18
baik dari perusahaan kepada publik yang belum mengetahuinya.Halim 2007:100 Isyarat atau signal adalah suatu tindakan yang diambil
manajemen perusahaan yang memberi petunjuk bagi investor tentang bagaimana manajemen memandang prospek perusahaan. Peusahaan dengan
prospek yang menguntungkan akan mencoba menghindari penjualan saham dan mengusahakan setiap modal baru yang diperlukan dengan cara-cara lain,
termasuk penggunaan hutang yang melebihi target strkutur modal yang normal. Perusahaan dengan prospek yang kurang menguntungkan akan
cenderung untuk menjual sahamnya, yang berarti mencari investor baru untuk berbagi kerugian. Pengumuman emisi saham oleh suatu perusahaan
umumnya merupakan suatu isyarat signal bahwa manajemen memandang prospek peusahaan tersebut suram. Apabila suatu perusahaan menawarkan
penjualan saham baru, lebih sering dari biasanya, maka harga sahamnya akan menurun karena menerbitkan saham baru berarti memberikan isyarat negative
yang kemudian dapat menekan harga saham sekalipun prospek perusahaan cerah.
2.1.3 Faktor Yang Mempengaruhi Struktur Modal
Empat faktor yang mempengaruhi keputusan struktur modal menurut Brigham 2010 : 16 , yaitu:
1. Risiko bisnis, atau tingkat risiko yang terkandung dalam operasi perusahaan apabila ia tidak menggunakan utang.
2. Posisi Pajak perusahaan. Alasan utama menggunakan utang adalah karena biaya bunga dapat dikurangkan dalam penghitungan pajak, sehingga
Universitas Sumatera Utara
19
menurunkan biaya utang yang sesungguhnya. Akan tetapi, jika sebagian besar dari pendapatan perusahaan telah terhindar dari pajak,karena
penghitungan penyusutan, bunga yang beredar saat ini, atau kerugian pajak yang dikompensasi kemuka, maka tambahan utang tidakbanyak memeberi
manfaat sebagaimana yang dirasakan perusahaan dengan tarif pajak efektif yang lebih tinggi.
3. Fleksibilitas keuangan, atau kemampuan untuk menambah modal dengan persyaratan yang wajar dalam keadaan yang memburuk. Para manajer dana
perusahaan mengetahui bahwa penyediaan modal yang mantap diperlukan untuk operasi yang stabil, yangmerupakan faktor yang sangat menentukan
keberhasilan jangka panjang. Dalam keadaaan perekonomian yang sulit, atau bila perusahaan menghadapi kesuitan operasi, para pemilik modal lebih
suka menanamkan modalnya pada perusahaan dengan posisi neraca yang baik .
4. Konservatisme atau agresivitas manajemen. Sebagian manajer lebih agresif dari yang lain, sehingga sebagian perusahaan lebih cenderung menggunakan
utang untuk meningkatkan laba. Berdasarkan penjelasan tersebut, empat faktor yang mempengaruhi
keputusan struktur modal akan membantu perusahaan menentukan komposisi yang baik dalam pemilihan sumber dana untuk memaksimumkan nilai harga
saham. Sementara itu, dalam penelitian Rudi, 2011 mengemukakan bahwa faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengambilan keputusan struktur pendanaan
yang akan dijelaskan oleh peneliti yang antara lain: 1. Stabilitas Penjualan
Universitas Sumatera Utara
20
Perusahaan dengan penjualan yang relatif stabil dapat lebih aman memperoleh banyak pinjaman dan menanggung beban tetap yang lebih
tinggi dibandingkan dengan perusahaan yang penjualannya tidak stabil. Perusahaan umum, karena permintaan atas produk atau jasanya stabil,
secara historis mampu menggunakan lebih banyak leverage keuangan daripada perusahaan industri. Penjelasan tersebut memperlihatkan
stabilitas penjualan sangat berpengaruh terhadap struktur modal perusahaan. Jika perusahaan telah stabil maka pemilihan sumber
pendanaan melalui utang akan menjadi lebih baik. 2. Struktur Aktiva
