81   Letakkan hook and point gauge di hulu saluran, lalu atur titik nol terhadap
dasar saluran.   Hidupkan pompa.
  Atur  bukaan  pada  tuas  pompa,  untuk  menentukan  variabel  kecepatan aliran air pada saluran.
  Masukkan  sedimen  berupa  tanah  merah  seberat  40  kg.  Lalu  sedimen disebar di daerah pengamatan sepanjang 1 meter dan sejauh 1.5 meter dari
pintu air otomatis.   Pengamatan konstan air, lalu hitung tinggi muka air di hulu
.   Area pengamatan adalah dua kali panjang pintu. Artinya sepanjang 80 cm
dari pintu.   Pengamatan dilakukan selama 2 jam disetiap variabel kecepatannya.
  Ukur  tebal  sedimen  yang  tertahan  di  pintu dan  di
hilir menggunakan  hook  and  point  gauge.  Adapun  cara  menghitung
tinggi  air  di  hilir  dengan  cara  menggenangkannya  menggunakan  jaring tipis.
  Catat data yang diperoleh dari percobaan.   Lakukan  ulang  praktikum  dalam  bentuk  variabel  yang  lain  sesuai
penelitian.
4.2.2  Hasil Laboratory Test
Hasil  diperoleh  setelah  melaksanakan  kegiatan  praktikum  selama  kurang  lebih satu  bulan  dari  tanggal  10  juli  2016  sampai  29  agustus  2016.  Dilaksanakan  di
Laboratorium  Hidraulika  Universitas  Sumatera  Utara.  Bentuk  form  yang  dipakai untuk mendapatkan data dapat dilihat dibawah ini :
Universitas Sumatera Utara
82   Percobaan I  Menggunakan Bangunan Tipe I dengan penambahan tekanan
maksimum 20 psi
Tabel 4.1 Hasil Percobaan I
Tebal hp Tebal hi mm
mm 1
343.35 20
281 0.4
0.0025 0.0008
2 343.35
20 279
0.35 0.0035
0.001 3
343.35 20
276 0.3
0.004 0.0014
4 343.35
20 272
0.25 0.005
0.0018 5
343.35 20
269 0.2
0.006 0.0022
6 343.35
20 266
0.15 0.0072
0.0026 7
343.35 20
263 0.1
0.0082 0.003
8 343.35
20 260
0.05 0.0094
0.0032 Percobaan
W pintu N
Pressure psi
hu mm Vu mm
Sumber; Hasil Laboratory Test
  Percobaan II  Menggunakan Bangunan Tipe I dengan  tekanan minimum 0 psi
Tabel 4.2 Hasil Percobaan II
Tebal hp Tebal hi mm
mm 1
343.35 270
0.4 0.0035
0.0009 2
343.35 267
0.35 0.0045
0.0012 3
343.35 263.5
0.3 0.005
0.0015 4
343.35 260
0.25 0.0065
0.0019 5
343.35 257
0.2 0.0075
0.0024 6
343.35 255.5
0.15 0.0085
0.0028 7
343.35 253
0.1 0.0095
0.0032 8
343.35 250
0.05 0.012
0.0035 Percobaan
W pintu N
Pressure psi
hu mm Vu mm
Sumber; Hasil Laboratory Test
Universitas Sumatera Utara
83   Percobaan  III    Menggunakan  Bangunan  Tipe  II  dengan  penambahan
tekanan maksimum 20 psi
Tabel 4.3 Hasil Percobaan III
hi mm 1
343,35 20
279 0,4
2,35317E-07 0,003
0,0003 2
343,35 20
277 0,35
5,13588E-07 0,0042 0,0007
3 343,35
20 275,5
0,3 7,02654E-07 0,0048
0,001 4
343,35 20
274 0,25
1,09934E-06 0,0058 0,0012
5 343,35
20 271
0,2 1,55026E-06 0,0067
0,0015 6
343,35 20
268 0,15
2,23194E-06 0,0078 0,0017
7 343,35
20 266
0,1 3,50127E-06 0,0094
0,002 8
343,35 20
263 0,05
6,34022E-06 0,01
0,0025 tebal sediment
hp mm Perco
baan W pintu
N Pressure
psi hu mm Vu mm
Sumber; Hasil Laboratory Test
  Percobaan  IV    Menggunakan  Bangunan  Tipe  II  dengan    tekanan minimum 0 psi
Tabel 4.4 Hasil Percobaan IV
hi mm 1
343,35 270
0,4 6,03724E-07 0,0045
0,0005 2
343,35 267
0,35 9,27967E-07 0,0054
0,0008 3
343,35 265,5
0,3 1,44201E-06 0,0065
0,0011 4
343,35 264
0,25 1,72152E-06
0,007 0,0013
5 343,35
260 0,2
2,09686E-06 0,0076 0,0017
6 343,35
258 0,15
2,98502E-06 0,0088 0,0022
7 343,35
256 0,1
3,77816E-06 0,0097 0,0028
8 343,35
253 0,05
1,09532E-05 0,015
0,0032 tebal sediment
hp mm Perco
baan W pintu
N Pressure
psi hu mm
Vu mm
Sumber; Hasil Laboratory Test
Universitas Sumatera Utara
84
Universitas Sumatera Utara
85
4.2.3  Analisis Data 4.2.3.a Tabel Hasil Perhitungan