Rumusan Masalah Tujuan Penelitian Asumsi Dan Hipotesis Penelitian Metode Penelitian

11 Posisi guru Bimbingan dan Konseling dengan demikian semakin dibutuhkan siswa dengan masalah yang dihadapinya. Layanan akan lebih optimal bila dilayani dengan pelayanan bimbingan dan konseling komprehensif dengan strategi bimbingan kelompok. Itu dapat diartikan juga siswa yang telah diberi layanan akan dapat dilihat keberhasilannya bila sudah mencapai kompetensi tertentu sesuai dengan tugas perkembangannya. Berdasarkan paparan yang ada diatas maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian serta kajian lebih lanjut mengenai program layanan bimbingan kelompok untuk memandirikan siswa.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang disusun oleh peneliti maka didapatkan rumusan masalah dalam penelitian sebagai berikut: 1. Seperti apa kemandirian siswa kelas 10 SMAN Kota Bandarlampung? 2. Bagaimana rumusan program bimbingan Kelompok untuk meningkatkan kemandirian? 3. Bagaimana Efektifitas Program Bimbingan Kelompok yang dapat meningkatkan memandirikan siswa di SMAN 10 Kota Bandarlampung?

C. Tujuan Penelitian

Sesuai dengan rumusan masalah yang diajukan maka tujuan penelitian ini sebagai berikut. 12 1. Memperoleh gambaran umum tentang tingkat kemandirian siswa kelas 10 SMAN 10 Kota Bandarlampung. 2. Mengetahui tingkat kemandirian siswa kelas 10 SMAN 10 Kota Bandarlampung melalui Layanan Bimbingan dan Konseling Kelompok. 3. Mengetahui efektifitas program Bimbingan Kelompok yang memandirikan siswa

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat secara teoritis Melalui penelitian ini diharapkan menambah wawasan keilmuan dalam layanan Bimbingan dan Konseling khususnya dalam meningkatkan kemandirian siswa. 2. Manfaat secara praktis

a. Bermanfaat bagi guru Bimbingan dan Konseling dan sekolah

melaksanakan kewajibannya memberikan layanan kepada siswa terutama mengenali dan meningkatkan kemandirian pada siswa di sekolah.

b. Bermanfaat bagi siswa konseli setelah mendapatkan layanan Bimbingan

dan Konseling dapat memahami, mengenali dirinya sehingga dapat lebih mandiri memiliki kemandirian sesuai tugas perkembangannya. 13

E. Asumsi Dan Hipotesis Penelitian

1. Asumsi

a. Kemandirian merupakan salah satu tugas perkembangan yang fundamental pada tahun perkembangan remaja. Sebelum menjadi seorang individu dewasa maka remaja harus mampu untuk melewati tahapan ini. Steinberg , 1995: 286 b. Model Program Bimbingan dan Konseling Kelompok adalah model kerangka kerja yang mengatur mekanisme kerja konselor dalam merancang, mengkoordinir, melaksanakan, mengelola, dan mengevaluasi, program bimbingan dan konseling untuk mensukseskan dan memandirikan siswa dengan kelompok.

2. Hipotesis

Hipotesis yang diajukan adalah: “ Program Bimbingan Kelompok dapat meningkatkan kemadirian siswa di SMAN 10 Kota Bandarlampung”.

F. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan Research Development atau penelitian dan pengembangan dipilih karena sifat penelitiannya yang longitudinal, bertahap dan multi-waktu. Penggunaan pendekatan research and development merupakan upaya dalam mengembangkan produk yang akan dihasilkan. Pengembangan ini dapat berupa konseptual dan kajian program. Dalam pengembangannya diperhatikan tiga hal, yaitu: pertama mengembangkan struktur 14 yang digunakan secara singkat, sebagai dasar pengembangan produk, kedua adalah apabila program atau model yang digunakan diadaptasi dari yang sudah ada maka perlu dijelaskan alasan memilihnya, ketiga apabila dikembangkan sendiri maka perlu dipaparkan mengenai komponen dan kaitan antar komponen yang terlibat.

G. Lokasi, Populasi Dan Sampel Penelitian