Populasi dan Sampel Penelitian Jenis dan Sumber Data Metode Pengumpulan Data Hasil Penelitian 1 Uji Asumsi Klasik

40

3.5 Populasi dan Sampel Penelitian

Populasi pada penelitian ini adalah perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia pada periode 2010-2014. Adapun sampel penelitian diambil setelah memenuhi beberapa kriteria sebagai berikut: 1. Perusahaan Manufaktur sektor food and beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014 2. Perusahaan yang tidak delisting dari BEI selama periode pengamatan tahun 2010-2014 Berdasarkan kriteria tersebut, maka sampel dalam penelitian ini adalah sebagai berikut: Tabel 3.2 Sampel NO NAMA EMITEN 1 PT. Cahaya Kalbar Tbk 2 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk 3 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk 4 PT Multi Bintang Indonesia Tbk 5 PT. Mayora Indah Tbk 6 PT. Nippon Indosari Corporindo Tbk 7 PT. Sekar Bumi Tbk 8 PT. Sekar Laut Tbk 9 PT. Ultrajaya Milk Industry and Trading company tbk

3.6 Jenis dan Sumber Data

Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan dan disatukan oleh studi-studi sebelumnya atau yang di terbitkan oleh berbagai instansi lain Helmi,2014:3. Penelitian ini Universitas Sumatera Utara 41 menggunakan data sekunder yang bersumber dari laporan keuangan pada Perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2014. pengumpulan data sekunder diperoleh dari media internet dengan cara mendownload melalui situs www.idx.co.id untuk memperoleh data mengenai laporan keuangan yang dibutuhkan dalam penelitian ini.

3.7 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data yang digunakan terutama dengan cara studi dokumenter berupa literatur, buku, jurnal penelitian, artikel, serta laporan-laporan keuangan yang dipublikasikan oleh Bank Indonesia. 3.8 Metode Analisis 3.8.1 Analisis Deskriptif Statistik deskriptif memberikan gambaran dari fenomena atau karakteristik dari data. Karakteristik data yang digambarkan adalah karakteristik distribusinya Jogiyanto, 2004:163. Teknik analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini dilakukan dengan menggunakan analisis regresi berganda. Analisis linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Analisis statistik deskriptif meliputi jumlah, maksimum, minimum, nilai rata-rata mean, standar deviasi. Untuk data yang berupa kategori digunakan sub menu deskriptif frequencies Situmorang dan Lutfi, 2014:166. Universitas Sumatera Utara 42

3.8.2 Regresi Linier Berganda

Analisis linear berganda ditujukan untuk menentukan hubungan linear antara beberapa variabel bebas X dengan variabel terikat Y. Persamaan regresi tersebut adalah sebagai berikut : LN Y = α + β1 LN X1 + β2 LN X2 + β3 LN X3 + Σ Dimana: α = Konstanta β1, β2 = koefisien Regresi Y = Harga Saham X1 = Debt to Equity Rasio X2 = Debt to Asset Rasio X3 = Return on Equity Rasio ∑ = Error Term kesalahan pengganggu LN = Logaritma Natural

3.9. Uji Asumsi Klasik

Di dalam ilmu ekonometrika, agar suatu model dikatakan baik dan sahih, maka perlu dilakukan beberapa pengujian yang biasa disebut dengan uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik adalah suatu pengujian yang harus dipenuhi untuk suatu hasil estimasi regresi linier agar hasil tersebut dapat dikatakan baik efisien. Adapun uji asumsi klasik yang digunakan di dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 43

