sebuah sebuah pixel didalam citra merupakan intensitas rata-rata dari suatu area yang melingkupinya.
2. Kontras Contrast
Kontras Contrast menyatakan sebaran tingkatan terang dan gelap dalam sebuah citra. Pada citra yang baik, komposisi citra gelap dan terang tersebar
secara merata. 3.
Kontur Contour Kontur Contour adalah keadaan yang ditimbulkan oleh perubahan intensitas
pada pixel-pixel yang bertetangga. Karena adanya perubahan intensitas inilah mata mampu mendeteksi tepi-tepi objek di dalam citra.
4. Warna
Warna sebagai persepsi yang ditangkap sistem visual terhadap panjang gelombang cahaya yang dipantulkan oleh objek.
5. Bentuk Shape
Bentuk Shape adalah properti intrinsik objek tiga dimensi, dengan pengertian bahwa bentuk merupakan properti intrinsik objek utama untuk
sistem visual manusia. 6.
Tekstur Texture Tekstur Texture dicirikan sebagai distribusi spasial dari derajat keabuan
didalam sekumpulan pixel-pixel yang bertetangga. Tekstur adalah sifat-sifat atau karakteristik yang dimiliki oleh suatu daerah yang cukup besar sehingga
secara alami sifat-sifat tadi dapat berulang dalam daerah tersebut.
2.3 Jenis-jenis Citra Digital
Ada banyak cara untuk menyimpan citra. Cara penyimpanan menentukan jenis citra digital yang dibentuk, dimana suatu citra tersusun atas pixel
– pixel. Suatu pixel memiliki nilai dalam rentang tertentu, mulai dari nilai minimum sampai nilai maksimum.
Jangkauan yang digunakan berbeda-beda tergantung dari jenis warnanya. Namun secara umum jangkauannya adalah 0
– 255, citra dengan penggambaran seperti ini digolongkan ke dalam citra integer. Beberapa jenis citra digital yang sering digunakan berdasarkan
nilai pixel-nya adalah citra warna, citra biner dan citra grayscale Sutoyo, at. all, 2009.
Universitas Sumatera Utara
2.3.1 Citra Biner Monokrom
Citra biner adalah citra dengan setiap pixel hanya dinyatakan dengan sebuah nilai dari dua kemungkinan yaitu nilai 0 dan 1. Nilai 0 menyatakan warna hitam dan 1
menyatakan warna putih. Citra jenis ini banyak dipakai dalam pemrosesan citra, misalnya untuk kepentingan memperoleh tepi bentuk suatu objek. Dibutuhkan 1 bit di memori
untuk menyimpan kedua warna ini Kadir dan Susanto, 2013. Gradasi warna :
Salah satu contoh gambar dari citra biner dapat dilihat pada Gambar 2.2
Gambar 2.2 Contoh Citra Biner
Dibutuhkan satu bit untuk menyimpan kedua warna ini. Setiap pixel pada citra bernilai 0 untuk warna hitam dan 1 untuk warna putih Fadila, 2014.
2.3.2 Citra Grayscale Skala Keabuan
Citra grayscale menggunakan warna tingkatan keabuan. Warna abu-abu merupakan satu- satunya warna pada ruang RGB dengan komponen merah, hijau, dan biru yang
mempunyai nilai intensitas yang sama. Citra grayscale memiliki kedalaman warna 8 bit 256 kombinasi warna keabuan Prasetyo, 2011.
1
Universitas Sumatera Utara
Banyaknya warna yang ada tergantung pada jumlah bit yang disediakan di memori untuk menampung kebutuhan warna ini Sutoyo, at. all, 2009.
Citra 2 bit mewakili 4 warna dengan gradasi warna berikut: 1
2 3
Citra 3 bit mewakili 8 warna dengan gradasi warna berikut: 1
2 3
4 5
6 7
Contoh salah satu gambar dari citra grayscale dapat dilihat pada Gambar 2.3.
Gambar 2.3. Contoh Citra Grayscale
2.3.3 Citra Berwarna True Color
Citra berwarna, atau biasa dinamakan citra RGB, merupakan jenis citra yang menyajikan warna dalam bentuk komponen R merah, G hijau, B biru. Setiap komponen warna
menggunakan penyimpanan 8 bit = 1 byte, yang berarti setiap warna mempunyai gradasi sebanyak 255. Dengan demikian, kemungkinan warna yang dapat disajikan mencapai 255
x 255 x 255 atau 16.581.375. Itulah sebabnya format ini dinamakan true color karena mempunyai jumlah warna yang cukup besar sehingga bisa dikatakan hampir mencakup
semua warna di alam Kadir dan Susanto, 2013 . Penyimpanan citra true color di dalam memori berbeda dengan citra grayscale.
Setiap pixel dari citra grayscale 256 gradasi warna di awali oleh 1 byte. Sedangkan 1
Universitas Sumatera Utara
pixel citra true color diwakili oleh 3 byte, dinamakan masing – masing byte
mempresentasikan warna merah Red, hijau Green, biru Blue Fadilah,2014. Tabel 1. menunjukkan contoh warna dan nilai R, G dan B.
Tabel 2.1. Warna dan Nilai Penyusun Warna
Warna R
G B
Merah 255
Hijau 255
Biru 255
Hitam Putih
255 255
255 Kuning
255 255
Contoh salah satu gambar dari citra RGB dapat dilihat pada Gambar 2.4.
Gambar 2.4.Contoh Citra berwarna RGB
2.4 Format File Citra Digital