Analisa Sifat Permukaan dengan pengujian Scanning Electron Microscopy SEM Analisa Spektrofotometer FTIR

penelitian yang dilakukan oleh Grega Klancnik dkk, differential thermal analysis DTA digunakan untuk mengetahui sifat thermodinamika dimana sifat tersebut akan dapat memberitahukan mengenai perilaku material pada proses pemanasan yang berbeda serta pada tekanan gas yang berbeda. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil pengujian DTA adalah: 1. Berat sampel 2. Ukuran partikel 3. Laju pemanasan 4. Kondisi atmosfir 5. Kondisi material itu sendiri

2.8.3. Analisa Sifat Permukaan dengan pengujian Scanning Electron Microscopy SEM

SEM adalah alat yang dapat membentuk bayangan permukaan spesimen secara makroskopik. Berkas elektron dengan diameter 5-10 mm diarahkan pada spesimen. Interaksi berkas elektron dengan spesimen menghasilkan beberapa fenomena yaitu hamburan balik berkas elektron, sinar X, elektron sekunder dan absorpsi elektron. Teknik SEM pada hakekatnya merupakan pemeriksaan dan analisa permukaan. Data atau tampilan yang diperoleh adalah data dari permukaan atau dari lapisan yang tebalnya sekitar 20 μm dari permukaan. Gambar permukaan yang diperoleh merupakan topografi dengan segala tonjolan, lekukan dan lubang pada permukaan. Gambar topografi diperoleh dari penangkapan elektron sekunder yang dipancarkan oleh spesimen. Sinyal elektron sekunder yang dihasilkan ditangkap oleh detektor yang diteruskan ke monitor. Pada monitor akan diperoleh gambar yang khas menggambarkan struktur permukaan spesimen. Selanjutnya gambar di monitor dapat dipotret dengan menggunakan film hitam putih atau dapat pula direkam ke dalam suatu disket. Sampel yang dianalisa dengan teknik ini harus mempunyai permukaan dengan konduktivitas tinggi. Karena polimer mempunyai konduktivitas rendah maka bahan perlu dilapisi dengan bahan konduktor bahan pengantar yang tipis. bahan yang biasa digunakan Universitas Sumatera Utara adalah perak, tetapi juga dianalisa dalam waktu yang lama, lebih baik digunakan emas dan paladium Rusdi, 2008.

2.8.4. Analisa Spektrofotometer FTIR

Sistem analisa spektroskop infra merah IR telah memberikan keunggulan dalam mengkarakterisasi senyawa organik dan formulasi material polimer. Analisa infra merah IR akan menentukan gugus fungsi dari molekul yang memberikan regangan pada daerah serapan infra merah. Tahap awal identifikasi bahan polimer, maka harus diketahui pita serapan yang karakteristik untuk masing-masing polimer dengan membandingkan spektrum yang telah dikenal. Pita serapan yang khas ditunjukkan oleh monomer penyusun material dan struktur molekulnya Hummel, 1985.

2.8.5. Analisa Kemampuannya Terurai di Alam dengan Uji Biodegradabel