Operasionalisasi Variabel Metode Penelitian .1 Jenis Penelitian Dan Metode yang Digunakan

manusia, dan sistematis proses penelitian menggunakan langkah-langkah yang bersifat logis. Dalam penelitian ini digunakan jenis penelitian deskriptif dan verifikatif. Menurut Malhotra 2009:100 menjelaskan Penelitian deskriptif adalah penelitian yang memiliki tujuan utama deskripsi dari sesuatu, biasanya karakteristik atau fungsi pasar. Penelitian deskriptif di dalam penelitian ini bertujuan untuk memperoleh gambaran mengenai Personal Selling dan gambaran mengenai keputusan berkunjung di Jendela Alam Penelitian verifikatif menurut Malhotra 2009:104 bahwa “Penelitian verifikatif adalah penelitian untuk menguji pengujian kebenaran kausal, yaitu hubungan antara variabel dependen dan independen”. Dalam penelitian verifikatif ini pada dasarnya ingin menguji pengaruh personal selling terhadap keputusan berkunjung. Dalam suatu penelitian diperlukan suatu metode untuk mempermudah penulis dalam membuat suatu kesimpulan. Berdasarkan jenis penelitian ini adalah deskriptif dan verifikatif yang dilaksanakan melalui pengumpulan data di lapangan, maka metode penelitian yang digunakan adalah metode survey atau explanatory survey, bisa berupa daftar pertanyaan seperti kuesioner atau wawancara yang akan diajukan pada responden dari sebagian populasi yang diteliti terhadap penelitian. Tujuan dari metode survey adalah untuk mengetahui hubungan antar variabel dengan cara menguji hipotesis. Adapun penelitian ini dilakukan dalam jangka waktu kurang dari satu tahun oleh karena itu metode yang digunakan adalah cross section method, yaitu “Metode yang dilakukan hanya sekali dan mewakili satu periode tertentu dalam waktu ” Cooper Schindler, 2006:160.

