3.3.4. Proses Pengepresan dengan memvariasikan berat Tepung Biji Durian
Timbang tepung biji durian dan PP-g-MA masing-masing sesuai dengan variasi sebagai berikut: 0,2 gram; 0,3 gram; 0,4 gram; 0,5 gram; dan 0,6 gram dan pada proses ini juga
dilakukan variasi berat PP-g-MA dengan berat variasi PP-g-MA adalah: 7 gram. Dicampur sampel 1 kedalam beaker glass, diblender kering sampai rata kemudian
dituang kedalam cetakan, dan di press pada alat hidroulik press pada suhu 160 C selama 30
menit. Hasilnya didinginkan pada suhu kamar dan dikeluarkan dari dalam cetakan. Selanjutnya dilakukan prosedur yang sama untuk sampel yang lain.
3.3.5. Karakterisasi 3.3.5.1 Pengukuran KekuatanTarik dan Kemuluran
Dihidupkan alat Torsee’s Electronic System. Dibiarkan selama 1 jam. Sampel dijepit dengan
menggunakan griff. Diatur tegangan, regangan, dan satuannya. Dihidupkan recorder ON. Dipasang tinta pencatat. Diatur sumbu x regangan dan sumbu y tegangan serta diatur
satuannya. Dipasang sampel. Ditekan tombol start. Dinolkan nilai Load dan stroke. Dilihat angka di Load tegangan dan stroke regangan, bila sampel sudah putus. Dicatat nilai Load
dan stroke sampel.
Perhitungan Uji Kuat Tarik : Kekuatan tarik =
= Keterangan : Load
= tegangan A
= Luas spesimen
3.3.5.2. Analisa Differential Thermal Analysis DTA
Sebelum alat digunakan, alat harus ON ½ jam sebelum dipakai Main Switch ON kemudian alirkan alat pendingin. Lalu set Detektor DTG dan Thermo Couple PR, amplifair DTA ON.
Set program 10 Cmenit, limit temperature sd 700
C, set DTA range ±250µV. Timbang
Universitas Sumatera Utara
30mg bahan pembanding Al
2
O
3
dalam mangkok platina, dan timbang 30mg bahan sampel pada mangkok platina yang lain. Bahan pembanding dan bahan sampel ditempatkan diatas
Thermo Couple PR Bahan pembanding disebelah kiri dan sampel sebelah kanan. Set recorder, kerta
s recorder. Swicht “ST By” ON dan Swicht “START” ON. Amati hasil yang diperoleh dari Rekorder.
3.3.5.3. Analisa SEM Scanning Electron Microscopy
Proses pengamatan mikroskopik menggunakan SEM diawali dengan merekatkan sampel dengan stab yang terbuat dari logam spesimen older. Kemudian setelah sampel dibersihkan
dengan alat peniup, sampel diisi dengan emas dan palladium dengan mesin diospater yang bertekanan 1492 x 10
-2
atm. Sampel selanjutnya dimasukkan kedalam ruangan yang khusus dan kemudian disinari dengan pancaran elektron terpental yang dapat dideteksi dengan
detektor scienter yang kemudian diperkuat dengan suatu rangkaian listrik yang menyebabkan timbulnya gambar CRT Chatode Ray Tube. Pemotretan dilakukan setelah memilih bagian
tertentu dari objek sampel dan pembesaran yang diinginkan sehingga diperoleh foto yang baik dan jelas.
3.3.5.4. Uji Biodegradabilitas Komposit
Uji biodegradabilitas dilakukan dengan penanaman pada lingkungan tanah dimulai dengan menanamkan setiap spesimen dalam wadah yang masing-masing berisi 3 jenis tanah yaitu
tanah pasir, tanah sampah, tanah kebun. Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk melihat pada jenis tanah yang mana tingkat biodegradasinya yang lebih baik. Laju biodegradasi penanaman
dalam tanah diamati selama 1 bulan dengan pengamatan setiap 10 hari, dengan dihitung persentase perubahan berat spesimen dilakukan dengan penimbangan spesimen dan dengan
hasil SEM. Dan dihitung berat awal sebelum penanaman dan berat setelah penanaman, dicatat selisihnya sebagai perubahan berat.
Universitas Sumatera Utara
3.4. Bagan Penelitian 3.4.1. Proses Penyiapan Tepung Biji Durian