8 Energi Gempa TINJAUAN PUSTAKA

commit to user 25 I = perbesaran seismograf, sebagai fungsi frekeunsi. Sampai tahun 1987 harga I = 53400 untuk frekuensi 15 Hz, jika frequensi di bawah 15 Hz maka perbesaran akan lebih kecil. Persamaan dalam menghitung Magnitude M dari data gempa durasi, F – P yang digunakan yaitu; M = 3,33 log F - P - 3,92 7 Untuk perhitungan energi didasarkan pada Persamaan Guttenberg – Ritchter yaitu: Log E = 11,8 + 1,5 M 8 Mengetahui frekuensi gempa selain untuk menentukan amplitudo terkoreksi juga bisa digunakan dalam mempelajari sifat – sifat serapan frekuensi gelombang seismik yang melalui batuan gunung Merapi. Seperti diketahui bahwa bahwa batuan merupakan fiter lintas frekuensi rendah low pass filter maka semakin jauh dari sumber gempa, frekuensi yang tercatat akan semakin rendah. Sedangkan daya serap frekuensi tergantung pada jenis batuannya. Tabel 4. Tingkat isyarat gunung berapi di Indonesia Status Makna Tindakan Awas 1. Menandakan gunung berapi yang segera atau sedang meletus atau ada keadaan kritis yang menimbulkan bencana 2. Letusan pembukaan dimulai dengan abu dan asap 3. Letusan berpeluang terjadi dalam waktu 24 jam 1. Wilayah yang terancam bahaya direkomendasikan untuk dikosongkan 2. Koordinasi dilakukan secara harian 3. Piket penuh commit to user 26 Siaga 1. Menandakan gunung berapi yang sedang bergerak ke arah letusan atau menimbulkan bencana 2. Peningkatan intensif kegiatan seismik 3. Semua data menunjukkan bahwa aktivitas dapat segera berlanjut ke letusan atau menuju pada keadaan yang dapat menimbulkan bencana 4. Jika tren peningkatan berlanjut, letusan dapat terjadi dalam waktu 2 minggu 1. Sosialisasi di wilayah terancam 2. Penyiapan sarana darurat 3. Koordinasi harian 4. Piket penuh Waspada 1. Ada aktivitas apa pun bentuknya 2. Terdapat kenaikan aktivitas di atas level normal 3. Peningkatan aktivitas seismik dan kejadian vulkanis lainnya 4. Sedikit perubahan aktivitas yang diakibatkan oleh aktivitas magma, tektonik dan hidrotermal 1. Penyuluhansosialisasi 2. Penilaian bahaya 3. Pengecekan sarana 4. Pelaksanaan piket terbatas commit to user 27 Normal 1. Tidak ada gejala aktivitas tekanan magma 2. Level aktivitas dasar 1. Pengamatan rutin 2. Survei dan penyelidikan

