3.2.2 Penetapan kadar kapsul kloramfenikol secara kromatrografi cair kinerja tinggi
a. Alat dan bahan
KCKT Kromatografi Cair Kinerja Tinggi, Timbangan analitik, Beker gelas, erlenmeyer, batang pengaduk, alat sonikasi, pipet tetes, labu ukur. Bahan
yang digunakan adalah kloramfenikol kapsul BBPOM, metanol, asam asetat glasial sebagai fase gerak dengan perbandingan 55 : 45 : 0,1.
b. Prosedur a. Larutan baku
Timbang seksama lebih kurang 25mg Kloramfenikol BPFI, masukkan ke dalam labu tentukur 200 ml, tambahkan 10 ml air dan panaskan di atas tangas uap
hingga larut sempurna. Dinginkan hingga suhu kamar, encerkan dengan fase gerak sampai tanda. Saring dengan penyaring dengan porositas 0,5µm atau lebih
halus, dan gunakan filtrat yang jernih sebagai larutan baku.
b. Larutan uji
Timbang seksama sejumlah Kapsul Kloramfenikol yang setara dengan lebih kurang 2500 mg kloramfenikol, masukkan ke dalam labu tentukur 1000 ml,
tambahkan 100 ml air dan panaskan di atas tangas uap hingga cangkang terlarut. Tambahkan 300 ml air dan panaskan di atas tangas uap selama 20 menit sambil
sesekali dicampur. Dinginkan hingga suhu kamar, encerkan dengan air sampai garis tanda. Pipet 5 ml larutan ke dalam labu tentukur 100 ml, encerkan dengan
fase gerak sampai garis tanda. Saring melalui penyaring dengan porositas 0,5µm atau lebih halus, dan gunakan filtrat yang jernih sebagai larutan uji.
Universitas Sumatera Utara
3.3 Interpretasi Hasil a. Uji disolusi kapsul kloramfenikol
Pengujian disolusi dapat dihitung dengan rumus: Faktor perkalian Fk:
Fk = Vx
FbxAbxKe FuxBbxKb
Keterangan: V: Volume ml
Ab: Absorbansi baku Fu: Pengenceran
Kb: Kemurnian baku Fb: Faktor Pengenceran baku
Ke: Kadar etiket Bb: Bobot baku
zat aktif terlarut Dx: Fk x Au
Keterangan: Fk: Faktor perkalian
Au: Absorbansi uji
b. Penetapan kadar kloramfenikol kapsul secara kromatografi cair kinerja tinggi
Kadar kloramfenikol dalam kapsul dengan metode Kromatografi Cair Kinerja Tinggi KCKT dapat dihitung dengan rumus:
Keterangan: Au: Area uji
Ab: Area baku Bb: berat baku
Bu: Berat uji Br: Berat rata-rata
Fu: Faktor pengenceran larutan uji Fb: Faktor pengenceran larutan baku
Universitas Sumatera Utara
3.4 Persyaratan a. Uji disolusi
Menurut Farmakope Indonesia edisi IV, toleransi dalam waktu 30 menit harus larut tidak kurang dari 85 Q kloramfenikol dari jumlah yang tertera pada
etiket.
b. Penetapan kadar kapsul kloramfenikol secara kromatografi cair kinerja tinggi
Persyaratan kapsul kloramfenikol menurut Farmakope Indonesia edisi IV tahun 1995 mengandung tidak kurang dari 90,0 dan tidak lebih dari 120,0 dari
jumlah yang tertera pada etiket.
Universitas Sumatera Utara
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil
Pada percobaan uji disolusi dan penetapan kadar dalam kapsul kloramfenikol dengan metode kromatografi cair kinerja tinggi, diketahui bahwa
zat aktif terlarut kapsul kloramfenikol yang di uji sebagai berikut:
a. Uji disolusi
Pengenceran uji Fu : 25 kali Absorbansi uji Au : 1. 0,3255
4. 0,3300 2. 0,3308
5. 0,3334 3. 0,3416
6. 0,3358 Volume ml
: 900 ml Pengenceran baku
: 250 kaliKe: Kadar etiket Bobot baku
: 3,343 mg Kemurnian baku
: 100 Absorbansi baku
: 0,3975 Kadar etiket
: 250 zat aktif terlarut Dx: 98,54
b. Penetapan kadar kapsul kloramfenikol secara kromatografi cair kinerja tinggi
Tabel 2. Kadar kapsul kloramfenikol
Nama zat obot uji
tu retensi as puncak Kadar
r rata-rata oramfenikol
kapsul
kapsul 8,558
141656 5,8540
5,8512 8,563
141528 5,8485
Universitas Sumatera Utara