commit to user Panjang daun sekitar 31-84 cm dan lebar 10-18 cm, berwarna hijau tua
atau  cokelat  keunguan  dengan  garis-garis  cokelat  di  bagian  tulang  daunnya dan  pada  bagian  ibu  tulang  daun  bagian  tengah  daun  berwarna  ungu.
Sedangkan panjang tangkai termasuk helaian daun sekitar 43-80 cm. Pada sisi kiri  dan  kanan  tulang  daun  terdapat  semacam  pita  memanjang  berwarna
merah keunguan, pertulangan daun menyirip berwarna hijau, daun pelindung banyak,  yang  panjangnya  melebihi  atau  sebanding  dengan  mahkota  bunga
dan  berbentuk  corong,  pelepah  daunnya  saling  menutupi  membentuk  batang Mursito, 2002.
Menurut Kartasapoetra, 2006 uraian makroskopik rimpang temu lawak adalah sebagai berikut :
1. kepingan  akar  tinggal  ini  berbentuk  bulat  atau  jorong,  bersifat  keras  dan
rapuh, bergaris tengah ± 6 cm dan tebalnya sekitar 2-5 cm, 2.
agak  berkerut-kerut,  berwarna  cokelat  kekuningan,  keadaannya  rata, sedikit melengkung.
B. Syarat Tumbuh
Temu  lawak  merupakan  tanaman  obat  berupa  tumbuhan  rumpun  atau terna tahunan perennial. Tanaman ini mempunyai daya adaptasi yang cukup
luas  di  daerah  tropis  dengan  habitat  yang  ternaung  seperti  hutan    padang rumput,  dan  semak  belukar.  Tempat  tumbuhnya  sangat  mempengaruhi
terhadap kualitas dari rimpang temu lawak yang dihasilkan. Bila temu lawak ditanam  di  dataran  rendah  maka  patinya  lebih  tinggi  dibanding  di  dataran
tinggi, sedangkan temu lawak  yang ditanam di daerah dataran tinggi minyak atsirinya lebih besar dibanding di dataran rendah Tjitrosoepomo, 2005.
Keberhasilan  budidaya  temu  lawak  sangat  didukung  oleh  tempat tumbuh  yang  sesuai.  Untuk  mengembangkannya  diperlukan  pengetahuan
mengenai  lingkungan  yang  cocok  sehingga  upaya  tersebut  berhasil.  Syara tumbuh  temu  lawak
Curcuma  xanthorriza
Roxb.  dalam  pertumbuhan  dan perkembangannya adalah sebagai berikut :
commit to user 1.
Iklim a.
Secara  alami  temu  lawak  tumbuh  dengan  baik  di  lahan-lahan  yang teduh  dan  terlindung  dari  teriknya  sinar  matahari.  Di  habitat  alami
rumpun  tanaman  ini  tumbuh  subur  di  bawah  naungan  pohon  bambu atau  jati.  Namun  demikian  temu  lawak  juga  dapat  dengan  mudah
ditemukan  di  tempat  yang  terik  seperti  tanah  tegalan.  Secara  umum tanaman ini memiliki daya adaptasi yang tinggi terhadap berbagai cuaca
di daerah beriklim tropis. b.
Suhu udara yang baik untuk budidaya tanaman ini antara 19-30
°
C c.
Tanaman  ini  memerlukan  curah  hujan  tahunan  antara  1.000-4.000 mmtahun Rukmana, 1995.
2. Jenis Tanah
Temu  lawak  dapat  tumbuh  pada  berbagai  tipe  atau  jenis  tanah. Secara  alami  tanaman  ini  tumbuh  pada  tanah  ringan,  berkapur,  agak
berpasir,  sampai  liat  keras.  Untuk  menghasilkan  produksi  rimpang  yang maksimal,  temu  lawak  membutuhkan  tanah  yang  subur,  gembur,  banyak
mengandung  bahan  organic,  tidak  mudah  becek  dan  pengairannya  teratur Rukmana, 1995.
Jenis tanah yang paling ideal untuk penanaman temu lawak adalah tanah  liat  berpasir.  Meskipun  demikian,  tanah-  tanah  yang  bertekstur  liat
dapat  dipilih  untuk  lokasi  kebun  temu  lawak,  asalkan  didukung  oleh tingkat pengolahan  yang baik, terutama penambahan pasir dan pemberian
pupuk organik Rukmana, 1995.
C. Budidaya