Saran KESIMPULAN DAN SARAN

3. Berdasarkan jenis noise dan proses reduksi dengan Harmonic Mean Filter, a. Gaussian Noise, proses segmentasi dengan Fuzzy C Means Clustering bekerja lebih baik pada citra hasil reduksi citra filtering daripada citra noise. Hal ini dapat dilihat dari nilai MSE pada citra filtering lebih kecil daripada nilai MSE pada citra noise, dan nilai PSNR pada citra filtering lebih besar daripada nilai PSNR pada citra noise. b. Uniform Noise, proses segmentasi dengan Fuzzy C Means Clustering bekerja lebih baik pada citra noise daripada citra hasil reduksi citra filtering. Hal ini dapat dilihat dari nilai MSE pada citra noise lebih kecil daripada nilai MSE pada citra filtering, dan nilai PSNR pada citra noise lebih besar daripada nilai PSNR pada citra filtering.

5.2 Saran

Berikut ini adalah beberapa saran yang dapat digunakan untuk tahap pengembangan sistem ini kedepannya, antara lain: 1. Sistem ini dapat dikembangkan dengan menambah pengujian jenis format citra digital lain seperti .gif, .tiff, .jpg dan .jpeg. 2. Sistem ini menggunanakan Gaussian Noise dan Unifrom Noise , sehingga untuk pengembangan sistem selanjutnya dapat menambahkan jenis noise lain yaitu seperti, Exponential Noise, Rayleigh Noise, dan lain-lain. 3. Sistem ini menggunakan Harmonic Mean Filter untuk mereduksi noise, selanjutnya dapat dilakukan penelitian dengan menggunakan algoritma filtering lainnya seperti HighLow-Pass Spatial filtering, Contraharmonic Mean filter, Arithmetic Mean Filter dan lain-lain sebagai reduksi noise sebelum proses segmentasi citra. 4. Sistem ini menggunakan Fuzzy C Means Clustering sebagai algoritma untuk melakukan segmentasi citra. Pada penelitian selanjutnya dapat digunakan algoritma segmentasi berbasis region lainya yaitu Region Splitting and Merging, Region Growing, dan lain-lain. Universitas Sumatera Utara BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Citra Menurut arti secara harfiah, citra image adalah gambar pada bidang dua dimensi. Ditinjau dari sudut pandang matematis, citra merupakan fungsi menerus continue dari intensitas cahaya pada bidang dua dimensi. Sumber cahaya menerangi objek, objek memantulkan kembali sebagian dari berkas cahaya tersebut. Pantulan cahaya ini ditangkap oleh oleh alat-alat optik, seperti mata pada manusia, kamera, pemindai scanner, dan lain-lain sehingga bayangan objek dalam bentuk citra dapat terekam. Citra sebagai keluaran dari suatu sistem perekaman data dapat bersifat : a. Optik berupa foto, b. Analog berupa sinyal video seperti gambar pada monitor televisi, c. Digital yang dapat langsung disimpan pada suatu pita magnetik. Citra dapat dikelompokkan menjadi dua bagian yaitu citra diam still images dan citra bergerak moving images. Citra diam adalah citra tunggal yang tidak bergerak. Sedang citra bergerak adalah rangkaian citra diam yang ditampilkan secara beruntun sekuensial sehingga memberi kesan pada mata sebagai gambar yang bergerak. Setiap citra didalam rangkaian itu disebut frame. Gambar-gambar yang tampak pada film layar lebar atau televisi pada hakekatnya terdiri dari ratusan sampai ribuan frame Sitorus, at. all, 2006.

2.2 Citra Digital