Deskripsi Kondisi Awal Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

xcvii dosen. Langkah pembelajaran belum sistematis dan metode pembelajaran kurang bervariasi, serta belum maksimalnya pengelolaan kelas dan pelaksanaan metode diskusi yang inovatif.

C. Deskripsi Kondisi Awal Motivasi Belajar dan Kemampuan Berpikir Kritis

Mata Kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II Mahasiswa Semester II Akper Rustida Banyuwangi Analisis Pencarian fakta dilakukan dengan dialog terbuka dan penyebaran angket dengan subyek pembelajaran dan pengamatan untuk mengkaji motivasi belajar serta observasi dalam kegiatan pembelajaran untuk mengetahui kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada pertemuan – pertemuan sebelumnya. Selain itu menganalisis motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa sebelum dilakukan tindakan yaitu diawal semester genap hingga pada pokok bahasan sebelum membuat pengkajian Kebutuhan dasar Manusia dengan gangguan eliminasi Data dari beberapa hasil dialog dengan mahasiswa dan dosen ternyata memperkuat dugaan terdapat permasalahan dalam pembelajaran pada Kebutuhan Dasar manusia II saat ini, yaitu mahasiswa merasa kurang tertarik dengan materi yang disampaikan dan mahasiswa merasa kesulitan dalam membangun, mengkontruksi pemahaman konsep teori – teori kebutuhan dasar manusia secara kontekstual karena selama ini mahasiswa terbangun dengan metode ceramah dan xcviii diskusi kelompok dengan jumlah yang besar yang peran dosen masih sangat dominan, walaupun sebenarnya sebagaian konsep yang dipelajari sangat melekat dengan kehidupanya serta didukung fasilitas institusi Akper Rustida Banyuwangi mempunyai laboratorium klinik Rumah sakit sendiri sehingga mahasiswa bisa melaksanakan pembelajaran pratek klinik secara langsung setelah mendapatkan teori sehingga dampak akhir dari penurunan motivasi ini adalah kurang adanya inisiatif atau kemampuan berpikir kritis mahasiswa dalam menangapi materi yang disampaikan dari dosen. Mahasiswa yang bernama Fathur Rohman dalam kesempatan berdialog mengatakan bahwa …… mata kuliah kebutuhan dasar manusia II menurut saya tidak menarik dikarenakan metode pengajaran ceramah dan diskusi dengan kelompok besar yang aktif mengerjakan dan diskusi hanya mahasiswa tertentu saja sehingga membuat suasana membosankan dan materi kebutuhan dasar manusia II sangat banyak yaitu 5 sks, saya merasa kesulitan dalam belajar terutama dalam menaganalisa kasus dan pernah saya berusaha membaca buku literatur tetapi kadang kenyataanya tidak sama dengan yang saya temui di lahan pratek Rumah sakit sehingga menurut saya perlu sekali sering diadakan latihan mengerjakan kasus dan Sebagian besar dosen pengampu mata ajar kebutuhan dasar manusia II menyampaikan bahwa “……..mahasiswa banyak yang pasif dan kurang mampu berpikir kritis dalam kegiatan pembelajaran terlihat jika dosen memberikan xcix pertanyaan dan banyak mahasiswa yang hanya diam dan menjawab sepintas saja. Pernyataan ini menunjukkan bahwa pembelajaran kebutuhan dasar manusia II yang dilaksanakan selama ini kurang inovatif untuk mengaktifkan mahasiswa dalam proses pembelajaran. Peran dosen masih sangat dominan yang seharusnya menjadi tutor fasilitator . Fakta yang memperkuat dugaan masalah pada motivasi belajar mahasiswa , kemampuan berpikir kritis dan aktivitas mahasiswa dalam pembelajaran dari hasi observasi awal an penyebaran angket sebelum dilakukan tindakan secara keseluruhan disajikan dalam Tabel 4.1 Tabel 4.1 Motivasi belajar dan kemampuan berpikir kritis mahasiswa pada mata kuliah Kebutuhan Dasar Manusia II sebelum PTK No Indikator Nilai sebelum Tindakan Nilai Indikator Pencapaian 1 Motivasi Belajar a. Nilai rerata: 65 b. Ketuntasan Klasikal: 55 a..Nilai rerata : ≥ 70 b..Ketuntasan Klasikal: ≥75 2 Kemampuan berpikir kritis mahasiswa a..Nilai rerata : 6 b..Ketuntasan Klasikal: 45 a..Nilai rerata : ≥ 15 b..Ketuntasan Klasikal: ≥75 3 Aktivitas mahasiswa dalam Pembelajaran a..Nilai rerata : 59 b..Ketuntasan Klasikal: 55 a..Nilai rerata : ≥ 70 b..Ketuntasan Klasikal: ≥75 Tabel diatas dapat diketahui bahwa pencapaian motivasi belajar, kemampuan berpikir kritis mahasiswa semester II A Akademi Keperawatan Rustida Banyuwangi masih rendah, yaitu rerata nilai hasil motivasi belajar mahasiswa ≤ 70 dan kemampuan berpikir kritis masih ≤ 15 dan skor rerata aktivitas mahasiswa yang relevan dengan pembelajaran masih ≤ 70, diduga disebabkan metode dan media pembelajaran yang tidak menarik dan membosankan sehingga dampak proses kegiatan pembelajaran selama ini juga belum ada peningkatan yang c signifikan ditunjukkan dari gejala awal sebelum tindakan, setiap proses pembelajaran Kebutuhan Dasar Manusia II mahasiswa cenderung pasif, kurang konsentrasi dan diam .

D. Pelaksanaan Penelitian