1
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan zaman saat ini, terjadilah perubahan gaya hidup masyarakat menjadi lebih praktis. Aktivitas yang begitu padat dan kesibukan
membuat mereka mencari makanan yang praktis dan cepat dikonsumsi seperti “junk food”. Perubahan ini membuat masyarakat melupakan arti gaya hidup
sehat. Hal tersebut menimbulkan masalah kesehatan yang tidak dapat dihindari. Salah satunya adalah hipertensi. Hipertensi mempunyai angka prevalensi tertinggi
dari penyakit kardiovaskular di dunia WHO, 2012. Para peneliti telah mengembangkan berbagai macam obat, bahan-bahan
alamiah, serta jenis-jenis makanan di sekitar kita untuk menjadi penawar dari hipertensi Schaffer, 2012. Salah satu makanan yang baru-baru ini diteliti sebagai
penurun tekanan darah adalah cokelat Zubaida, Njike, Dutta, Ali, Katz, 2008. Cokelat merupakan salah satu makanan yang digemari masyarakat dunia dan
dianggap memberi efek menenangkan setelah mengkonsumsinya. Efek tersebut didapat baik dari wangi maupun kandungan dalam cokelat sendiri Health, 2012.
1.2 Identifikasi Masalah
Apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
1.3 Tujuan Penelitian
Ingin mengetahui apakah dark chocolate menurunkan tekanan darah.
2
1.4 Manfaat penelitian
Memberikan informasi manfaat dark chocolate dalam menurunkan tekanan darah.
1.5 Kerangka pemikiran
Dark chocolate mempunyai bahan dasar cacao yang memiliki antioksidan yaitu flavonoid, terutama procyanidins Zubaida, Njike, Dutta, Ali, Katz, 2008.
Procyanidin berperan dalam penurunan tekanan darah Taubert, Roesen, Lehmann, Jung, Schomig, 2007. Hal tersebut dikarenakan procyanidin
mempunyai efek langsung yang meningkatkan endothelial nitric oxide synthase eNOS. eNOS berperan dalam pembentukan nitric oxide NO. Sehingga kadar
eNOS yang meningkat dapat meningkatkan kadar NO. NO akan dikeluarkan dari sel endotel ke sel otot polos vaskuler sehingga cGMP cyclic guanosine
monophosphate intraselular meningkat. Hal ini mampu memberi efek relaksasi pada sel otot polos vaskular sehingga terjadi vasodilatasi pembuluh darah,
sehingga total peripheral resistance menurun yang akhirnya menurunkan tekanan darah Corti, Flammer, Hollenberg, Luscher, 2007.
Procyanidin juga mempunyai efek sebagai ACE inhibitor Angiotensin Converting Enzyme inhibitor. Di mana mengakibatkan penghambatan perubahan
angiotensin I menjadi angiotensin II secara lokal di endotel pembuluh darah ACE inhibitor, 2012; Persson, Persson, Hagg, Anderson, 2011.
3
Gambar 1.1 Bagan Kerangka Pemikiran
4
Berkurangnya produksi angiotensin II akan mengurangi kadar aldosteron dan ADH anti diuretik hormon yang mengakibatkan penurunan resistensi garam dan
air melalui pemblokan transport aktif natrium melalui dinding tubulus ginjal sehingga natrium dan cairan yang dikeluarkan tubuh menjadi banyak dan volume
cairan intravaskuler akan menurun. Hal ini menyebabkan venous return turun lalu stroke volume menurun dan penurunan cardiac output yang akan menurunkan
tekanan darah. Penurunan angiotensin II pun dapat mengakibatkan vasodilatasi sehingga Total Peripheral Resistance turun sehingga tekanan darah turun.
Procyanidin juga menyebabkan penghambatan degradasi bradikinin yang mempunyai efek vasodilatasi sehingga total peripheral resistance pun akan
menurun lalu tekanan darah menurun ACE inhibitor, 2012; Persson, Persson, Hagg, Anderson, 2011.
1.6 Hipotesis Penelitian