Pasca Panen Khasiat dan Pemanfaatan Kandungan Kimia

commit to user selepas panen. Cendawan Fusarium sp. yang sering menyerang tanaman temu- temuan adalah F. oxysporum Schlectht .f.sp. Zingiberi trujillo penyebab busuk akar rimpang. Gejala serangan penyakit ini adalah mula- mula daun bawah menguning, kemudian menjadi layu, pucuk tanaman mengering, dan tanaman akhirnya mati. Akar rimpang yang diserang menjadi keriput dan berwarna agak kehitam- hitaman , serta bila dipotong bagian dalam rimpang berwarna agak gelap dan membusukRukmana, 1995. Upaya pengendalian penyakit busuk rimpang oleh cendawan jamur antara lain menggunakan bibit yang benar- benar sehat, perbaikan drainase tanah, mencabut tanaman yang sakit agar tidak menjadi sumber infeksi bagi tanaman lainnya, dan melakukan pergiliran rotasi tanaman yang bukan family Zingiberaceae. Jika dianggap perlu dapat dilakukan penyemprotan fungisida yang efektif seperti Dimazeb 80 WP atau Dithane M-45 80WP pada konsentrasi 0,1- 0,2 Rukmana, 1995. 5. Pemanenan Temu lawak dapat dipanen setelah berusia 8-12 bulan, yang daunnya telah menguning dan kelihatan hampir mati. Temu lawak tidak terlalu rewel dengan kondisi lahan, lahan yang sudah sering dimanfaatkan sehingga kondisi unsur haranya sudah amat berkurang pun masih baik untuk ditanami temu lawak Muhlisah, 1999.

D. Pasca Panen

Selain dijual dalam bentuk segar, temu lawak diperdagangkan berupa simplisia. Cara membuat simplisia yang dalam dunia perdagangan disebut Curcumae xanhorrize rhizome amat sederhana. Rimpang temu lawak mula – mula dicuci sampai bersih, lalu diiris-iris. Taruh dalam wadah, seperti nampan atau tikar . Lakukan pengeringan secara tidak langsung. Caranya commit to user dijemur diteritisan rumah atau tempat lain yang agak teduh. Pengeringan dapat juga menggunakan oven pengering. Dengan demikian, kadar minyak atsiri simplisia tidak kurang dari 6 vb Muhlisah, 1999.

E. Khasiat dan Pemanfaatan

Temu lawak mempunyai khasiat laktagoga perangsang air susu, kolagoga perangsang empedu, antiinflamisasi, tonikum obat kuat, dan deuretik peluruh kencing. Aktivitas kolagoga perangsang empedu rimpang temu lawak ditandai dengan meningkatnya produksi dan sekresi empedu dilakukan oleh fraksi kurkuminoid. Dengan meningkatnya pengeluaran cairan empedu maka partikel padat dalam kandung empedu berkurang. Hal ini akan mengurangi kolik empedu, perut kembung, dan menurunkan kadar kolesterol yang tinggi Dalimartha, 2006. Temu lawak mengandung zat gizi antara lain karbohidrat, protein, dan lemak serta zat serat juga kalium K, natrium N, magnesium Mg, zat besi Fe, mangan Mn dan kadnium Cd Sampurno, 2004.

F. Kandungan Kimia

Senyawa aktif utama yang terkandung dalam rimpang temu lawak tersebut adalah kurkumin. Kurkumin merupakan suatu diferuloylmethane yang ada dalam ekstrak temu lawak dan menjadi sumber warna kuning pada temu lawak Aggarwal et al ., 2005 Bagian yang digunakan adalah rimpang akar Dalimartha, 2006. Komponen utama kandungan zat yang terdapat dalam rimpang temu lawak adalah zat kuning yang di sebut “kurkumin”, protein, pati, dan minyak atsiri Rukmana, 1995. Dua komponen utama temu lawak yang diketahui mempunyai kegunaan biologis dengan spektrum luas adalah fraksi zat warna kuning curcuminoid 1-2 dan fraksi minyak atsiri 5 Nanik et al , 2002. commit to user Temu lawak Mengandung zat kurkumin dan minyak atsiri yang dapat menghambat pertumbuhan organism terutama jamur dan bakteri, karena sifat inilah maka dapat dipakai bahan pengawet benih Kusnaedi, 1999. commit to user

III. TATA LAKSANA PELAKSANAAN