3.9.1. Uji Normalitas

Uji normalitas bertujuan untuk mengetahui apakah distribusi sebuah data mengikuti atau mendekati distribusi normal, yakni distribusi data dengan bentuk lonceng. Data yang baik adalah data yang mempunyai pola seperti distribusi normal, yakni distribusi data tersebut tidak menceng kekiri atau menceng ke kanan Situmorang dan Lutfi, 2014:114. Pengujian normalitas ini dapat dilakukan melalui: a. Analisis Grafik Menurut Ghozali 2012: 160, Salah satu cara termudah untuk melihat normalitas residual adalah dengan melihat grafik histogram yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Namun demikian hanya dengan melihat histogram hal ini dapat menyesatkan khususnya untuk jumlah sampel yang kecil. Metode yang lebih handal adalah dengan melihat normal probability plot yang membandingkan distribusi kumulatif dari distribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dari analisis normal probability plot adalah sebagai berikut: 1. Jika data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, maka menunjukkan pola distribusi normal. Model regresi memenuhi asumsi normalitas. 2. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal serta tidak menunjukkan pola distribusi normal maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Universitas Sumatera Utara 44 b. Analisis Statistik Untuk mendeteksi normalitas data, dapat pula dilakukan melalui analisis statistik Kolmogorov-Smirnov Test K-S. Uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H O = Data residual berdistribusi normal. H a = Data residual tidak berdistribusi normal. Dasar pengambilan keputusan dalam uji K-S adalah sebagai berikut: 1. Apabila harga saham nilai Z uji K-S signifikan secara statistik ditolak, yang berarti data terdistribusi tidak normal. 2. Apabila harga saham nilai Z uji K-S tidak signifikan secara statistik maka H O diterima, yang berarti data terdistribusi normal.

3.9.2. Uji Multikolinearitas

Uji multikolinearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dalam model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi diantara variabel independen Ghozali, 2009. Untuk mendeteksi ada atau tidaknya multikolinearitas didalam model regresi antara lain dapat dilakukan dengan melihat 1 nilai tolerance dan lawannya 2 varians factor VIF, yaitu dengan rumus: R 2 k = koefisien determinasi R 2 berganda ketika X k diregresikan dengan variable-variabel X lainnya. Universitas Sumatera Utara 45 Batas tolerance value adalah 0,1 dan batas VIF adalah 5, di mana: tolerance value 0,1 atau VIF 10 = terjadi multikolinearitas tolerance value 0,1 atau Vif 10 = tidak terjadi multikolinearitas Helmy dan Lutfi, 2014: 151.

3.9.3. Uji Heteroskedastisitas

Uji heteroskedastisitas pada prinsipnya ingin menguji apakah sebuah grup mempunyai varians yang sama di antara anggota grup tersebut. Jika varians sama, maka dikatakan ada homokedastisitas. Sedangkan jika varians tidak sama, dikatakan terjadi heteroskedastisitas Helmy dan Lutfi, 2014: 121. Pengujian heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan scatterplot. Apabila terlihat titik-titik menyebar secara acak tidak membentuk pola yang jelas serta tersebar baik diatas maupun dibawah angka nol pada sumbu Y. Hal ini berarti tidak terjadi heteroskedastitas pada model regresi sehingga model regresi layak di pakai.

3.9.4. Uji Autokorelasi

Uji autokorelasi bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi linear ada korelasi antara kesalahan pengguna pada periode t dengan kesalahan pada periode t-1 sebelumnya. Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada masalah autokorelasi. Autokorelasi muncul karena observasi yang berurutan sepanjang waktu berkaitan satu sama lain. Masalah ini timbul karena residual kesalahan pengganggu tidak bebas dari satu observasi ke observasi lainnya. Hal ini biasanya terjadi pada data time series. Karena gangguan pada satu data cenderung Universitas Sumatera Utara 46 mengganggu data lainnya Situmorang dan Lutfi, 2014: 134. Pengujian asumsi ini, dilakukan dengan menggunakan Durbin Watson Durbin Watson Test. Model regresi yang baik adalah regresi yang bebas dari autokorelsi. Adapun kriteria pengujiannya adalah Tabel 3.4 Kriteria Pengambilan Keputusan Uji Autokorelasi Hipotesis nol Keputusan Jika Tidak ada autokorelasi positif Tolak 0 d dl Tidak ada autokorelasi positif No decision dl ≤ d ≤ du Tidak ada autokorelasi negatif Tolak 4 - dl d 4 Tidak ada autokorelasi negatif No decision 4 - du ≤ d ≤ 4 - dl Tidak ada autokorelasi, positif atau negatif Tidak ditolak du d 4 - du Sumber: Situmorang dan Lutfi 2014 : 140 Keterangan : du = batas atas, dl = batas bawah. 3.10 Pengujian Hipotesis

