Pencitraan Diri Konsep Yang Digunakan 1 Gaya Hidup Konsumtif

Jadi konsep gaya hidup konsumtif yang dipakai dalam penelitian ini adalah Cara seseorang menampilkan identitas dirinya lewat penggunaan waktu, uang, dan barang yang lebih mengarah pada kesenangan dan penghargaan tanpa memperhatikan apa yang menjadi kebutuhan yang sebenarnya.

1.2 Pencitraan Diri

Citra adalah sesuatu yang tampak oleh indera, akan tetapi tidak memiliki eksistensi substansial Pilliang, 2004. Sedangkan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia citra diartikan sebagai gambaran, kesan yang dimiliki seseorang terhadap pribadi. Dalam kaitannya secara lebih spesifik citra tidak bisa dilepaskan dari keberadaan objek atau benda. Dalam pengertian keberadaan citra sangat tergantung pada keberadaan objek atau benda Pilliang, 2004 : 83. Diri merupakan refleksi dari citraan-citraan yang ditawarkan oleh media massa dan komoditi. Ontologis diri melebur kedalam citraan-citraan tersebut Pilliang, 2004 : 204. Blumer mendefinisikan diri dalam pengertian yang sangat sederhana “apa saja yang diketahui orang lain. Itu berarti hanya manusia yang dapat menjadikan tindakannya sendiri sebagai objek…ia bertindak terhadap dirinya dalam tindakannya terhadap orang lain atas dasar pemikiran dia menjadi objek bagi dirinya sendiri “ Ritzer dan Goodman, 2004:295. Citraan dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia diartikan sebagai cara atau proses membentuk citra mental pribadi atau gambaran pribadi. A.B Susanto mengartikan citra diri self image sebagai bagaimana seseorang memandang dirinya sendiri. Atau sebagai bagaimana persepsi orang lain terhadap seseorang atau diri kita. Dari situ akan terbentuk suatu cara atau perilaku tertentu , terutama berkaitan dengan bagaimana ia membentuk image atau kesan di mata orang lain A.B Susanto,2001:5. Sebuah citra diri terbentuk melalui suatu proses komunikasi, salah satu bentuknya adalah simbol-simbol. Seperti apa yang dikatakan oleh A.B Susanto bahwa kepemilikan simbol diharapkan menimbulkan respek orang lain untuk mendukung citra diri yang ingin ditampilkan. Tujuan dari pemakaian simbol- simbol adalah memproyeksikan citra diri seseorang. Dan simbol-simbol tersebut merupakan pernak-pernik dari pembentukan citra A.B Susanto,2001:10. Pada dasarnya seseorang membangun sebuah citra dirinya dimaksudkan untuk mendapatkan perhatian ataupun penghargaan dari orang lain untuk itu seseorang memperbanyak simbol-simbol pada dirinya. Simbol-simbol tersebut bisa berupa produk-produk modernitas. Dari mengkonsumsi dan menggunakan produk-produk modernitas, citra seseorang dapat terbentuk. Dalam pemakaian produk-produk modernitas tersebut juga tidak terlepas dari iklan di media massa, seperti apa yang dikatakan Chaney 1996 bahwa iklan menanamkan secara halus subtle arti pentingnya citra diri untuk tampil di muka publik. Jadi pencitraan diri merupakan cara seseorang membentuk kesan dan gambaran mengenai dirinya dari orang lain berdasarkan objek atau benda yang ia gunakan.

1.3 Pelajar pengguna handphone