Bahkan karies yang parah juga dapat meningkatkan risiko untuk diopname, sehingga anak tidak dapat hadir di sekolah dan dapat mempengaruhi proses
pembelajaran anak.
5
2.2.2 Stomatitis Aphthous Recurrent RAS dan kualitas hidup
RAS terbagi atas 3 jenis : minor Miras, mayor Maras, dan herpetiform HU atau borok. Minor Reccurent Stomatitis Miras mempengaruhi sekitar 80
penderita RAS, dan ditandai dengan ulkus yang dangkal, bulat atau oval biasanya kurang dari 5 mm, dengan warna putih abu-abu dengan adanya pseudomembran
yang diselimuti oleh eritematosa tipis. Miras biasanya terjadi pada bagin labial dan bukal mukosa dan dasar mulut, tetapi jarang pada pada gingiva, langit-langit, atau
dorsum lidah. Lesi ini sembuh dalam waktu 10-14 hari tanpa bekas luka. Filed et al. menyatakan miras adalah bentuk paling umum terjadidari masa kanak-kanak.
9
Mayor Reccurent Stomatitis Maras adalah bentuk RAS yang langkah, dikenal juga sebagai Peridenitis Mukosa Necrotica Recurrens. Lesi ini oval dan
dapat melebihi 1 sampai 3 cm. Maras biasanya timbul di daerah bibir, langit-langit dan tenggorokan, tetapi maras juga dapat timbul pada seluruh daerah rongga mulut.
Scully dan Porter menyatakan luka pada Maras bertahan sampai 6 minggu dan seringkali sembuh dengan jaringan parut. Maras biasanya memiliki onset setelah
pubertas, bertahan hingga 20 tahun.
9,15
Bentu RAS yang paling umum juga dijumpai adalah herpetiform HU, ditandai banyak luka kecil dan berulang. Borok ini menimbulkan rasa sakit ,
dan dapat meluas ke seluruh rongga mulut. Kadang-kadang bisa timbul 100 bisul pada waktu tertentu, masing-masing berukuran 2 - 3 mm, meskipun mereka
cenderung menyatu, besar dan tidak teratur. Lehner, Scully dan Petter menyatakan HU mungkin memiliki kecenderungan dijumpai pada perempuan dan memiliki usia
lanjut.
9,15
Etiologi RAS ini belum jelas, perubahan yang mudah dilihat tetapi tidak terbukti adanya penyakit autoimmun atau reaksi immunologi klasik. Mungkin berupa
Universitas Sumatera Utara
perubahan respons cell-mediated immune dan reaksi silang dengan Streptokokus sanguis. Faktor-faktor predisposising pada penyakit ini adalah kekurangan
haemanitik zat besi, folat atau vitamin B
12
. Pada 10 kasus, dijumpai adanya hubungan dengan tahap luteal mentruasi jarang ditemukan, stres, alergi makanan
kemungkinan besar dan AIDS.
15
Menurut penelitian Sudaduang Krisdapong, Aubrey Sheiham dan Tsakos, anak yang memiliki RAS pada usia 12 tahun sebanyak 79,8 dan usia 15 tahun
sebanyak 86,8, masing-masing memiliki dampak pada makan sebanyak 81,0, membersihkan gigi 84,4 dan stabilitas emosional 60,3.
16
2.2.3 Maloklusi dan kualitas hidup