3.10.1 Uji Hipotesis Secara Serempak Uji F

Uji F pada penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara serempak terhadap variabel dependen. Pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut : 4. H0 : b1 = b2 = b3 = 0, Debt to Equity Rasio, Debt to Asset Rasio dan Return on Equity Rasio secara serempak berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada Perusahaan .;]food and beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2011-2014 5. H1 : Minimal satu bi ≠ 0, artinya minimal ada satu pengaruh variabel independen DER,DAR, ROE berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan food and beverage yang terdaftar di BEI periode tahun 2010-2014 Universitas Sumatera Utara 47 1. Kriteria pengambilan keputusan pada pengujian hipotesis secara serempak adalah sebagai berikut: 1. Jika Fhitung Ftabel atau signifikansi α 0,05, maka H0 ditolak dan H1 diterima. 2. Jika Fhitung ≤ Ftabel atau signifikansi α ≥ 0,05, maka H0 tidak ditolak dan H1 ditolak.

3.10.2. Uji Hipotesis Secara Parsial Uji t

Uji statistik t untuk menguji pengaruh variabel independen DER, DAR, Return on Equity Rasio secara parsial terhadap variabel dependen Harga Saham atau untuk melihat variabel apa yang memberikan pengaruh yang paling dominan diantara variabel yang ada Situmorang dan lufti:2014:179. Hipotesis untuk uji statistik t adalah sebagai berikut: 1. H0 : bi = 0, artinya DER,DAR, dan ROE secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham pada perusahaan food and beverage di Bursa Efek Indonesia 2011-2014. 2. H1 : bi ≠ 0, artinya DER, DAR ROE secara parsial berpengaruh signifikan terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2010-1014. Kriteria pengambilan keputusan dalam pengujian hipotesis secara parsial adalah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara 48 1. Jika Sig 0,05 dan thitung ttabel, maka H0 ditolak dan H1 diterima 2. Jika Sig 0,05 dan thitung ttabel, maka H0 diterima dan H1 ditolak

3.10.3. Koefisien Determinasi R2

Koefisien determinasi R2 pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Nilai koefisien determinasi berada diantara nol dan satu. Nilai R2 yang kecil berarti kemampuan variable-variabel independen dalam menjelaskan variabel dependen amat terbatas. Nilai yang mendekati satu berarti variable-variabel independen memberikan hamper semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variasi variabel dependen. Universitas Sumatera Utara 49 BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Gambaran Umum Perusahaan Food and Beverage di Indonesia 4.1.1 PT. Cahaya Kalbar Tbk CEKA PT. Cahaya Kalbar Tbk dahulu bernama CV Tjahaja Kalbar, didirikan di Pontianak pada tanggal 3 Februari 1968 berubah menjadi Perseroan Terbatas berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan tanggal 9 Desember 1980 di Pontianak. Ruang lingkup kegiatan usaha perusahaan meliputi bidang industri makanan berupa industri minyak nabati dan minyak nabati spesialitas, termasuk perdagangan umum termasuk impor dn ekspor. Kantor pusat perusahaan terletak di Kawasan Industri Jababeka II, JL. Industri Selatan 3 Blok GG No. 1, Cikarang, Bekasi 17550, Jawa Barat. Pada tanggal 10 Juni 1996 Perusahaan melaksanakan Penawaran Umum Perdana atas 34.000.000 tiga puluh empat juta saham dengan nilai nominal Rp 500 lima ratus rupiah per saham kepada masyarakat melalui Pasar Modal di Indonesia.