Perusahaan yang aktivanya sesuai untuk dijadikan jaminan kredit cenderung lebih banyak menggunakan banyak utang. Aktiva multiguna
yang dapat digunakan oleh banyak perusahaan merupakan jaminan yang baik, sedangkan aktiva yang hanya digunakan untuk tujuan
tertentu tidak begitu baik untuk dijadikan jaminan. Karena itu, perusahaan real estate biasanya mempunyai leverage yang tinggi,
sedangkan perusahaan yang terlibat dalam penelitian teknologi tidak demikian. Penjelasan tersebut memperlihatkan struktur aktiva
mempengaruhi struktur modal yang dimiliki perusahaan. 3. Tingkat Pertumbuhan
Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan yang tumbuh dengan pesat harus lebih banyak mengandalkan modal eksternal. Lebih jauh
lagi,biaya pengembangan untuk penjualan saham biasa lebih besar daripada biaya untuk penerbitan surat utang, yang mendorong
perusahaan untuk lebih banyak mengandalkan utang. Namun, pada saat
Universitas Sumatera Utara
21
yang sama perusahaan yang tumbuh dengan pesat sering menghadapi ketidakpastian yang lebih besar, yang cenderung mengurangi
keinginannya untuk menggunakan utang. Tingkat pertumbuhan yang tinggi cenderung memperlihatkan pemilihan bagaimana modal yang ada
di perusahaan di diperoleh. 4. Leverage Operasi
Jika hal-hal lain tetap sama, perusahaan dengan leverage operasi yang lebih kecil cenderung lebih mampu untuk memperbesar leverage
keuangan karena ia akan mempunyai risiko bisnis yang lebih kecil. 5. Profitabilitas
Seringkali pengamatan menunjukkan bahwa perusahaan dengan tingkat pengembalian yang tinggi atas investasi menggunakan utang yang
Relatif kecil. Meskipun tidak ada pembenaran teoritis mengenai hal ini, namun penjelasan praktis atas kenyataan ini adalah bahwa perusahaan
yang menguntungkan, seperti Intel, Microsoft dan Coca Cola memang tidak memerlukan banyak pembiayaan dengan utang. Tingkat
pengembalian yang tinggi memungkinkan perusahaan untuk membiayai sebagian besar kebutuhan pendanaan mereka dengan dana yang
dihasilkan secara internal. Profitabilitas perusahaan yang tinggi akan memperlihatkan pemilihan struktur modal dengan modal sendiri
menjadi lebih baik daripada menggunakan sumber dana melalui hutang. 6. Pajak
Bunga merupakan beban yang dapat dikurangi untuk tujuan perpajakan dan pengurangan tersebut sangat bernilai bagi perusahaan yang terkena
tarif pajak yang tinggi. Karena itu, makin tinggi tarif pajak perusahaan,
Universitas Sumatera Utara
22
makin besar manfaat penggunaan utang. Semakin tinggi sumber penggunaan dana melalui hutang maka pajak yang dibayar oleh
perusahaan akan semakin kecil sehingga beban pajak menjadi lebih rendah. Hal tersebut jelas akan sangat menguntungkan bagi perusahaan
7. Pengendalian Pengaruh utang lawan saham terhadap posisi pengendalian manajemen
dapat mempengaruhi struktur pendanaan. Apabila manajemen saat ini mempunyai hak suara untuk mengendalikan perusahaan mempunyai
lebih dari 50 persen tetapi sama sekali tidak diperkenankan untuk membeli saham tambahan, mereka mungkin akan memilih utang untuk
pembiayaan baru. Di lain pihak, manajemen mungkin memutuskan untuk menggunakan ekuitas jika kondisi keuangan perusahaan sangat
lemah sehingga penggunaan utang dapat membawa perusahaan pada risiko kebangkrutan, karena jika perusahaan jatuh bangkrut,para
manajer tersebut akan kehilangan pekerjaan. Penjelasan tersebut mempertegas bagaimana pengendalian menentukan struktur modal
yang akan digunakan oleh perusahaan sehingga dapat membantu perusahaan untuk menjalankan aktivitasnya dengan lebih baik.
