan yang akan dillakukan selanjutnya. C. Siklus II terdiri dari : 1. Perencanaan: Merumuskan tujuan, membuat instrument dan kelengkapan penelitian. 2. Pelaksanaan: melaksanakan tindakan berdasarkan skenario yang telah direncanakan pada tahap perencanaan 3. Pengamatan: Melihat proses pembuatan gambar yang di lakukan siswa, serta melihat pelaksanaan metode melihat obyek langsung yang di terapkan. 4. Refleksi: kegiatan untuk menganalisis tindakan yang telah dilakukan pada siklus I, dan tindakan yang akan dillakukan selanjutnya. Adapun pretes dan kedua siklus dalam pembelajaran menggambar sketsa wajah manusia dapat dijelaskan sebagai berikut: A. Pretes Pada tahap ini di lakukan tes awal sebelum di berikan teori proporsi , teknik menggambar sketsa dan ekspresi yang bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menggambar sketsa wajah manusia. Dengan memberikan tugas menggambar sketsa wajah manusia. Kemudian di ketahui permasalahan-permasalahan penyebab kurangnya kemampuan menggambar sketsa wajah manusia pada siswa kelas 1 Seni Rupa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 9 Surakarta seperti yang telah dikemukakan dalam latar belakang pada bab 1, yakni kurangnya Kemampuan siswa dalam menggambar sketsa wajah manusia, yaitu :proporsi, teknik menggambar sketsa dan ekspresi wajah manusia masih kurang. 21 commit to user 22 B. Siklus I a. Perencanaan Tindakan Siklus I Dari masalah-masalah yang sudah diketahui, maka siklus pertama dilaksanakan dalam dua kali pertemuan, yakni pertemuan 1 yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 22 April 2010. Kemudian dilanjutkan pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 29 April 2010 dengan diterapkannya metode melihat obyek langsung. Tahap perencanaan pada siklus I di lakukan berbagai persiapan dan perencanaan yng meliputi : 1 Mempersiapkan bahan ajar yaitu materi tentang menggambar sketsa sketsa wajah manusia ; 2 Menyiapkan Rencana Pembelajaran RPP; 3 Skenario pembelajaran dengan menggunakan metode melihat obyek langsung, serta membahas hasil gambar dari pretes; 4 Mempersiapkan bahan dan alat menggambar; 5 mempersiapkan alat evaluasi refleksi. b. Pelaksanan Tindakan Siklus I Menerapkan metode melihat obyek langsung sesuai dengan skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan waktu pelaksanaan pembelajaran yang sudah di susun pada tahap perencanaan untuk meningkatkan kemampuan menggambar sketsa kelas 1 Seni Rupa Sekolah Menengah Kejuruan Negeri 9 Surakarta. Pelaksanaan tindakan siklus 1 dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1Pada 10 menit awal sebelum pelajaran seni rupa dimulai, peneliti berperan sebagai guru, meninjau ruangan yang digunakan, media, perangkat pembelajaran dan lembar observasi tindakan siklus I. Setelah jam pelajaran dimulai Guru menyapa siswa setelah itu mengadakan presensi kehadiran siswa, serta tanya jawab agar siswa siap dalam pembelajaran 5 menit. 2 Kemudian Guru memberikan penjelasan tentang pengertian sketsa wajah yang meliputi proporsi , teknik menggambar sektsa dan ekspresi wajah manusia kepada siswa 15 menit. 3 Selanjutnya Guru mempersiapkan kertas HVS ukuran A4, dan membagikannya pada siswa satu persatu. Setelah itu siswa diperintahkan commit to user 23 untuk menyiapkan alat gambar berupa bolpoint. Lalu Guru memerintahkan siswa untuk saling berkelompok yang terdiri dari 2 siswa. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan tempat duduk siswa. Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa. Lalu Guru memerintahkan siswa untuk saling berhadapan sesuai dengan kelompok yang sudah di buat sebelumnya. Lantas Guru memerintahkan siswa untuk menggambar sketsa wajah manusia dengan cara saling melihat teman yang berada di hadapannya masing-masing sesuai dengan kelompoknya, untuk menjadi obyek gambar. Dalam kegiatan menggambar sketsa wajah manusia tersebut terjadi proses melihat dan menggambar sebagai penerapan dari metode melihat obyek langsung. Guru memperhatikan dan mencermati setiap proses yang terjadi dalam kelas tersebut untuk memastikan penerapan metode malihat obyek langsung itu dapat berjalan sesuai rencana. Selanjutnya Guru berkeliling dan melihat, tiap-tiap kelompok yang terdiri dari 2 siswa dan memberikan arahan pada siswa, jika siswa mengalami kesulitan dalam menggambar.