4.1.2 PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk ICBP

PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 2 September 2009. Perusahaan merupakan hasil pengalihan kegiatan usaha Divisi Mie Instan dan Divisi Bumbu Penyedap PT. Indofood Sukses Makmur Tbk. Ruang lingkup kegiatan perusahaan terdiri dari produksi mie dan bumbu penyedap, produk makanan kuliner, biskuit, makanan ringan, nutrisi dan makanan khusus, kemasan, perdagangan, transportasi, pergudangan dan pendinginan, jasa manajemen serta penelitian Universitas Sumatera Utara 50 dan pengembangan. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower Lantai 23, Jalan Jenderal Sudirman , Kav 76-78, Jakarta, Indonesia. Pada 28 September 2010, perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarakat sebanyak 1.166.191.000 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 5.395 angka penuh per saham atau nilai keseluruha sebesar Rp 6.291.600.

4.1.3 PT. Indofood Sukses Makmur Tbk INDF

PT. Indofood Sukses Makmur Tbk didirikan di Republik Indonesia pada tanggal 14 Agustus 1990 dengan nama PT. Panganja Intikusuma. Ruang lingkup kegiatan perusahaan antara lain industri penggilingan gandum menjadi tepung terigu, jasa manajemen serta penyertaan modal pada entitas anak yang bergerak dibidang industri produk konsumen bermerek, perkebunan dan pengolahan kelapa sawit serta distribusi. Kantor pusat perusahaan berlokasi di Sudirman Plaza, Indofood Tower, Lantai 27, Jl. Jenderal Sudirman Kav 76-78, Jakarta, Indonesia, sedangkan pabriknya berlokasi di berbagai tempat di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Malaysia. Pada tanggal 17 Mei 1994, perusahaan melakukan penawaran umum perdana saham IPO kepada masyarkat sebanyak 21.000.000 saham baru dengan harga penawaran sebesar Rp 1.000.

4.1.4 PT. Multi Bintang Indonesia Tbk MLBI

PT. Multi Bintang Indonesia Tbk pertama kali didirikan dengan nama Nederlandsch- Indische Bierbrouwerijen di Medan pada tahun 1929, perusahaan ini mengoperasikan brewery-nya di Surabaya sebelum Universitas Sumatera Utara 51 membangun brewery kedua di Tangerang pada tahun 1972. Setelah sekian lama, perusahaan ini bertambah kuat dan menjadi brewer terkemuka di Indonesia saat ini. Sejalan dengan pertumbuhan dan perkembangannya, perusahaan ini berubah nama menjadi PT Multi Bintang Indonesia MBI ketika go publik pada tahun 1981. Tercatat di Bursa Efek Indonesia BEI , MBI menjadi anak perusahaan Asia Pacific Breweries Limited APB dari Singapura ketika APB mengakuisisi saham mayoritas di MBI pada tahun 2010. Selain menawarkan portofolio merek bir dan minuman ringan, MBI juga memproduksi dan memasarkan Heineken, Bintang Zero dan Green Sands di Indonesia.

4.1.5 PT. Mayora Indah Tbk MYOR

PT. Mayora Indah Tbk didirikan pada tanggal 17 Februari 1977. Ruang lingkup kegiatan perusahaan adalah menjalankan usaha dalam bidang industri, perdagangan, serta agenperwakilan. Saat ini perusahaan menjalankan bidang usaha industri makanan, kembang gula dan biscuit. Kantor pusat perusahaan terletak di Gedung Mayora, Jl. Tomang Raya No. 21-23 Jakarta, sedangkan pabrik perusahaan terletak di Tangerang dan Bekasi. Pada tanggal 25 Mei 1990, peusahaan melakukan penawaran umum atas 3.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham dan telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia pada tanggal 4 Juli 1990.

4.1.6 PT. Sekar Laut Tbk SKLT

PT. Sekar Laut Tbk didirikan pada tanggal 19 Juli 1976 di Surabaya. Entitas bergerak dalam bidang industri pembuatan kerupuk, saos, sambal dan Universitas Sumatera Utara 52 bumbu masak serta menjual produknya di dalam negeri maupun di luar negeri. Entitas dikontrol oleh Sekar Group. Pabrik berlokasi di Jalan Jenggolo II17 Sidoarjo, Jawa Timur. Kantor cabang Entitas di Jalan Raya Damo No. 23-25, Surabaya, Jawa Timur. Pda tanggal 8 September 1993, entitas telah mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Indonesia untuk penawaran umum atas 6.000.000 lembar saham dengan nilai nominal Rp 1.000 per saham kepada masyarakat.

