Panen pada tanaman kelapa sawit meliputi pekerjaan memotong tandan buah masak, memungut brondolan dan sistem pengangkutannya dari pohon ke tempat
pengumpulan hasil TPH serta ke pabrik.
2.4 Kriteria matang panen
kriteria panen merupakan indikasi yang dapat membantu pemanen agar memotong buah pada saat yang tepat. Kriteria matang panen ditentukan pada saat kandungan
minyak maksimal dan kandungan asam lemak bebas atau free fatty acid ALB atau FFA minimal. Kriteria umum untuk tandan buah yang dapat di panen yaitu
berdasarkan jumlah brondolan yang jatuh, yaitu tanaman dengat umur kurang dari 10 tahun, jumlah brondolan kurang lebih 10 butir dan tanaman dengan umur lebih dari 10
tahun, jumlah brondolan sekitar 15 – 20 butir. Namun, secara praktis digunakan kriteria umum yaitu pada setiap 1 kg buah segar TBS terdapat 2 brondolan.
2.4.1 Cara panen
Cara pemanenan buah sangat mempengaruhi jumlah dan mutu minyak yang dihasilkan. Panen yang tepat mempunyai sasaran untuk mencapai kandungan minyak
yang paling maksimal. Pemanenan pada keadaan buah lewat matang akan meningkatkan Asam Lemak Bebas atau Free Fatty ALB atau FFA. Hal ini tentu
akan banyak merugikan sebab pada buah yang terlalu masak sebagian kandungan minyaknya berubah menjadi ALB sehingga akan menurunkan mutu minyak. Selain
itu, buah yang terlalu masak lebih mudah terserang hama dan penyakit. Sebaliknya, pemanenan pada buahyang mentah akan menurunkan kandungan minyak, walaupun
ALB-nya rendah.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tinggi tanaman, ada tiga cara panen yang dilakukan oleh perkebunan kelapa sawit di Indonesia.
- Tanaman yang tingginya 2 – 5 m digunakan cara panen jongkok dengan alat
dodos. -
Tanaman dengan ketinggian 5 – 10 m di panen dengan cara berdiri menggunakan alat kapak siam.
- Tanaman dengan tinggi di atas 10 m dipanen dengan cara egrek yaitu alat arit
bergagang panjang.
2.4.2 Fraksi TBS dan Mutu Panen
Komposisi fraksi tandan yang biasanya ditentukan di pabrik sangat dipengaruhi perlakuan sejak awal panen di lapangan. Faktor penting yang cukup berpengaruh
adalah kematangan buah yang di panen dan cepat tidaknya pengangkutan buah ke pabrik.
Table 3 Tingkatan Fraksi TBS
No Kematangan
Fraksi Jumlah Brondolan
Keterangan
1.
2. Mentah
Matang 00
1 2
Tidak ada buah berwarna hitam 1 – 12,5 buah luar membrondol
12,5 – 25 buah luar membrondol 25 – 50 buah luar membrondol
Sangat mentah
Mentah Kurang
matang
Universitas Sumatera Utara
3. Lewat matang
3 4
5 50 – 75 buah luar membrondol
75 – 100 buah luar membrondol Buah dalam membrondol, ada buah
yang busuk Matang I
Matang II Lewat
matang I Lewat
matang II
Derajat kematangan yang baik dan buruk yaitu tandan – tandan yang di panen berada pada fraksi 1, 2, dan 3.
Penentuan saat panen sangat mempengaruhi kandungan asam lemak bebas ALB minyak sawit yang di hasilkan. Apabila pemanenan buah dilakukan dalam
keadaan lewat matang, maka minyak yang di hasilkan mengandung ALB dalam persentase tinggi lebih dari 5. Sebaliknya, jika pemanenan dilakukan dalam
keadaan buah belum matang, selain kadar ALB-nya rendah, rendemen minyak yang diperoleh juga rendah. Tim Penulis PS,1993
2.5 Minyak Sawit