3.2.2 Operasionalisasi Variabel

Variabel yang diteliti dalam penelitian ini dioperasionalisasikan dalam dua variabel utama yaitu Variabel independen bebas adalah Personal Selling yang terdiri dari Building the Relationship dan Closing the Deal and Building Loyalty. Sedangkan variabel dependent terikat yaitukeputusan berkunjung yang terdiri dari brand, dealer, quantity, timing, payment method. Menurut Silalahi 2009:201 mengungkapkan bahwa, “Operasionalisasi variabel merupakan kegiatan mengurai variabel menjadi sejumlah variabel operasional atau variabel empiris indikator, item yang menunjuk langsung pada hal- hal yang dapat diamati atau diukur”. Secara lebih rinci operasionalisasi variabel dalam penelitian ini disajikan dalam Tabel 3.1 sebagai berikut. Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel Variabel 1 Sub Variabel 2 Konsep Variabel 3 Indikator 4 Ukuran 5 Skala 6 No. Item 7 Personal Selling X Personal selling Person-to- person interaction between a buyer and a seller wherein the seller’s purpose is to persuade the buyer to accept a point of view, to convince the buyer to take a course of action, or to develop a customer relationship Svend Hollensen 2010:89 Building the relationship Melakukan presentasi tentang produk yang dipasarkan, menciptakan hubungan dengan konsumen yang berpotensi, dan mendengarkan kebutuhan konsumen Svend Hollensen 2010:508  Kecakapan salesperson dalam menjalin hubungan dengan konsumen  Keramahan salesperson dalam melakukan interaksi dengan konsumen  Ketepatan sasaran sosialisasi program yang dituju  Ketepatan waktu salesperson dalam melakukan kunjungan ke sekolah  Kejelasan tentang produk dan jasa yang dipresentasikan  Kemenarikan tentang produk dan jasa yang dipresentasikan  Kesediaan salesperson dalam mendengarkan kebutuhan konsumen  Tingkat kecakapan salesperson dalam menjalin hubungan dengan konsumen  Tingkat keramahan salesperson dalam melakukan interaksi dengan konsumen  Tingkat ketepatan sasaran sosialisasi program yang dituju  Tingkat ketepatan waktu salesperson dalam melakukan kunjungan ke sekolah  Tingkat kejelasan tentang produk dan jasa yang dipresentasikan  Tingkat kemenarikan tentang produk dan jasa yang dipresentasikan  Tingkat kesediaan salesperson dalam mendengarkan kebutuhan konsumen Ordinal scale 1.1 1.2 1.3 1.4 1.5 1.6 1.7 Closing the deal and Salah satu kemampuan  Kemampuan salesperson dalam menangani  Tingkat kemampuan salesperson dalam 2.1 Variabel 1 Sub Variabel 2 Konsep Variabel 3 Indikator 4 Ukuran 5 Skala 6 No. Item 7 building loyalty penting yang dilakukan oleh salesperson dalam menangani keberatan konsumen, tanda penutupan dari pembeli seperti melakukan pembayaran, dan melakukan follow- up dalam rangka membangun loyalitas kepada pelanggan Svend Hollensen 2010:510 complain yangdiajukan pelanggan  Ketepatan salesperson dalam menangani complain pelanggan  Kejelasan salesperson dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan pelanggan  Ketepatan salesperson dalam memahami kebutuhan konsumen  Ketepatan salesperson dalam memberikan solusi kepada konsumen  Ketepatan timing salesperson dalam melakukan kegiatan follow up seperti pengambilan DP dan antar kolase  Frekuensi salesperson dalam menghubungi pelanggan menangani complain yang diajukan pelanggan  Tingkat ketepatan salesperson dalam menangani complain pelanggan  Tingkat kejelasan salesperson dalam menanggapi pertanyaan yang diajukan pelanggan  Tingkat ketepatan salesperson dalam memahami kebutuhan konsumen  Tingkat ketepatan salesperson dalam memberikan solusi kepada konsumen  Tingkat ketepatan timing salesperson dalam melakukan kegiatan follow up seperti pengambilan DP dan antar Kolase  Tingkat frekuensi salesperson dalam menghubungi pelanggan Ordinal Scale 2.2 2.3 2.4 2.5 2.6 2.7 Keputusan berkunjung Y Preferensi konsumen diantara beberapa merekuntuk memilih dan menggunakan mana merek yang lebih bermanfaat.Kotler Keller 2012:170  Brand  Tingkat kemenarikan dari produk dan jasa yang ditawarkan  Tingkat kemenarikan dari pelayanan yang ditawarkan  Tingkat kesesuaian informasi yang didapatkan  Tingkat kesesuaian Ordinal Scale 3.1 3.2 3.3 Variabel 1 Sub Variabel 2 Konsep Variabel 3 Indikator 4 Ukuran 5 Skala 6 No. Item 7 hargadengan nilai produk dan jasa yang diberikan 3.4  Dealer  Tingkat kemenarikan destinasi  Tingkat kemudahan dalam mencari destinasi  Tingkat kemudahan dalam menjangkau destinasi tersebut Ordinal Scale 4.1 4.2 4.3  Quantity  Tingkat kesesuaian harga dengan produk dan jasa yang ditwarkan  Tingkat variasi harga yang ditawarkan  Tingkat variasi produk dan jasa yang diberikan Ordinal Scale 5.1 5.2 5.3  Timing  Tingkat ketertarikan waktu berkunjung pada hari libur  Tingkat ketertarikan waktu berkunjung pada hari biasa  Tingkat frekuensi berkunjung Ordinal Scale 6.1 6.2 6.3  Payment Method  Tingkat kemudahan dalam melakukan pembayaran  Tingkat kemudahan dalam membeli produk dan jasa Ordinal Scale 7.1 7.2 Sumber : Pengolahan Data 2015

3.2.3 Jenis dan Sumber Data

Dokumen yang terkait

PENGARUH MUSEUM EXPERIENCE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG Survei Pada Wisatawan Nusantara Yang Berkunjung Ke Museum Kereta Api Ambarawa.

0 3 64

PENGARUH KUALITAS PRODUK TERHADAP KAPUTUSAN BERKUNJUNG KE TAMAN WISATA ALAM KAWAH PAPANDAYAN :Survei Pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Taman Wisata Alam Kawah Papandayan Kabupaten Garut.

1 5 66

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN : Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

0 2 58

PENGARUH MOTIVASI WISATAWAN TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KABUPATEN BELITUNG SEBAGAI DESTINASI WISATA KEPULAUAN :Survey pada Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Belitung.

13 39 49

PENGARUH KUALITAS PRODUK WISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG DI WISATA PAKUHAJI : survey pada wisatawan yang berkunjung ke Pakuhaji.

7 40 66

PENGARUH FITUR WEBSITE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG WISATAWAN KE KOTA BANDUNG.

0 2 43

PENGARUH VACATIONSCAPE TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG KE KOTA BANDUNG: Survey terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kota Bandung.

3 18 120

PENGARUH EXPANDED MARKETING MIX TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG:Survei pada Wisatawan Nusantara yang berkunjung ke Museum Sonobudoyo Yogyakarta.

0 1 73

View of PENGARUH IDENTITAS KABUPATEN GARUT TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei terhadap Wisatawan Nusantara yang Berkunjung ke Kabupaten Garut)

0 0 18

PENGARUH EVENT PARIWISATA TERHADAP KEPUTUSAN BERKUNJUNG (Survei pada Wisatawan Domestik yang Berkunjung ke Event Pariwisata di Kabupaten Banyuwangi)

1 6 10