4.1.8 PT. Smart Tbk. SMAR

PT. Smart Tbk didirikan oleh Sinar Mas Group pada tahun 1962. PT. Smart Tbk sekarang ini mempunyai perkebunan dengan area seluas sekitar 110.000 hektar. PT. Smart Tbk juga mengoperasikan 12 CPO giling, 2 pabrik penghancuran daging buah dan 2 refeneries. PT. Smart Tbk adalah satu cabang dengan sumber daya Golden Agri Limited GAR, salah satu kelapa sawit paling besar mendasari perusahaan pribadi di dunia yang di daftarkan di Singapura.

4.1.9 PT. Ultra Jaya Milk Industry Trading Company Tbk ULTJ

PT. Ultra Jaya Milk Industry Trading Company Tbk didirikan pada tanggal 2 November 1971 di Bandung. Perseroan mulai beroperasi secara komersial pada awal tahun 1974. Perseroan memiliki kantor pusat dan pabrik yang berlokasi di Jl. Raya Cimamere 131 Padalarang Kabupaten Bandung. Perseroan bergerak dalam bidang industri makanan dan minuman. Di bidang minuman perseroan memperoduksi rupa-rupa jenis minuman seperti susu cair, sari buah, teh, minuman tradisional dan minuman kesehatan. Di bidang makanan perseroan memproduksi susu kental manis, susu bubuk dan Universitas Sumatera Utara 53 konsentrat buah –buahan tropis. Pada tanggal 15 Mei 1990, perseroan melakukan Penawaran Umum Perdana Initial Public Offering sebanyak 6.000.000 saham dengan harga perdana Rp 7.500 per saham. 4.2. Hasil Penelitian 4.2.1 Uji Asumsi Klasik Uji asumsi klasik dilakukan dengan menggunakan analisis regresi terhadap variabel independen dan variabel dependen. Agar model regresi yang dipakai menghasilkan nilai yang sesuai, terlebih dahulu data harus memenuhi empat uji asumsi klasik. Uji asumsi klasik yang telah dilakukan dan hasilnya adalah sebagai berikut :

4.2.1.1 Uji Normalitas

Uji normalitas pada dasarnya bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel independen dan variabel dependen atau keduanya telah terdistribusi secara normal atau tidak. Suatu model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal atau mendekati normal. Dalam penelitian ini pengujian dilakukan dengan menggunakan model Uji Normalitas. Hasil pengujian normalitas dapat dilihat pada gambar 4.1 sebagai berikut : Universitas Sumatera Utara 54 Gambar 4.1 Uji Normalitas Pada gambar 4.1 terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini di tunjukkan oleh distribusi data tersebut tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan Sumber : output spss 19 Gambar 4.2 Normal P-Plot of Regression Standarized Residual Universitas Sumatera Utara 55 Pada Gambar 4.2 merupakan kurva P-Plot yang menunjukkan penyebaran titik-titik data di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal.

Dokumen yang terkait

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Aktivitas Dan Leverage Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 1 12

ANALISIS PENGARUH RASIO PROFITABILITAS, AKTIVITAS DAN Analisis Pengaruh Rasio Profitabilitas, Aktivitas Dan Leverage Terhadap Harga Saham Perusahaan Food And Beverage (Studi pada Perusahaan Food and Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode

0 2 15

PENGARUH RASIO PROFITABILITAS DAN RASIO MODAL SAHAM TERHADAP HARGA SAHAM PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE YANG GO PUBLIK DI BURSA EFEK INDONESIA.

0 1 118

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 10

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 12

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 23

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 2

Analisis Pengaruh Struktur Modal dan Profitabilitas Terhadap Harga Saham pada Perusahaan Food and Beverage di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

0 0 7

ANALISIS PENGARUH LIKUIDITAS DAN PROFITABILITAS TERHADAP STRUKTUR MODAL PADA PERUSAHAAN FOOD AND BEVERAGE DI BURSA EFEK INDONESIA

0 0 23