Identifikasi Tumbuhan Skrining Fitokimia Biji jengkol

22

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Identifikasi Tumbuhan

Tumbuhan yang digunakan telah diidentifikasi di “Herbarium Bogoriense” Bidang Botani Pusat Penelitian Biologi–LIPI Bogor.Hasil identifikasi tumbuhan yang diteliti adalah biji jengkol Archidendron jiringa Jack I.C.Nielsen, suku Leguminosae. Surat hasil identifikasi tumbuhan dapat dilihat pada Lampiran 1, halaman31

4.2 Skrining Fitokimia Biji jengkol

Hasil uji skrining fitokimia menunjukkan biji jengkol mengandung senyawa kimia yaitu alkaloid, flavonoida, saponin, tanin, glikosida, triterpenoidsteroida, dapat dilihat pada Tabel 4.1 Tabel 4.1 Hasil pemeriksaan skrining fitokimia biji jengkol No Pemeriksaaan Biji Jengkol Segar Parameter 1 Alkaloida + Endapan putih atau kuning 2 Flavonoida + Warna merahkuningjingga pada lapisan amil alkohol 3 Saponin + Terbentuk Busa stabil ± 10 menit 4 Tanin + Warna biru hijau kehitaman 6 Glikosida + Terbentuk cincin ungu 6 TerpenoidaSteroida + Warna merahmerahungu Keterangan: + = Positif - = Negatif Hasilpengamatan terhadap uji ekstrak air biji jengkol sebagai repelan nabati selama 7 hari dengan pengulangan sebanyak tiga kali, yang mempengaruhi jumlah rata-rata pakan pellet yang dikomsumsi hewan uji dapat dilihat pada Tabel 4.2 Universitas Sumatera Utara 23 Tabel 4.2 Hasil jumlah rata-rata pakan pellet yang dikomsumsi hewan uji Kelompok Pengulangan Konsentrasi Rata-rata Total SD Standar Deviasi 1 2 3 I 119,48 g 120,08 g 120,07 g 119,87 g 0,417193 II 117,94 g 118,44 g 117,80 g 118,06 g 0,098995 III 111,50 g 105,88 g 115,50 g 111,63 g IV 102,55 g 105,25 g 101,79 g 103,19 g 0,537401 V 78,34 g 78,85 g 66,11 g 74,43 g 8,647916 VI 66,82 g 67,10 g 19,90 g 51,27 g 33,17745 Keterangan : Kelompok Ikontrol -: Akuades kelompok II : Ekstrak Air Biji Jengkol 100 gL kelompok III : Ekstrak Air Biji Jengkol 200 gL kelompok IV : Ekstrak Air Biji Jengkol 400 gL kelompok V : Ekstrak Air Biji Jengkol 800 gL kelompok VI : Ekstrak Air Biji Jengkol 1600 gL Dari Tabel hasil jumlah rata-rata pakan pellet yang dikomsumsi hewan uji pengaruh aquadest, konsentrasi ekstrak biji jengkol 100 gL, 200 gL, 400 gL, 800 gL, 1600 gL diperoleh grafik berikut: Universitas Sumatera Utara 24 Gambar 4.1 Grafik pengaruh konsentrasi Ekstrak Air Biji Jengkol dan akuades terhadap jumlah rata-rata pakanpellet gram yang dikomsumsi hewan uji. Dari grafik dapat dilihat jumlah komsumsi hewan uji terhadap pakan yang lebih banyak oleh hewan uji, sesuai dengan perlakuan pada percobaan ini adalah akuades ekstrak air biji jengkol konsentrasi 100 gL ekstrak air biji jengkol konsentrasi 200 gL ekstrak air biji jengkol konsentrasi 400 gL ekstrak air biji jengkol konsentrasi 800 gL ekstrak air biji jengkol konsentrasi 1600 gL. Semakin tinggi konsentrasi ekstrak air biji jengkol maka semakin sedikit pakan yang dikomsumsi oleh hewan uji. 20 40 60 80 100 120 140 Jum la h r at a- rat a pa k an pe ll et g ra m y ang di k om sum si he w an uj i Pengaruh konsentrasi Ekstrak Air Biji Jengkol EABJ dan akuades akuades EABJ 100 gl EABJ 200 gl EABJ 400 gl EABJ 800 gl EABJ 1600 gl 119,87 118,06 111,63 103,19 74,43 51,27 Universitas Sumatera Utara 25 4.3Pembahasan Dari data Tabel Anova, dapat dilihat bahwa nilai sig 0,000 yang menyimpulkan bahwa H ditolak, yang berarti ada perbedaan yang signifikan dari enam kelompok uji yang dipergunakan P 0.05. Ke-6 kelompok uji terdiri dari kelompok Ikontrol -diberi akuades, kelompok diberiekstrak air biji jengkol 100 gL, kelompok II diberi ekstrak air biji jengkol 200 gL,kelompok IV diberiekstrak air biji jengkol 400 gL, kelompok V diberi ekstrak air biji jengkol 800 gL, kelompok VI diberi ekstrak air biji jengkol 1600 gL. Kemudian dilakukan uji beda rata-rata Uji beda rata-rata Tukey. Dari data Tabel Tukey HSD pada kolom subset 1 terdapat satu nilai dari ekstrak air biji jengkol konsentrasi 1600 gL, hal ini menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelompok lain. Dapat disimpulkan bahwa konsentrasi 1600 gLiter dapat memberikan efek repelan nabati terhadap hewan uji yang menyebabkan kematian pada hewan uji sebanyak 5 ekor. Pada kolom subset 2 terdapat satu nilai dari ekstrak air biji jengkol konsentrasi 800 gL yang menyatakan terdapat perbedaan yang signifikan dengan kelompok lain dapat disimpulkan bahwa konsentrasi dosis 800 gLiter menimbulkan efek repelan nabati pada hewan uji dan menyebabkan kematian pada hewan uji sebanyak satu ekor. Pada kolom subset 3 terdapat 4 nilai yaitu akuades kontrol negatif, ekstrak air biji jengkol konsentrasi 100 gL, 200 gL dan 400 gL yang menyatakan tidak adanya perbedaan yang signifikan, hal ini membuktikan ke-4 nilai dari subset 3 memiliki efek yang sama yaitu tidak menyebabkan hewan uji mati. Kontrol negatif akuades memiliki efek yang hampir sama dengan Universitas Sumatera Utara 26 konsentrasi 100 gL, 200 gL di hari ke-6,dengan rata-rata komsumsi pakan yaitu 120,00 g. Hal ini dapat disebabkan karena konsentrasi dari 100 gL dan 200 gL lebih kecil dibandingkan konsentrasi lainnya, sehingga bau yang ditimbulkan tidak dapat bertahan lama dalam menghalau hewan uji untuk menjauhi pakanpellet. Konsentrasi 400 gL sudah mulai memberikan efek repelan nabati terhadap hewan uji, hal ini berdasarkan jumlah rata-rata pakan yang dikomsumsi hewan uji yaitu 103,19 g, tetapi tidak menyebabkan hewan uji mati. Oleh karena itu semakin tinggi konsentrasi ekstrak air biji jengkol maka semakin lama bau yang ditimbulkan dan semakin besar efek repelan nabatinya terhadap hewan uji. Universitas Sumatera Utara 27

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN