Koefisien Korelasi Pengaruh Retribusi Daerah dan Ekspor Barang Konsumsi terhadap Penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara

besar variasi dari variabel terikat dapat diterangkan oleh variabel bebas , atau dengan kata lain seberapa besar memberikan kontribusi terhadap . Jika koefisien sama dengan 0 = 0, berarti variasi dari tidak dapat diterangkan oleh . Dan bila = 1, maka semua titik pengamatan berada tepat pada garis regresi. Dengan demikian baik atau buruknya suatu persamaan regresi ditentukan oleh -nya. ditentukan oleh rumus: 2.12

2.8 Koefisien Korelasi

Analisis korelasi adalah alat statistik yang dapat digunakan untuk mengetahui adanya derajat hubungan linier antara satu variabel dengan variabel lain. Jika antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya mempunyai hubungan, maka variabel yang satu akan berubah akibat perubahan-perubahan dari variabel lainnya. Besarnya hubungan antara variabel yang satu dengan variabel yag lain dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan “ ” yang besarnya adalah akar koefisien determinasi. Atau secara matematis dapat ditulis sebagai berikut: 2.13 Koefisien korelasi r dapat digunakan untuk: 1. Mengetahui keeratan hubungan korelasi linier antara dua variabel. 2. Mengetahui arah hubungan antara dua variabel. Dua variabel dikatakan berkorelasi apabila perubahan dalam satu variabel diikuti oleh perubahan variabel lain, baik yang searah maupun tidak. Hubungan antara variabel dapat dikelompokkan menjadi tiga jenis: 1. Korelasi Positif Terjadinya korelasi positif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang sama berbanding lurus. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti peningkatan variabel lainnya. 2. Korelasi Negatif Universitas Sumatera Utara Terjadinya korelasi negatif apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang berlawanan berbanding terbalik. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, maka akan diikuti penurunan variabel lainnya. 3. Korelasi Nihil Terjadinya korelasi nihil apabila perubahan antara variabel yang satu diikuti oleh variabel lainnya dengan arah yang tidak teratur acak. Artinya apabila variabel yang satu meningkat, kadang diikuti dengan peningkatan pada variabel lain dan kadang diikuti dengan penurunan pada variabel lain. Berdasarkan hubungan antar variabel yang satu dengan variabel lainnya dinyatakan dengan koefisien korelasi yang disimbolkan dengan . Besarnya korelasi berkisar antara . Untuk mencari korelasi antara variabel dengan dapat dirumuskan sebagai berikut: 2.14 keterangan: = Koefisien korelasi antara dan = Variabel bebas = Variabel terikat Nilai koefisien korelasi adalah . Jika dua variabel berkorelasi negatif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati -1, jika dua variabel tidak berkorelasi maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 0, sedangkan jika dua variabel berkorelasi positif maka nilai koefisien korelasinya akan mendekati 1. Untuk lebih mengetahui seberapa jauh derajat antara variabel-variabel tersebut, dapat dilihat dalam Tabel 2.2. Tabel 2.2 Interpretasi Koefisien Korelasi Nilai Interpretasi Tidak berkorelasi Universitas Sumatera Utara 0,01 – 0,20 Sangat rendah 0,21 – 0,40 Rendah 0,41 – 0,60 Agak rendah 0,61 – 0,80 Cukup 0,81 – 0,99 Tinggi 1 Sangat tinggi BAB 3 PENGOLAHAN DATA

3.1 Data dan Pembahasan