2.3 Permainan Congklak
Congklak merupakan suatu permainan tradisional dari Indonesia yang dimainkan oleh dua orang pemain. Permainan ini dimainkan dengan menggunakan sebuah papan yang
disebut papan congklak dan 98 14 x 7 buah biji yang dinamakan biji congklak. Papan congklak terdiri dari 14 lubang kecil dan dua lubang besar lumbung yang
terdapat di masing-masing ujung papan.
Gambar 2.1 Papan Congklak
2.3.1 Sejarah Permainan Congklak
Congklak adalah permainan tradisional Indonesia yang berasal dari Arab. Permainan ini dibawa oleh orang-orang Arab ketika mereka berkunjung ke Indonesia untuk
berdagang beberapa abad yang lalu. Mereka membawa kebudayaaan, agama, bahasa, makanan, tekstil, permainan, dan lain-lain untuk Indonesia Pribadi, 2011. Congklak
memiliki banyak nama di setiap wilayah di Indonesia. Nama-nama yang diberikan sesuai dengan kebudayaan masing-masing daerah. Nama yang paling umum adalah
congklak. Permainan ini disebut Congkak di Sumatera. Di Jawa, permainan ini dikenal sebagai Congklak, Dakon, Dhakon atau Dhakonan. Di Lampung, permainan
ini disebut Dentuman lamban. Dan untuk orang Sulawesi, permainan ini disebut Mokaotan, Maggaleceng, Aggacalang dan Nogarata.
Sejarah permainan congklak berawal dari permainan yang dimainkan oleh gadis-gadis bangsawan muda di Jawa. Kemungkinan besar pedagang asing
Universitas Sumatera Utara
berhubungan dekat dengan kelas atas kemudian memperkenalkan congklak kepada mereka. Dengan berjalannya waktu, popularitas congklak tumbuh sampai sekarang
dan banyak dimainkan oleh kalangan umum juga Pribadi, 2011.
Terdapat beragam versi dari permainan tradisional congklak. Di Malaysia congklak terkenal dengan nama congkak, sedangkan orang Afrika, Arab, Jepang, dan
Inggris lebih mengenal jenis permainan ini dengan nama Mancala. Inti permainan congklak di berbagai negara memiliki kesamaan satu sama lain, yaitu memindahkan
sebanyak-banyaknya biji milik sendiri dan milik lawan untuk dimasukkan ke dalam lubang besar lumbung milik sendiri. Tentunya pemain yang mengumpulkan biji
terbanyak pada lumbung miliknya akan memenangkan permainan. Hal yang membedakan congklak di setiap negara adalah peraturan permainan, jumlah biji, dan
jumlah lubang yang digunakan.
2.3.2 Aturan Permainan Congklak
Secara umum, aturan permainan congklak tidak jauh berbeda dengan permainan Mancala. Kedua permainan ini menggunakan media yang sama. Tetapi terdapat
sedikit perbedaan dari kedua jenis permainan ini yaitu arah pergerakan permainan. Pada permainan congklak, arah pergerakan permainan dilakukan mengikuti arah
jarum jam sedangkan Mancala berlawanan arah jarum jam. Selain itu, pada permainan congklak apabila biji yang ditangan telah habis dan jatuh pada lubang kecil yang
berisi biji lainnya, maka giliran pemain tersebut dapat dilanjutkan sedangkan pada Mancala tidak. Untuk lebih jelasnya, peraturan permainan congklak adalah sebagai
berikut Bakri, 2010: 1. Papan congklak terdiri dari 2 lubang besar lumbung dan 14 lubang kecil.
2. Pada awal permainan, setiap lubang kecil diisi dengan tujuh buah biji congklak.
3. Permainan dimulai dengan suit untuk menentukan giliran pertama. 4. Pemain yang mendapat giliran pertama dapat memilih lubang yang akan
dijalankan. Kemudian menjatuhkan biji congklak satu per satu ke setiap lubang dengan mengikuti arah jarum jam.
Universitas Sumatera Utara
5. Giliran pemain akan tetap berlanjut jika memenuhi kondisi berikut: a. Apabila biji congklak di tangan habis di lumbung miliknya maka ia dapat
melanjutkan dengan memilih lubang kecil di sisinya. b. Apabila biji congklak di tangan habis di lubang kecil yang berisi biji
lainnya, ia dapat melanjutkan permainan. 6. Giliran pemain akan berakhir apabila biji habis di lubang kecil yang kosong
pada daerah permainan sendiri atau lawan. Jika biji jatuh di daerah permainan sendiri dan di hadapannya terdapat lubang berisi biji, maka ia dapat
mengambil seluruh biji di lubang tersebut biji sisi lawan. Proses ini dinamakan
“tembak”. 7. Permainan selesai apabila sudah tidak ada biji lagi yang dapat diambil atau
salah satu arena pada lubang kecil tidak berisi biji lagi. Apabila biji di salah satu arena sudah habis, maka biji yang tersisa di arena lainnya di masukkan
seluruhnya ke lumbung miliknya. 8. Pemain yang memiliki biji lebih banyak pada lumbung miliknya akan keluar
sebagai pemenang.
2.4 Teknik Pencarian Searching