II.9 Real-Time Seismic Amplitude Measurement RSAM

RSAM merupakan metode seismik untuk monitoring aktivitas gunungapi yang digunakan untuk memberikan pendekatan pelepasan energi seismik yang dihitung secara terus menerus. Akuisisi dan layout data seismik digital serta kuantifikasi sinyal gempa seperti RSAM dan SSAM tersebut menggunakan sistem Earthworm dan Swarm. Earthworm adalah suatu sistem paket akuisisi data seismik sekaligus untuk memproses data seismik secara otomatis dengan menggunakan prinsip-prinsip modularity, independency, conectivity, dan robustness sebagai petunjuk desain dan implementasi suatu sistem prosesing data seismik agar kesalahan – kesalahan di masa lampau dapat dihindari. Modularity bermakna bahwa fungsi di dalam Earthworm dibungkus dalam satu modul independen. Implikasinya satu sistem Earthworm dapat dipasng dua modul atau lebih yang sama namun karakter berbeda. Dengan demikian eksperimen baru pada modul tidak akan mengganggu pada modul yang telah dipasangkan sebelumnya. Independency berarti bahwa modul – modul dapat dioperasikan pada beberapa mesin komputer yang berbeda, perangkat keras ataupun sistem operasinya dan antar mesin komputer dapat berhubungan antara satu dengan yang lainnya. Perpindahan sistem Earthworm dari komputer yang satu ke komputer yang lain tidak menjadikan Earthworm lumpuh. Kemampuan Earthworm untuk diadaptasikan pada sembarang sistem operasi sudah dibuktikan di BPPPTK. Dua buah komputer bersistem operasi windows XP HP dan DELL dan satu buah bersistem LINUX. commit to user 28 Robustness dalam hal ini kemampuan unjuk kerja tidaklah penting namun yang diperlukan adalah ketangguhan sistem ketika menerima beban yang cukup berat sewaktu terjadi krisis seismik. Dari pengalaman yang ada di BPPTK nampak kemampuan komputer rakitan tidak lebih bagus dibandingkan dengan komputer bermerek walaupun RAM komputer rakitan lebih besar bahkan dua kalinya, dengan catatan keduanya menggunakan sistem operasi Windows XP. Kegunaan Earthworm sebagai sistem akuisisi data seismik dapat digunakan pada monitoring gempa tektonik, aktivitas seismik gunungapi hingga pemantauan aktivitas seismik pada pengeboran. Keterbukaan Earthworm menjadikan banyak modul dapat diterapkan sesuai kebutuhan. Salah satu kegunaan Earthworm dalam pemantauan seismik adalah membuat rekaman data seismik yang menyerupai helikoder analog. Denagn tidak diproduksinya alat perekam data seismik analog seperti PS-2 dan Sprengthner, maka Earthworm dapat menggantikan fungsi helikoder pada alat perekam seismik analog. Agus Sampurno, 2006. Beberapa modul Earthworm yang telah dipasng untuk memantau aktivitas gunungapi Merapi antara lain sebagai berikut; 1. ADSEND Modul ini bertugas mengatur kerja ADC buatan National Semikonduktor yaitu DAQ PCI – MIO – 16E – 4, serta bertugas menterjemahkan kode pewaktu yang berasal dari GPS. Selain itu juga berfungsi mengirimkan data yang diperoleh ke dalam file transport pada Earthworm. 2. SCREAM2EW Merupakan perangkat lunak untuk menangkap data yang dikirim dari sistem akuisisi GURALP lalu mengirimkannya ke file transport pada sitem akuisisi digital Earthworm. 3. EW2RSAM Data RSAM disimpan dalam suatu bentuk modul penyimpanan data yaitu RSAM2DISK, di dalam disk ini juga menampilkan data RSAM secara kontinyu pada layar monitor. Data RSAM disimpan commit to user 29 dalam bentuk spread sheet. Selain itu dalam folder RSAM terdapat pula folder events dan trigger. Data events berisi catatan jumlah events kejadian dalam satu satuan waktu dan filenya dalam bentuk random file. Data yang tersimpan dalam folder trigger terdiri dari tiga buah jenis data yaitu nilai maksimum gempa, rata-rata amplitude gempa, dan durasi gempa yang semuanya dalam format teks sehingga dapat dibaca dengan program Microsoft Excel ataupun OriginPro8. 4. EW2SSAM Terdapat EW2SSAM yang secara matematis mentransformasikan data seismik dari domain waktu ke domain frekuensi. Di dalamnya terjadi transformasi data dengan menggunakan Fast Fouier Transform FFT dan hasilnya disimpan dalam disk menggunakan modul SSAM2DISK untuk frekuensi tertentu. EW2SSAM merupakan suatu aplikasi pengkonversian dan perekaman data dari Earthworm ke analisis spektral. Data disimpan menurut jumlah channel frekuensi yang dikehendaki. Folder 16 channel berisi data hasil FFT dengan 16 pola frekeunsi yang berbeda dan dapat diatur sesuai dengan kebutuhan. Adapun channel frekuensi yang terpasang untuk 16 channel data SSAM di Gunung Merapi adalah : 0.5 Hz, 0.9 Hz, 1.3 Hz, 1.5 Hz, 1.7 Hz, 1.9 Hz, 2.1 Hz, 2.3 Hz, 2.5 Hz, 2.7 Hz, 2.9 Hz, 3.1 Hz, 3.2, Hz 3.6 Hz, 4.4 Hz, dan 9.9 Hz. Penyimpanan data SSAM ke disk pada SSAM2DISK akan menampilkan data secara kontinyu dalam layar monitor. SSAM2DISK merupakan file penyimpanan data SSAM. Terdapat pula hasil keluaran SSAM2DISK terus menerus pada layar monitor. 5. HELIKODER Hasil dari modul ini berupa seismogram dalam bentuk helikoder sebagaimana hasil rekaman seismik analog menggunakan drum. commit to user 30 Helikoder secara elektronik menjadi alternatif penyimpanan data sehingga menambah efisiensi pekerjaan dalam pemonitoringan gunungapi Merapi. 6. Sgram.exe Merupakan modul yang bertugas membuat spektogram dalam format HTML. Ini sangat bermanfaat untuk mengetahui distribusi frekuensi sinyal seismik. Sedangkan spektogram merupakan tampilan frekuensi data seismik berdasarkan warna, semakin terangnya warna maka semakin beasar intensitas sinyal seismik pada frekuensi tersebut semakin beasr. 7. Contrecord Modul ini membuat rekaman data seismik kontinyuke dalam harddisk dengan format yang dikehendaki seperti SEISAN, SAC, dan lainnya. 8. Carlstatrig dan Carlsubstatrig Fasilitas ini digunakan untuk membuat aktivitas trigger sesuai perbandingan Short Term Averaging STA dan Long Term Averaging LTA. 9. Trig2disk Digunakan untuk merekam data kejadian seismik ke harddisk sesuai dengan data yang dikirim oleh modul Carlsubstatrig. Penyederhanaan informasi seismik menjadi informasi RSAM ini dilakukan dengan cara memasukkan informasi seismik dari diskriminator ke rangkaian filter highpass-filter 1 Hz orde dua, yang selanjutnya akan masuk ke rangkaian integrator mengubah nilai negatif menjadi nilai mutlak. Atau dengan kata lain sinyal yang masuk pada sistem Real-Time Seismic Amplitude Measurement RSAM akan masuk ke dalam digitizer dan sinyal tersebut disearahkan. Terdapat pemutlakan nilai, artinya sinyal yang bernilai negatif dimutlakkan menjadi positif , setelah itu dilakukan sampling. Kemudian dirata- rata setiap sepuluh menit. Real-Time Seismic Amplitude Measurement RSAM commit to user 31 menunjukkan out put dari rata-rata amplitude yang terekam dalam suatu waktu tertentu. Metode monitoring Real-Time Seismic Amplitude Measurement RSAM ini mengukur seluruh gempa yang tercatat pada suatu stasiun seismik tanpa membedakan jenis gempa. Besar kecilnya nilai RSAM tergantung besar kecilnya gempa yang tercatat pada suatu stasiun tersebut. Metode ini cukup baik untuk monitoring aktivitas suatu gunung api. Penyimpanan data hasil rata-rata disimpan di dalam file berbentuk sekuensial file disesuaikan dengan tanggal, bulan, dan tahun akuisisi dan random file sesuai dengan tahun akuisisi. Gambar 2.9. ADC jenis DAQ PCI – MIO – 16E – 4 National Instrument, 2006 Metode monitoring Real-Time Seismic Amplitude Measurement RSAM ini mengukur seluruh gempa yang tercatat pada suatu stasiun seismik tanpa membedakan jenis gempa. Besar kecilnya nilai RSAM tergantung besar kecilnya gempa yang tercatat pada suatu stasiun tersebut. Metode ini cukup baik untuk monitoring aktivitas suatu gunung api karena dapat mencerminkan energi total per satuan waktu sampling yang dilepaskan oleh gunungapi. commit to user 32

