Metode Bimbingan Keagamaan Bimbingan Keagamaan
dirinya, seperti pengaruh lingkungan hidup yang menggoncang perasaan seperti ditinggalkan orang yang dicintainya yaitu orangtua,sanak saudara dll, dan penyebab
lain banyak menimbulkan batin. Untuk itu menjadi sebab kemunculan kesulitan mental, spiritual, yang menjadi sebab munculnya tekanan batin, maka dalam upaya
mengadakan bimbingan keagamaan menurut pendapat arifin dapat menggunakkan metode-metode sebagai berikut :
a. Metode Yang Dipusatkan Pada Keadaan Yang Dibimbing
Hal ini sering disebut non-direktif tidak mengarahkan. Dalam metode ini mempunyai dasar pandangan bahwa yang dibimbing adalah sebagai makhluk yang
bulat yang mempunyai kemampuan berkembang sendiri. Metode ini cocok untuk dipergunakan oleh pembimbing agama. Karena akan lebih memahami keadaan.
Orang yang dibimbing biasanya bersumber dari perasaan yang banyak menimbulkan perasaan cemas, konflik kejiwaan dan gangguan jiwa lainnya. Metode ini banyak
dalam pendekatan peroranagan dan menyesuaikan keadaan diri yang dibimbing.
31
b. Metode Group Guidance
Dengan menggunakan kelompok pembimbingan atau penyuluhan akan dapat mengembangkan sikap sosial dan sikap memahami peranan anak bimbing di dalam
lingkunganya. Menurut penglihatan orang lain dalam kelompok itu karena mendapatkan pandangan baru tentang dirinya dari orang lain serta hubunganya
31
Muzayin Arifin, Op. Cit., h. 44
dengan orang lain. Dengan metode ini dapat timbul kemungkinan diberikanya
group terapi
yang fokusnya berbeda dengan individu konseling. c.
Metode Pencerahan Metode ini dikenal oleh suwand wilner yang menggambarkan bimbingan
agama sebagai
training the loner,
yaitu bimbingan perlu membelokkan sudut pandang yang dibimbing yang di rasakan sebagai problem hidupnya kepada sumber
kekuatan konflik batin, mencerahkan konflik tersebut serta memberikan insight ke arah pengertian mengapa ia merasakan konflik batin. Dalam hal ini pembimbing
memberikan pandangan-pandangan baru tentang arti kehidupan yang sebenarnya dan mengarahkan untuk melupakan permasalahan yang dihadapi dengan memberikan
perhatian yang dibimbing pada kewajiban yang harus dilakukan dalam hidupnya.