+ 65 .Setelah siswa selesai dalam menggambar sketsa wajah manusia, maka siswa mengumpulkan hasil karyanya kepada Guru 5 menit. c. Observasi Siklus I Kegiatan observasi dilakukan untuk memantau tindakan yang dilakukan siswa, dan siswi saat menerapkan metode melihat obyek langsung. Dalam melakukan observasi peneliti dibantu oleh guru pendamping, yakni Bapak Agus Sasmito, Bapak Anang Sya’roni, dan Bu Hanung Rosifah. Setelah data terkumpul, data diolah hingga dapat disajikan sebagai bahan masukan untuk mencari solusi dari berbagai permasalahan yang mungkin muncul. d. Analisis dan Refleksi siklus I Tahap ini, data yang telah terkumpul dianalisis, kemudian didiskusikan dengan guru pendamping, yakni Bapak Agus Sasmito, Bapak Anang Sya’roni, dan Ibu Hanung Rosifah untuk diambil suatu simpulan berupa hasil dari commit to user 24 pelaksanaan penelitian. Dari hasil penarikan simpulan ini diketahui apakah penerapan metode melihat obyek langsung ini berhasil atau tidak sesuai indikator yang diinginkan yakni siswa mendapat nilai 80 ke atas kategori baik sekali di tambah kategori baik mencapai 70, sehingga dapat ditentukan langkah berikutnya. C. Siklus II Pada siklus II didasarkan atas simpulan atau hasil yang didapat dari siklus I dengan tujuan memperbaiki proses pembelajaran yang telah dilakukan, dan memantapkan hasil penelitian, sehingga tujuan dari penelitian tindakan kelas tersebut benar-benar tercapai. Tahap-tahap pada siklus II secara singkat dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Perencanaan Tindakan Siklus II Dalam perencanaan tindakan siklus ke II lebih menekankan pada perbaikan dari siklus I. Tindakan pada siklus kedua di rencanakan dalam dua pertemuan, yakni pertemuan pertama dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 6 Mei 2010, dan pertemuan kedua dilaksanakan pada hari Kamis tanggal 20 Mei 2010 dalam waktu 2 x 45 menit. Tahap perencanaan pada siklus II di lakukan berbagai persiapan dan perencanaan yng meliputi : 1 Mempersiapkan bahan ajar yaitu materi tentang menggambar sketsa sketsa wajah manusia ; 2 Menyiapkan Rencana Pembelajaran RPP; 3 Skenario pembelajaran dengan menggunakan metode melihat obyek langsung, serta membahas hasil gambar dari siklus I; 4 Mempersiapkan bahan dan alat menggambar; 5 mempersiapkan alat evaluasi refleksi. b. Pelaksanan Tindakan Siklus II Menerapkan metode melihat obyek langsung sesuai dengan skenario pembelajaran, perangkat pembelajaran, media pembelajaran dan waktu pelaksanaan pembelajaran yang sudah di susun pada tahap perencanaan untuk meningkatkan kemampuan menggambar sketsa kelas 1 Seni Rupa Sekolah commit to user 25 Menengah Kejuruan Negeri 9 Surakarta. Pelaksanaan tindakan siklus II dapat dijelaskan secara singkat sebagai berikut: 1. Pada 10 menit awal sebelum pelajaran seni rupa dimulai, peneliti berperan sebagai guru, meninjau ruangan yang digunakan, media, perangkat pembelajaran dan lembar observasi tindakan siklus 2. Setelah jam pelajaran dimulai Guru menyapa siswa setelah itu mengadakan presensi kehadiran siswa, serta tanya jawab agar siswa siap dalam pembelajaran 5 menit. 2. Kemudian Guru memberikan penjelasan tentang pengertian sketsa wajah yang meliputi proporsi , teknik mengambar sketsa dan ekspresi wajah manusia kepada siswa 15 menit. 3. Selanjutnya Guru mempersiapkan kertas HVS ukuran A4, dan membagikannya pada siswa satu persatu. Setelah itu siswa diperintahkan untuk menyiapkan alat gambar berupa bolpoint. Lalu Guru memerintahkan siswa untuk saling berkelompok yang terdiri dari 2 siswa. Pembagian kelompok tersebut berdasarkan tempat duduk siswa. Setelah siswa dibagi ke dalam kelompok yang terdiri dari 2 siswa. Lalu Guru memerintahkan siswa untuk saling berhadapan sesuai dengan kelompok yang sudah di buat sebelumnya. Lantas Guru memerintahkan siswa untuk menggambar sketsa wajah manusia dengan cara saling melihat teman yang berada di hadapannya masing-masing sesuai dengan kelompoknya, untuk menjadi obyek gambar. Dalam kegiatan menggambar sketsa wajah manusia tersebut terjadi proses melihat dan menggambar sebagai penerapan dari metode melihat obyek langsung. Guru memperhatikan dan mencermati setiap proses yang terjadi dalam kelas tersebut untuk memastikan penerapan metode malihat obyek langsung itu dapat berjalan sesuai rencana. Selanjutnya Guru berkeliling dan melihat, tiap-tiap kelompok yang terdiri dari 2 siswa dan memberikan arahan pada siswa, jika siswa mengalami kesulitan dalam menggambar.+ 65 4 Setelah siswa selesai dalam menggambar sketsa wajah manusia, maka siswa mengumpulkan hasil karyanya kepada Guru 5 menit. commit to user 26 c. Observasi Siklus II Kegiatan observasi dilakukan untuk memantau tindakan yang dilakukan siswa, dan siswi saat menerapkan pendekatan melihat obyek langsung. Pada tahap peneliti melihat apakah ada peningkatan dalam kemampuan menggambar sketsa wajah manusia setelah dilakukan siklus yang kedua, yakni dalam hal proprosi, teknik menggambar sketsa, dan ekspresi terhadap obyek yang di gambar. d. Analisis dan Refleksi siklus II Pada tahap analisis dan refleksi, data yang telah terkumpul dianalisis, kemudian didiskusikan dengan guru pendamping, yakni Bapak Agus Sasmito, Bapak Anang Sya’roni, dan Ibu Hanung Rosifah untuk diambil suatu simpulan berupa hasil dari pelaksanaan penelitian. Dari hasil penarikan simpulan ini diketahui apakah penerapan metode melihat obyek langsung ini berhasil atau tidak sesuai indikator yang diinginkan yakni siswa yang mendapatkan nilai 80 ke atas kategori baik sekali di tambah kategori baik mencapai 70, sehingga dapat ditentukan langkah berikutnya. commit to user 27

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN