0,01 – 0,20
Sangat rendah 0,21
– 0,40 Rendah
0,41 – 0,60
Agak rendah 0,61
– 0,80 Cukup
0,81 – 0,99
Tinggi 1
Sangat tinggi
BAB 3 PENGOLAHAN DATA
3.1 Data dan Pembahasan
Data merupakan alat yang digunakan untuk mengambil suatu keputusan dalam memecahkan suatu persoalan. Penulis mengambil data dari Badan Pusat Statistika
dengan data yang dikumpulkan yaitu retribusi daerah, dan ekspor barang konsumsi terhadap penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dari tahun 2001 sampai tahun
2013. Adapun datanya seperti pada Tabel 3.1 berikut:
Tabel 3.1 Data Retribusi Daerah, Ekspor Barang Konsumsi dan Penerimaan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara Tahun 2001-2013
Tahun Penerimaan Pemerintah
Rp Retribusi Daerah
Rp Ekspor Barang
Konsumsi Ton 2001
1.066.803.843 15.448.298
1.611.907 2002
1.179.912.701 7.127.396
1.598.623 2003
1.571.972.617 16.928.483
1.282.394 2004
1.882.698.582 23.756.055
2.018.135 2005
1.742.474.554 19.101.900
2.054.518 2006
2.517.402.983 11.714.728
2.083.985 2007
2.975.150.652 13.611.811
1.887.940 2008
3.620.112.147 29.409.174
2.099.781 2009
3.823.149.652 29.456.736
1.964.783 2010
4.232.169.601 35.813.385
1.913.848 2011
5.363.366.624 31.297.594
2.058.333 2012
7.922.705.446 33.494.628
2.155.546
Universitas Sumatera Utara
BAB 1 PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kebutuhan masyarakat yang meningkat mendorong pemerintah daerah untuk mengupayakan peningkatan penerimaan daerah dengan memberi perhatian kepada
perkembangan Pendapatan Asli Daerah PAD. Sumber-sumber Pendapatan Asli Daerah PAD adalah hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, dan hasil pengolahan kekayaan
daerah yang sah. Komponen tersebut secara penuh dapat digunakan oleh daerah sesuai dengan kebutuhan dan prioritas daerah.
Pendapatan asli Daerah PAD merupakan sumber dana terbesar Penerimaan Daerah Provinsi Sumatera Utara pada tahun 2012 dan 2013. PAD merupakan salah satu
sumber penerimaan yang harus dipacu pertumbuhannya secara berkesinambungan. Agar hal ini dapat dicapai, tentunya komponen-komponen yang berkaitan dengan itu harus
ditindaklanjuti. Misalnya dengan memberikan pelayanan yang baik dan perbaikan fasilitas umum sehingga masyarakat dapat turut merasakan manfaat pajak yang
dibayarkan. Dalam era Otonomi Daerah sekarang ini, daerah diberi kewenangan yang lebih
besar untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri. Tujuannya antara lain adalah untuk lebih mendekatkan pelayanan pemerintah kepada masyarakat, memudahkan
masyarakat untuk memantau dan mengontrol penggunaan dana yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah APBD, selain untuk menciptakan persaingan
yang sehat antar daerah dan mendorong timbulnya inovasi baru. Disamping itu, banyak faktor lain yang juga dapat mempengaruhi pendapatan
pemerintah daerah seperti ekspor hasil kekayaan daerah yaitu ekspor bahan modal, bahan baku dan barang konsumsi. Barang konsumsi adalah consumption goods; consumer
goods yaitu barang yang dipakai secara langsung atau tidak langsung oleh konsumen
untuk keperluan pribadi atau rumah tangga yang bersifat sekali habis.
1.2 Rumusan Masalah