18
BAB III GAMBARAN DATA PAJAK
A. Ketentuan Umum 1. Pengertian Pajak
Defenisi pajak menurut Prof.Dr.Rochmat Soemitro, SH dalam Resmi 2008:1 adalah:
Pajak adalah iuran rakyat kepada kas Negara berdasarkan undang- undang yang dapat dipaksakan dengan tidak mendapat jasa timbale
balik kontraprestasi yang langsung dapat ditunjukkan, dan yang digunakan untuk membayar pengeluaran umum. Defenisi tersebut
disempurnakan yang berbunyi sebagai berikut: Pajak adalah peralihan kekayaan dari pihak rakyat kepada kas Negara untuk membiayai
pengeluaran rutin dan surplusnya digunakan untuk publicsaving yang merupakan sumber utama untuk membiayai public investment.
Defenisi pajak yang dikemukakan oleh Dr.N.J.Feldmann dalam Resmi 2008:2 adalah:
Pajak adalah prestasi yang dipaksakan sepihak oleh dan terutang kepada penguasa menurut norma-norma yang ditetapkannya secara
Universitas Sumatera Utara
19 umum, tanpa adanya kontraprestasi, dan semata-mata digunakan untuk
menutupi pengeluaran-pengeluaran umum.
2. Fungsi Pajak
Pajak mempunyai dua fungsi yaitu: 1.1
Fungsi Budgetair Fungsi pajak budgetair adalah memasukkan uang sebanyak-
banyaknya dalam kas Negara untuk mengisi kas Negara to raise government’s revenue. Fungsi ini disebut dengan fungsi budgetair atau
fungsi penerimaan Revenue Function. Oleh karena itu, suatu pungutan pajak yang baik sudah seharusnya memenuhi asas revenue productivity.
Oleh itu pula, dalam menentukan kebijakan pajak, berlaku second best theory. Jika suatu pajak sulit untuk dipungut, padahal potensinya sangat
signifikan maka mungkin saja pemerintah lebih mengedepankan asas simplicityease of administration dari pada asas equality.
2.1 Fungsi Regurelend
Pada kenyataannya, pajak bukan hanya berfungsi untuk mengisi kas Negara. Pajak juga digunakan oleh pemerintah sebagai instrument
untuuk mencapai tujuan-tujuan tertentu yang telah ditetapkan oleh pemerintah. Pajak seperti custom dutiestarif bea masuk, digunakan
untuk mendorong atau melindungi memproteksi produksi dalam negeri, khususnya untuk melindungi infant industry dan atau industry-industri
dinilai strategis oleh pemerintah.
Universitas Sumatera Utara
20 Maka fungsi dari regulerend ini adalah pajak sebagai alat bagi
pemerintah untuk mencapai suatu tujuan tertentu baik dalam bidang ekonomi, moneter, sosial, cultural, maupun bidang politik.
B. Pajak Pertambahan Nilai PPN