Syafrilianto, 2015 PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
kesukaran soal kemampuan kognitif secara lengkap dapat dilihat pada lampiran C.2.
Tabel 3.12 Rekapitulasi Analisis Tingkat Kesukaran Soal Kemampuan Kognitif
No Kategori Tingkat
Kesukaran Jumlah
P ersentase Butir Soal
1 Sukar
8 30,8
3, 7, 9, 11, 13, 14, 15, 23 2
Sedang 12
46,1 1,5,6,8,10,12,16,19,20,21,22,25
3 Mudah
6 23,1
2, 4, 17, 18, 24, 26
Total 26
100 26
E. Prosedur Penelitian
1. Tahapan Penelitian
Penelitian dilaksanakan melalui beberapa tahapan mulai dari tahap persiapan, tahap pelaksanaan, hingga tahap akhir. Rincian dari masing-masing
tahap dapat diuraikan sebagai berikut:
a. Tahap Persiapan
Persiapan yang dilakukan dalam penelitian ini meliputi:
1. Melakukan Studi pendahuluan berupa wawancara kepada guru, studi
literatur terhadap jurnal, buku, dan laporan penelitian mengenai penerapan pembelajaran berbasis inkuiri, menganalisis kurikulum IPA terpadu SMP
2013, dan materi pelajaran IPA kelas VII. 2.
Menyusun perangkat pembelajaran yang meliputi Rencana Pembelajaran RP, bahan bacaan terkait tema sumber energi alternatif, dan Lembar Kerja
Siswa LKS. 3.
Menyusun instrumen penelitian berupa butir soal tes keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif, serta angket tanggapan siswa skala sikap.
4. Melakukan validasi terhadap seluruh instrumen penelitian dengan meminta
bantuan tiga dosen pada tiap bidang ahli yaitu bidang biologi, fisika dan kimia.
5. Melakukan uji coba dan analisis butir soal terhadap instrumen tes
keterampilan proses sains dan hasil belajar kognitif penelitian untuk
Syafrilianto, 2015 PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
menentukan validitas, reliabilitas, daya pembeda serta tingkat kesukaran soal yang akan digunakan dalam penelitian pretest dan posttest.
6. Melakukan revisi memperbaiki instrumenketerampilan proses sains dan
kemampuan kognitif yang sudah divalidasi dan diuji coba. 7.
Menentukan populasi dan sampel penelitian. b.
Tahap Pelaksanaan Tahap pelaksanaan merupakan implementasi dari pembelajaran melaui
penerapan modelguided inquirydan guided discoveryyang telah disusun.
Tahapan ini meliputi:
1. Memberikan pretest pada kelas eksperimen dan kelas kontrol untuk
mengetahui kemampuan awal siswa terkait dengan keterampilan proses sains dan kemampuan kognitif mereka yang menjadi sampel penelitian
sebelum diberikan perlakuan pada masing-masing kelas penerapan model guided inquiry pada kelas eksperimen dan model guided discovery pada
kelas kontrol. 2.
Memberikan perlakuan melalui kegiatan pembelajaran pada kelas eksperimen dan kelas kontrol.
3. Memberikan posttest untuk mengetahui kemampuan akhir siswa terkait
dengan keterampilan proses sains siswa dan kemampuan kognitif mereka pada kelas eksperimen dan kelas kontrol setelah perlakuan selesai diberikan.
4. Mengisi lembar observasi pada tiap pertemuan pembelajaran untuk
mengetahui tingkat keterlaksanaan pembelajarannya. 5.
Memberikan angket kepada siswa untuk mengetahui tanggapan mereka terhadap penerapan model guided inquiry dalam pembelajaran IPA pada
tema sumber energi alternatif. c.
Tahap akhir Tahap akhir dalam penelitian merupakan proses pengolahan dan analisis
seluruh data yang telah dikumpulkan hingga diperoleh kesimpulan terhadap hasil peneltian yang telah dilaksanakan.
Syafrilianto, 2015 PENERAPAN MODEL GUIDED INQUIRY DAN GUIDED DISCOVERY UNTUK MENINGKATKAN
KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN KEMAMPUAN KOGNITIF SISWA SMP PADA TEMA SUMBER ENERGI ALTERNATIF
Universitas Pendidikan Indonesia
|
repository.upi.edu |
perpustakaan.upi.edu
2. Alur Penelitian