Tinjauan Sosial Ekonomi Tinjauan Pustaka

tinggi. Namun, hal ini tergantung dari jenis kopi itu sendiri. Tanaman kopi memerlukan musim kering maksimal 1,5 bulan sebelum masa berbunga lebat. Sedangkan masa kering sesudah berbunga lebat sebisa mungkin tidak melebihi 2 minggu. Sehubungan dengan keadaan hujan di musim kemarau, maka daerah-daerah membedakan antara daerah basah dan daerah kering Retnandari dan Tjokrowinoto, 1991.

2.1.2 Tinjauan Sosial Ekonomi

Turunnya produksi kopi arabika sepanjang tahun 2010 lalu hingga mencapai 40, membawa dampak besar pada harga. Karena pasokan yang minim, harga kopi melonjak drastis. Untuk kopi arabika asalan saja, harganya kini telah mencapai Rp 44.000 hingga Rp 46.000 per kg dan ini merupakan harga tertinggi sepanjang sejarah perkopian di Sumatera. Awal Desember 2010, harga kopi arabika biasa masih berkisar antara Rp 35.000 hingga Rp 36.000 per kg dengan harga ekspor US4,6 per kg. Peningkatan harga lokal ini menyebabkan harga ekspor semakin bertahan menguat pada level harga US5,5 sampai US6 per kg. Peningkatan harga lokal dan ekspor diperkirakan masih terus berlanjut mengingat penurunan produksi akan berlangsung hingga tahun ini. Kondisi itu tidak hanya terjadi di Indonesia, tetapi pada negara penghasil kopi lainnya seperti Brazil dan Vietnam Herman, 2008. Petani menggunakan sumber-sumber yang berbeda untuk mendapatkan pengetahuan dan informasi yang mereka perlukan untuk mengelola usahatani mereka dan pengetahuan baru itu dikembangkan tidak hanya oleh lembaga penelitian, tetapi juga oleh banyak pelaku yang berbeda. Untuk mengelola usahataninya dengan baik, petani memerlukan pengetahuan dan informasi mengenai berbagai topik seperti : hasil penemuan dari penelitian berbagai disiplin pengolahan usahatani dan teknologi produksi, pengalaman petani lain, situasi mutakhir dan perkembangan yang mungkin terjadi di pasaran input dan hasil-hasil produksi serta kebijakan pemerintah Rahardi, 1995. Di Indonesia, masa panen kopi jenis arabika mundur dari seharusnya mulai Oktober hingga Desember lalu. Namun, sampai sekarang masih sedikit lahan yang bisa dipanen. Mundurnya masa panen itu membuat kualitas kopi menurun ke grade rendah, terutama di daerah produksi Sumatera Utara. Meskipun begitu, importir mengalihkan permintaan khusus ke grade rendah karena menilai harga kopi arabika bertahan menguat itu terlalu tinggi sehingga mempengaruhi biaya produksi Herman, 2008. Salah satu faktor yang menyebabkan rendahnya pendapatan petani kopi arabika dalam usahatani kopi miliknya dikarenakan harga jual kopi di pasar relatif rendah yaitu Rp. 6667kg. Suyanto 2008 menyimpulkan bahwa faktor harga meruupakan faktor dominan yang akan mempengaruhi perluasan tanaman kopi di Indonesia. Dengan kata lain, perubahan harga direspon oleh petani dengan respon jangka panjang keputusan investasi.

2.2 Landasan Teori

Jaringan diartikan sebagai suatu saluran yang menghubungkan suatu subsistem dengan berbagai subsistem lainnya yang memiliki keterkaitan erat antar subsistem-subsistem itu sendiri. Menurut Arsyad dkk. 1985, yang dimaksud dengan agribisnis adalah “suatu kesatuan kegiatan usaha yang meliputi salah satu atau keseluruhan dari mata rantai produksi, pengolahan hasil dan pemasaran yang ada hubungannya dengan pertanian dalam arti yang luas. Yang dimaksud dengan ada hubungannya dengan pertanian dalam arti luas adalah kegiatan usaha yang menunjang kegiatan pertanian dan kegiatan usaha yang ditunjang oleh kegiatan pertanian”. Soekartawi, 2005. Agribisnis merupakan sektor perekonomian yang menghasilkan dan mendistribusikan masukan bagi pengusaha tani dan memasarkan, mengolah serta mendistribusikan produk usahatani kepada pemakai akhir. Agribisnis dalam arti sempit yaitu hanya merujuk pada

Dokumen yang terkait

Analisis Jaringan Agribisnis Kopi Arabika di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

3 59 64

Analisis Produktivitas Dan Umur Tanaman Terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika ( Studi Kasus: Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi)

16 75 101

Distribusi Pendapatan Dan Tingkat Kemiskinan Petani Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

1 48 116

Pengaruh Penjualan Kopi Arabika Dalam Bentuk Buah Panen (Cherry Red) Terhadap Ekonomi Petani Kopi Arabika Desa Tanjung Beringin Di Kabupaten Dairi

31 181 77

Evaluasi Kesesuaian Lahan Di Desa Rumah Pilpil, Kecamatan Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang Untuk Tanaman Jarak Pagar (Jatropha curcas L)

1 29 66

Analisis Jaringan Agribisnis Kopi Arabika di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

0 1 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Jaringan Agribisnis Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

0 1 14

BAB I PENDAHULUAN - Analisis Jaringan Agribisnis Kopi Arabika Di Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi

0 0 7

ANALISIS JARINGAN AGRIBISNIS KOPI ARABIKA DI DESA TANJUNG BERINGIN KECAMATAN SUMBUL KABUPATEN DAIRI

0 0 11

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN HIPOTESIS PENELITIAN - Analisis Produktivitas Dan Umur Tanaman Terhadap Pendapatan Petani Kopi Arabika ( Studi Kasus: Desa Tanjung Beringin Kecamatan Sumbul Kabupaten Dairi)

0 0 13