mengupayakan harga input yang rendah dan mengatur skala produksi yang efisien Simanjuntak, 2004.
2.3 Kerangka Pemikiran
Di dalam jaringan agribisnis para pelaku agribisnis melakukan proses atau fungsi pemasaran untuk menambah nilai bentuk sehingga akan mendapat nisbah margin. Jaringan agribisnis
meliputi proses-proses yang dilakukan para pelaku agribisnis dimana pelaku agribisnis tersebut yaitu produsen, middleman, lembaga pemasaran, KUD setempat, tengkulak dan
konsumen. Pada peredaran produk ke berbagai tempat proses distribusi hasil produk pertanian dilakukan
dari sentra-sentra produksi ke berbagai tempat yang merupakan tempat penampung atau penjualan sehingga membentuk jaringan pemasaran produk.
Pengelolaan usahatani kopi merupakan kemampuan petani bertindak sebagai penglola atau sebagai manajer dari usahataninya. Berusahatani merupakan suatu proses yang didalamnya
terdiri dari himpunan input produksi atau faktor produksi seperti lahan, modal, tenaga kerja dan sarana produksi lainnya yang mendukung kegiatan usahatani sehingga menghasilkan
output yang memuaskan. Dalam hal ini output merupakan hasil produksi yaitu kopi arabika biji merah gelondong dan biji putih biji kering.
Pemasaran produk pertanian cenderung sangat kompleks sehingga saluran distribusi produk lebih panjang dan mencakup lebih banyak perantara. Panjang pendeknya saluran pemasaran
suatu barang niaga ditandai dengan berapa banyaknya pedagang perantara yang dilalui oleh barang niaga tersebut mulai dari produsen hingga ke konsumen tingkat akhir.
Analisis pemasaran menurut fungsi pemasaran dapat dilakukan dengan cara menentukan dengan jelas fungsi-fungsi pemasaran dan menggolongkan tiap jenis biaya pemasaran dan
menentukan biaya persatuan pemasaran. Mata rantai tataniaga dimulai dari petani sebagai produsen yang menghasilkan biji
kopi arabika. Petani menjual biji kopi arabika kepada pedagang pengumpul di desa. Kemudian biji
kopi diolah melalui cara semi basah oleh pengumpul. Dari cara pengolahan ini dihasilkan kopi asalan ready yang siap disalurkan ke pedagang besar dengan kadar air 18 tanpa proses sortir.
Oleh pedagang besar, kopi ready disortir atau dipilih secara manual dan akan dijual ke eksportir untuk disalurkan ke luar negeri. Dalam tataniaga yang dilakukan eksportir, biasanya kopi yang
diperdagangkan dalam bentuk kopi ready dengan kadar air 12-13. Setiap lembaga tataniaga yang berperan dalam perjalanan rantai tataniaga tersebut, masing-masing melakukan fungsi-
fungsi tataniaga sehingga menyebabkan terdapatnya biaya tataniaga dimana semakin panjang rantainya, maka semakin tinggi biaya keseluruhan yang dikeluarkan sehingga semakin tinggi
pula harga yang dibayarkan konsumen. Jika biaya tataniaga dapat ditekan, maka efisiensi pemasaran dapat terjadi.
Harga produk terbentuk dari fungsi pemasaran yang dilakukan sehingga menimbulkan perbedaan harga di tingkat pengecer dan petani. Keadaan pasar dibentuk dengan melihat
posisi tawar petani terhadap pembeli sehingga dapat dilihat pasar produk pertanian cenderung ke arah monopsoni atau oligopsoni.
Skema Kerangka Pemikiran
Keterangan : : menyatakan hubungan
: menyatakan pengaruh Kegiatan
Pengadaan Input Produksi
Kegiatan Produksi
Kegiatan Pemasaran
Bibit, Pupuk, Pestisida serta Mesin dan Peralatan Pertanian
Konsumen Akhir
Pedagang Pengecer
Pedagang Besar
Pedagang Perantara
Pedagang Pengumpul
Petani Produsen
Margin Pemasaran
Harga Pasar Agribisnis
Tingkat Efisiensi
Tataniaga Kegiatan
Pengolahan
Perolehan Modal
Middleman Produk
Akhir
2.4 Hipotesis Penelitian