4.3. Analisa Sifat Morfologi dengan Uji SEM Scanning Electron Microscopy
Gambar 4.10 Foto SEM Komposit Terbiodegradasikan perbandingan PP:PP-g- MA:Tepung Biji Durian 7:0,5:0,5g sebelum dikubur dalam tanah sampah
dengan pembesaran 2000 x
Gambar 4.10 adalah hasil foto SEM permukaan komposit terbiodegradasikan PP:PP-g- MA:Tepung Biji Durian 7:0,5:0,5g sebelum dikubur dalam tanah sampah dengan
pembesaran 2000 kali menunjukkan bahwa permukaannya tidak rata dan adanya butiran- butiran kecil yang mengindikasikan bahwa butiran tersebut adalah tepung biji durian yang
tidak dapat berinteraksi dengan baik dengan polipropilena.
Universitas Sumatera Utara
Gambar 4.11 Foto SEM Komposit Terbiodegradasikan perbandingan PP:PP-g-MA:Tepung Biji Durian 7:0,5:0,5g setelah dikubur dalam tanah sampah dengan
pembesaran 2000 x
Gambar 4.11 adalah hasil foto SEM permukaan komposit terbiodegradasikan PP:PP-g- MA:Tepung Biji Durian 7:0,5:0,5g setelah dikubur dalam tanah sampah selama 30 hari
menunjukkan bahwa permukaan yang sedikit rata dan sedikit adanya butiran kecil, hal ini disebabkan komposit sudah dikubur pada tanah sampah dan dapat berinteraksi dengan baik.
4.4. Analisa Kemampuannya Terurai di Alam dengan uji Biodegradasi
Penanaman spesimen komposit terbiodegradasikan pada berbagai jenis tanah tanah sampah, tanah kebun, dan tanah berpasir bertujuan untuk melihat tingkat biodegradasinya di alam.
Hal ini karena salah satu tempat akhir kemasan plastik adalah kembali ke tanah. Oleh sebab itu, sangat perlu dilakukan pengujian sifat degradasi spesimen komposit terbiodegradasikan
secara in vivo pengomposan. Data penurunan berat hasil pengomposan spesimen uji dapat dilihat pada Tabel 4.3.
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.3. Data Hasil Penurunan Massa Spesimen Komposit Terbiodegradasikan Setelah Penguburan Dalam Tanah
Penanaman spesimen dilakukan di beberapa jenis tanah selama 30 hari dengan pengamatan setiap 10 hari. Dilakukan pengamatan setiap 10 hari karena spesimen mulai berinteraksi pada
hari ke 10. Berdasarkan tabel diatas memperlihatkan laju pengurangan massa yang tidak begitu besar. Besarnya penurunan massa spesimen matriks polimer komposit sejalan dengan
lamanya waktu penanaman. Harga penurunan massa komposit terbiodegradasikan yang terbesar adalah pada tanah sampah lalu tanah kebun kemudian tanah pasir. Hal ini mungkin
disebabakan karena jumlah nutrisi dalam tanah sampah lebih banyak dibandingkan tanah lainnya sehingga jumlah dan jenis mikrobanya juga lebih banyak. Oleh karena itu, terjadi
kinerja yang sinergis antara kegiatan beberapa mikroba Basuki Wirjosentono, 1998. Tahap utama degradasi adalah pemutusan rantai utama memebentuk fragmen-fragmen
dengan berat molekul rendah oligomer yang dapat diasimilasi oleh mikroba. Berdasarkan uraian tersebut, dapat dilihat degradasi secara penanaman lebih cepat karena semua faktor
yang memicu terjadinya degradasi terdapat dilingkungan luar.
No Jenis Sampel
Tanah Sampah hari Tanah Kebunhari
Tanah Pasir hari 10
20 30
10 20
30 10
20 30
1 PP : PP-g-MA
: tepung 7:0,5:0,2 0,55 0,51
0,47 0,50
0,48 0,46
0,47 0,47
0,47 2
PP : PP-g-MA : tepung 7:0,5:0,3
0,70 0,70 0,70
0,71 0,66
0,65 0,62
0,62 0,62
3 PP : PP-g-MA
: tepung 7:0,5:0,4 0,60 0,57
0,55 0,65
0,60 0,61
0,65 0,65
0,65 4
PP : PP-g-MA : tepung 7:0,5:0,5
0,75 0,71 0,69
0,70 0,65
0,65 0,61
0,60 0,60
5 PP : PP-g-MA
: tepung 7:0,5:0,6 0,65 0,65
0,63 0,60
0,58 0,55
0,60 0,58
0,57
Universitas Sumatera Utara
4.5. Analisa Gugus Fungsi dengan FTIR Fourier Transform Infrared Spectroscopy