13
BAB III METODE PENELITIAN
Penelitian ini menggunakan metode eksperimental, dengan tahapan penelitian meliputi penyiapan alat dan bahan, pengumpulan dan pengolahan
sampel biji jengkol menjadi ekstrak air biji jengkol, penyiapan hewan uji, pengujian konsentrasi repelan nabati ekstrak air biji jengkol yang terdiri dari
pengamatan terhadap jumlah pakan yang dikomsumsi oleh hewan uji, kematian hewan uji dan penentuan konsentrasi efektif ekstrak air biji jengkol sebagai
repelan nabati. Data hasil penelitian dianalisis dengan ANOVA analisis variansi dan dilanjutkan dengan uji Post Hoc Tukey. Analisis statistik ini menggunakan
program SPSS Statistical Product and Service Solution versi 20 dengan taraf kepercayaan 95. Penelitian ini dilakukan di Laboratorium Fitokimia dan
Laboratorium Farmakologi, Fakultas Farmasi, Universitas Sumatera Utara.
3.1 Alat dan Bahan 3.1.1 Alat
Wadah tempat cairan biji jengkol berdiameter 7 cm dan tinggi 25 cm, blender, gelas ukur 1 liter, kertas label, lakbandoubletip, kain flanel, pisau,
plastik kaca, neraca kasar ohaus,kandang uji yang dibuat berdasarkan penelitian Aryata 2006, berukuran 50 cm x 50 cm x 40 cm p x l x t. Pada masing-masing
kandang uji dilengkapi dengan tempat minum dan tempat pakan.
3.1.2 Bahan
Bahan-bahan yang digunakan dalam penelitian ini meliputi bahan tumbuhan yaitu biji jengkol, akuades.
Universitas Sumatera Utara
14
3.2 Pengumpulan dan Pengolahan Sampel Ekstrak Air Biji Jengkol 3.2.1 Pengumpulan Sampel
Pengambilan sampel biji jengkol dilakukan secara purposif yaitu tanpa membandingkan tumbuhan yang sama dari daerah lain. Sampel yang diambil
yaitu biji jengkol yang masih segar dari daerah Pancur Batu Kecamatan Deli serdang.
3.2.2 Identifikasi Tumbuhan
Identifikasi tumbuhan dilakukan di Herbarium Bogoriense, Bidang Botani, Pusat Penelitian Biologi, Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia LIPI.
3.2.3 Pengolahan Sampel 3.2.3.1 Proses Pembuatan Sampel Ekstrak Air Biji Jengkol
Berdasarkan penelitian Ivakdalm 2014, maka pembuatan ekstrak dilakukan dengan cara membersihkan sampel biji jengkol dan dipotong-potong
kemudian ditimbang biji jengkol sesuai dengan perlakuan 100 g , 200 g, 400 g, 600 g, 800 g dan 1600 g kemudian masing-masing ditambahkan satu liter
akuades lalu diblender, diserkai menggunakan kain flanel dan ditampung hasil penyerkain ke dalam wadah yang telah dikalibrasi hingga 1 liter, apabila volume
kurang dicukupkan melalui ampas biji jengkol hingga 1 liter. Setelah itu ekstrak air biji jengkol siap untuk diaplikasikan.
3.2.3.2 Proses Pembuatan sampel untuk skrining
Biji jengkol segar dibersihkan dan dicuci kemudian dipotong menjadi bagian kecil. Selanjutnya dihaluskan menggunakan lumpang dan stamper lalu di
skrining fitokimia.
Universitas Sumatera Utara
15
3.3 Pembuatan Larutan Pereaksi 3.3.1 Pereaksi Mayer