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

III.1 Tempat dan Waktu Pelaksanaan Penelitian ini dilaksanakan selama 2 bulan dari tanggal 1 Maret 2010 sampai 27 April 2010. Tempat : Balai Penyelidikan Dan Pengembangan Teknologi Kegunungapian BPPTK Jalan Cendana No.15 Yogyakarta 55166. III.2 Peralatan Penelitian Pada penelitian ini digunakan peralatan sebagai berikut: 1. Seperangkat komputer PC 2. Perangkat sistem RSAM, Earthworm dan perangkat jaringan seismograf dari gunungapi Merapi. Dalam hal ini perangkat seismografnya terdapat di gunungapi Merapi. Perangkat ini terdiri dari 7 stasiun seismometer yang berada dalam keadaan aktif. Dalam penelitian ini digunakan 7 stasiun aktif sebagai masukan data digital dan 1 stasiun analog sebagai acuan data seismik analog yaitu stasiun Pusunglondon. Tabel 5. Posisi Stasiun-stasiun analog di Gunungapi Merapi No. Nama Stasiun Lokasi Koordinat Keterangan X Y Z m 1 Deles Tenggara 110,4613 -7,5602 1487 Analog 2 Plawangan Selatan 110,4315 -7,5857 1276 Analog 3 Klatakan Barat Laut 110,428 -7,5347 1918 Analog 4 Pusung London Timur Laut 110,454 -7,5383 2700 Analog 3. Perangkat lunak: Microsoft Word 2007, Microsoft Excel 2007, dan OriginPro 8.0 sebagai perangkat lunak pengolah data. III.3 Bahan Penelitian Penelitian ini menggunakan data seismik analog dan digital dari sinyal gempa vulkanik yang terjadi pada bulan Mei 2006 – Juni selama erupsi gunungapi Merapi tahun 2006 data secara keseluruhan berada di bagian lampiran. 32 commit to user 33