8. Sikap Manajemen Karena tak seorang pun dapat membuktikan bahwa struktur pendanaan
yang satu akan membuat harga saham lebih tinggi daripada struktur pendanaan lainnya, manajemen dapat melakukan pertimbangan sendiri
terhadap struktur pendanaan yang tepat. Sejumlah manajemen cenderung lebih konservatif daripada manajemen lainnya, sehingga
Universitas Sumatera Utara
23
menggunakan jumlah utang yang lebih kecil daripada rata-rata perusahaan dalam industry yang bersangkutan,sementara manajemen
lainnya lebih cenderung menggunakan banyak utang dalam usaha mengejar laba yang lebih tinggi. Sikap manajemen yang berbeda akan
membentuk struktur modal yang berbeda juga 9. Kondisi Pasar
Kondisi di pasar saham dan obligasi mengalami perubahan jangka panjang dan pendek yang dapat sangat berpengaruh terhadap struktur
pendanaan perusahaan yang optimal. Misalnya, selama situasi kacaunya kredit di A.S, pasar obligasi bernilai rendah junk bonds kosong, dan
tidak adanya pasar dengan tingkat suku bunga yang “wajar” untuk obligasi jangka panjang yang baru dengan peringkat di bawah 3B.
penjelasan memperlihatkan bahwa perusahaan berperingkat rendah yang membutuhkan modal terpaksa beralih ke pasar saham atau pasar
utang jangka pendek, tanpa memperdulikan struktur pendanaan yang ditargetkan. Tetapi,setelah keadaan membaik, perusahaan ini dapat
menjual obligasi untuk mengembalikan struktur pendanaan yang ditargetkan semula. Kondisi pasar perusahaan yang berubah-ubah harus
selalui diikuti dengan perubahan struktur modalnya 10. Kondisi Internal Perusahaan
Kondisi internal perusahaan juga berpengaruh terhadap struktur pendanaan yang ditargetkan. Misalnya, andaikan suatu perusahaan
baru saja menyelesaikan program litbangnya dan perusahaan tersebut meramalkan laba yang lebih tinggi dalam waktu dekat.Namun,
Universitas Sumatera Utara
24
kenaikan laba tersebut belum diantisipasi oleh investor, karena belum tercermin dalam harga saham. Ia lebih menyukai pembiayaan dengan
utang sampai kenaikan laba tersebut terealisasi dan tercermin pada harga saham. Kemudian, pada saat itu perusahaan akan menerbitkan
saham biasa, melunasi utang, dan kembali pada struktur pendanaan yang ditargetkan. Seperti halnya kondisi pasar, perusahaan juga harus
mengikuti kondisi internal perusahaan mereka tersebut. 12. Fleksibilitas Keuangan
Jika dipandang dari sudut pandang operasional, mempertahankan fleksibilitas keuangan berarti mempertahankan kapasitas cadangan
yang memadai.Menentukan kapasitas yang memadai tersebut bersifat pertimbangan tetapi hal itu jelas bergantung pada beberapa faktor
termasuk ramalan kebutuhan dana perusahaan, ramalan kondisi pasar modal, keyakinan manajemen atas ramalannya,dan berbagai akibat
dari kekurangan modal. Penjelasan tersebut memperlihatkan faktor- faktor yang ada harus selalu diperhatikan dalam menjaga fleksibilitas
keuangan sehingga struktur modal yang dimilikinya tetap sesuai dengan keadaan dan menjadi lebih baik serta menguntungkan bagi
perusahaan tersebut.
2.1.4 Pengukuran Struktur Modal