BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
5.1 Kesimpulan
Hasil pemeriksaan mikroba pada daerah ruangan Filling Room Line II yaitu padaRoom Line II, Infeed Filler, Outfeed Filler, Closure Room dan Mixxing Roomadalah:
1. Jumlah bakteri setelah di inkubasi selama 72 jam 3 hari menggunakan media
Plate Count Agar PCA adalah 45 cfu, 70 cfu, 69 cfu, 40 cfu dan 55 cfu.
2. Jumlah kapang dan khamir setelah di inkubasi selama 120 jam 5 hari
menggunakan media Rose-Bengal Chloramphenicol RBC adalah 5, 2, 7, 10 dan 3.
3. Jumlah kapang dan khamir pada ruangan Filling Room Line II telah memenuhi
persyaratan Standar Baku Mutu Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 261MENKESSK II1998 yang menyatakan angka kuman kurang dari 700
koloni �
3
udara dan bebas kuman patogen.
5.2 Saran
1. Sebaiknya pada percobaan selanjutnya dapat digunakan media lain untuk
mengidentifikasi bakteri, misalnya Nutrient Agar NA. 2.
Sebaiknya pada percobaan selanjutnya dapat digunakan media lain untuk mengidentifikasi kapang dan khamir, misalnyaPotato Dextrose Agar PDA.
3. Sebaiknya pada percobaan selanjutnya dapat dilakukan pemeriksaan mikroba
pada daerah ruangan lain, misalnya ruangan Line Room I.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Mikrobiologi
Mikrobiologi adalah suatu cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang organisme yang terlalu kecil untuk diidentifikasi oleh mata manusia tanpa
alat bantu, yang disebut mikroorganisme. Jika sebuah benda memiliki diameter lebih kecil dari 0.1 mm, mata kita tidak akan dapat mengidentifikasinya sama
sekali, dan hanya sebagian kecil yang dapat kita identifikasi pada benda yang memiliki diameter sebesar 0.1 mm. Maka dari itu dapat disimpulkan bahwa
organisme dengan diameter 1 mm atau lebih kecil disebut mikroorganisme dan memiliki cakupan yang cukup luas dalam bidang ilmu mikrobiologi.
Mikroorganisme memiliki taksonomi yang tersebar luas, termasuk beberapa hewan, protozoa, beberapa alga dan fungi, bakteri, dan virus. Keberadaan dari
dunia mikroba ini tidak diketahui sampai adanya penemuan mikroskop, suatu alat optik yang memungkinkan untuk melakukan perbesaran suatu benda yang sangat
kecil yang tidak dapat dilihat dengan jelas dengan mata manusia. Mikroskop ditemukan pada awal abad ke-17, yang membuka cabang ilmu biologi yang
sempit menjadi suatu sistem ilmiah yang dapat dijelajahi Adelberg, et al., 1977. Akibat dari ukuran mikroorganisme yang kecil, informasi yang dapat
diperoleh dari hasil pengujian tersendiri tentang siklus hidupnya sangatlah terbatas, disamping itu populasi dari mikroba tersebut merupakan kumpulan dari
jutaan bahkan miliaran dari mikroba. Populasi ini dapat diperoleh dari
menumbuhkan mikroorganisme pada kondisi yang sesuai, yang disebut kultur. Suatu kultur yang hanya mengandung satu macam mikroorganisme disebut kultur
murni. Sedangkan kultur yang mengandung lebih dari satu macam mikroorganisme disebut kultur campuran jika terdapat dua macam
mikroorganisme Adelberg, et al., 1977. Mikroorganisme tersebar luas di alam dan dijumpai pula pada pangan.
Beberapa diantaranya, jika terdapat dalam jumlah yang cukup banyak dapat menyebabkan keracunan makanan. Mikroorganisme merupakan penyebab utama
merosotnya mutu pangan, misalnya kerusakan pangan. Namun demikian tidak semua mikroorganisme berperan penting dalam semua bentuk kehidupan, karena
mereka dapat memecah bahan organik kompleks dan mengembalikan unsur hara ke dalam tubuh. Mikroorganisme juga dipergunakan oleh manusia untuk
memproduksi beberapa jenis makanan, misalnya roti dan yogurt Gaman et al., 1981.
Mikroorganisme pada umumnya memiliki temperatur optimal pada suhu 5
℃ dan ada yang tumbuh pada suhu 85℃. Tetapi, organisme yang menyebabkan penyakit pada manusia adalah mikroorganisme yang tumbuh optimal pada suhu
yang mendekati suhu tubuh manusia, yaitu 37 ℃ dan mikroorganisme ini disebut
mikroorganisme mesofil Brock, 1978.
2.2 Mikrobiologi Udara