Sumber : [Lit.13]
Gambar 2.8 Struktur Karbon Aktif
2.5.3. Adsorbat Refrigeran-Metanol
Teknologi adsorpsi dapat digunakan tidak hanya untuk AC dan pendinginan tetapi juga untuk meng-upgrade panas dengan transformator termal,
dan jenis refrigerant harus dipilih sesuai dengan aplikasi. Sifat-sifat yang harus dimiliki oleh refrigerant, antara lain :
1 panas penguapan laten tinggi per satuan volume atau unit massa, 2 stabilitas termal,
3 tidak berbahaya terhadap lingkungan 4 nonflammable,
5 tidak berbahaya, 6 saturasi tekanan antara 1 dan 5 atm pada suhu kerja nilai sempurna akan
mendekati 1 atm. Sayangnya, tidak ada refrigeran yang memiliki semua karakteristik di atas, dan
refrigeran yang biasa di pakai untuk sistem pendingin adsorpsi adalah amonia, air dan metanol. Beberapa sifat fisik refrigeran untuk sistem adsorpsi ditunjukkan
pada tabel 2.1 Tabel 2.1 Sifat Fisik Refrigeran [Lit.13]
Some Physical of Common Refrigerants for Adsorption Systems
Refrigerant Chemical
Formula Normal
Boiling Point
o
C Molecular
Weight mol
Latent heat of vaporization
L kJkgK Density
ρ kgm
3
ρ x L
mlm
3
Ammonia NH
3
-34 17
1368 681
932
Water H
2
O 100
18 2258
958 2163
Universitas Sumatera Utara
Methanol CH
3
OH 65
32 1102
791 872
Ethanol C
2
H
5
OH 79
46 842
789 665
Refrigeran dengan titik didih di bawah -10
o
C pada 1 atm adalahrefrigeran tekanan positif, sedangkan yang lainnyarefrigeran vakum. Ammonia adalah
contoh refrigeran tekanan positif, dan dapat digunakan dengan klorida, karbon aktif dan serat karbon aktif. Tekanan saturasi etanol dan metanol adalah sama,
tetapi panas latenetanol adalah sekitar 30 lebih rendah dibanding metanol. Metanol biasanya digunakan dengan karbon aktif atau serat karbon aktif. Air
dapat dianggap sebagai pendingin yang sempurna, kecuali untuk tekanan saturasi ekstrim yang rendah dan tidak mungkin untuk menghasilkan suhu di bawah 0
C. Biasanya air dipasangkan dengan gel silika atau zeolit.
Refrigeran yangdigunakan untuk pendinginan pada penelitian ini adalah metanol.
Di banyak hal kemampuan atau performa metanol berada diantara air dan ammonia. Metanol memiliki tekanan penguapan yang lebih tinggi dibandingkan
dengan air meskipun pada tekanan 1 atm, sehingga sangat cocok untuk membuat es. Meskipun demikian pada temperatur lebih dari 120
C, tekanan menjadi tidak stabil. Untuk temperatur aplikasi lebih dari 200
C adsorben yang biasa digunakan adalah karbon aktif, silika gel, dan zeolit.
Metanol
Universitas Sumatera Utara
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Waktu Dan Tempat